Oleh:
1. Sri wahyuningsih (1797174029)
2. Muhammad Sonnif Arifien (1797174040)
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan segala rahmat dan
limpahan karuniaNya, maka penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
” PERBANDINGAN DAN PERSENTASE”
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk memangku ide dan
kemampuan dengan banyak berkonsultasi dan membaca literatur. Namun
demikian penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu demi kesempurnaan makalah ini penulis mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Makalah ini menyajikan pembahasan mengenai perbandingan dan
presentase. Kegiatan belajar membahas perbandingan dan presentase di
ajarkan di sekolah dasar. Untuk dapat menyelenggarakan pembelajaran
dengan baik, maka harus menguasai materi ini. Di samping itu, agar
pembelajaran lebih bermakna materi ini dikaitkan dengan kehidupan sehari-
hari. Dengan tujuan siswa dapat menghitung persentase dari hal-hal di
sekitarnya dan menghitung sesuatu melalui perbandingan. Persentase ini
sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk membandingkan hal yang
tidak sama angkanya. Siswa juga diajarkan bagaimana mengubah pecahan
biasa maupun desimal ke dalam bentuk persen dan sebaliknya serta
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya menghitung diskon.
Selain itu, dalam kegiatan sehari-hari sering kita temui adanya perbandingan
antara dua besaran yang berbeda. Sebagai contoh: Jumlah siswa wanita 2 kali
dari jumlah siswa laki-laki, jarak kota A setengah kali jarak kota B, dsb maka
diharapkan siswa dapat memahaminya melalui materi perbandingan yang
telah diajarkan sejak SD.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu persen dan perbandingan ?
2. Bagaimana cara menyelesaikan soal yang berkitan dengan persen dan
perbandingan dalam kehidupan sehari-hari
3. Bagaimana cara mengubah persen menjadi bentuk pecahan biasa dan
desimal ataupun sebaliknya ?
4. Bagaimana cara menghitung jarak dan skala yang merupakan penerapan
penggunaan perbandingan ?
C. TUJUAN
1. Untuk dapat Mengetahui pengertian persen dan perbandingan
2. Untuk mengetahui cara penyelesaian berkaitan dengan persen dan
perbandingan pada lingkungan sekitar atau dalam kehidupan sehari-hari
3. Untuk mengetahui cara mengubah persen menjadi bentuk pecahan biasa
dan desimal
4. Untuk mengetahui cara menghitung jarak dan skala yang menggunakan
penerapan penggunaan perbandingan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERSEN
Persen secara harfiah memiliki arti "per 100 bagian". Merupakan sebuah
angka atau perbandingan atau juga rasio yang digunakan untuk menyatakan
pecahan dari seratus. Sebenarnya persentase merupakan perbandingan suatu
bagian terhadap keseluruhannya, yang telah dibagi menjadi seratus bagian.
Istilah ini sangat penting untuk dimengerti, karena istilah ini sangat sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu mengerti bagaimana cara
menghitung persen agar Anda dapat memahami istilah ini dengan sebaik-
baiknya. Persentase dilambangkan dengan tanda “%”. Persentase ini sangat
berguna dalam kehidupan sehari-hari untuk membandingkan hal yang tidak
sama angkanya.
Misalkan Andi membeli roti dan dibagi menjadi 100 potong. Jika andi
memakan 20 potong, maka bisa disebutkan bahwa Andi memakan 20 persen
roti tersebut. Dengan istilah teknis, persentase itu menyatakan rasio sebuah
pecahan terhadap keseluruhannya. Dengan kata lain, untuk menghitung
persen, Anda perlu menghitung proporsi dari sebuah bagian terhadap
keseluruhannya, yang dibagi menjadi seratus bagian.
3
Berdasarkan rumus “bagian” disini adalah 10 liter, yang ditambahkan ke
5 liter air.
