Anda di halaman 1dari 5

Seorang wanita, 45 tahun, datang ke poliklinik penyakit dalam dengan membawa hasil pemeriksaan

anti HCV positif, diketahui bahwa suami pasien menderita Hepatitis C. Pasien telah mendapat terapi
Pegylated Interferon dan Ribavirin. Bagaimana mekanisme kerja Ribavirin :

A. Menghambat secara tidak langsung replikasi virus Hepatitis C

B. Mengkatalisasi proses post-transkripsi protein

C. Menghambat enzim inosine monophosphate dehydrogenase

D. Merupakan NS3/4A protease inhibitor

E. Menginduksi sel respon imun T-sitotoksik

Jawaban : C

Referensi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis C di Indonesia 2017.

Seorang wanita hamil 32th datang ke praktek dengan membawa hasil lab HbsAg (+) Anti HbC 4x107.
Pasien hamil anak kedua dengan usia kehamilan 34 minggu. Hamil pertama pasien tidak terdiagnosa
Hepatitis B. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg; nadi 96x/menit, irama
regular, isi cukup; frekuensi napas 20x/menit; suhu 37,8ºC; BB 50 kg; Hb 10.0 g/dL, leukosit 12.300
U/L Plt 234.000 U/L sgot 33, sgpt 48 dng serum kreatini 1.7 terapi pilihan:

A. Lamivudin

B. Telbivudin

C. Tenovofir

D. Adepovir

E. Entecavir

Jawaban : B Referensi Soewignjo Soemohardjo, Stephanus Gunawan. Hepatitis B Kronik. In: Setiati S,
Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid
II. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p.1963-71.

Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang dengan keluhan lemas, mudah lelah disertai buang air kecil
berwarna kuning seperti teh sejak 5 hari yang lalu. Istri pasien diketahui menderita hepatitis C.
Pemeriksaan fisik tampak ikterik dan hepatomegali yang nyeri bila ditekan. Laboratorium didapatkan
AST 2400 U/L, ALT 2640 U/L, alkali fosfatase 210 U/L. Bilirubin total 8,6 mg/dL. IgM anti HAV negatif,
HBsAg negatif, anti HCV positif. Pemeriksaan awal yang tepat untuk pasien ini adalah

A. HBV DNA dan Viral Load

B. SGOT, SGPT dan ALP

C. AFP dan CT Scan Abdomen

D. Genotip dan HCV RNA

E. Fibroscan dan Biopsi hati


Jawaban : D

Referensi Sanityoso A, Christine G. Hepatitis Viral Akut. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi VII, Buku
II; hal 1945-1962

Seorang laki-laki, 23 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan mata berwarna kuning
sejak 2 hari yang lalu. Pasien sebelumnya mengeluh demam yang hilang timbul, nyeri-nyeri sendi,
buang air besar berwarna pucat, dan warna air kening seperti teh. Pasien merupakan seorang
mahasiswa yang bersasal dari luar kota dan sering makan di warung tepi jalan. Dari pemeriksaan fisik,
didapatkan sklera ikterik, hepatomegali. Hasil laboratorium, didapatkan SGOT 970, SGPT 1045,
Bilirubin Total 12.2, Bilirubin Direk 11, Bilirubin Indirek 1.2, IgM anti HAV (+), HbsAg (-) dan Anti
HCV (-). Virus yang menyebabkan penyakit tersebut diatas, masuk dalam famili:

A. Hepadnaviridae

B. Flaviviridae

C. Caliciviridae

D. Picornaviridae

E. Deltaviridae

Jawaban : D Referensi Andri Sanityoso, Griskalia Christine. 2014. Hepatitis Viral Akut Dalam: Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 24 hal. 1945-1962

Seorang laki-laki, 32 tahun datang ke Poli Penyakit Dalam untuk berkonsultasi mengenai hasil medical
check up yang baru saja dijalani di perusahaan tempat ia bekerja. Didapatkan hasil pemeriksaan SGOT
160, SGPT 192, HbsAg (+) dan Anti HCV (-). Pasien mengaku tidak ada riwayat sakit kuning namun
pernah menggunakan obat-obatan suntik dengan jarum yang dipakai bersama saat masih kuliah.
Manakah pemeriksaan berikut yang dapat memberikan hasil positif pada kondisi akut penyakit pasien
tersebut diatas?

A. IgM anti-HCV

B. IgM anti-HBc

C. IgM anti-HAV

D. IgM anti-HEV

E. IgM anti-HD

Jawaban : B Referensi Andri Sanityoso, Griskalia Christine. 2014. Hepatitis Viral Akut Dalam: Buku Ajar
Ilmu Penyakit Dalam Edisi VI. Bab 24 hal. 1945-1962
Seorang laki-laki usia 48 tahun, datang dengan hasil anti HCV yang positif. Pasien rutin melakukan
donor darah. Pemeriksaan fisik dalam batas normal, ikterik tidak ada. SGOT 25 U/L dan SGPT 20 U/L.
Tindakan selanjutnya pasien ini adalah:

