Laporan e Coli Gaga
Laporan e Coli Gaga
Oleh :
17.131.0720
2019
I. TUJUAN
Untuk mengidentifikasi E. coli secara biokimiawi.
V. PROSEDUR KERJA
1. Inokulasi pada media differential
Media : EMBA
Dipanaskan ose bulat pada Bunsen kemudian dinginkan. Diambil
biakan dengan menggunakan ose, kemudian straking pada kuadran
pada permukaan media tegak. Inkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.
Diamati warna koloni, bentuk koloni, ukuran koloni dan tepi koloni.
2. Inokulasi pada media padat dengan dasar (butt) dan miring (slant)
Media : SCA dan TSIA/KIA
Dipanaskan ose jarum pada api Bunsen kemudian dinginkan.
Diambil biakan dengan ose jarum dan digoreskan pada lereng media
kemudian tusukkan dari tengah media hingga ke dasar. Diinkubasi
pada suhu 370C selama18-24 jam. Diamati lereng, dasar, gas dan H2S
untuk media KIA dan untuk media SCA, dipanaskan ose bulat pada api
Bunsen kemudian dinginkan. Diambil biakan dengan ose bulat dan
digoreskan pada lereng media. Diinkubasi pada suhu 370C selama 24
jam. Diamati perubahan warna yang terjadi.
3. Inokulasi pada media cair
Media : Gula-gula dan Methyl Red
Dipanaskan ose bulat pada api Bunsen kemudian dinginkan.
Diambil biakan dengan ose bulat dan diinokulasikan pada media cair.
Dihomogenkan hingga terbentuk suspense kuman. Diinkubasi pada
suhu 370C selama 24. Diamati perubahan warna pada media dan
gelembung pada tabung durham untuk Media Gula-gula sedangkan
untuk Media Methyl Red diamati terbentuknya cincin merah di
permukaan media setelah diteteskan indikator methyl red pada media.
4. Inokulasi pada media semi solid
Media : Media Semi Solid
Dipanaskan ose jarum pada api Bunsen kemudian dinginkan.
Diambil biakan dan ditusukkan pada media dengan posisi tegak lurus
hingga dasar media kemudian dicabut. Diinkubasi pada suhu 370C
selama 24. Diamati pergerakan koloni.
VII. HASIL
Tabel 1. Hasil Pengamatan Identifikasi Escherichia coli
VIII. PEMBAHASAN
Bakteri coliform merupakan kelompok bakteri yang digunakan
sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik
terhadap air, makanan maupun susu kedelai. Ada beberapa bakteri yang
digolongkan dalam bakteri coliform, yaitu: Serratia, Hafnia, Citrobacter,
Enterobacter,Klebssiella, dan E.coli. Dari beberapa golongan bakteri
coliform tersebut, pemilihan bakteri E. coli pada penelitian ini karena
bakteri E. coli merupakan bakteri yang mudah diperiksa. Bakteri E. coli
merupakan kuman yang relatif tahan lama dibandingkan dengan bakteri
fecal lainnya yang berada di feces. Sehingga apabila ditemukan bakteri E.
coli pada penelitian ini dapat diindikasikan bahwa sampel tersebut juga
terkontaminasi bakteri lain yang berasal dari feces (Pelczar dan Chan,
2005).
Uji biokimia terdiri dari beberapa jenis pengujian yang berbeda,
dengan tahap dan juga bahan yang berbeda pada tiap ujinya.Pada
praktikum kali ini, dilakukan suatu identifikasi terhadap pertumbuhan
bakteri Escherichia coli dengan menggunakan beberapa tahap uji
biokimia, yakni diantaranya uji MR (Methyl Red), Uji SCA (Simmons
Citrate Agar), Uji KIA (Kliger Iron Agar), Uji Gula-gula (terdiri dari Uji
Glukosa, Uji Sukrosa), dan Uji EMBA (Eosin Methylene Blue Agar).
Tidak seluruh uji biokimia yang digunakan untuk mengidentifikasi bakteri
Escherichia coli dilakukan, seperti Uji Indol, Uji VP (Voges – Proskaur),
dan Uji Urease. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan media pada saat
dilakukannya praktikum.
Tahap uji yang dilakukan pertama dengan Uji KIA (Kliger Iron
Agar), dimana pada pengujian kali ini, tahap inokulasi bakteri pada media
dilakukan sebanyak dua kali, yakni dengan cara streaking miring pada
media miring yang telah dibuat, dan juga streaking tusuk yang dilakukan
pada media yang sama. Hasil yang didapat menunjukkan warna kuning
pada dasar (butt) media (bersifat acid), dan warna orange kemerahan pada
lereng(slant) (bersifat alkali/acid). Hal ini menandakan bahwa bakteri yang
tumbuh hanya memfermentasi glukosa. Fermentasi pada uji ini juga
disertai dengan pembentukan gas CO2, yang ditandai dengan pecahnya dan
terangkatnya media. Namun, pembentukan H2S menunjukkan hasil yang
negatif, dimana hal ini menandakan bahwa bakteri tidak memfermentasi
metionin dan sistein (asam amino yang memiliki gugus S).
