Anda di halaman 1dari 3

Senin, 10 Januari 2011

Cara Review Jurnal


Dosen sering kali memberikan tugas kuliah untuk mereview jurnal, baik jurnal nasional maupun jurnal
internasional. Tujuan dari review jurnal sendiri adalah untuk mempermudah dalam memahasi inti dari hasil
penelitian yang telah dilakuakan. Sebagai mahasiswa yang sering mendapat tugas untuk itu seharusnya mampu
untuk melakukan review tersebut. Sehingga dalam membahas jurnal itu akan lebih mudah dipahami setelah
dilakukan review.

Hal-hal pokok bahasan yang perlu di tampilkan dalam melakukan review, diantaranya:

1. Latar Belakang Teori dan Tujuan Penelitian


Mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai.

2. Metode
Mengungkapkan mengenai metode apa yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat
pengumpul data, dan analisis data yang digunakan.

3. Hasil dan Pembahasan


Dalam pokok bahasan ini mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan memberikan
deskripsi secara singkat, jelas, dan padat.

Berikut contoh review jurnal Psikologi.

Judul :
Apakah Kepribadian Menentukan Pemilihan Media Komunikasi?
“Metaanalisis Terhadap Hubungan Kepribadian Extraversion, Neuroticism, dan Openness to Experience dengan
Penggunaan Email”

1. Pengantar dan Tujuan


Penggunaan Information Communication Technology (ICT) sebagai sarana komunikasi meningkatkan
orang untuk saling berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung dengan internet walaupun lokasi mereka
saling berjauhan. Salah satu fasilitas internet adalah surat elektronik (email). Dengan email ini, pesan-pesan dapat
disampaikan secara tertulis melintasi batas ruang dan waktu.

Dari teori Lewin dapat dikaitkan dengan perilaku penggunaan email, yaitu faktor penyebab dari dalam diri
yang mempengaruhi penggunaan email adalah faktor individu (sifat kepribadian). Sedangkan faktor dari luar diri
yang mempengaruhi penggunaan email antara lain adalah kontak sosial, ciri-ciri kekayaan komunikasi yang
ditampilkan oleh sebuah media komunikasi, tersedianya fasilitas internet, dan kemudahan penggunaan internet
untuk berkirim email.
Penulis melakukan meta analisis terhadap pola hubungan antara kepribadian dan penggunaan email dari
berbagai jurnal ilmiah yang terdiri dari 16 artikel, baik yang telah dipublikasikan melalui jurnal ilmiah maupun hasil
penelitian tesis/disertasi yang dipublikasikan melalui internet dalam periode tahun 1999 hingga 2006. Tujuannya
adalah untuk melihat apakah variabel kepribadian yang diteliti dalam berbagai studi kalau dirangkum menjadi satu
memberikan hasil yang konsisten dan bisa dijadikan dasar untuk menjawab pertanyaan apakah kepribadian
menentukan pilihan media komunikasi.

Email dan Berbagai Karakteristiknya


Dalam sub-bab ini penulis menjelaskan tentang keunggulan-keunggulan yang menyebabkan email lebih
disukai daripada media komunikasi yang lainnya. Hal ini erat kaitannya dengan karakteristik email itu sendiri,
antara lain : kemampuan email menciptakan komunitasi yang tidak berbasis geografis, dapat ditulis dan dibaca di
mana saja (Williams, Strover, dan Grant, 1994), Pesan yang ditulis dapat pendek, dapat pula panjang. Bila ingin
mengirimkan dokumen sertaan dapat dilampirkan pada attachment, bisa dibuat arsip yang dapat disimpan dan
dibuka kembali pada saat dibutuhkan, Pesan dapat ditujukan kepada satu orang maupun banyak orang secara
bersamaan, dapat disisipkan e-motion, Asynchronous, Anonimity, Polychronicity dan juga dialog.

Benarkah kepribadian penentu pemilihan media?

