Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TANAMAN

ANALISA UJI VEGETASI

Di Susun Oleh :
KELOMPOK 3
Ahmad Sofyan M 1710631090002
Khairunissa Islamiati 1710631090079
Nasabilah Putri R 1710631090103
Nisrina Nur Afiyah 1710631090105
Nuzula Nur Azizah 1710631090110
Reny Nurfatimah 1710631090116
Rila Fauzila 1710631090118
Thalia Amara Hidayat P 1710631090134
Tri Widia Ningsih 1710631090021
Wulan Puspaningrum 1710631090145

KELAS : 3C Agroteknologi

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2018
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................3
PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..............................................................................................3
1.2 Tujuan............................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................5
BAB III..........................................................................................................................6
METODE PENGAMATAN..........................................................................................6
3.1 Waktu dan Tempat............................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan...................................................................................................6
3.3 Metode................................................................................................................6
BAB IV..........................................................................................................................7
HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................7
4. 1 Hasil Pengamatan.............................................................................................7
4.1.1 Uji Vegetasi di Loji..................................................................................7
4.1.2 Uji Vegetasi di Gn. Pangrango...............................................................11
4.1.2.2 Pembahasan Uji Vegetasi di Gn. Pangrango..........................................13
BAB V.........................................................................................................................15
KESIMPULAN...........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17
LAMPIRAN................................................................................................................18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Vegetasi adalah berbagai macam jenis tumbuhan atau tanaman yang
menempati suatu ekosistem. Vegetasi dalam ekologi dipergunakan untuk
menyebut komunitas tumbuh-tumbuhan yang hidup di dalam suatu ekosistem.
Vegetasi (komunitas tumbuhan) diberi nama atau digolongkan berdasarkan
spesies atau bentuk hidup yang dominan, habitat fisik atau kekhasan yang
fungsional suatu komunitas juga dapat dinyatakan seperti vegetasi padang
rumput, vegetasi pantai pasir, vegetasi kebun teh, atau vegetasi hutan bakau.

Pengamat mempelajari vegetasi dalam penelitian terhadap unit


penyusun vegetasi ditempat mana melakukan penelitian. Penelitian mengenai
vegetasi tumbuhan dilakukan dengan cara mengamati individu dalam
menyusun populasi. Unit penyusun vegetasi (komunitas) adalah populasi,
sedangkan unit penyusun populasi adalah semua individu yang berada
ditempat pengamatan dilakukan.

Mengamati init penyusun vegetasi yang luas secara tepat cukup sulit
dilakukan karena pertimbangan kompleksitas, luas area waktu dan biaya. Oleh

3
4

karena itu dalam pelaksanaannya penelitian bekerja dengan melakukan


pencuplikan (sampling). Unit sampling dalam analisis vegetasi dapat berupa
bidang(plot, kuadrat), garis atau titik. Dalam perkembangannya dipergunakan
untuk suatu analisis vegetasi menggambarkan metode yang digunakan.

1.2 Tujuan
- Agar mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis vegetasi dari setiap plot.

- Agar mahasiswa mampu menguraikan dominasi kerapatan dan frekuensi jenis


vegetasi.

- Agar mahasiswa mampu mendeskripsikan suatu komunitas dengan metode


analisis vegetasi.

- Agar mahasiswa mampu menganalisis data uji vegetasi dengan menghitung


FM, FR, KM, KR, DM, DR, dan INP.

- Agar mahasiswa mampu membandingkan komunitas vegetasi tumbuhan yang


hidup di tempat ketinggian yang berbeda.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
BAB III

METODE PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat


Waktu :

Tempat :

3.2 Alat dan Bahan


3.3 Metode

6
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Uji Vegetasi di Loji

Plot 1 m x 1 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi x tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 1 1 1500cm x 450 cm 675.000 cm
2 Spesies 2 13 41 cm x 20 cm 10.660 cm
3 Spesies 3 5 79 cm x 49 cm 19.355 cm
4 Spesies 4 4 85 cm x 55 cm 18.700 cm

Plot 1 m x 1 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi x tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 2 8 34 cm x 16 cm 4.352 cm
2 Spesies 5 8 67 cm x 32 cm 17.152 cm
3 Spesies 6 2 33 cm x 32 cm 2.112 cm
4 Spesies 3 6 71 cm x 45 cm 19.170 cm

Plot 2 m x 2 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 3 1 59,5 cm x 30 cm 1.785 cm
2 Spesies 4 4 60 cm x 89 cm 21.360 cm
3 Spesies 5 200 13,5 cm x 62 cm 167.400 cm
4 Spesies 11 1 64 cm x 32 cm 2.048 cm
5 Spesies 14 17 23 cm x 16 cm 6.256 cm
6 Spesies 17 1 30 cm x 3,2 cm 96 cm

