Wa0006
Wa0006
saluran empedu manusia. Pada hampir sebagian besar kasus, batu empedu ini
tidak akan menimbulkan gejala apapun. Namun, terkadang batu ini akan
menyumbat bagian ujung empedu sehingga akan memicu rasa sakit mendadak
yang cukup hebat. Nyeri ini disebut dengan nyeri kolik, dan dapat bertahan
selama hitungan jam.
Ukuran batu empedu bermacam-macam. Ada yang sekecil butiran pasir dan
ada yang sebesar bola pingpong. Jumlah batu yang terbentuk dalam kantong
empedu juga bervariasi, misalnya ada orang yang hanya memiliki satu buah
batu dan ada yang lebih banyak.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena batu
empedu:
Faktor usia. Risiko penyakit batu ginjal akan bertambah seiring usia.
Penyakit ini umumnya dialami orang yang berusia di atas 40 tahun.
Jenis kelamin. Risiko wanita untuk terkena penyakit batu empedu lebih
tinggi dibandingkan pria.
Dampak melahirkan. Wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko
lebih tinggi. Penyebabnya mungkin karena meningkatnya kadar
kolesterol akibat perubahan hormon estrogen selama masa kehamilan.
Pengaruh berat badan. Risiko Anda akan meningkat jika mengalami
kelebihan berat badan, obesitas, hingga penurunan berat badan drastis.
Jenis operasi yang umum direkomendasikan adalah operasi ‘lubang kunci’ atau
istilah medisnya kolesistektomi laparoskopik. Jenis operasi ini dianjurkan
karena metodenya yang sederhana dengan tingkat risiko komplikasi yang
rendah.
Komplikasi Akibat Batu Empedu
Pankreatitis akut juga merupakan salah satu risiko yang berbahaya jika batu
empedu masuk dan menghambat saluran pankreas. Peradangan pankreas ini
akan menyebabkan sakit perut yang akan terus bertambah parah
Batu empedu umumnya tidak menyebabkan penyakit. Gejala dapat muncul jika
batu ini menyumbat saluran kantong empedu atau saluran pencernaan lainnya.
Gejala utama yang biasanya dialami adalah sakit perut yang datang secara
tiba-tiba atau disebut dengan kolik bilier.
Rasa sakit ini dapat terjadi pada beberapa bagian perut. Di antaranya adalah
bagian tengah, atas, atau kanan perut. Rasa sakit ini juga bisa menyebar ke
sisi tubuh atau tulang belikat. Tanda-tanda sakit perut ini juga bervariasi,
misalnya:
Penting bagi Anda untuk mewaspadai kolik bilier walau gejalanya terasa sepele
dan tidak konsisten. Segera periksakan diri Anda ke dokter jika Anda
mengalami sakit perut hebat yang berlangsung lebih dari delapan jam, sakit
kuning atau demam.
Ukuran batu empedu yang terbentuk juga bermacam-macam. Ada yang sekecil
butir pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Begitu juga dengan jumlahnya.
Ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih.
Selain itu, angka kejadian batu empedu akan meningkat pada mereka yang
menderita penyakit anemia bulan sabit (sickle cell anemia). Pada penderita
anemia sel bulan sabit, sel darah merah akan dipecah terus menerus oleh
tubuh, dan akhirnya diubah menjadi bilirubin. Penumpukan kadar bilirubin inilah
yang dapat menyebabkan terjadinya batu empedu. Sebuah data penelitian di
Inggris menunjukkan bahwa lebih dari separuh penderita anemia bulan sabit
akan memiliki komplikasi berupa terbentuknya batu empedu.
Berikut ini adalah faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko untuk mengidap
batu empedu:
Ukuran batu empedu yang terbentuk juga bermacam-macam. Ada yang sekecil
butir pasir dan ada yang sebesar bola pingpong. Begitu juga dengan jumlahnya.
Ada orang yang hanya memiliki satu buah batu dan ada yang lebih.
Selain itu, angka kejadian batu empedu akan meningkat pada mereka yang
menderita penyakit anemia bulan sabit (sickle cell anemia). Pada penderita
anemia sel bulan sabit, sel darah merah akan dipecah terus menerus oleh
tubuh, dan akhirnya diubah menjadi bilirubin. Penumpukan kadar bilirubin inilah
yang dapat menyebabkan terjadinya batu empedu. Sebuah data penelitian di
Inggris menunjukkan bahwa lebih dari separuh penderita anemia bulan sabit
akan memiliki komplikasi berupa terbentuknya batu empedu.
Berikut ini adalah faktor-faktor lain yang meningkatkan risiko untuk mengidap
batu empedu:
Jika terbukti demikian, tes lanjutan akan dianjurkan dokter untuk memastikan
tingkat keparahan peradangannya.
Tes darah
Tes darah bisa dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi infeksi atau untuk
memeriksa fungsi hati pasien. Fungsi hati akan terganggu jika ada batu empedu
yang berpindah ke saluran empedu. Dokter juga mungkin akan melakukan
pemeriksaan enzim lipase dan amylase apabila terdapat tanda-tanda terjadinya
pankreatitis. Kadar kedua enzim tersebut umumnya akan meningkat tiga kali
lipat pada pasien pankreatitis akut.
USG
Jenis USG yang akan Anda jalani sama dengan tes USG untuk memeriksa
kehamilan. Tetapi USG akan diarahkan ke bagian perut atas.
