Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI
BAB I
GAMBARAN UMUM KEGIATAN USAHA
A. Nama Usaha
Usaha yang kit observasi bernama Toko Jamu
B. Alamat Usaha
Toko dari usaha yang kita observasi beralamat di Ngresep Timur 5 Nomer 12 A.
C. Jenis Usaha
Usaha yang ditawarkan adalah berupa barang.
D. Sifat Usaha
Usaha ini didirikan secara perorangan oleh Bapak Gunawan.
E. Latar Belakang Berdirinya Usaha
Usaha toko jamu ini telah berdiri kurang lebih lima belas tahun yang lalu.
F. Barang/Jasa yang Ditawarkan
Barang yang ditawarkan adalah jamu.
G. Konsep Pengembangan Usaha
BAB II
PRODUK DAN PEMASARAN
A. Jenis-jenis dan Deskripsi Produk atau Jasa
Produk yang diawarkan oleh toko ini adalah jamu. Jamu yang disediakan berupa
jamu sasetan yang kemudian diracik sendiri untuk diberikan kepada konsumen. Namun
konsumen juga dapat membeli jamu yang masih dalam bentuk saset dan meraciknya
sendiri di rumah. Jamu saset yang dijual oleh pak Gunawan terdiri dari 3 produk, yaitu
Sido Muncul, Jamu Jago, dan Nyonya Menir.
B. Harga Jual
Harga jual tiap jamu berbeda-beda tergantung dari produk yang digunakan. Untuk
jamu dari Sido Munjul dan Jamu Jago dijual Rp 1500 persasetnya. Sedangkan untuk jamu
dari Nyonya Menir dijual dengan harga Rp 2500 persasetnya. Jamu dari Nyonya Menir
dijual lebih mahal dari pada produk jamu lainnya karena Nyonya Menir memiliki kualitas
produk yang lebih baik dan Nonya Menir juga berdiri lebih lama daripada Sido Muncul
dan Jamu Jago. Sehingga jamu Nyonya Menir lebih memiliki nama diantara produk jamu
lainnya.
Selain itu, harga jual jamu juga ditentukan dari cara meracik dan bahan tambahan
yang digunakan untuk meracik jamu tersebut. Misalnya saja untuk meracik jamu pegel
linu bisa ditambahkan telur ayam kampung ataupun telur bebek dan jamu, maka harganya
akan menjadi lebih mahal, yaitu bisa mencapai Rp 10.000 sampai Rp 15.000.
C. Target Konsumen
Target konsumen dari usaha ini adalah bapak-bapak atau ibu-ibu yang telah
berkeluarga. Mereka sering datang karena masih menganggap jamu lebih efektif untuk
membuat badan mereka lebih bugar daripada harus mengkonsumsi obat-obatan. Selain
itu, mereka juga menganggap harga jamu tradisional lebih murah dibandingkan harga
untuk periksa ke doker dan membeli resep obatnya.
Walaupun toko jamunya berada di area kampus UNDIP ini, jarang sekali
mahasiswa yang datang untuk membeli jamunya. Karena setiap mahasiswa yang merasa
kurang enak badan lebih sering membeli obat di apotek daripada mengkonsumsi jamu.
Mereka lebih percaya dengan obat-obatan di apotek daripada dengan jamu tradisional.
Dan rata-rata toko ini dapat menerima 50 konsumen setiap harinya.
D. Jangkauan Pemasaran
Karena letaknya di daerah Tembalang, maka jangkauan pemasaran usaha ini
adalah untuk daerah di sekitar Tembalang. Biasanya paling jauh dari Srondol. Namun,
ada juga konsumen dari Mataram. Para konsumen rela jauh-jauh datang dari Mataram ke
Tembalang karena kecocokan dengan racikan jamu di toko pak Gunawan.
E. Peta Persaingan Usaha
Peta persaingan usaha ini terbilang hanya kecil. Hal ini disebabkan karena di
daerah Tembalang penjual jamu hanya ada satu, yaitu di toko milik Pak Gunawan ini.
Walaupun demikian ada beberapa penjual jamu yang menjual jamunya dengan cara
berkeliling, atau sering disebut jamu gendong. Namun, hal itu tidak mempengaruhi usaha
pak Gunawan, sehingga dapat dikatakan bahwa usaha ini belum memiliki saingan di
daerah Tembalang dan sekitarnya.
F. Strategi Pemasarannya
Untuk strategi pemasaran, usaha ini lebih berfokus pada pelayanannya. Mereka
lebih meningkatkan pelayanan untuk menarik konsumen. Misalnya saja lebih ramah
dengan pengunjung. Pengunjung akan merasa lebih nyaman jika kita memperlakukan
mereka layaknya sudah akrab.