7
8

Plot 2 m x 2 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 2 231 62 cm x 13,5 cm 193.347 cm
2 Spesies 4 4 71 cm x 23 cm 3.266 cm
3 Spesies 13 2 55 cm x 12 cm 1.320 cm
4 Spesies 18 15 42 cm x 26 cm 16.380

Plot 4 m x 4 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 2 5 25 cm x 10 cm 1.250 cm
2 Spesies 3 13 70 cm x 40 cm 36.400 cm
3 Spesies 5 64 52 cm x 25 cm 83.200 cm
4 Spesies 12 5 45 cm x 7 cm 1.575 cm
5 Spesies 13 3 25 cm x 13 cm 975 cm
6 Spesies 14 8 28 cm x 11 cm 2.464 cm
7 Spesies 15 8 33 cm x 9 cm 2.376 cm
8 Spesies 16 4 12 cm x 23 cm 1.104 cm

Plot 4 m x 4 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Spesies 2 112 46 cm x 23 cm 118.496 cm
2 Spesies 3 3 72 cm x 54 cm 11.664 cm
3 Spesies 4 3 46 cm x 58 cm 8.004 cm
4 Spesies 7 7 58 cm x 47 cm 19.082 cm
5 Spesies 8 5 34 cm x 30 cm 5.100 cm
6 Spesies 9 8 62 cm x 30 cm 14.880
7. Spesies 10 6 64 cm x 36 cm 13.824
8. Spesies 11 5 83 cm x 44 cm 18.260
9

Jumlah Plot
No Spesies ∑individu FM FR KM KR DM DR
ditemukan
1. Spesies 1 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 67,5 95,17%
2. Spesies 2 369 5 0,83 14,2% 0,0008 205% 0,86 0,87%
3. Spesies 3 28 5 0,83 14,2% 6,66 4,4% 0,23 0,32%
4. Spesies 4 13 4 0,66 11,4% 3,09 7,2% 0,20 0,28%
5. Spesies 5 272 3 0,5 8,5% 0,0006 151,1% 1,27 1,79%
6. Spesies 6 2 1 0,16 2,8% 4,76 1,1% 0,21 0,29%
7. Spesies 7 7 1 0,16 2,8% 1,66 3,8% 0,11 0,15%
8. Spesies 8 5 1 0,16 2,8% 1,19 2,7% 0,03 0,04%
9. Spesies 9 8 1 0,16 2,8% 1,90 4,4% 0,09 0,04%
10. Spesies 10 6 1 0,16 2,8% 1,42 3,3% 0,08 0,11%
11. Spesies 11 6 2 0,33 5,7% 1,42 3,3% 0,12 0,16%
12. Spesies 12 5 1 0,16 2,8% 1,19 2,7% 0,009 0,01%
13. Spesies 13 5 2 0,33 5,7% 1,19 2,7% 0,011 0,01%
14. Spesies 14 25 2 0,33 5,7% 5,95 13,8% 0,04 0,05%
15. Spesies 15 8 1 0,16 2,8% 1,90 4,4% 0,014 0,01%
16. Spesies 16 4 1 0,16 2,8% 9,52 2,2% 0,006 0,009%
17. Spesies 17 1 1 0,6 2,8% 2,38 0,5% 0,002 0,003%
18. Spesies 18 15 1 0,6 2,8% 3,57 8,3% 0,40 0,56%
4.1.1.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Data di Loji

4.1.1.2 Pembahasan Uji Vegetasi di Loji

Indeks Nilai Penting merupakan sebuah parameter kuantitatif yang dapat


dipakai untuk menyatakan tingkat dominasi suatu spesies. Semakin besar nilai
INP suatu spesies maka semakin besar tingkat penguasaan terhadap komunitas
dan sebaliknya (Soegianto, 1994). Penguasaan spesies tertentu dalam suatu
komunitas terjadi apabila spesies yang bersangkutan berhasil menempatkan
sebagian besar sumberdaya yang ada dibandingkan dengan spesies yang
lainnya (Saharjo dan Cornelio, 2011).

