Anda di halaman 1dari 5

Bakteri dan virus penyebab infeksi kongenital

Shella Gustiawati Hidayat

102013430 / C7

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 Telp. 021-56942061 Fax. 021-5631731

Email: shellagustiawati88@gmail.com

Abstrak
Bayi yang dilahirkan harus mempunyai beberapa kriteria supaya bayi tersebut bisa dikatakan
sehat/normal. Dengan melakukan pemeriksaan fisik ataupun penunjang, maka bayi dapat
dikatakan normal atau tidak normal. Riwayat kehamilan, riwayat persalinan dan riwayat
kelahiran penting dalam menentukan kesehatan bayi tersebut. Karena kesehatan bayi
dipengaruhi juga oleh kesehatan ibunya. Dengan hasil yang didapat dari pemeriksaan, bayi
dapat diperlakukan sebagaimana seharusnya dan jika bayi mengalami kelainan maka dapat
ditangani dengan tepat dan benar.
Kata Kunci: Bayi, kehamilan, kelahiran, sehat

Abstract
Babies who are born must have some criteria so that the baby can be said to be healthy /
normal. By performing a physical examination or investigation, the baby may be normal or
abnormal. History of pregnancy, labor and birth history history is important in determining
the health of the baby. Because the baby's health is influenced also by the mother's health.
With the results obtained from the examination, the baby can be treated as it should be and if
the baby has a disorder that can be dealt with appropriately and correctly.
Keywords: baby, pregnancy, birth, healthy

Anamnesis

Identitas

1
Identitas meiliputi nama lengkap pasien, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, nama orang
tua atau penanggung jawab, alamat, pendidikan dan pekerjaan orangtua, suku bangsa dan agama.1

Keluhan Utama

Menanyakan keluhan yang dirasakan pasien sehingga pasien sehingga dibawa ke dokter dan
mencari pertolongan. Selain itu keluhan utama harus disertai dengan indikator waktu, berapa lama
pasien mengalami hal tersebut.1

Riwayat Penyakit Sekarang


Riwayat penyakit sekarang juga harus di tanyakan, yaitu cerita yang kronologis, terinci dan
jelas mengenai keadaan kesehatan pasien sejak sebelum keluhan utama sampai pasien dibawa
berobat. Hal yang harus ditanyakan adalah:1
 Lamanya keluhan berlangsung
 Keluhan lain yang menyertai
 Upaya dan tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya
Riwayat Kehamilan Ibu

Dalam hal ini yang perlu ditanyakan adalah :1

 Riwayat kehamilan terdahulu


 Penyakit yang pernah diderita selama hamil dan upaya yang dilakukan untuk mengatasinya
 Berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa kunjungan antenatal
tersebut (dokter umum atau spesialis, bidan, dukun)
 Obat-obat yang diminum selama hamil
 Kebiasaan ibu seperti merokok atau minum minuman keras
Riwayat Penyakit dalam Keluarga

Menanyakan pada orang tua dari anak mengenai:1

 Keberadaan anggota keluarga dengan keluhan yang sama


 Keadaan sosial-ekonomi-budaya keluarga orangtua bayi (untuk mengantisipasi adanya
perkawinan dengan keluarga dekat/konsanguinasi)

Rubella

2
Virus rubella adalah apabila menyerang ibu hamil bisa menggakibatkan
keguguran.kalau tidak keguguran anak yang dilahirkan bisa terkena penyakit
katarak,tuli,hidrosepalus,mikrosepalus,hypoplasia (gangguan pertumbuhan organ tubuh
seperti jantung,paru-paru dan limpa).

