Teori Keangenan
Teori Keangenan
Teori keagenan atau teori agensi adalah teori yang menjelaskan tentang hubungan kerja antara
pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen. Manajemen adalah agen yang ditunjuk
oleh pemegang saham (prinsipal) yang diberi tugas dan wewenang mengelola perusahaan atas
nama pemegang saham. Teori keagenan atau teori agensi muncul ketika pemegang saham
mempekerjakan pihak lain dalam mengelola perusahaan yang dimilikinya. Teori agensi
melakukan pemisahan terhadap pemegang saham (prinsipal) dengan manajemen (agen).
Walau prinsipal adalah pihak yang memberikan wewenang kepada agen, namun prinsipal tidak
boleh mencampuri urusan teknis dalam operasi perusahaan. Contoh sederhana teori
agensi adalah seorang pengusaha warnet yang tidak bisa mengelola dan menjaga warnet yang
dimiliki karena kesibukannya. Pemilik warnet (disebut prinsipal) kemudian menyuruh orang
lain untuk mengelola dan menjaganya. Orang yang ditunjuk adalah bertindak sebagai AGEN
dari pemiilik warnet. Agen mempunyai wewenang untuk mengelola warnet. Agen akan
mendapatkan imbalan (gaji) dan bertanggung jawab kepada pemilik. Lalu apa menariknya
hubungan agen dan prinsipal sampai harus ada teori agensi ? Itukan hanya hubungan kerja
semata ? Hampir pasti ada masalah yang bisa timbul dari kerjasama prinsipal dan agen tersebut.
Bahkan ada biaya yang harus dikeluarkan hanya untuk mengawasinya.
Teori agensi berfungsi untuk menganalisa dan menemukan solusi terhadap masalah masalah
yang ada dalam hubungan keagenan antara manajemen dan pemegang saham.