Persentase (%) = (bagian/seluruh) x 100
=(10ml / 5 ml) x 100
=50%
4
Contoh soal:
Jawab:
=80/100
=80 %
5
Harga baju = harga sebenarnya – diskon
=Rp. 50.000 – Rp. 5.000
=Rp. 45.000
Jadi harga baju yang harus dibayar Adi adalah Rp. 45.000,-
B. PERBANDINGAN
Dalam kegiatan sehari-hari sering kita temui adanya perbandingan antara
dua besaran yang berbeda. Sebagai contoh: Jumlah siswa wanita 2 kali dari
jumlah siswa laki-laki, jarak kota A setengah kali jarak kota B, dsb.
Perbandingan suatu besaran terhadap besaran lain ditulis :
Perbandingan Senilai
Himpunan A= {a1, a2, a3}, B={b1, b2, b3}
Himpunan A dan B disebut berbanding senilai apabila untuk semua ukuran
A semakin besar ukuran B semakin besar, atau sebaliknya
a1→b1
a2→b2
berlaku a1/a2=b1/b2
ini berarti a1 x b2= a2 x b2
contoh soal
untuk membuat 36 pasang baju, seorang penahit membutuhkan waktu 60
hari. Jika penjahit bekerja selama 80 hari, berapa pasang baju yang dapat
dibuat?
Jawab :
36→60
x→80
dengan perbandingan senilai diperoleh
30/x = 60/80
6x = 30 x 80
X = 36 x 80/60
= 48 pasang
6
Perbandingan berbalik nilai
Himpunan A dan B disebut berbalik nilai apabila untuk ukuran A semakin
besar, maka ukuran B semakin kecil, atau sebaliknya
A1→b1
A2→b2
berlaku a1/a2=b2/b1
ini berarti a1x b2 = a2x b2
contoh soal
dengan menggunakan 120 tenaga kerja pembangunan sebuah ggedung
bertingkat dapat diselesaikan selama 80 hari. Karena waktu yang tersedia
60 hari. Berapa banyak tenaga yang diperlukan?
Jawab :
120→80
y→60
dengan perbandingan berbalik nilai diperoleh
120/y=60/80
60y=120x80
Y= 120x80/60
= 160 orang
7
2. Perbandingan umur Budi dengan ayahnya adalah 2 : 5 . Jika selisih umur
keduanya 30 tahun, berapa umur Budi dan ayahnya?
Jawab:
Dengan menggunakan rumus: a = c/c-d x (a-b) ; b = d/c-d x (a-b) maka:
Umur Budi : 2/5-2 x 30 = 2/3 x 30 = 20 tahun
Umur Ayah: 5/5-2 x 30 = 5/3 x 30 = 50 tahun
3. Banyak siswa di suatu kelas SMP adalah 60 siswa, yang terdiri dari 30
siswa laki-laki. Berapa perbandingan banyaknya siswa laki-laki terhadap
siswa perempuan?
Jawab:
jumlah siswa = 50
jumlah siswa laki-laki = 30
jumlah siswa perempuan = 60 – 30 = 30
Perbandingan siswa laki-laki dengan siswa perempuan = 30 : 30 = 3 : 3
Perhitungan lain yang menggunakan perbandingan:
Perhitungan lain yang menggunakan perbandingan adalah menghitung
jarak dan skala
a. Jarak
Jarak(s) = kecepatan x waktu atau s=vxt
Waktu(t) = jarak/kecepatan atau t = s/v
Kecepatan(v) = jarak/waktu atau v = s/t
Contoh perhitungan jarak:
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan rata-rata 80 km/jam.
Berapa jarak yang ditempuh dalam waktu 3 jam 15 menit?
Penyelesaian:
Diketahui: v = 80 km/jam
t = 3 jam 15 menit = 195/60 jam
Ditanya : s =...?
Jawab:
s=vxt
s = 80 km/jam x 195/60 jam
= 260 km
8
2. Jarak dari suatu kota ke kota lain 210 km. Amir berangkat dari
rumahnya pukul 20.00 WIB dengan kecepatan mobilnya rata-rata
70 km/jam. Jam berapa Amir tiba di tempat ?
Penyelesaian:
Diketahui: s = 210 km
v = 70 km/jam
Ditanya: t = ...?
