Anda di halaman 1dari 17

TUGAS BIOLOGI

RANGKUMAN
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

Oleh: Lina Sami’atul Hidayah


Guru fax: Ustadzah Ika Arianti, S.Pi

Pondok Pesantren Al-Islam


Joresan Mlarak Ponorogo
2016-2017
TUGAS BIOLOGI
RANGKUMAN
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

Oleh: Lina Sami’atul Hidayah


Guru fax: Ustadzah Ika Arianti, S.Pi

Pondok Pesantren Al-Islam


Joresan Mlarak Ponorogo
2016-2017
SISTEM REGULASI PADA MANUSIA
A. SISTEM SARAF PADA MANUSIA
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron). Neuron terdiri atas dendrit, badan sel,
dan akson yang di selubungi oleh selubung bermielin dan neurilema.

Susunan sistem saraf manusia adalah sebagai berikut :

1. Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat merupakan pusat pengaturan dan pengendalian. Sistem saraf
ini diselubungi oleh selaput meninges. Meninges terdiri atas tiga lapisan, yaitu dura
mater (lapisan luar), araknoid(lapisan tengah), dan pia meter (lapisan dalam).
Sistem saraf pusat terdiri atas :

a. Otak besar (serebrum)


a) Merupakan pusat pengatur ingatan, kecerdasan, kesadaran dan kemauan
serta sumber dari semua kegiatan atau gerakan yang disadari.
b) Otak besar terbagi menjadi hemisfer serebrum kanan dan hemisfer
serebrum kiri. Hemisfer serebrum kanan mengatur kegiatan tubuh
bagian kiri, sedangkan hemisfer serebrum bagian kanan mengatur
kegiatan tubuh bagian kanan.
c) Setiap hemisfer dibedakan menjadi empat bagian, yaitu belakang,
samping, tengah dan depan.
d) Bagian belakang (lobus oksipital) berfungsi sebagai pusat penglihatan.
e) Bagian samping (lobus temporal) berfungsi sebagai pusat pendengaran.
f) Bagian tengah (lobus arietal) berfungsi sebagai pusat integrasi input
sensori dari kulit dan otot rangka, memahami pembicaraan.
g) Bagian depan (lobus frontal) berfungsi sebagai pusat perencanaan,
pemahaman, perkataan, gerakan, emosi dan memecahkan masalah.
h) Serebrum dapat dibedakan menjadi tiga area, yaitu area sensori, area
motor dan area asosiasi.
i) Area sensori berkaitan dengan penerimaan rangsang dari reseptor ke
indra.
j) Area motor berperan merespon rangsang yang sampai ke otak.
k) Area asosiasi menghubungkn area sensori dan area motor. Area ini
berperan penting dalam proses belajar, seperti berpikir, membuat
keputusan, menyimpan ingatan dan belajar bahasa.
b. Otak kecil (serebelum)
Otak kecil berfungsi mengoordinasi gerakan otot yang disadari serta
pusat keseimbangan dan posisi tubuh.
c. Otak tengah (mesensefalon)
a) Otak tengah memiliki bagian-bagian, antara lain lobus optik (kolikulus
superior) dan lobus auditori (kolikulus inferior).
b) Lobus optik berfungsi sebagai pengatur gerak bola mata, refleks pupil
dan refleks akomodasi. Lobus auditori berfungsi untuk mengatur
pendengaran.
c) Otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf yang mengatur
tonus otot dan postur (bentuk) tubuh.
d. Talamus, hipotalamus, dan kelenjar pituitary
a) Di depan otak tengah terdapat talamus, hipotalamus dan kelenjar
pituitari.
b) Talamus berfungsi untuk memproses seluruh rangsangan sebelum
disampaikan ke bagian lain di otak, melakukan persepsi terhadap rasa
menyenangkan, serta mengatur dan mengoordinasi manifestasi luar dari
emosi.
c) Hipotalamus berfungsi sebagai pusat pengendali sistem saraf autonom
yang mengendalikan antara lain suhu tubuh, lapar, haus, keseimbangan
cairan tubuh dan tekanan darah. Hipotalamus juga mengatur beberapa
kerja sistem endokrin. Kelenjar pituitari berfungsi untuk menyekresikan
hormon.
e. Sumsum lanjutan (medula oblongata)
a) Sumsum lanjutan berfungsi menghantarkan rangsang dari sumsum
tulang belakang otak.
b) Sumsum lanjutan juga berfungsi sebagai pengaturan pernapasan, denyut
jantung, pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak pencernaan,
sekresi kelenjar pencernaan, serta kegiatan tubuh lainnya yang tidak
disadari.
c) Sumsum lanjutan juga merupakan pusat gerak refleks seperti keinginan
untuk muntah, batuk, bersin, segukan dan gerak menelan.
f. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
a) Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan rangsang dari dan ke
otak serta mengatur gerak refleks tubuh.
b) Bagian luar terdiri atas bahan putih (Substansi alba). Bagian dalam
terdiri atas bahan abu-abu berbentuk kupu-kupu atau huruf H (substansi
grissea). Di dalam bahan abu-abu terdapat saluran tengah (kanal sentral)
yang berisi cairan serebrospinal. Substansi alba mengandung bagian
akson bermielin dari neuron. Substansi grissea mengandung bagian
badan sel dari neuron.
2. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi adalah sistem saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat
dengan organ tubuh.
a. Sistem saraf kranial
Sistem saraf kranial terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak yang keluar
dari otak dan setiap pasangnya menuju ke alat-alat tertentu, misalnya alat indra.
Sistem saraf kranial terdiri atas :

