Bab I Pajarno

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika adalah mata pelajaran yang sering terkesan sulit dan menakutkan bagi
sebagian siswa. Anggapan tersebut mengakibatkan turunnya minat dan motivasi siswa dalam
mempelajari matematika. Hal ini dapat mempengaruhi prestasi matematika siswa di sekolah.
Menurut Ratinim Rumgayatri dan Siti mustaqimah (2001) dalam penelitiannya
mengatakan kesulitan belajar matematika umumnya disebabkan karena sifat dari matematika
yang memiliki obyek abstrak yang boleh dikata “berseberangan” dengan perkembangan anak.
Pelajaran matematika yang terkesan rumit dan menjadi momok ini bagi sebagian siswa
merupakan salah satu kendala bagi siswa untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian diperlukan
adanya kreativitas untuk menunjang minat dan motivasi siswa dalam belajar matematika.
Salah satunya adalah dari sektor guru yang mana guru dituntut lebih kreatif dan aktif untuk
membantu siswa dalam menanamkan konsep dan prinsip-prinsip matematika. Kreatifitas ini dapat
berupa penggunaan alat peraga untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan pembelajaran
matematika.
Alat peraga matematika dapat diartikan sebagai seperangkat benda yang dirancang,
dibuat, dihimpun atau disusun secara sengaja yang digunakan untuk membantu menanamkan
prinsip dan konsep matematika secara efektif. Selain itu alat peraga juga merupakan media
pembelajaran yang berfungsi membawakan ciri-ciri dari konsep yang dipelajari.
Dengan penggunaan alat peraga diharapkan dapat meningkatkan minat dan motivasi
siswa dalam mempelajari matematika sehingga prestasi matematika siswa dapat lebih baik. Pokok
bahasan makalah ini adalah matematika khususnya materi tentang bangun ruang dirasakan perlu
penggunaan alat peraga. Alat peraga ini penting karena dapat membantu guru dalam
penyampaian materi dan juga dapat menghilangkan asumsi pada anak sehingga siswa
menggemari matematika.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang di atas, maka
dapat didefinisikan permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pembuatan Alat Peraga Papan Belajar Trigonometri ?
2. Bagaimana cara penggunanan Alat Peraga Papan Belajar Triginometri?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan alat peraga ini adalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pembuatan Alat Peraga Papan Belajar Trigonometri
2. Mengetahui cara penggunaan Alat Peraga Papan Belajar Trigonometri

1
D. Manfaat
1. Teoritis
a. Alat peraga Papan Belajar Trigonometri ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan
pemahaman siswa tentang Trigonometri.
b. Dapat menunjukkan kepada siswa secara jelas tentang unsur-unsur dari Trigonometri
yang di apresiasikan dalam alat peraga.
c. Merangsang minat dan motivasi siswa untuk mempelajari Trigonometri
2. Praktis
a. Bagi siswa
 Membantu siswa untuk lebih mudah memahami konsep tentang unsur-unsur dari
Trigonometri
b. Bagi guru Matematika
 Membantu memudahkan guru dalam menyampaikan materi
c. Bagi sekolahan
 Menambah perbendaharaan alat peraga di laboratorium matematika sekolah

2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Pengertian Alat Peraga
Alat peraga adalah suatu alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga dengan tujuan
membantu guru agar proses belajar mengajar siswa lebih efektif dan efisien.
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan
adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode
dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai
cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai tujuan.
Dalam pencapain tersebut, peranan alat peraga memegang peranan yang penting sebab
dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga
sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga. Alat
tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh siswa. Dalam
proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses
belajar siswa lebih efektif dan efisien.

B. Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Alat Peraga


Adapun kelebihan dan kekurangan penggunaan alat peraga dalam pengajaran yaitu :
1. Kelebihan Alat Peraga
 Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik
 Memperjelas makna bahan pelajaran sehingga siswa lebih mudah memahaminya
 Metode mengajar akan lebih bervariasi sehingga siswa tidak akan mudah bosan
 Membuat lebih aktif melakukan kegiatan belajar seperti :mengamati, melakukan
dan mendemonstrasikan dan sebagainya.
2. Tujuan Dari Alat Peraga
 Memperkenalkan, membentuk, memperkaya, serta memperjelas
 Mengembangkan sikap yang dikehendaki.
 Mendorong kegiatan siswa lebih lanjut.
Pemakaian alat peraga merangsang imajinasi anak dan memberikan kesan yang
mendalam dalam mengajar, panca indra dan seluruh kesanggupan seorang anak perlu dirangsang,
digunakan dan libatkan, sehingga tak hanya mengetahui, melainkan dapat memakai dan
melakukan apa yang dipelajari. Panca indera yang paling umum dipakai dalam mengajar adalah “
mendengar” melalui pendengaran, anak mengikuti peristiwa-peristiwa dan ikut merasakan apa
yang disampaikan.
Seolah-olah telinga mendapatkan mata. Anak melihat sesuatu dari apa yang diceritakan.
Namun ilmu pendidikan berpendapat, bahwa hanya 20% dari apa yang didengar dapat diingat
kemudian hari. Kesan yang lebih dalam dapat dihasilkan jikalau apa yang diceritakan “dilihat
melalui sebuah gambar “. Dengan demikian, melalui” mendengar “ dan “ melihat” akan diperoleh
kesan yang jauh lebih mendalam.
3. Kekurangan Alat Peraga
 Sedikit susah dibawa
 Takut kabel penghubung putus / di makan tikus

3
 Takut magnet dan lampu LED lepas / pecah
 Modal untuk membuat nya sedikit lebih mahal
 Mengajar dengan memakai alat peraga lebih banyak menuntut guru.
 Banyak waktu yang diperlukan untuk persiapan
 Perlu kesediaan berkorban secara materi
Ada beberapa kelemahan sehubungan dengan gerakan pengajaran alat peraga itu, antara
lain terlalu menekankan bahan-bahan peraganya sendiri dengan tidak menghiraukan kegiatan-
kegiatan lain yang berhubungan dengan desain, pengembangan, produksi, evaluasi, dan
pengelolaan bahan-bahan itu. Kelemahan lain adalah alat peraga dipandang sebagai “alat Bantu “
semata-mata bagi guru dalam melaksanakan kegiatan mengajarnya sehingga keterpaduan antara
bahan pelajaran dan alat peraga tersebut diabaikan. Disamping itu terlalu menekankan pentingnya
materi ketimbang proses pengembangannya dan tetap memandang materi audiovisual sebagai alat
Bantu guru dalam mengajar.

C. Ciri-ciri Alat Peraga


Alat peraga yang digunakan hendaknya memiliki karakteristik tertentu. Ruseffendi
(dalam darhim,19986:14 ) menyatakan bahwa alat peraga yang di gunakan harus memiliki sifat
sebagai berikut:
1. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat )
2. Bentuk dan warnanya menarik
3. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit )
4. Ukurannya sesuai (seimbang )dengan ukuran fisik anak
5. Dapat memahami konsep matematika (tidak mempersulit pemahaman)
6. Sesuai dengan konsep pembelajaran.
7. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit pemahaman )
8. Peragaan itu supaya menjadi dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir yang abstrak bagi
siswa.

4
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Trigonometri
Trigonometri (dari bahasa Yunani trigonon = "tiga sudut" dan metron = "mengukur")[1]
adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari hubungan yang meliputi panjang dan sudut
segitiga. Bidang ini muncul di masa Hellenistik pada abad ke-3 SM dari penggunaan geometri
untuk mempelajari astronomi.
Trigonometri adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari tentang hubungan
antara sisi dan sudut suatu segitiga serta fungsi dasar yang muncul dari relasi tersebut.
Trigonometri merupakan nilai perbandingan yang didefinisikan pada koordinat kartesius atau
segitiga siku-siku. Bagi para siswa, trigonometri identik dengan fungsi trigonometri yang
meliputi sinus (sin), cosinus (cos), tangen (tan), cosecan (cosec), secan (sec), dan cotangen
(cotan) yang kesemuanya merupakan cara untuk menentukan suatu sisi sebuah segitiga atau sudut
yang terbentuk dari dua buah sisi dalam sebuah segitiga.
Trigonometri merupakan ilmu matematika yang sangat penting dalam kehidupan.
Aplikasi ilmu trigonometri dalam kehidupan mencangkup segala bidang seperti astronomi,
geografi, teori musik, elektronik, ekonomi, medical, teknik, dan masih banyak lagi. Dengan
trigonometri kita bisa mengukur jarak suatu bintang diangkasa tanpa harus pergi kesana. Dengan
trigonometri kita bisa mengukur sudut ketinggian tebing tanpa harus memanjatnya. Bisa
mengukur lebar suatu sungai tanpa harus menyeberanginya. Itulah manfaat dari mempelajari
trigonometri dalam kehidupan sehari-hari.
Trigonometri adalah sebuah konsep. Hal pertama yang perlu dimengerti dalam
memahami konsep dasar trigonometri adalah mengetahui, mengerti dan memahami bentuk dan
rumus-rumus sebuah segitiga, terutama segitiga siku-siku. Pada dasarnya sebuah segitiga selalu
terdiri dari 3 sisi, yaitu sisi miring, sisi samping, dan sisi depan. Dan tiga buah sudut yaitu sudut
tegak lurus, sudut depan dan sudut samping. Dimana jika di tambahkan jumlah sudut sebuah
segitiga haruslah 180 derajat.
Tujuan utama mempelajari trigonometri dalam ilmu matematika adalah untuk
menemukan nilai sebuah sudut atau panjang sebuah sisi sebuah segitiga. Untuk tujuan tersebut
diatas maka trigonometri memiliki 2 nilai fungsi, yaitu:
1. Nilai fungsi trigonometri unuk sudut istimewa
Sudut istimewa disini adalah sudut yang besarnya 0, 30, 45, 60, 90 derajat. Untuk
menentukan nilai fungsi sudut istimewa digunakan konsep geometri.
2. Nilai fungsi trigonometri untuk sudut lainnya
Untuk menentukan nilai fungsi trigonometri sudut tidak istimewa biasanya menggunakan
tabel atau scientific kalkulator yang dilengkapi dengan fungsi trigonometri.

