RANGKUMAN
SISTEM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA
a. Bagian-Bagian Mata
4) Iris : Berfungsi memberi warna pada mata dan sebagian diafragma untuk
mengatur besar kecilnya pupil.
Retina mengandung sel kerucut (sel konus) dan sel batang (sel basilus). Sel
kerucut amat peka terhadap cahaya dan berperan dalam membedakan warna. Sel
kerucut mengandung pigmen iodopsin, yaitu senyawa retinin dan opsin. Sel batang
hanya mampu menerima rangsangan cahaya yang kurang terang dan tidak dapat
membedakan warna. Pigmen pada sel batang yang peka terhadap cahaya disebut
rodopsin.
a. Bagian-bagian telinga
b. Proses keseimbangan
C. SISTEM ENDOKRIN
4. Kelenjar Timus
Kelenjar timus merupakan kelenjar penimbunan hormon pertumbuhan. Setelah
dewasa, kelenjar ini tidak berfungsi lagi.
7. Ovarium
Ovarium menghasilkan esterogen dan progesteron. Kedua hormon ini
berpengaruh dalampertumbuhan kelamin sekunder perempuan.
8. Testis
Testis menghasilkan hormon testoteron yang berpengaruh dalam pertumbuhan
kelamin sekunder laki-laki.
SISTEM PERTAHANAN TUBUH
Sistem pertahanan tubuh merupakan suatu sistem yang bekerja sama dan berfungsi
memerangi faktorasing yang berasal dari lingkungan atau dari dalam tubuh sendiri.
Pengaruh dari luar dapat berupa virus, bakteri, paparan zat kimia, jamur, cacing, dan
lain-lain. Adapun pengaruh dari dalam tubuh bisa berupa kankeryang terjadi akibat
mutasi. Berdasarkan cara perolehannya, sistem pertahanan tubuh terbagi menjadi sistem
pertahanan alami dan sistem pertahanan buatan.
Kuman dan penyakit yang banyak tersebar di udara tidak dengan mudah masuk
dalam tubuh . Hal ini di sebabkan manusia memiliki kulit yang berfungsi sebagai
pelindung tubuh. Bagian-bagian kulit yang berlapis, menguntungkan sistem
pertahanan tubuh . Apabila satu lapisan kulit tergores dan ada zat asing yang masuk
ke dalamnya maka lapisan kulit berikutnyalahyang berfungsi menahan masuknya
zat tersebut ke jaringan yang lebih dalam.
Jaringan epitel tersusun oleh beberapa jaringan bentuk sel(lihat bab jaringan
hewan). Masing-masing sel memiliki keistimewaan yang khas. Jaringan epitel yang
unjung selnya bersilia, umumnya terdapat pada dinding saluran dalam sistem organ
tubuh. Misal, epitel silindris selapis pada saluran pernapasan atas. Dalam jaringan
tersebut, kuman/zat asing yang masuk ke dalam laring akan di paksa keluar. Bersin
merupakan salah satu bentuk hasil aktivitas pertahanan pertama tubuh melalui
jaringan epitel dalam alat pernapasan. Selain dengan silia, mikroba yang masuk
pada alat pencernaan dapat di halaudengan adanya mukus. Mikroba yang masuk
melalui makanan akan tertahan didalam mukus (cairan kental yang di hasilkan sel-
sel membran mukosa). Mikroba yang terjerat mukus selanjutnya akan di matikan
oleh asam lambung. Asam lambung yang memiliki pH 4 tersebut akan mengganggu
kerja enzim-enzim dalam organisme pengganggu tersebut. Akibatnya, organisme
tersebut akan mati.
Sistem pertahanan alami dapat berupa kulit, silia, dan mukus pada jaringan
epitel. Pertahanan alami ada juga yang berupasenyawa kimia, misalnya oksigen dan
enzim. Oksigen yang hirup dari udara ke dalam paru-paru akan terikat oleh heme
yang ada dalam eritrosit. Adanya oksigen ini akan menimbulkan tekanan. Tekanan
oksigen dalam darah dapat membunuh mikroorganismeyang bermaksud menyerang
pertahanan tubuh. Enzim tertentu juga di kenal sebagai sistem pertahanan tubuh
alami. Enzim tersebut adalah lisosim. Lisosim dapat merusak dinding
mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh. Hilangnya dinding sel pada
mikroorganisme tersebut akan menyebabkan kematian baginya.