BAB III
PRODUKSI DAN MANAJEMEN KEUANGAN
A. Alat dan Bahan Modal yang Dipunyai
Alat dan bahan yang dipunyai adalah alat dan bahan yang digunakan untuk meramu
jamu. Adapun alat yang diperlukan antara lain:
1. Gelas
2. Lepek
3. Sendok
4. Termos
5. Mixer
Dan bahan yang dibutuhkan antara lain:
1. Air
2. Jamu
3. Telur
4. Madu
B. Bahan Baku yang Diperlukan untuk Proses Produksi
Bahan baku yang diperlukan untuk proses produksi adalah jamu. Jamu yang
digunakan adalah jamu sasetan dari produk Sidomuncul, Jamu Jago, dan Nyonya Menir.
C. Sumber Bahan Baku
Bahan baku usaha jamu ini didapatkan ari sales yang datang ke toko untuk
menawarkan produk. Sales ini selalu datang untuk menyetok barang dagangan. Namun
ketika konsumen meningkat dan bahan baku habis, tak jarang dari pihak Pak Gunawan
langsung datang ke agennya untuk membeli bahan baku atau kadang juga menelfon sales
untuk datang ke tokonya dan menyetok bahan produksi.
D. Kapasitas Produksi
Biasanya untuk proses produksi, toko jamu ini dapat menghabiskan sampai 50
saset tiap harinya. Dan biasanya untuk memenuhi proses produksi, toko harus 2 kali
belanja setiap minggunya untuk 3 toko.
E. Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk tenaga kerja sendiri Pak Gunawan hanya memiliki 4 tenaga kerja. Dua
orang untuk toko yang ada di Ngresep. Dan masing-masing satu orang untuk toko yang
ada di daerah Meteseh dan Sampokong. Tenaga kerja yang bekerja di toko jamu milik
Pak gunawan rata-rata telah bekerja lebih dari tiga tahun. Beliau mengungkapkan bahwa
sangat sulit jika harus mencari pegawai baru, karena tidak semua orang dapat meracik
jamu dengan mudah. Jika harus menarik pegawai baru, beliau harus mengajarinya
terlebih dahulu karena belum lihai untuk membuat jamu yang berkhasiat.
F. Media Transportasi dan Komunikasi
Dalam hal kebutuhan media transportasi dan komunikasi, usaha pak Gunawan ini
tidak membutuhkannya. Karena Pak Gunawan tidak membuka jasa delivery, sehingga
konsumen sendiri yang akan datang ke tokonya.
Komunikasi yang dibutuhkan hanya komunikasi antar pegawai dengan pak
Gunawan. Mereka menggunakan handphone untuk sarana berkomunikasi. Biasanya
mereka mengabari jika ada bahan produksi yang telah habis ataupun menanyakan harga
barang. Kadang juga bisa bertanya jika ada konsumen yang ingin membeli jamunya
dalam jumlah besar untuk dipasarkan kembali.
G. Perhitungan Harga Produksi dan Harga Jual dalam Satu Siklus
Biasanya Pak Gunawan melakukan belanja jamu dua kali dalam seminggu. Setiap
belanja bisa mencapai Rp 100.000 untuk bermacam-macam produk. Baik itu dari produk
Sido Muncul, Jamu Jago, ataupun Nyonya Menir. Jika setiap minggu Pak Gunawan
belenja 2 kali, maka harga produksi tiap mingguu adalah Rp 200.000.
Sedangkan untuk harga jual, tiap harinya toko jamu Pak Gunawan dapat
menghabiskan 50 saset. Untuk jamu Sido Muncul dan Jamu Jago harga jual tiap sasetnya
Rp 1500, sedangkan harga jual jamu Nyonya Menir Rp 2500 tiap saset. Jika dirata-rata
harga jual jamu adalah Rp 2000 tiap sasetnya. Maka untuk harga jual tiap minggu adalah
Rp 700.000.
H. Perhitungan Laba Rugi
Usaha yang dimiliki Pak Gunawan sangat jarang mengalami kerugian. Sejauh ini
usaha toko jamunya masih dalam tingkat menguntungkan. Untuk keuntungannya sendiri
bisa dihitung dengan cara:
Harga jual - Harga Produksi
= 700.000 – 200.000
= 500.000
Jadi keuntungan dari usaha toko jamu Pak Gunawan adalah Rp 500.000 tiap
minggu. Berarti untuk satu bulan usaha toko jamu Pak Gunawan menghasilkan
keuntungan Rp 2.000.000. Ini adalah perhitungan untuk satu toko jamu yang ada di
Ngresep, Pak Gunawan masih memiliki dua toko lagi, yaitu di Meteseh dan Sampokong.