A. Biopsi hati

B. Terapi direct acting antiviral

C. Evaluasi SGOT dan SGPT 3 bulan lagi

D. Periksa HCV RNA

E. Pemberian interferon

Referensi Gani RA. Hepatitis C. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Simadibrata M, Setiyohadi B, Syam
AF, editors. Buku ajar ilmu penyakit dalam Jilid III. 6th ed. Jakarta: Interna Publishing; 2014. p1972

Seorang laki-laki 45 dirujuk berobat ke poliklnik penyakit dalam dari kantor tempat pasien bekerja
dengan dikatakan pasien menderita penyakit hepatitis b Dari anamnesis, merasa perut kanan nya
terasa sedikit penuh, pasien menyangkal pernah sakit kuning, riwayat penggunaan obat-obatan suntik
juga disangkal, riwayat transfusi dan riwayat mondok karena sakit juga disangkal. Tetapi pasien
mengaku pernah beberapa kali berhubungan pekerja seks komersial tetapi sudah lupa kapan terakhir
kali berhubungan. Pemeriksaan fisik: Konjungtifa pucat (-), Sklera ikterik (-), Jantung dan paru dalam
batas normal, Nyeri tekan epigastrium (+) lain-lain dalam batas normal. Dari kantor pasien, dibawakan
hasil lab: Hb: 11.3, Ht: 35, Leukosit: 3500, Trombosit: 155.000, HbsAg: Reaktif, SGOT: 250, SGPT: 300
Pemeriksaan apa sajakah yang akan anda sarankan terkait dengan terapi?

A. Anti IgM Hbc, USG Abdomen, Endoskopi

B. Anti IgM Hbc, USG Abdomen, Biopsi Hati

C. HbeAg, HBV DNA, USG Abdomen

D. HbeAg, HBV DNA, Fibroscan

E. HBV DNA, USG Abdomen, FIbroscan

Jawab: D Referensi Konsensus Nasional penatalaksanaanHepatitis B 2017

Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang berobat ke poliklinik dengan membawa hasil laboratorium
HbsAg positif. Pasien mendonorkan darah beberapa waktu lalu. Ia mendapatkan hasil laboratorium
tersebut dan surat untuk berobat dari PMI. Pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan untuk
tatalaksana selanjutnya adalah :

A. Cholinesterase dan HBV DNA

B. AFP, HbsAg, SGOT dan SGPT

C. Anti HbsAg, HbeAg dan HBV DNA

D. Albumin globulin dan cholinesterase

E. SGOT, SGPT, HbeAg dan HBV DNA


Jawaban : E. Referensi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Hepatitis B PPHI 2017

Seorang wanita 55 tahun, BB 50 kg. TB 155cm datang ke dokter dengan membawa hasil lab: Hb 12,5.
Leukosit 4500. Trombosit 199.000. SGOT 45. SGPT 130. Ur 96. Cr 4,1. Albumin 2,8. Anti HCV (+). HCV
RNA 5,6 x 106 copi/ml. Genotip 1b. Tatalaksanan pada pasien tersebut adalah

A. Peg IFN + ribavirin

B. Peg IFN + ribavirin + simeprevir

C. Peg IFN + ribavirin + sofosbuvir

D. Sofosbufir + simeprevis

E. Elbasvir + grazoprevir

Jawab: E

Referensi konsensus nasional penatalaksanaan hepatitis c di Indonesia 2017

Seorang wanita 26 tahun datang ke klinik anda sekitar satu bulan yang lalu, dengan keluhan badan
kuning, mual muntah dan rasa kurang bertenaga. Dua anggota keluarga pasien memiliki keluhan yang
sama. Berdarkan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil Ig M HAV (+), Peningkatan Enzim
transaminase. Tatalaksana untuk mencegah berulangnya infeksi tersebut diatas adalah:

A. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IM

B. Imunoglobulin 0.02-0.06 ml/KgBB IV

C. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IM

D. Imunoglobulin 0.06-0.08 ml/KgBB IV

E. Imunisasi aktif

Jawaban : A

Referensi : Dalam Buku Ajar Penyakit Dalam Edisi IV Jilid I. Editor : Andri S. Sanityoso, Griskalia
Christine. 2014. Hepatitis viral akut (1945-1961)

Seorang laki-laki usia 42 tahun, datang ke IGD dengan perut membesar dan lemas, 7 hari sebelumnya
pasien BAB warna hitam dan BAK seperti teh. Pasien datang dengan membawa hasil laboratorium 10
hari yang lalu: anti HCV positif ,HCV RNA 600.000 IU/ml dan genotip 1b. 8 bulan yang lalu, pasien
sudah didiagnosa hepatitis C saat di rawat di RS lain. Pasien pengguna narkoba suntik dan alkohol.
Pekerjaan pasien adalah musisi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan ikterik, anemis, liver span 5 cm,
dan pekak alih.

Selain perbaikan keadaan umum, tatalaksana yang tepat untuk pasien tersebut:

A. Peg IFN dan Ribavirin selama 24 minggu

B. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 24 minggu

C. Peg IFN, Sofosbuvir dan Ribavirin selama 12 minggu

D. Sofosbuvir, Daclatasvir dan Ribavirin selama 12 minggu

E. Sofosbuvir dan Ribavirin selama 24 minggu

Jawab :D Referensi Konsensus nasional penatalaksanaan hepatitis C di Indonesia . PPHI 2017

Anda mungkin juga menyukai