B. Konsep Trigonometri
Jika salah satu satu sudut 90 derajat dan sudut lainnya diketahui, dengan demikian sudut
ketiga dapat ditemukan, karena tiga sudut segitiga bila dijumlahkan menjadi 180 derajat. Karena
itu dua sudut (yang kurang dari 90 derajat) bila dijumlahkan menjadi 90 derajat: ini sudut
komplementer.

5
C. Identitas Trigonometri
Dari nilai fungsi trigonometri tersebut kemudian diperoleh identitas trigonometri.
Identitas trigonometri adalah suatu persamaan dari fungsi trigonometri yang bernilai benar untuk
setiap sudutnya dengan kedua sisi ruasnya terdefinisi. Identitas trigonometri terbagi 3, yaitu
Identitas Kebalikan, Identitas Perbandingan dan Identitas Phytagoras yang masing-masing
memiliki fungsi dasar, yaitu:

Identitas Kebalikan Identitas Perbandingan Identitas Phytagoras

Cosec A = 1/ sin A Tan A = Sin A/ Cos A Cos2 A + Sin2 A = 1


Sec A = 1/cos A Cot A = Cos A / Sin A 1 + tan2 A = Sec2 A
Cot A = 1/ tan A 1 + Cot2 A = Cosec2 A

D. Grafik Fungsi Trigonometri


Fungsi trigonometri diatas dapat di proyeksikan kedalam sebuah grafik. Grafik fungsi
trigonometri digunakan untuk mendeskripsikan fenomena alam seperti gerak gelombang, gerak
harmonik sederhana, dan fenomena kelistrikan. Grafik fungsi trigonometri meliputi: grafik sinus,
grafik cosinus dan grafik tangent.

6
E. Alat Peraga Papan Belajar Trigonometri
 Alat
a. Gergaji
b. Penggaris
c. Busur
d. Jangka
e. Bor
f. Tang
g. Obeng
h. Amplas
 Bahan
a. Triplek
b. Kertas Padi
c. Magnet
d. Seng
e. Melamin
f. Saklar
g. Aux
h. Lampu LED
i. Kabel Kecil
j. Dioda
k. Adaptor
l. Resistor

7
F. Cara Membuat
1. Siapkan triplek ukuran 75cm x 50cm.
2. Buat lah lingkaran diameter 20cm dengan kertas padi.
3. Tempelkan lingkaran yang sudah di lampis dengan prin / di lukislingkaran, tenpelkan di
pojok kiri atas.
4. Siap kan grafik yang sudah dipri / dilukis dengan ukuran 20cm x 40cm yang berada pada
pojok kanan atas lalu tempelkan pada triplek dan temple kan juga keterangan pada pojok
kanan bawah.
5. Lubangi tripelk sesuai dengan sudut-sudut ustimewa yang terdapat dalam grafik.
6. Cat tripel dengan warna abu-abu.
7. Berikan lampu LED pada grafik yang sesuai dengan letak sudut istimewa.
8. Berikan sebuah sakelar yang berguna untuk menghidupkan lampu pada grafik. Yang
disambungkan pada lampu grafik dan sakelar tempal soal. Letak saklarnya berada di
depan soal (sin, cos, tan).
9. Pasang besi dengan panjang 11cm guna untuk mengukur sudut lungkaran dengan satunya
dikaitkan dengan sudut pusat lingkaran. Diberikan magnet yang terletak pada sudut-sudut
istimewa dilingkaran yang telah diberikan kabel dan disambungkan pada saklar dan
kampu grafik.
10. Sambungkan lampu yang berada pada grafik pada penyelesaian soal.
11. Temple kan judul pada triplek yang masih kosong.
12. Rangkaian listrik PAJARNO (Papan Belajar trigonometri)

