MG DENGAN
OSTEOARTRITIS BR. NYUH KUNING, DESA MAS, KECAMATAN UBUD,
GIANYAR PADA ……MEI - ……MEI 2019
I. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2019 pukul 14.00 WITA di rumah
keluarga Ny. MG di Br. Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar. Data diperoleh
dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.
A. DATA BIOGRAFI
Nama Pasien : Ny. MG
Jenis Kelamin : Perempuan
Golongan darah :-
Tempat & tanggal lahir : 31 Desember 1956
Pendidikan terakhir : SMA
Agama : Hindu
Status perkawinan : Kawin
Tinggi badan/berat badan : 155 cm / 48 Kg
Penampilan : Baik, rapi, sikap ramah.
Alamat : Br. Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan Ubud,
Gianyar
Diagnose medis : Hipertensi
Penanggung jawab
Nama : “WW”
Hub.dengan pasien : Anak
Alamat : Br. Nyuh Kuning, Desa Mas, Kecamatan Ubud,
Gianyar
Telepon :-
B. Riwayat Keluarga
Genogram :
Keterangan :
= meninggal
C. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Saat ini pasien tidak bekerja hanya menjadi ibu rumah tangga
Alamat pekerjaan :-
Berapa jarak dari rumah : -
Alat transportasi :-
Pekerjaan sebelumnya :-
Berapa jarak dari rumah : -
Alat transportasi :-
Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : saat ini pasien mendapatkan
penghasilan dari anak-anaknya saja. Pasien mengatakan bahwa kebutuhannya telah
terpenuhi.
D. Riwayat Lingkungan Hidup
Type tempat tinggal : Permanen
Kamar : Tipe kamar yaitu berupa bale dimana KK dan istrinya
tinggal disatu bale dan 1 orang tinggal sendiri
Kondisi tempat tinggal : Baik dan tertata rapi
Jumlah orang yang tinggal dalam satu rumah : 4 orang
Derajat privasi : Pasien memiliki ruang kamar sendiri untuk beristirahat
E. Riwayat Rekreasi
Hobbi/minat : Pasien mengatakan suka berkebun, membuat
canang, dan senang mendengar kidung
Keanggotaan dalam organisasi : Pasien mengatakan saat masih muda aktif dalam
kegiatan banjar
Liburan/perjalanan : Pasien jarang berekreasi, pasien biasa berjalan”
disekitar rumahnya atau melakukan hobinya untuk
merilekskan badannya.
F. Sistem Pendukung
Perawat/bidan/dokter/fisioterapi : Pasien biasanya memeriksakan kondisi
kesehatannya ke klinik praktek dekat rumahnya
apabila dalam keadaan sakit.
Jarak dari rumah : < 500 m
Rumah sakit : RSU Ari Canti yang berjarak 5 km
Klinik : Klinik Bumi Sehat jaraknya 500 m
Pelayanan kesehatan di rumah : Pasien mengatakan tidak memiliki pelayanan
kesehatan untuk di rumahnya.
Makanan yang dihantarkan : Pasien mengatakan mengambil makanan sendiri di
dapur
Perawatan sehari-hari yang dilakukan keluarga : Pasien mengatakan sesekali memijat
kakinya dengan minyak ketika sakit.
Kondisi lingkungan rumah : Baik.
G. Status Kesehatan
Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :
Pasien mengatakan 2 tahun belakangan ini mengalami nyeri pada bagian tengah tulang
kering sampai ke paha, 1 tahun yang lalu pasien dikatakan memiliki asam urat yang
tinggi.
Keluhan utama :
Pasien mengeluh nyeri pada tengkuk dan sakit kepala dirasakan saat beraktivitas.