Uji biokimia dilanjutkan dengan Uji Citrate, yaitu dengan
menggunakan media SCA (Simmons Citrate Agar). Koloni bakteri
diinokulasi pada media, dan dilakukan tahap inkubasi sama seperti
sebelumnya. Setelah dilakukannya inkubasi, kemudian dilakukan proses
pembacaan hasil, dimana hasil yang ditunjukkan pada uji biokimia kali ini
yaitu hasil positif, dimana media mengalami perubahan warna biru pada
lereng.
Uji biokimia kemudian dilanjutkan dengan Uji Gula-gula, dimana
uji gula-gula pada praktikum kali ini menggunakan media glukosa,
sukrosa. Perlakuan yang diberikan pada kedua jenis uji gula-gula tersebut
adalah sama, dimana media dituangkan kedalam tabung reaksi yang telah
berisi tabung durham, ditambahkan dengan media BTB (Bromothymol
Blue), kemudian bakteri diinokulasikan dan diinkubasi selama 24 jam pada
suhu 37°C. Hasil yang ditunjukkan dari kedua media bervariasi. Pada
media gula-gula glukosa, menunjukkan hasil positif, dimana media yang
awalnya berwarna biru muda berubah menjadi berwarna kuning, dan
disertai dengan terbentuknya gelembung gas CO2 pada tabung durham,
yang menandakan bahwa bakteri memfermentasi gula, membntuk asam
dan juga gas. Untuk hasil media gula-gula sukrosa, menunjukkan hasil
variabel, dimana hasil variabel ditandai dengan terbentuknya warna
kuning kehijauan pada media yang awalnya berwarna biru muda, dan
diserta pula dengan pembentukan gelembung gas CO2 pada tabung
durham.
Uji selanjutnya dengan media SSA (Semi Solid Agar). Perlakuan
yang diberikan sama seperti pengujian sebelumnya, namun pada inokulasi
dilakukan dengan menggunkan ose jarum yaitu dengan menusukkan ose
pada media. Kemudian diinkubasi dan dilakukan pembacaan hasil. Hasil
yang ditunjukkan pada praktikum kali ini adalah hasil yang positif yang
berarti motil, dimana ditandai dengan terlihatnya pertumbuhan koloni
yang berwarna putih menyebar seperti akar pada media disekitar inokulasi.
Hal ini menunjukkan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan,
yang berarti bakteri memiliki flagel.
Pengujian yang pertama dilakukan yaitu, uji MR. Uji biokimia ini,
dilakukan dengan menggunakan media Glucose Broth. Setelah bakteri
diinokulasi pada media, kemudian dilakukan tahap inkubasi pada suhu
37°C selama 24 jam. Setelah dilakukannya inkubasi, media kemudian
ditambahkan dengan indikator MR (Methyl Red) sebanyak 2-3 tetes, dan
dilakukan pembacaan hasil. Uji MR pada praktikum kali ini menunjukkan
hasil yang positif, dimana terbentuk cincin berwarna merah pada
permukaan media. Methyl Red merupakan indikator pH yang dapat
ditunjukkan dengan perubahan media menjadi warna merah yang
menandakan pH asam ±4,4. Hasil positif menandakan bahwa bakteri
menghasilkan asam campuran (methylene glikon) dari proses fermentasi
glukosa yang terkandung dalam media MR.
Uji biokimia yang terakhir yaitu pengujian yang dilakukan pada
media EMBA (Eosin Methylene Blue Agar). Pengujian dilakukan dengan
cara melakukan streaking kuadran pada media. Hasil yang didapatkan
pada praktikum kali ini yaitu hasil positif yaitu tumbuhnya bakteri
Escherichia coli¸ yang ditandai dengan warna koloni yang tumbuh adalah
hijau metalik, dengan bentuk koloni bulat berukuran kecil, dan tepi koloni
rata. Media EMBA merupakan media yang selektif terhadap pertumbuhan
Escherichia coli. Perubahan media yang semula berwarna merah pekat
atau kehitaman berubah menjadi hijau metalik disekitar streaking yang
telah dilakukan, sebagai penanda pertumbuhan koloni bakteri, yang
dikarenakan oleh peningkatan keasaman agar, dan pengambilan warna
oleh proses fermentasi dari bakteri Escherichia coli.
IX. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, identifikasi bakteri
Escherichia coli dapat dilakukan dengan beberapa uji biokimia yaitu, Uji
KIA (Kliger Iron Agar) dengan hasil dasar (butt) media menunjukkan
warna kuning (bersifat acid), dan warna orange kemerahan pada
lereng(slant) (bersifat alkali/acid), Uji SCA (Simmons Citrate Agar) yang
menunjukkan hasil positif (+)Uji Gula-gula (terdiri dari Uji Glukosa yang
menunjukka hasil positif (+), Uji Sukrosa menunjukkan hasil variabel,
kemudian uji menggunakan media SSA (Semi Solid Agar) menunjukkan
hasil positif/motil),Uji MR (Methyl Red) yang menunjukkan hasil positif
(+),dan Uji EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) yang menunjukkan hasil
positif Escherichia coli dengan pertumbuhan media berbentuk bulat, kecil,
dengan tepi yang rata, serta warna pertumbuhan koloni hijau metalik.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ums.ac.id/42439/1/10.%20NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
LAMPIRAN GAMBAR
Gambar a. Media yang digunakan pada uji biokimia untuk mengidentifikasi
bakteri Escherichia coli