1) Neuron-neuron sensorik; saraf olfaktori, optik dan auditori.


2) Neuron-neuron motoric; saraf okulomotorik, troklear, abdusen, spinal
dan hipoglosal.
3) Neuron-neuron gabungan antara neuron sensorik dan motorik; saraf
trigeminal, fasial dan glosofaringeal. Terdapat salah satu saraf yang
memiliki jelajah luas sehingga disebut juga saraf pengembara (saraf
vagus).
b. Sistem saraf spinal
Sistem saraf spinal terdiri atas 31 pasang serabut saraf sumsum tulang
belakang yang keluar dari ruas tulang punggung.
c. Sistem saraf tak sadar (sistem saraf autonom)
a) Sistem saraf tak sadar adalah sistem saraf yang mengatur organ tubuh
yang bekerja di luar kesadaran, misalnya denyut jantung dan tekanan
darah.
b) Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf simpatetik dan sistem
saraf parasimpatetik.
c) Kerja sistem saraf simpatetik adalah kebalikan dari kerja sistem saraf
parasimpatetik. Efek ini disebabkan oleh perbedaan neurotransmitter
yang dihasilkan. Neurotransmitter saraf simpatetik adalah noradrenalin,
sedangkan neurotransmitter saraf parasimpatetik adalah asetilkolin.
3. Sinapsis
Sinapsis adalah hubungan antara ujung akson dari sebuah sel saraf dan ujung
dendrit dari sel saraf yang lain. Di bagian akhir akson terdapat suatu tonjolan kecil
yang disebut tombol sinapsis. Didlam sitoplasma tombol sinapsis terdapat
neurotransmitter, contohnya adalah asetilkolin.

B. SISTEM INDRA PADA MANUSIA

1. Indra Penglihatan (Mata)

a. Bagian-Bagian Mata

1) Sklera : Berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan


memungkinkan melekatnya otot mata.
2) Kornea : Terletak didepan sklera ; kornea di bungkus oleh konjungtiva yang
melindungi kornea dari gesekan.

3) Koroid : Banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen ; pada koroid


terdapat iris, pupil, lensa dan badan bening.

4) Iris : Berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk
mengatur besar kecilnya pupil.

5) Pupil : Berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dan


melindungi retina. Jika cahaya yang masuk ke pupil banyak, pupil akan mengecil
dan jika cahaya yang masuk ke pupil sedikit, pupil akan membesar.

6) Lensa mata : Berfungsi memfokuskan cahaya sehingga menjadi bayangan


yang jelas pada retina. Lensa mata memiliki daya akomodasi mata, yaitu
kemampuan untuk memipih (menipis) dan mencembung (menebal). Bayangan yang
dibentuk lensa mata bersifat nyata, terbalik dan diperkecil.