Provokative/paliative : Nyeri pada bagian tengah tulang kering sampai ke
paha
Quality/quantity : Nyeri dirasakan seperti ngilu
Region : Nyeri pada bagian ttengah tulang kering sampai ke
paha
Scale : Skala 4 dari skor 0-10
Time : Nyeri dirasakan saat beraktivitas dan cuaca dingin
Penyakit yang diderita : Pasien mengatakan nyeri pada bagian tengah tulang kering
sampai ke paha, nyeri dirasakan saat beraktivitas maupun
kerika cuaca dingin. Nyeri yang dirasakan seperti ngilu dan
terjadi secara tiba-tiba.
J. Tinjauan Sistem
Keadaan Umum : Pasien tampak sehat
Tingkat Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4V5M6
Tanda-tanda vital : S:36,5oC Nadi: 84 x/menit Respirasi: 22 x/menit
Tekanan darah: Tidur: 150/100 mmHg Duduk: 140/90
mmHg Berdiri: 140/100 mmH
Pemeriksaan fisik
1. Kepala : Bentuk simetris, hematoma tidak ada, bekas luka pembedahan tidak ada,
kebersihan rambut dan kulit kepala cukup, rambut beruban, dan rambut
sedikit berantakan
2. Mata-Telinga-Hidung :
a. Penglihatan : Mata tampak simetris, pertumbuhan alis merata, bentuk bola
mata simetris dan sedikit menonjol, konjungtiva merah
muda, pupil isokor, massa tidak ada, nyeri tekan (-)
b. Pendengaran : Bentuk simetris, nyeri tekan (-), lesi (-),serumen (-),
pendengaran baik
c. Hidung, Pembau : Bentuk simetris, sekret (-), nyeri tekan (-), lesi (-),
penciuman baik.
3. Leher : Bentuk simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid, tidak teraba
bendungan vena jugularis, tidak ada pembengkakan kelenjar limfa, nyeri
tekan (-), lesi (-)
4. Dada dan punggung :
a. Paru – paru : Bentuk simetris, vesikuler +/+, wheezing -/-, Ronchi -/-
b. Jantung : S1 dan S2 tunggal regular, suhu akral hangat
5. Abdomen dan pinggang :
a. Sistem pencernaan, status : pencernaan baik, bising usus 16 x/menit
b. Sistem Genetaurinariue : frekuensi kencing ±4- 5 kali sehari, warna kuning
dan bau khas urine
6. Ekstremitas atas dan bawah: bentuk simetris, elastisitas menurun, nyeri tekan (-), lesi
(-), pergerakan optimal pada tangan, dan terbatas pada
5|5
kaki, reflek patella +/+, kekuatan otot , CRT < dari 2
5|5
detik.
7. Sistem immune : stomatitis (-)
8. Genetalia : tidak terkaji
9. Persarafan : respon baik
10. Pengecapan : Pengecapan baik
K. Hasil pengkajian kognitif dan mental
1. Short Portable Mental Status Questionaire (SPMSQ) :
Pasien memperoleh skor 4, sehingga pasien masuk dalam kategori fungsi intelektial
utuh.
2. Mini – Mental State Exam (MMSE) :
Pasien memperoleh skor 19, sehingga pasien masuk dalam kategori kemungkinan
mengalami gangguan kognitif
3. Inventaris Depresi GDS short from :
Pasien memperoleh skor 3, sehingga pasien masuk dalam kategori tidak depresi.
L. Data Penunjang
1. Laboratorium : Asam urat acak : 10,1 mg/dL, Kolesterol : 230 mg/dL
2. Radiologi : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan radiologi
(rontage)
3. EKG : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan jantung
(rontage)
4. USG :Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan organ
didaerah abdomen (rontage)
5. CT-Scan : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan pemeriksaan radiologi
(rontage)
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Analisa Data
NO DATA (SIGN/SYMPTOM) INTERPRETASI (ETIOLOGI) MASALAH (PROBLEM)
.1. DS: Pasien mengatakan merasakan Perubahan fungsi sendi Nyeri kronis
nyeri terutama setelah
beraktivitas, nyeri dirasakan Hipertrofi
seperti kesemutan dan
tertusuk-tusuk,nyeri Distensi cairan
dirasakan terutama pada
bagian lutut kiri dan lutut Nyeri Kronis
kanan menjalar sampai ke
jari-jari kaki, skala 4 dari skor
0-10.