Berdasarkan pengamatan uji vegetasi yang telah dilakukan di Loji, dapat


diketahui bahwa total spesies tumbuhan yang ditemukan pada semua plot
10

secara keseluruhan berjumlah 18 spesies. Dari 18 spesies ini ada sekitar 2


spesies yang memiliki nilai INP tinggi. Berdasarkan tabel yang disajikan dapat
dilihat bahwa tumbuhan spesies 2 memiliki nilai INP lebih tinggi dari jenis
lainnya yaitu sebesar 220,07. Ini menunjukkan tumbuhan tersebut tersebar dan
cukup mendominasi. Dari total 6 plot yang diamati ada sekitar 5 plot
diantaranya terdapat jenis ini yakni pada plot 1m x1m(A), 1m x 1m(B), 2m x
2m(B), 4m x 4m(A) dan 4m x 4m(B), serta jumlah total individu spesies 2
yang ditemukan pada ke-5 plot tersebut berjumlah 369 individu.

Sedangkan tumbuhan yang memiliki nilai INP tertinggi kedua adalah


tumbuhan spesies 5 dengan nilai INP sebesar 161,39 dengan total jumlah
individu spesies 5 ditemukan sebanyak 272 individu dan dari total 6 plot yang
diamati ada sekitar 3 plot terdapat jenis ini yakni pada plot 1m x 1m(B), 2m x
2m(A) dan 4m x 4m(A). Sementara 11 jenis tumbuhan lainnya memiliki nilai
INP dibawah 10% dan tumbuhan spesies 16 merupakan tumbuhan yang paling
sedikit ditemukan, karena spesies 16 ini memiliki nilai INP paling rendah
diantara spesies lainnya yakni sebesar 5,0097.

Dengan demikian berdasarkan analisa vegetasi di area plot pengamatan


yang dilakukan di Loji menunjukkan bahwa tumbuhan spesies 2 mendominasi
pada area plot pengamatan baik dari kerapatan relative (KR), frekuensi relative
(FR) dan dominasi relatifnya (DR) dengan nilai INP 220,07. Sedangkan
tumbuhan spesies 16 memiliki nilai INP yang sangat kecil, yang berarti
keberadaan spesies 16 ini sangat sedikit di area pengamatan di Loji.

4.1.2 Uji Vegetasi di Gn. Pangrango

Plot 1 m x 1 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi x tajuk Hasil
tanaman
1 Lame 5 26 cm x 54 cm 7.020 cm
2 Jirak leutik 2 32 cm x 13 cm 832 cm
3 Congkok 5 134 cm x 46 cm 30.820 cm
11

4 Pakis 2 103 cm x 32 cm 6.592 cm


5 Fulus 1 11 cm x 13 cm 143 cm

Plot 1 m x 1 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi x tajuk Hasil
tanaman
Rumput kawat-
1 5 43 cm x 12 cm 2.580 cm
kawatan
2 Rotan 1 24 cm x 16 cm 384 cm
3 Harendong bulu 1 17 cm x 26 cm 442 cm
4 Cileho beureum 2 27 cm x 15 cm 810 cm
5 Kikukuran 3 13 cm x 25 cm 975 cm

Plot 2 m x 2 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Congkok 2 162 cm x 48 cm 15.552 cm
2 Rotan 1 63 cm x 32 cm 2.016 cm
3 Fulus 4 14 cm x 10 cm 560 cm
4 Pakis 5 53,5 cm x 16.2 cm 4.334 cm
5 Seledri gunung 4 22 cm x 8,9 cm 783 cm
6 Cileho beureum 1 27 cm x 16 cm 432 cm
7 Kuruleur 1 14,2 cm x 9,3 cm 132,06 cm
8 Rumput teki 30 52 x 1,2 35.880
9 Muncang cina 1

Plot 2 m x 2 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Pakis 12 48,3 cm x 14,8 cm 8.578 cm
2 Rotan 3 68 cm x 36 cm 7.344 cm
3 Konyal/markisa 1 6,6 cm x 4,2 cm 28 cm

Plot 4 m x 4 m (A)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Congkok 7 266,5 cm x 62 cm 115.661 cm
2 Pakis 21 65,6 cm x 20 cm 27.552 cm
3 Pohpohan 9 59,3 cm x 12 cm 6.404 cm
4 Kirinyuh 2 65 cm x 18 cm 2.340 cm
5 Teter 6 29 cm x 6 cm 1.044 cm
12

6 Rotan 4 75 cm x 46 cm 13.800 cm
7 Bigonia 2 29 cm x 12 cm 696 cm
8 Walen 1 29 cm x 13 cm 377 cm

Plot 4 m x 4 m (B)
Jumlah
No Varietas Tinggi tajuk Hasil
tanaman
1 Pohpohan 9 120 cm x 18 cm 19.440 cm
2 Congkok 6 180 cm x 41 cm 44.280 cm
3 Rotan 6 62 cm x 35 cm 13.020 cm
4 Pakis 3 120 cm x 21 cm 7.560 cm
5 Jirak leutik 3 52 cm x 12 cm 1.872 cm
Rumput kawat-
6 12 50 cm x 14 cm 8.400 cm
kawatan