7) Badan bening (vitreus humor) : Berfungsi meneruskan cahaya dari lensa


mata ke retina, menyokong lensa, dan menjaga bentuk bola mata.

8) Retina : Mengandung saraf penglihatan (saraf optik). Di retina juga terdapat


bagian yang paling peka terhadap cahaya, yaitu bintik kuning (fovea) dan bagian
yang tidak pek terhadap cahaya, yaitu bintik buta.

Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel
kerucut amat peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel
kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang
hanya mampu menerima rangsangan cahaya yang kurang terang dan tidak dapat
membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang peka terhadap cahaya disebut
rodopsin.

2. Indra Penciuman (Hidung)


Hidung menerima rangsangan bau. Saraf pembau terletak pada selaput
lendir rongga hidung bagian atas.

3. Indra Pendengaran (Telinga)

a. Bagian-bagian telinga

1) Bagian luar; daun telinga (pinna) dan saluran telinga luar.

2) Telinga bagian tengah; gendang telinga (membran timfani), tulang


martil (maleus), tulang landasan (inkus), tulang sanggurdi (stapes), dan
tuba Eustachius.

3) Telinga bagian dalam ð tingkap oval, rumah siput (koklea), tiga


salurang setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), utrikulus dn sakulus.
Di dalam klokea terdapat saraf pendengaran. Kanalis semisirkularis,
utrikulus dan sakulus berfungsi sebagai alat keseimbangan.

b. Proses keseimbangan

a) Ampula pada dasar saluran setengah lingkaran mengandung rambut


kecil bersilia yang berfungsi sebagai reseptor yang disebut krista. Krista
terdapat dalam kupula. Jika kepala menggelengm kupula ikut bergoyang
dan silia melengkung. Pelengkungan silia ini menimbulkan impuls saraf
yang kemudian disampaikan ke otak.

b) Vestibulu terdiri atas sakulus dan utrikulus. Sakulus dan utrikulus


dilapisi oleh sel rambut dan silia serta memiliki sel reseptor di dalam
dindingnya yang disebut makula. Makula terbenam dalam massa seperti
jeli yang mengandung kristal kapur. Masssa ini disebut otolith. Jika kepala
menggeleng, otolith juga ikut bergoyang dan silia melengkung.
Pelengkungan silia ini menghasilkan impuls saraf yang kemudia dikirim ke
otak. Otak mengolah impuls itu menjadi informasi tentang posisi kepala.
4. Indra Pengecap (Lidah)

Ujung saraf pengecap terletak di bagian liah yang berbintil-bintil kecil


(papila). Lidah memiliki tiga macam papila yaitu :

a. Papila bentuk benang : papila peraba.

b. Papika seperti huruf V : papila pengecap

c. Papil berbentuk palu : papila pengecap

Tidak semua bagian lidah peka terhadap semua rasa. Contoh :

a. Ujung lidah, peka terhadap rasa manis

b. Sisi lidah bagian depan, peka teradap rasa asin.

c. Sisi lidah bagian belakang, peka terhadap rasa asam

d. Pangkal lidah, peka terhadap rasa pahit.

4. Indra Peraba (Kulit)


Rangsangan dirasakan oleh sel saraf pada epidermis dan dermis kulit. Saraf-
saraf pada kulit terdiri atas :
a. Ujung saraf meissner : peka terhadap sentuhan.

b. Ujung saraf Paccini : peka terhadap teknan.

c. Ujung saraf Krause : peka terhadap dingin.

d. Ujung saraf Ruffini : peka terhadap panas.

e. Ujung saraf bebas (tanpa selaput) : peka terhadap nyeri.

f. Ujung saraf sekeliling rambut : ujung saraf peraba.


g. Lempeng Merkel : peka terhadap sentuhan dan tekanan ringan.

C. SISTEM ENDOKRIN

Sistem endokrin terdiri atas kelenjar yang menyekresikan (menghasilkan)


hormon. Hormon langsung dialirkan melalui pembuluh darah ke bagian tubuh yang
terletak jauh dari kelenjar tersebut. Hormon memengaruhi sel, jaringan, atau organ
tertentu yang disebut sel, jaringan atau organ target.

