Anda di halaman 1dari 5

PENGEMBANGAN MODUL PRAKTIS PADA MATERI

DIMENSI TIGA

Untuk memenuhi tugas akhir matakuliah Pengembangan Bahan Ajar


Yang diampu oleh Bapak Dr. Sulthon, M.Pd dan Dr. Agus Wedi, M.Pd

Disusun oleh
Vina Muthmainna Rianto (180121844005)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


PASCASARJANA
TEKNOLOGI PEMBELAJARAN
MEI 2019
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan.
Banyak permasalahan dan kegiatan dalam hidup kita harus diselesaikan dengan menggunakan
ilmu matematika seperti menghitung, mengukur, dan lain-lain. Oleh karena itu, matematika
sebagai salah satu ilmu dasar memiliki peranan penting dalam mencerdaskan siswa karena dapat
menumbuhkan kemampuan penalaran yang sangat dibutuhkan dalam perkembangan ilmu dan
teknologi. Matematika juga memiliki banyak materi yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari
seperti aljabar, aritmatika, statistika, geometri, dan lain-lain.
Matematika juga merupakan pelajaran yang cukup menjadi perhatian khususnya bagi siswa
di setiap jenjang yaitu SD, SMP, SMA, bahkan di bangku kuliah. Pada modul kali ini difokuskan
kepada materi yang berkaitan dengan geometri. Geometri merupakan cabang matematika yang
bersangkutan dengan pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang. Adapun
materi geometri diajarkan pada kelas XII SMA/sederajat dan juga masuk dalam salah satu materi
yang akan diujikan pada Ujian Nasional.
Berdasarkan National Council of Teachers of Mathematics (2000) salah satu alasan materi
geometri diajarkan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi adalah agar pebelajar dapat
menggunakan kemampuan visualisasi, mempunyai kemampuan penalaran spasial dan pemodelan
geometri untuk menyelesaikan suatu masalah. Dari beberapa penelitian yang merujuk pada
kemampuan mengukur geometri pebelajar memberikan hasil yang kurang memuaskan. Baik siswa
maupun guru perlu menyiasati diri dalam menghadapi pembelajaran yang sulit.
Pembelajaran geometri masih dianggap sulit karena melibatkan kemampuan visual yang
cukup rumit. Pada model pembelajaran konvensional, siswa hanya melihat gambar dua dimensi
yang digambarkan di papan tulis. Penggambaran tersebut tidak seluruhnya dapat dipahami oleh
pebelajar yang kemampuan visualnya tidak sama. Untuk memecahkan permasalahan tersebut,
diperlukan model pembelajaran yang mendukung materi geometri. Adapun dalam pembelajaran
geometri diperlukan salah satunya adalah model pembelajaran van Hiele. Hal ini diperlukan agar
konsep-konsep geometri dapat dipahami siswa secara benar. Model pembelajaran van Hiele juga
berdasarkan penelitian Van Hiele sendiri (seorang guru bangsa Belanda) yang menghasilkan
tahapan pemahaman siswa dalam geometri.
Adapun tahapan pemahaman siswa dalam geometri menurut Van Hiele yaitu: 1) Tahap
Pengenalan yaitu tahapan dimana siswa hanya diharapkan dapat menyebutkan benda- benda
geometri tersebut tanpa mengetahui sifat-sifat dari bangun-bangun tersebut., 2) Tahap analisis
yaitu tahap dimana pebelajar sudah mulai mengenal dan memahami sifat-sifat yang dimiliki benda
geometri yang diamatinya, 3) Tahap pengurutan yaitu tahap siswa sudah mengenal bentuk
geometri dan memahami sifat-sifatnya, namun kemampuan ini belum berkembang secara penuh,
4) Tahap deduksi yaitu tahap siswa sudah mulai mampu menarik kesimpulan secara deduktif,
yakni penarikan kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju hal-hal yang bersifat khusus,
5) Tahap keakuratan yaitu tahap ini siswa sudah mulai menyadari betapa pentingnya ketepatan
dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Berdasarkan hasil penelitian, salah
satunya yaitu Tri (2014), peningkatan tingkat berpikir geometri siswa yang pembelajarannya
menggunakan Model Pembelajaran Geoemtri van Hiele lebih baik daripada siswa yang
pembelajarannya menggunakan Model Pembelajaran Konvensional. Kategori peningkatan tingkat
berpikir geometri siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran geometri van
Hiele dan siswa yang pembelajarannya menggunakan model pembelajaran konvensional tergolong
rendah.
Dalam pengembangan modul praktis ini diharapkan dapat membantu pebelajar dalam
mengatasi beberapa materi yang berkaitan dengan geometri, salah satunya adalah dimensi tiga.
Berbagai macam gambar yang disajikan diharapkan dapat membantu siswa dalam memvisualisasi
bangun ruang dimensi tiga.

B. Tujuan
Tujuan yang dirancang dalam pengembangan modul praktis ini adalah sebagai berikut.
1. Memudahkan siswa dalam memahami materi dimensi tiga
2. Sebagai ajang latihan dalam pengerjaan soal.

C. Spesifikasi Produk
1. Sasaran
Modul praktis matematika ini disusun sebagai bahan ajar pembantu dalam materi
dimensi tiga kelas XII SMA/MA/sederajat.
2. Susunan Buku
a. Kompetensi Dasar
Adapun kompetensi dasar yang diambil sebagai materi pada modul ini adalah
sebagai berikut.

3.6 Menganalisis konsep dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan bidang
diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya dalam
memecahkan masalah.

4.6 Menggunakan berbagai prinsip dan sifat diagonal ruang, diagonal bidang, dan
bidang diagonal dalam bangun ruang dimensi tiga serta menerapkannya dalam
memecahkan masalah.

b. Deskripsi
Deskripsi pada modul ini berisi gambaran materi yang ada di modul.
c. Prasyarat
Prasyarat merupakan beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan
pembelajaran dan menggunakan modul praktis ini. Adapun prasyarat yang
dimaksud berisi kompetensi yang wajib dikuasai siswa dalam memahami materi
dimensi tiga.
d. Petunjuk penggunaan modul
Petunjuk penggunaan modul berfungsi sebagai arahan agar siswa tidak merasa
bingung ketika melihat modul.
e. Tujuan akhir
Diharapkan setelah menggunakan modul praktis ini, siswa dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditulis di dalam modul. Adapun tujuan akhir sebagai
berikut.
1) Menentukan diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal ketika
diberikan soal
2) Menentukan panjang diagonal sisi, dan diagonal ruang.
f. Materi
Materi yang digunakan adalah materi kelas XII SMA yaitu dimensi tiga
3. Elemen Design
Ukuran halaman e-modul yang akan dibuat berukuran B5 (18,2 cm x 25,7cm)
4. Software Yang Digunakan
Adapun Software yang digunakan dalam pembuatan modul praktis adalah sebagai
berikut :
1) Word 2016
Digunakan untuk mengetik dan mengedit modul
2) PowerPoint 2016
Digunakan untuk mengedit gambar bangun ruang dimensi tiga.

Anda mungkin juga menyukai