MRI scan
CT scan
Jika pasien mengalami sakit perut hebat, jenis pemindaian ini dapat digunakan
sebagai pemeriksaan darurat dalam proses diagnosis. CT scan juga digunakan
untuk memeriksa apakah terjadi komplikasi akibat batu empedu, misalnya
pankreatitis akut. Namun, metode pemindaian ini tidak memberikan hasil
sebaik dengan MRI scan.
Kolangiografi
Tetapi jika Anda memiliki penyakit lain yang dapat mempertinggi kemungkinan
komplikasi, Anda akan dianjurkan untuk menjalani pengobatan. Jenis penyakit
yang meningkatkan risiko komplikasi batu empedu adalah sirosis, diabetes,
atau hipertensi portal (tekanan darah tinggi yang terjadi pada hati).
Jika Anda memiliki batu empedu, sekaligus tingkat kalsium yang tinggi di dalam
kantong empedunya, langkah pengobatan akan dianjurkan. Hal ini karena
kombinasi batu empedu dan kalsium yang tinggi dapat menyebabkan kanker
kantong empedu jika dibiarkan.
Gejala utama perkembangan penyakit ini adalah munculnya sakit perut atau
kolik bilier. Jenis pengobatannya juga tergantung pada tingkat keparahan
gejala:
Jika Anda mengalami sakit perut ringan dan jarang muncul, dokter
mungkin akan menganjurkan konsumsi obat pereda sakit (analgesik) dan
pola makan sehat untuk mengendalikan gejala.
Jika Anda mengalami sakit perut yang hebat dan sering muncul, dokter
biasanya akan menganjurkan prosedur pengangkatan kantong empedu.
Batu empedu berukuran kecil yang tidak mengandung kalsium dapat ditangani
dengan asam ursodeoksikolat. Obat ini mampu melarutkan batu empedu.
Tetapi obat ini jarang direkomendasikan untuk menangani batu empedu
karena:
Jika gejala yang Anda alami sangat parah, kantong empedu mungkin harus
diangkat melalui operasi. Tetapi Anda tidak perlu takut karena kantong empedu
tidak termasuk organ penting yang Anda harus miliki untuk bertahan hidup.
Kolesistektomi laparoskopik
Operasi ini akan dipilih jika batu empedu tidak dapat dikeluarkan dengan
operasi ‘lubang kunci’ atau kondisi pasien tidak memungkinkan untuk menjalani
kolesistektomi laparoskopik. Misalnya karena:
Selain untuk prosedur terapeutik, ERCP juga dapat berfungsi sebagai penegak
diagnosa, di mana sebuah tabung tipis yang fleksibel dengan kamera di
ujungnya akan dimasukkan dari mulut hingga menuju ke kantong empedu.
Kondisi hati, saluran empedu, dan pankreas akan dapat dilihat jelas dengan
prosedur ini.
Kolesistitis atau radang kantong empedu akut terjadi saat cairan empedu
menumpuk dalam kantong empedu karena ada batu empedu yang menyumbat
saluran keluarnya cairan itu.
Nanah terkadang dapat muncul dalam kantong empedu akibat infeksi yang
parah. Jika ini terjadi, penanganan dengan antibiotik saja tidak cukup dan
nanah akan perlu disedot.
Peritonitis
Peritonitis adalah peradangan pada lapisan perut sebelah dalam yang dikenal
sebagai peritoneum. Komplikasi ini terjadi akibat pecahnya kantong empedu
yang mengalami peradangan parah. Penanganannya meliputi infus
antibiotik, hingga operasi untuk mengangkat bagian peritoneum yang
mengalami kerusakan parah.
Tersumbatnya saluran empedu oleh batu membuat saluran ini menjadi rentan
terserang bakteri penyebab infeksi, atau secara medis disebut kolangitis akut.
Komplikasi ini umumnya dapat ditangani dengan antibiotik dan prosedur
kolangiopankreatografi retrograd endoskopik (ERCP). Gejala pada infeksi ini
adalah sakit di perut bagian atas yang menjalar ke tulang belikat, sakit kuning,
demam tinggi, meriang, gatal pada kulit dan linglung.
Pankreatitis Akut
Pankreatitis akut juga merupakan salah satu komplikasi yang dapat terjadi jika
batu empedu keluar dan menyumbat saluran pankreas. Peradangan pankreas
ini akan menyebabkan sakit yang hebat pada bagian tengah perut. Rasa sakit
ini akan bertambah parah dan menjalar ke punggung, terutama setelah makan.
Selain sakit perut, pankreatitis akut juga dapat menyebabkan gejala lain. Di
antaranya adalah diare, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, demam tinggi,
dan sakit kuning.
Penderita batu empedu memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena kanker kantong
empedu. Walau demikian, kemungkinan terjadinya sangat jarang, bahkan bagi
orang yang berisiko tinggi karena faktor keturunan sekali pun. Operasi
pengangkatan kantong empedu akan dianjurkan untuk mencegah kanker,
terutama jika Anda mempunyai tingkat kalsium yang tinggi di dalam kantong
empedu. Gejala kanker ini hampir sama dengan penyakit batu empedu yang
meliputi sakit perut, demam tinggi, serta sakit kuning.
Pengobatan seperti kemoterapi dan radioterapi juga dapat dilakukan jika
seseorang mengalami kanker kantong empedu.
Mengubah pola makan dan menurunkan berat badan bagi mereka yang
mengalami obesitas dapat membantu mencegah terbentuknya batu empedu.
Kelebihan berat badan atau obesitas merupakan salah satu faktor risiko yang
dapat menyebabkan komplikasi batu empedu. Karena itu, menjaga berat badan
yang sehat sangatlah penting.