Kelenjar endokrin pada manusia antara lain :

1. Kelenjar hipofisis (pituitari)


Kelenjar hipofisis disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas
tiga lobus, yaitu lobus anterior, intermediet, da posterior.
a. Kelenjar hipofisis interior

Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon :

1) Hormon pertumbuhan (Growth hormone/GH) menstimulasi


pertumbuhan, sintesis (pembentukan) protein, dan metabolisme
lemak.
2) Hormon tiroid (Thyroid-stimulating Hormone/TSH) menstimulasi
kelenjar tiroid agar menghasilkan tiroksin.
3) Peluteinan (Luteinising Hormone/LH) pada perempuan, LH
merngsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi
estrogen dan progesteron ; pada laki-laki, LH merangsnag sekresi
testoteron.
4) Ardenokortikotropik (Adenocorticotrophic Hormone/ACTH) ð
merangsang sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
5) Penstimulasi folikel (Follicle stimulating hormone/FSH) ð pada
perempuan, FSH merangsang perkembangan folikel dalam ovarium ;
pada laki-laki, FSH merangsang testis agar menghasilkan sperma.
6) Prolaktin (Prolactin/PRL) ð merangsang pembentukan susu dan
sekresinya dari kelenjar susu.
b. Kelenjar hipofisis tengah
Kelenjar hipofisis tengah menghasilkan melanocyte stimulating hormone
(MSH). MSH berfungsi untuk merangsang pembentukan melanin yang
memengaruhi warna kulit seseorang.
c. Kelenjar hipofisis posterior
Kelenjar hipofisis posterior menghasilkan :

1) Hormon antidiuretik (Antidiuretic Hormone/ADH)


meningkatkan reabsorbsi air oleh tubulus renal di ginjal
sehingga menyebabkan produksi urine oleh ginjal berkurang.
2) Oksitosin ð pada perempuan, oksitosin merangsang kontraksi
otot rahim pada st melahirkan dan merangsang kontraksi sel
kontraktil dari kelenjar susu agar mengeluarkan air susu ; pada
laki-laki, oksitosin menyebabkan ejakulasi sperma.
2. Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)
Kelenjar tiroid menghasilkan tiroksin, triodotironin, dan kalsitonin.
a. Tiroksin dan triodotironin berfungsi untuk meningkatkan laju metabolisme
sebagian besar sel tubuh, meningkatkan suhu tubuh dan mengatur pertumbuhan
serta perkembangan.
b. Kalsitonin berfungsi untuk mempercepat penyerapan kalsium oleh tulang.

3. Kelenjar Anak Gondok (Glandula Paratiroid)


Kelenjar paratiroid menyekresikan parathormon (PTH) yang berfungsi
mengatur metabolisme kalsium dan fosfat.

4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah
dewasa, kelenjar ini tidak berfungsi lagi.

5. Kelenjar Anak Ginjal (Glandula Adrenal)


Kelenjar adrenal terdiri atas bagian luar (korteks adrenal) dan bagian dalam
(medula adrenal).

a. Korteks adrenal menghasilkan antara lain mineralokortiloid dan


glukokortikoid. Mineralokortikoid berfungsi mengatur metabolisme ion
organik. Glukokortikoid berfungsi mengatur metabolisme glukosa.
b. Medula drenal mmenghasilkan adrenalin dan noradrenalin. Keduanya
meningkatkan kadar gula dan asam lemak dalam darah, meningkatkan
aktivitas jantung, serta meningkatkan laju metabolisme.
6. Kelenjar Pankreas
Pulau-pulau Langerhans dalam kelenjar pankreas menghasilkan insulin dan
glukagon. Insulin mengubah glukosa menjadi glikogen sehingga menurunkan kadar
gua darah. Glukagon mengubah glikogen menjadi glukosa sehingga meningkatkan
kadar gula darah.

7. Ovarium
Ovarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini
berpengaruh dalampertumbuhan kelamin sekunder perempuan.