4.1.2.1 Rekapitulasi Hasil Analisis Data di Gn. Pangrango

Jumlah Plot
No Spesies ∑individu FM FR KM KR DM DR
ditemukan
1. Cangkok 20 4 0,66 80% 4,76 11,1% 0,55 9,7%

2. Pakis 43 5 0,83 14,2% 0,0001 10% 0,22 3,5%

3. Pohpohan 18 2 0,33 5,7% 4,28 10% 0,08 1,4%

4. Kirinyuh 2 1 0,16 2,8% 4,76 1,1% 0,014 0,17

5. Teter 6 1 0,16 2,8% 1,42 3,3% 0,006 0,10

6. Bigonia 2 1 0,16 2,8% 4,76 1,1% 0,043 0,07

7. Rotan 15 5 0,83 14,2% 3,57 8,3% 0,165 2,8%

8. Muncang cina 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 2,81 49,7

9. Jirak Leutik 5 2 0,33 5,7% 1,19 2,7% 0,015 0,17


Rumput
10. 17 2 0,33 5,7% 4,047 9,4% 0,064 1%
Kawat
13

11. Lame 5 1 0,16 2,8% 1,19 2,7% 0,702 12,3


Harendong
12. 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 0,044 0,7%
Bulu
13. Kikukuran 3 1 0,16 2,8% 7,14 1,6% 0,097 1,5%

14. Walen 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 0,002 0,03

15. Fulus 5 2 0,33 5,7% 1,19 2,7% 0,014 0,17


Seledri
16. 4 1 0,16 2,8% 9,52 2,2% 0,019 0,17
Gunung
Cileho
17. 3 2 0,33 5,7% 7,14 1,6% 0,024 0,3%
Beureum
18. Kuruler 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 0,003 0,005

19. Rumput Teki 30 1 0,16 2,8% 7,14 16,6% 0,897 15,7

20. Konyal/markisa 1 1 0,16 2,8% 2,38 0,5% 0,0007 0,01

4.1.2.2 Pembahasan Uji Vegetasi di Gn. Pangrango

Pada plot area yang dilakukan di Gn. Pangrango tercatat bahwa total jenis
tumbuhan yang ditemukan pada area ini secara keseluruhan sebanyak 20 spesies.
Dari 20 spesies yang ditemukan, ada sekitar 3 jenis tumbuhan yang memiliki
nilai INP tinggi.

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa jenis tumbuhan Cangkok


merupakan jenis yang paling mendominasi dengan nilai INP paling tinggi yaitu
sebesar 100,8 . Untuk jenis tumbuhan yang memiliki INP terbesar kedua adalah
jenis Kikukuran dengan INP sebesar 59, sedangkan untuk nilai INP terbesar
ketiga adalah jenis Muncang Cina dengan INP sebesar 53 . Selain ketiga jenis
tersebut, beberapa jenis yang memiliki nilai INP yang tinggi atau lebih dari 10%
adalah Rumput Teki(INP=35,1), Pakis(INP= 27,7), Rotan(INP=25,3),
Lame(INP=17,8), Pohpohan(INP=17,1), dan Rumput Kawat(INP=16,1).
14

Sedangkan beberapa jenis tumbuhan yang INP nya rendah atau dibawah 10%
tercatat sekiranya ada 11 jenis tumbuhan.

Besarnya INP menunjukkan peranan jenis tumbuhan yang bersangkutan


dalam komunitasnya. Jenis Cangkok, Kikukuran dan Muncang Cina merupakan
tiga jenis yang mendominasi daerah di Gn.Pangrango khusunya pada mdpl 2hm
karena memiliki nilai INP tertinggi diantara jenis lainnya. Kemampuan ketiga
jenis tumbuhan dalam menempati sebagian besar area plot pengamatan
menunjukkan bahwa jenis tersebut memiliki kemampuan beradaptasi dengan
kondisi lingkungan pada seluruh wilayah plot area pengamatan.
BAB V