Bisa juga menyebabkan berat bayi tidak normal, keterbelakangan mental, hepatitis,
radang selaput otak, radang iris mata, dan beberapa jenis penyakit lainnya.pengaruhnya
secara langsung pada janin adalah keguguran spontan yang bisa mencapai 50%. Sel yang
belum matang lebih mudah terinfeksi virus rubella. Hal ini disebabkan antigen harus
menunggu sampai jangka waktu tertentu. Karena itu, virus mudah terinfeksi pada kehamilan
3 bulan pertama. Akibatnya yang nampak, kecenderungan resiko pada bayi keguguran
mencapai angka 50%. Biasanya selain menyebabkan abortus spontan, juga menyebabkan
pertumbuhan tengkorak kecil dan penyakit lainnya. Makin tua kehamilan (terutama setelah
20 minggu ) kelainan pada bayi nya lebih sedikit.2

HIV

Infeksi human immunodeficiency virus (HIV), terutama menular dari ibu ke bayi secara
antenatal transmisi saat lahir tidak jelas mekanismenya, tetapi transmisi pascanatal melalui air
susu ibu pernah dilaporkan.

Herpes Simpleks

Transmisi transplasental jarang terjadi. Infeksi dapat terjadi sewaktu persalinan saat
kontak intrapartum dengan herpes genital pada ibu, melalui lesi pada kulit atau mata setelah
terjadi ketuban pecah lama, jarang terjadi pascanatal dari herpes fasial pada ayah, saudar, atau
penolong persalinan. Herpes berulang pada ibu tidak beresiko. Bila ibu menderita herpes
genitalis aktif pada kehamilan cukup bulan, bayinya harus dilahirkan secara sesar dalam
waktu 4 jam setelah ketuban pecah.

Bayi dapat menderita lesi pada kulit atau mata pada awal minggu kedua, atau menderita
meningoensefalitis sekitar hari ke 10-14. Penyakit diseminata yang menyerang multiorgan
terjadi pada hari ke 4-7. Obati segera bayi denagn asiklovir 30 mg/kg/24 jam i.v selama 14
hari dan isolasikan.

Gondong

3
Ada proteksi pasif. Bila ibu mengalami infeksi pada saat mendekati kelahiran,lindungi
bayi dengan imunoglobulin ”normal”

Varisela

Ibu yang menderita varisela 2 minggu sebelum atau setelah melahirkan, menyebabkan >50%
kemungkinan infeksi neonatal. Bayi yang lahir >5 hari setelah terjadi ruam pada ibu
terlindungi dengan antibodi

Patogenesis

Penatalaksanaan
Pengobatan virus rubella terbilang sulit. Sampai sekarang medis belum menemukan
obatnya. Biasanya yang dapat dicapai adalah menghilangkan keluhan pasien seperti
demam atau rasa nyeri. Dibandingkan dengan pemeriksaan bakteri, pemeriksaan virus
rubella lebih sulit. Cara yang agak mudah mendeteksi infeksi rubella dilakukan
dengan cara test darah serologi antigen rubella.
Ada beberapa dokter yang menangani ibu hamil terinfeksi rubella biasanya diberi dua
pilihan meneruskan kehamilan dengan resiko tertentu atau terminasi (abortus). Bila
harus di terminasi harus dipastikan ibu dan janin sudah terinfeksi (amniocentesis).
Begitu sulitnya mendeteksi dan mengobati virus rubella, kadang dokter medis
menganjurkan seorang wanita yang merencanakan kehamilan untuk memeriksakan
kehamilan untuk memeriksa darah. Bagi wanita yang terkena rubella biasanya lebih
kebal terhadap virus ini. Setelah vaksin diberikan dianjurkan untuk tidak hamil selama
3 bulan sejak menerima vaksin.bisa juga diberikan immune serum globulin untuk ibu
hamil yang terpapar rubella pada trimester pertama.2
.

Kesimpulan

4
Daftar Pustaka

1.Santoso M. Pemeriksaan fisik dan diagnosis. Jakarta: Yayasan Diabetes Indonesia;


2004.h.2-14.
2.Juanda HA. TORCH(Toxo,Rubella,CMV,dan Herpes) akibat dan salusinya. Penerbit PT
Wangsa Jatra Lestari Jln. Panjang-Kartasura Km 8, Solo;2006.h.43
3.Surjono A,Muhaimin S. A Paediatric Vade-Mecum. Jakarta :EGC,2003.h.266-1

Anda mungkin juga menyukai