8. Testis
Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan
kelamin sekunder laki-laki.
SISTEM PERTAHANAN TUBUH

A. Pengertian Sistem Pertahanan Tubuh

Sistem pertahanan tubuh merupakan suatu sistem yang bekerja sama dan berfungsi
memerangi faktorasing yang berasal dari lingkungan atau dari dalam tubuh sendiri.
Pengaruh dari luar dapat berupa virus, bakteri, paparan zat kimia, jamur, cacing, dan
lain-lain. Adapun pengaruh dari dalam tubuh bisa berupa kankeryang terjadi akibat
mutasi. Berdasarkan cara perolehannya, sistem pertahanan tubuh terbagi menjadi sistem
pertahanan alami dan sistem pertahanan buatan.

1. Sistem Pertahanan Alami


Sistem pertahanan tubuh sering di kenal sebagai sistem kekebalan. Aiatem
pertahanan alami merupakan pertahanan tubuh yang paling dasar. Manusia
mempunyai sistem pertahanan inisejak lahir. Pertahanan alami merupakan
perlindungan lapis pertama pada tubuh selama tubuh belum membentuk antibodi.
Pertahanan alami bersifat nonspesifik ringan epitel yang melindungi organ bagian
dalam dapat di katakan merupakan salah satu bentuk contoh pertahanan alami.

Kuman dan penyakit yang banyak tersebar di udara tidak dengan mudah masuk
dalam tubuh . Hal ini di sebabkan manusia memiliki kulit yang berfungsi sebagai
pelindung tubuh. Bagian-bagian kulit yang berlapis, menguntungkan sistem
pertahanan tubuh . Apabila satu lapisan kulit tergores dan ada zat asing yang masuk
ke dalamnya maka lapisan kulit berikutnyalahyang berfungsi menahan masuknya
zat tersebut ke jaringan yang lebih dalam.

Jaringan epitel tersusun oleh beberapa jaringan bentuk sel(lihat bab jaringan
hewan). Masing-masing sel memiliki keistimewaan yang khas. Jaringan epitel yang
unjung selnya bersilia, umumnya terdapat pada dinding saluran dalam sistem organ
tubuh. Misal, epitel silindris selapis pada saluran pernapasan atas. Dalam jaringan
tersebut, kuman/zat asing yang masuk ke dalam laring akan di paksa keluar. Bersin
merupakan salah satu bentuk hasil aktivitas pertahanan pertama tubuh melalui
jaringan epitel dalam alat pernapasan. Selain dengan silia, mikroba yang masuk
pada alat pencernaan dapat di halaudengan adanya mukus. Mikroba yang masuk
melalui makanan akan tertahan didalam mukus (cairan kental yang di hasilkan sel-
sel membran mukosa). Mikroba yang terjerat mukus selanjutnya akan di matikan
oleh asam lambung. Asam lambung yang memiliki pH 4 tersebut akan mengganggu
kerja enzim-enzim dalam organisme pengganggu tersebut. Akibatnya, organisme
tersebut akan mati.

Sistem pertahanan alami dapat berupa kulit, silia, dan mukus pada jaringan
epitel. Pertahanan alami ada juga yang berupasenyawa kimia, misalnya oksigen dan
enzim. Oksigen yang hirup dari udara ke dalam paru-paru akan terikat oleh heme
yang ada dalam eritrosit. Adanya oksigen ini akan menimbulkan tekanan. Tekanan
oksigen dalam darah dapat membunuh mikroorganismeyang bermaksud menyerang
pertahanan tubuh. Enzim tertentu juga di kenal sebagai sistem pertahanan tubuh
alami. Enzim tersebut adalah lisosim. Lisosim dapat merusak dinding
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Hilangnya dinding sel pada
mikroorganisme tersebut akan menyebabkan kematian baginya.

Apabila mikroorganisme (kuman dan bibit penyakit) dapat menembus


perlindungan lapis pertama pada tubuh, sebelum terbentuk antibodi (sistem
kekebalan buatan), mikroorganisme tersebut akan menghadapi perlindungan lapis
kedua. Perlindungan lapis kedua ini juga bersipat nonspesifik, meliputi neotrofil,
monosit, dan natural killer (NK).