Jawab:
t = s/v
t = 210/70 = 3 jam
Berangkat pukul 20.00 WIB, maka akan tiba di tempat pukul
20.00 + 3 jam = 23.00 WIB
3. Selama 3 jam 30 menit seorang pengendara mobil dapat
menempuh jarak 350 km Berapa kecepatan rata-rata mobil yang
dikendarainya?
Penyelesaian:
Diketahui: t = 3 jam 30 menit = 210/60 jam
s = 350 km
Ditanya: v = ...?
Jawab:
v = s/t
v = 350 : 210/60 = 100 km/jam
b. Skala
Skala adalah perbandingan jarak atau ukuran pada gambar atau peta
dengan jarak yang sebenarnya.
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
contoh: skala 1 : 2.000 maka 1 cm pada peta mewakili 2.000 cm pada
ukuran yg sebenarnya.
Contoh perhitungan skala:
1. Jarak kota A ke kota B adalah 6,3 km. Jarak pada peta 4,2 cm.
Berapakah skalanya?
Jawab:
9
6,3km=630.000cm
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
= 4,2/630.000
= 1/150.000
2. Jarak kota A ke kota B pada peta 5 cm dengan skala 1: 500.000.
Berapakah jarak sesungguhnya?
Jawab:
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
maka jarak sebenarnya = jarak pada peta/skala
= 5/1 : 500.000
= 5 cm x 500.000 cm
= 2500.000 cm
= 250 km
3. Seorang drafter membuat peta jalan yang panjangnya 100 km
dengan skala 1:200.000. Berapa jarak jalan tersebut pada peta?
Jawab:
100km=1.000.000cm
Skala = jarak pada peta/jarak sebenarnya
maka jarak pada peta = jarak sebenarnya x skala
jarak pada peta = 100 km x 1/200.000 cm
= 10.000.000 cm/200.000 cm
= 50 cm
10
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
persentase merupakan perbandingan suatu bagian terhadap
keseluruhannya, yang telah dibagi menjadi seratus bagian. Rumus
Persentase (%) = (bagian/seluruh) x 100 .
a. Mengubah persen ke dalam bentuk pecahan dan decimal
Langkah-langkah mengubah persen ke bentuk pecahan biasa:
- Mengubah ke bentuk per 100
- Sederhanakanlah dengan membagi pembilang dan penyebut dengan
angka yang sama.
Langkah-langkah mengubah persen ke bentuk desimal:
- mengubah ke bentuk per 100
- mengubah ke bentuk desimal.
b. Mengubah pecahan biasa ke dalam bentuk persen
Langkah-langkah mengubah pecahan biasa ke bentuk persen:
- Agar menjadi persen, ubahlah penyebut menjadi 100 (karena % = /100
) Dengan cara mengalikan penyebut dengan angka tertentu.
- Kalikan juga pembilang dengan angka yang sama.
- Maka akan didapatkan angka “.../100” atau sama artinya dengan ...%
Perbandingan Senilai
a1→b1
a2→b2
11
berlaku a1/a2=b1/b2
ini berarti a1 x b2= a2 x b2
Perbandingan berbalik nilai
Himpunan A dan B disebut berbalik nilai apabila untuk ukuran A semakin
besar, maka ukuran B semakin kecil, atau sebaliknya
A1→b1
A2→b2
berlaku a1/a2=b2/b1
ini berarti a1x b2 = a2x b2
B. SARAN
Adapun saran yang penulis berikan bahwasannya dalam menyampaikan
mata pelajaran matematika di jenjang pendidikan dasar perlu adanya
pendekatan terhadap siswa dan apabila memberikan suatu contoh maka
libatkanlah pada kehidupan sehari-hari yang siswa alami agar siswa juga
memahaminya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Faijin,Winarto.2009.Mahir Matematika. Rembang: ASTA AJI PUSTAKA.
Jannah,Miftahul.2015.” Kajian Materi Matematika Pend Dasar: PERSEN DAN
PERBANDINGAN”.Dalam.http://miftakhuljannah96.blogspot.com/2015/11
/kajian-materi-matematiz ka-pend-dasar.html. Diakses pada tanggal 30
Maret.
13