Mikroorganisme berupa kuman penyakit yang masuk ke tubuh dan merusak sel
perlindungan lapis pertama mnyebabkan sel-sel yang rusak tersebut menghasilkan
zat-zat kimia tertentu. Dengan adanya zat kimia tersebut, neutrofil akan terpanggil.
Selanjutnya neutrofil akan memakan kuman-kuman trsebut secara fagositosis.
Neutrofil merupakan salah satu bentuk leukosit yang jumlahnya mencapai hampir
60%-90% dari jumlsah total leukosit dalam tubuh. Selain neutropil, leukosit juga
menghasilkan monosit. Jumlah monosit hanya sekitar 5% dari jumlah total leukosit.
Akan tetapi, pertahanan yang di lakukan monosit terhadap kuman jauh lebih efektif
dibanding neutrofil. Oleh karena itu, monosit di sebut bersifat makrofag (fagosit
terbesar). Dengan menjulurkan pseudopodianya, monosit akan memangsa kuman
penyakit. Natural killer (sel pembuluh alami) berbeda dengan neutrofil dan monosit
sebab NK ini tidak bersifat fagosit. NK bekerja melindungi tubih dengan membuat
membran sel kuman menjadi kisis. Karena dinding sel yang luruh maka sel kuman
mati.
Tubuh selain menyerang zat-zat asing dengan cara tersebut di atas juga
melakukan suatu sistem pertahanan yamg unik. Demam atau panas tubuh di atas
suhu badan normal dihasilkan oleh tubuh untuk mematikan kuman-kuman tersebut.
Suhu yang naik sekitar 2 atau 3 C di dalam tubuh mengakibatkan kuman-kuman
penyakit mati. Gejala demam ini timbul akibat tubuh memproduksi senyawa kimia
interleukin. Ini merupakan respons adanya serangan kuman penyakit terhadap tubuh
yang terluka.
B. Imunisasi
Imunisasi merupakan salah satu cara untuk membuat tubuh menjadi tahan terhadap
penyakit, yaitu dengan memasukan kuman dari luar tubuh ke dalam tubuh secara
sengaja. Ada dua macam cara yang digunakan untuk memperoleh pertahanan
tersebut,yaitu pertahanan pasif dan pertahanan aktif.
1. Pertahanan Pasif
Pertahanan pasif merupakan pertahanan yang diberikan kepada individu dan
bersifat sementara. Prtahanan ini diberikan kepada tubuh yang sakit untuk melawan
antigen yang sudah ada. Dalam pertahanan pasif tubuh tidak membentuk antibodi
karena menerima antibodi yang sudah jadi.
2. Pertahanan Aktif
Pertahanan aktif merupakan pertahanan yang menyebabkan tubuh membentuk
antibodi, misalnya melalui pemberian vaksin ke dalam tubuh yang sehat. Vaksin
berperan sebagai antigen yang akan memacu tubuh membentuk antibodi guna
melawan antigen tersebut. Dengan demikian tubuh aktif membentuk pertahanan
yang ditimbulkan disebut pertahanan aktif.
Semua tingkatan umur manusia baik bayi, anak-anak, remaja, dewasa, maupun
orang tua rentan terhadap penyakit. Sebenarnya penyakit ini dapat dicegah atau
dilawan antibodi dengan cepat asalkan sudah ada sel memori pada sel limfosit B
sebelumnya. Untuk itu pemerintahan dari berbagai negara biasanya menggalakan
program imunisasi. Imunisasi yang di berikan pada anak balita meliputi
perlindungan terhadap penyakit difteri, tetanus, hepatitis B, polio, campak, dan lain-
lain.