Kepribadian adalah unik untuk setiap individu, dan menjadikan individu tersebut berbeda dengan individu
yang lainnya. Sehingga muncul pertanyaan Mengapa seorang memilih menggunakan email sementara orang
lainnya tidak sering, bahkan tidak mau menggunakannya?
Eysenck Three Factors Model (Eysenck & Eysenck, 1991) dan Five Factors Model yang dikembangkan oleh
Costa & McCrae (Costa & McCrae, 1992) mencantumkan Extraversion dan Neuroticism sebagai sentral dimensi
kepribadian yang berada dalam dua kutub yang berlawanan.
Penelitian ini menggunakan teori kepribadian Big Five dalam mengelompokkan variabel-variabel ke dalam dimensi,
yaitu extraversion, neuroticism, dan openness to
experience.

2. Metode
 Subjek : 20 data dari berbagai jurnal periode tahun 1999-2006 melibatkan 4267 orang (N=4267).
 Prosedur Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode meta-analisis yaitu metode survey yang dilakukan terhadap
data-data yang terdapat di dalam beberapa laporan penelitian. Pengumpulan data dari berbagai jurnal didownload
melalui INFOTRAC, EBSCO, PROQUEST, ERIC, Tesis dan Disertasi yang diperoleh dari Networked Digital Library on
Theses and Dissertations (NDLTD). Sehingga dalam penelitian ini dapat dicapai tujuan dari penelitian ini yaitu
adanya hubungan antara kepribadian dan penggunaan email.

2. Metode Analisis Data


Analisis data penelitian dilakukan melalui 5 tahap:
1. Manajemen Data.
2. Pengkodean dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data variabel kepribadian yang
diperoleh dengan mengacu teori kepribadian Big Five (Costa, & McCrae, 1991).
3. Untuk data yang masih mengandung nilai F, t, atau d dikonversikan terlebih dahulu ke nilai r
sehingga siap diperbandingkan.d. Koreksi kesalahan sampel & Koreksi kesalahan pengukuran.

D. Hasil

Dua puluh dua data hubungan kepribadian dengan penggunaan email berhasil dikumpulkan dari 16 naskah yang
diperoleh, 11 penelitian menguji variabel extraversion, 6 penelitian menguji variabel openness to experience, 5
penelitian menguji neuroticism, 2 penelitian menguji variabel conscientiuosness, dan hanya satu yang menguji
agreeableness. Dari pertimbangan atas ketersediaan data, penelitian ini menguji 3 dimensi kepribadian, yaitu
extraversion, openness to experience, dan neuroticism.

1. Hubungan Kepribadian Extraversion dengan Penggunaan Email

Dari hasil analisa data, jika kepercayaan adalah 95% maka kesalahan pengukuran masih dalam batas.
Dengan kata lain, ada hubungan antara kepribadian extraversion dengan penggunaan email.

2. Hubungan Kepribadian Neuroticism dengan Penggunaan Email

Kraut(1998) mengemukakan bahwa Internet dapat mempengaruhi kepribadian seseorang. Semakin sering
menggunakan Internet, individu akan semakin neurotic. Namun hasil penelitian yang dilaporkan oleh Hamburger
dan Artzi ini menyimpulkan bahwa Internet tidak mengakibatkan neurotic, tetapi sebaliknya karakteristik individu
neurotic yang menghindari kontak sosial face to face yang mendorong mereka menggunakan internet, terutama
untuk tujuan sosialisasi.
Dari hasil analisi jika kepercayaan diberi 95% kesalahan pengukuran masih dalam batas kepercayaan.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara kepribadian neuroticism dengan penggunaan
email.

3. Hubungan Kepribadian Openness to Experience dengan Penggunaan Email

Individu openness memiliki keinginan dan keyakinan untuk dapat melakukan tugas-tugas yang
dihadapinya. Email memberikan kemudahan bagi individu dalam berkomunikasi. Namun ketidakyakinan akan
kemampuan dalam menggunakan email (computer efficacy) merupakan salah satu penyebabkan keengganan
individu menggunakan email.
Dari data-data yang didapat korelasi yang ada masih dalam rentang taraf kepercayaan. Dengan demikian
dapat disimpulkan ada hubungan antara kepribadian openness to experience dengan penggunaan email.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepribadian extraversion, neuroticism, dan openness to
experience berhubungan secara signifikan dengan penggunaan teknologi komunikasi berbasis internet atau email.

Semoga Bermanfaat . . . .

Anda mungkin juga menyukai