Mikroorganisme berupa kuman penyakit yang masuk ke tubuh dan merusak sel
perlindungan lapis pertama mnyebabkan sel-sel yang rusak tersebut menghasilkan
zat-zat kimia tertentu. Dengan adanya zat kimia tersebut, neutrofil akan terpanggil.
Selanjutnya neutrofil akan memakan kuman-kuman trsebut secara fagositosis.
Neutrofil merupakan salah satu bentuk leukosit yang jumlahnya mencapai hampir
60%-90% dari jumlsah total leukosit dalam tubuh. Selain neutropil, leukosit juga
menghasilkan monosit. Jumlah monosit hanya sekitar 5% dari jumlah total leukosit.
Akan tetapi, pertahanan yang di lakukan monosit terhadap kuman jauh lebih efektif
dibanding neutrofil. Oleh karena itu, monosit di sebut bersifat makrofag (fagosit
terbesar). Dengan menjulurkan pseudopodianya, monosit akan memangsa kuman
penyakit. Natural killer (sel pembuluh alami) berbeda dengan neutrofil dan monosit
sebab NK ini tidak bersifat fagosit. NK bekerja melindungi tubih dengan membuat
membran sel kuman menjadi kisis. Karena dinding sel yang luruh maka sel kuman
mati.

Tubuh selain menyerang zat-zat asing dengan cara tersebut di atas juga
melakukan suatu sistem pertahanan yamg unik. Demam atau panas tubuh di atas
suhu badan normal dihasilkan oleh tubuh untuk mematikan kuman-kuman tersebut.
Suhu yang naik sekitar 2 atau 3 C di dalam tubuh mengakibatkan kuman-kuman
penyakit mati. Gejala demam ini timbul akibat tubuh memproduksi senyawa kimia
interleukin. Ini merupakan respons adanya serangan kuman penyakit terhadap tubuh
yang terluka.