KESIMPULAN

Dari praktikum ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Vegetasi merupakan bagian hidup yang tersusun dari tumbuhan yang


menempati suatu ekosistem (hutan, kebun, tundra)
2. Analisa vegetasi adalah cara untuk mempelajari susunan (komponen jenis)
dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan.
3. Metode petak adalah metode analisa vegetasi dengan menggunakan petak,
dimana dapat dilakukan dengan cara membuat petak dengan ukuran yang
sudah ditetapkan.
4. Dalam analisis vegetasi terdapat rumus untuk menghitung kerapatan populasi,
kerapatan populasi relatif, indeks keanekaragaman, dan indeks dominasi.
5. Factor yang mempengaruhi banyak atau sedikitnya jumlah spesies pada suatu
vegetasi, yaitu : iklim, keragaman habitat, ukuran, factor elevasi, dan factor
biologis.
6. Jumlah spesies tumbuhan yang terdapat di Gunung Pangrango adalah 20,
sedangkan jumlah spesies tumbuhan yang terdapat di Loji adalah 18. Hal ini
berarti antara Gunung Pangrango dan Loji tidak menunjukkan adanya
perbedaan jumlah spesies yang jauh , akan tetapi kekurangannya dalam hal uji
vegetasi di Loji tidak diketahui nama spesiesnya sehingga dalam pengamatan
tidak bisa membandingkan ada atau tidaknnya kesamaan jenis spesies yang
terdapat antara di Gunung Pangrango dan Loji.
7. Hasil perhitungan INP pada plot area Loji menunjukkan terdapat 2 spesies
tumbuhan yang memiliki nilai INP tinggi yaitu jenis Spesies 2 dan spesies 5.
Sedangkan hasil perhitungan INP pada area Gunung Pangrango menunjukkan
terdapat 3 tumbuhan yang memiliki nilai INP tinggi yaitu jenis Cangkok,
Kikukuran dan Muncang Cina.

15
16

8. Kerapatan populasi relative paling tinggi dimiliki spesies Pakis sebesar 23,8%
dan terendah sebesar 0,5% dimiliki oleh spesies Haredong Bulu, spesies
Kikukuran, spesies Walen, spesies Muncang cina, spesies Kuruleur, spesies
Konyal/Markisa. (Gunung Pangrango).
DAFTAR PUSTAKA

Arrijani, Dede S, Edi G, Ibnul Q. 2006. Analisis Vegetasi Hulu DAS Cianjur Taman
Nasional Gunung Gede-Pangrango. Jurnal Biodiversitas Vol 7(2): 147-153

Fajri M, Ngatiman. 2012. Analisis Vegetasi dan Assosiasi Jenis Pada Habitat
Parashorea malaanonan MERR. Jurnal Info Teknis Dipterokarpa Vol 5(1): 13-
23

Yenny PD, Bandi S, Hani'ah. 2016. Analisis Sebaran Jenis Vegetasi Hutan Alami
Menggunakan Metode Kuadrat. Jurnal Geodesi Undip Vol 5(2): ISSN:2337-
845X

Campbell, Neil A. 2005. Biolology Sevent Edition. San Fransisco. Benjamin


Cummings.

17
LAMPIRAN
LOJI (Sabtu, 3 November 2018)

Plot 1 x 1 (A)

Spesies 1 Spesies 2 Spesies 3 Spesies 4

Plot 1 x 1 (B)

Spesies 5 Spesies 2 Spesies 3 Spesies 6

Plot 2 x 2 (A)

Spesies 3 Spesies 4 Spesies 5 Spesies 7

18
Spesies 14

Plot 2 x 2 (B)

Spesies 2 Spesies 4 Spesies 13 Spesies 18

Plot 4 x 4 (A)

Spesies 2 Spesies 3 Spesies 5 Spesies 12

Spesies 13 Spesies 14 Spesies 15 Spesies 16

19
Plot 4 x 4 (B)

Spesies 3 Spesies 7 Spesies 4 Spesies 8

Spesies 9 Spesies 10 Spesies 2 Spesies 11

GN. GEDE PANGRANGO (Sabtu, 15 Desember 2018)

Plot 1 x 1 (A)

Lame Jirak leutik Congkok Pakis-pakisan

20
Fulus

Plot 1 x 1 (B)

Rumput kawat Rotan Harendong bulu Cileho beureum

Kikukuran

Plot 2 x 2 (A)

Congkok Rotan Fulus Pakis-pakisan

21
Cileho bereum Kuruler Rumput teki Seledri gunung

Muncang cina

Plot 2 x 2 (B)

Pakis-pakisan Rotan Konyal/markisa

Plot 4 x 4 (A)

Congkok Pakis-pakisan Pohpohan Kirinyuh

22
Teter Rotan Bigonia Walen

Plot 4 x 4 (B)

Pohpohan Congkok Rotan Pakis-pakisan

Jirak leutik Rumput kawat

23

Anda mungkin juga menyukai