G. Cara Penggunaan
1. Siswa mendapatkan soal tentang menentukan nilai dari hasil trigonometri.
2. Missal yang di tanyakan adalah sin, hidupkan saklar disamping sin maka lampu pada
grafik menujukan grafik sin dengan lampu berwarna kuning.
3. Putar kayu pada lingkaran sesuai nilai dicari. Missal di cari nilai sin 120°, maka putar
kayu sehingga 120° maka lampu pada grafik sin akan menyalah di 120°.
4. Isi pada penyelesaian sesuai yang diketahui pada lingkaran yang sudah diputar nilai sudut
yang ditanyakan. Missal dicari nilai sin 120°, maka isi penyelesaian sin dengan panjang
garis depan 0,9 satuab dibagi panjang garismiring 1 satuan.
5. Jika lampu dikontak penyelesaiannya sudag hidup maka lampu pada grafik juga akan
hidup sesuai nilai sudut yang ditanyakan. Missal di cari 120°, mak pada grafik akan
menyala pada sudut 120° dengan nilai 0,9.

8
H. Hubungan Fungsi Trigonometri

1. Fungsi Dasar
𝑎
 𝑠𝑖𝑛𝐴 = 𝑐
𝑏
 𝑐𝑜𝑠𝐴 = 𝑐
𝑠𝑖𝑛𝐴 𝑎
 𝑡𝑎𝑛𝐴 = 𝑐𝑜𝑠𝐴 = 𝑏
1 𝑐𝑜𝑠𝐴 𝑏
 𝑐𝑜𝑡𝐴 = 𝑡𝑎𝑛𝐴 = 𝑠𝑖𝑛𝐴 =𝑎
1 𝑐
 𝑠𝑒𝑐𝐴 = =
𝑐𝑜𝑠𝐴 𝑏
1 𝑐
 𝑐𝑠𝑐𝐴 = 𝑠𝑖𝑛𝐴 = 𝑎

2. Identitas Trigonometri
 𝑠𝑖𝑛2 𝐴 + 𝑐𝑜𝑠 2 𝐴 = 1
1
 1 + 𝑡𝑎𝑛2 𝐴 = = 𝑠𝑒𝑐 2 𝐴
𝑐𝑜𝑠2 𝐴
1
 1 + 𝑐𝑜𝑡 2 𝐴 = 𝑠𝑖𝑛2 𝐴
= 𝑐𝑠𝑐 2 𝐴

9
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai dengan
adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur
metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang
berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran agar sampai
tujuan.
Dalam pencapain tersebut, peranan alat peraga memegang peranan yang penting sebab
dengan adanya alat peraga ini bahan dengan mudah dapat dipahami oleh siswa. Alat peraga
sering disebut audio visual, dari pengertian alat yang dapat diserap oleh mata dan telinga.
Alat tersebut berguna agar pelajaran yang disampaikan guru lebih mudah dipahami oleh
siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
guru agar proses belajar siswa lebih efektif dan efisien.

B. Saran
Berlandaskan pendidikan matematika, maka orientasi yang bisa dibangun mengacu pada
pada beberapa aspek yaitu.
Membangun kesadaran bagi diri sendiri akan pentingnya pemahaman konsep dalam
bidang pendidikan matematika, oleh sebab itu makalah alat peraga ini akan menjadi acuan
dalam pemahan dalam suatu bidang teori, namun bila banyak sekali kekurangan dari makalah
ini saran yang tepat akan membantu untuk memperbaiki menjadi yang lebih baik lagi.

10
DAFTAR USTAKA

http://agung-fit.blogspot.com/2017/02/grafik-fungsi-trigonometri.html

https://id.wikipedia.org/wiki/Trigonometri

https://peragamatematika.blogspot.com/

https://www.kamusq.com/2013/01/trigonometri-adalah-pengertian-dan.html

11

Anda mungkin juga menyukai