2. Sistem Pertahanan Buatan


Leukosit memiliki peran penting pada sistem pertahanan alami, terutama
neutrofil dan monosit. Berbeda dengan keduanya, leukosit yang satu ini (limfosit)
justru berperan pada sistem pertahanan buatan. Senyawa penting dalam sisten
pertahanan buatan adalah antibodi yang dihasilkan oleh limfosit. Pada tubuh
manusia, limfosit di bedakan menjai dua, yaitu limfosit B (sel B) dan limfosit T
( sel T). Sel B inilah yang mengahsilkan antibodi. Sebenarnya, sel B dan sel T
memiliki kemampuan yang sama, yaitu melawan zat-zat asing yang masuk ke
dalam tubuh. Sel B brfungsi menghasilkan antibodi ketika ada sl kuman masuk.
Adapun sel T tidak menghasilkan sekret seperti antibodi, tetapi meningkatkan
produksi antibodi (oleh sel B) yang nantinya juga mematikan kuman.
Sel T di bedakan menjadi tiga macam, yaitu sel penolong, sel penahan, dan sl
pembunuh. Sel penolong menstimulasi plasma sel dalam memproduksi antibodi dan
mengaktifkan sl fagosit dalam pembuluh darah. Apabila sseorang terinfeksi HIV
(human immunodeficiency virus) mak sel penonglah yang di serang oleh virus ini.
Oleh karena itu, penderita AIDS menjadi mudah terserang penyakit. Sel penahan
berperan dalam mengaktifkan sel plasma dan sek fagosit. Sel pembunuh
memusnahkan bada sel yang teridentifikasi oleh opsonin atau oleh antigen yang
terdapat pada membran plasma. Misalnya, sel di serang oleh virus yang membawa
virus antigen pada membaran plasma, mak sel pembunuh akan memusnahkan
sebelum replikasi virus tersebut terjadi.
Sisten pertahana buatan yang di lakukan limfosit ini bersifat spesifik. Hal ini
berarti,setiap perlawanan antibodi terhadap zat asing (antigen) adalah
spesifik/tertentu. Jadi, satu macam antibodi hanya melawan satu macam antigen.
Apabila antigen yang masuk dalam tunuh berbeda naka jenis antibodi yang si
bentuk oleh tubuh juga akan lain lagi.
Sel B dan sel T memiliki reseptor antigen pada membaran palasmanya. Ketika
antigen masuk dalam tunuh reseptor antigen pada sel B akan mengikatnya. Untuk
satu jenis antigen, sel B memiliki satu jenis reseptor spesifik. Reseptor antigen
khusus pada sel B di sebut sebagai antibodi membran.
Apabila suatu antigen (misal amtigen A) masuk dalam tubuh dan mampu
melewati pelindung lapis pertama dan kedua pada sistem pertahanan alami, misal
sel limfosit B dan sel limfosit T yang memiliki reseptor antigen A akan membelah
dan berdiferensiasi. Hasil pembelahan dan diferensiasi tersebut akan membentuk
dua klon. Klon pertama menghasilkan sel-sel efektor, sedangkan klon kedua
menghasilkan sel-sel memori. Sel-sel efektor memiliki umur pendek dan berfungsi
memerangi antigen A yang masuk dalam tubuh tersebut. Adapun sel memori
brumur panjang dan memiliki reseptor antigen A. Fungsi reseptor antigen A pada
sel memori untuk mengingat, misalnya apabila suatu saat antigen A masuk ke
dalam tubuh lagi maka tubuh dengan cepat melawannya. Terbentuk dua klon akibat
proses pembelahan dan diferensiasi ini di sebut seleksi klonal.
Tanggapan berupa perbanyakan dan diferensiasilimfosit spesifik akibat
masuknya jenis antigen tertentu pada tubuh saat prtama kali di sebut sebagai
respons pertahanan primer. Jika antigern A partama kali masuk dalam tubuh, sel B
akan menanggapinya dengan membentuk antibodi. Waktu yang di perlukan oleh
tubuh untuk membentuk antibodi sedikit lama. Bahkan selama masa pembentukan
(perbanyakan dan diferensiasi) antibodi tersebut, orang yang tubuhya dimasuki
kuman itu akan sakit. Apabila kemudian antibodi menang melawan antigen mak
morang tersebut akan sehat dan memiliki sel memori untuk melawan antigen yang
sama di waktu yang akan datang. Oleh karena itu, jika suatu saat orang tersebut
dimasuki oleh antigen (kuman) berjenis sama, tubuh orang tersebut akan
mengaktifkan sel-sel memori yang telah terbentuk sebelumnya. Waktu untuk
menanggapi dan melawan kuman tersebut cenderung lebih pendek di bandingkan
respons pertahanan primer. Hal ini disebut respons pertahanan sekunder.

B. Imunisasi

Imunisasi merupakan salah satu cara untuk membuat tubuh menjadi tahan terhadap
penyakit, yaitu dengan memasukan kuman dari luar tubuh ke dalam tubuh secara
sengaja. Ada dua macam cara yang digunakan untuk memperoleh pertahanan
tersebut,yaitu pertahanan pasif dan pertahanan aktif.

1. Pertahanan Pasif
Pertahanan pasif merupakan pertahanan yang diberikan kepada individu dan
bersifat sementara. Prtahanan ini diberikan kepada tubuh yang sakit untuk melawan
antigen yang sudah ada. Dalam pertahanan pasif tubuh tidak membentuk antibodi
karena menerima antibodi yang sudah jadi.

2. Pertahanan Aktif
Pertahanan aktif merupakan pertahanan yang menyebabkan tubuh membentuk
antibodi, misalnya melalui pemberian vaksin ke dalam tubuh yang sehat. Vaksin
berperan sebagai antigen yang akan memacu tubuh membentuk antibodi guna
melawan antigen tersebut. Dengan demikian tubuh aktif membentuk pertahanan
yang ditimbulkan disebut pertahanan aktif.

Semua tingkatan umur manusia baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa, maupun
orang tua rentan terhadap penyakit. Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah atau
dilawan antibodi dengan cepat asalkan sudah ada sel memori pada sel limfosit B
sebelumnya. Untuk itu pemerintahan dari berbagai negara biasanya menggalakan
program imunisasi. Imunisasi yang di berikan pada anak balita meliputi
perlindungan terhadap penyakit difteri, tetanus, hepatitis B, polio, campak, dan lain-
lain.

Anda mungkin juga menyukai