DO: Pasien tampak meringis dan
memegangi lututnya apabila
ingin bangkit dari posisi
duduk, dan mengalami
sedikit kesulitan saat berjalan
(terpincang),
2. DS: Pasien mengatakan belum Proses penuaan Kurang pengetahuan
mengetahui tentang cara
mengatasi nyeri yang terus Proses Penyakit yang
dirasakan. berkepanjangan
DO: Pasien menanyakan tentang
cara mengatasi nyeri yang Kurang terpajan informasi
dirasakan
Kurang pengetahuan
3. Data pendukung: Perubahan fungsi sendi Risiko cedera
Pasien tampak mengalami
kesulitan saat berjalan, pasien Kontraktur
tampak hati-hati saat melalui
tangga, hampir seluruh ruangan Risiko cidera
di rumahnya memiliki tangga.
B. Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri kronis berhubungan dengan hipertrofi dan ditandai dengan Pasien mengatakan
merasakan nyeri terutama setelah beraktivitas, nyeri dirasakan seperti kesemutan dan
tertusuk-tusuk,nyeri dirasakan terutama pada bagian lutut kiri dan lutut kanan menjalar
sampai ke jari-jari kaki, skala 4 dari skor 0-10, pasien tampak meringis dan memegangi
lututnya apabila ingin bangkit dari posisi duduk, dan mengalami sedikit kesulitan saat
berjalan (terpincang).
2. Kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan di rumah berhubungan dengan
kurangnya informasi dan ditandai dengan pasien mengatakan belum mengetahui
tentang cara mengatasi nyeri yang terus dirasakan, pasien menanyakan tentang cara
mengatasi nyeri yang dirasakan
3. Risiko cedera berhubungan dengan perubahan fungsi sendi
III. INTERVENSI
A. Prioritas Diagnosa
1. Nyeri kronis berhubungan dengan hipertrofi dan ditandai dengan Pasien mengatakan
merasakan nyeri terutama setelah beraktivitas, nyeri dirasakan seperti kesemutan dan
tertusuk-tusuk,nyeri dirasakan terutama pada bagian lutut kiri dan lutut kanan menjalar
sampai ke jari-jari kaki, skala 4 dari skor 0-10, pasien tampak meringis dan memegangi
lututnya apabila ingin bangkit dari posisi duduk, dan mengalami sedikit kesulitan saat
berjalan (terpincang).
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kesalahan interpretasi dan ditndai dengan
Pasien dan keluarga mengatakan belum mengetahui tentang cara menghilangkan nyeri
yang terus dirasakan, pasien dan keluarga terus mennyakan tentang cara
menghilangkan nyeri yang dirasakan.
3. Risiko cedera berhubungan dengan perubahan fungsi sendi
B. Intervensi
INTERVENSI RASIONAL
1. Berikan matras atau kasur keras, bantal 1. Matras yang lembut/empuk, bantal yang
kecil. Tinggikan linen tempat tidur sesuai besar akan mencegah pemeliharaan
kebutuhan. kesejajaran tubuh yang tepat,
menempatkan setres pada sendi yang
sakit. Peninggian linen tempat tidur
menurunkan tekanan pada sendi yang
terinflamasi / nyeri
2. Anjurkan pasien untuk mandi air hangat 2. Panas meningkatkan relaksasi otot dan
pada waktu pagi hari. Sediakan waslap mobilitas, menurunkan rasa sakit dan
hangat untuk mengompres sendi-sendi melepaskan kekakuan di pagi hari.
yang sakit beberapa kali sehari. Pantau Sensitifitas pada panas dapat dihilangkan
suhu air kompres, air mandi. dan luka dermal dapat disembuhkan.
V. EVALUASI
A : Risiko cedera