Jika dihitung, maka total keuntungan dari ketiga toko adalah Rp 6.000.000 tiap bulannya.
BAB IV
MANAJEMEN PENGELOLAAN
A. Struktur Manajemen Pengelolaan
Usaha toko jamu ini dipimpin oleh Pak Gunawan. Pak Gunawan adalah pemilik
dan perintis dari usaha toko jamu ini. Beliau bersama istrinya, mengembangkan toko
jamunya hingga memiliki 3 cabang. Yaitu di Ngresep, Meteseh, dan Sampokong. Namun,
toko pertama yang dimiliki dan terbesar terletak di Ngresep.
Setiap toko jamu telah memiliki pegawainya masing-masing. Di toko Ngresep ada
dua pegawai yang bergantian dari pagi sampai malam. sedangkan untuk di Meteseh dan
Sampokong memiliki masing-masing satu pegawai.
Pak Gunawan sebagai pemimpin sering berkunjung ke masing-masing tokonya.
Untuk toko jamu yang berada di Ngresep biasanya dikunjungi tiap pagi hari untuk
membuka tokonya dan malam hari sampai tutup. Walaupun berkunjung ke tokonya, Pak
Gunawan jarang untuk langsung melayani pelanggan. Beliau lebih sering bertindak
sebagai kasir dan mengamati para pegawainya. Beliau telah mempercayai pegawainya
untuk langsung meracik jamu bagi pelanggannya.

B. Sumber Daya Pengelola


C. Prospek Usaha ke Depan
Usaha ini memiliki prospek yang baik kedepannya. Jika dikembangkan dengan
baik dan benar akan menghasilkan keuntungan yang besar. Pak Gunawan melihat, masih
banyak masyarakat yang mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan kesehatan tubuhnya.
Melihat dari sudut pandang tersebut, salah satu cara untuk mengembangkan usahanya
adalah dengan membuka cabang di daerah lain. Dengan demikian, Pak Gunawan akan
memiliki pasar yang lebih luas untuk mengembangkan usahanya.
Selain itu, pengembangan yang akan dilakukan Pak Gunawan dengan cara
menambah pegawai, karena jika satu toko dipegang oleh satu pegawai saja akan merasa
kerepotan dan kurang bisa memuaskan pelanggan.
D. Tantangan dan Hambatan
Tantangan dan hambatan yang dihadapi adalah cuaca. Cuaca sangat
mempengaruhi sepi ramainya pengunjung. Biasanya saat sore hari adalah saat ramai-
ramainya pengunjung. Namun jika sedang musim hujan toko akan mengalami sepi
pengunjung. Hal ini disebabkan biasanya hujan terjadi pada sore hari, yaitu saat ramai-
ramainya pengunjung. Karena hujan, orang akan malas keluar dan toko menjadi sepi
pengunjung, sehingga pendapatanpun mengalami penurunan.
E. Strategi Pengembangan ke Depan
Untuk mengembangkan usaha toko jamu ini, strategi yang digunakan ada tiga
yaitu:
1. Promosi
Promosi ini dilakukan dengan menawarkan jamu yang cocok dengan keluhan
pelanggan atau konsumen. Dengan begitu, konsumen akan tertarik dan membeli jamu
di toko Pak Gunawan.
2. Meningkatkan khasiat jamu
Peningkatan khasiat jamu dilakukan dengan cara meningkatkan cara meraciknya.
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal biasanya ditambah dengan telur ataupun
madu. Racikan tangan setiap orang berbeda-beda, ada yang cocok dan ada yang tidak,
sehingga harus meningkatkan kelihaian dalam meracik jamu untuk mendapatkan hasil
yang maksimal.
3. Ramah dengan pengunjung
Selalu ramah adalah salah satu cara untuk membuat pelanggan tertarik datang ke toko
jamu. Selain ramah, juga harus dapat menyesuaikan pelanggan. Untuk pelanggan
yang sudah berumur, kita bisa lebih sopan. Sedangkan untuk anak-anak ataupun
remaja kita bisa bersikap layaknya teman. Dengan demikian, pelanggan akan merasa
nyaman dan enggan untuk berpaling ke toko jamu lainnya.
BAB V
ANALISA SINTESA
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai