Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi dari rahim ibu melalui jalan
lahir atau dengan jalan lain, yang kemudian janin dapat hidup di dunia luar. Persalinan
normal (WHO) adalah dimulai secara spontan (dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir), beresiko rendah pada awal persalinan dan presentasi belakang kepala pada usia
kehamilan antara 37-42 minggu setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi
baik. Tingginya kasus kematian dan kesakitan ibu di banyak negara berkembang, terutama
disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan. Sebagian besar penyebab utama kesakitan dan
kematian ibu tersebut dapat dicegah upaya pencegahan yang efektif.
Persalinan yang bersih dan aman merupakan salah satu upaya efektif untuk mencegah
terjadinya komplikasi terutama pada perdarahan pascapersalinan, hipotermi, dan asfiksia bayi
baru lahir. Persalinan yang bersih dan aman ini sangat penting dalam upaya menurunkan
angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Hal ini dikarenakan sebagian besar persalinan di
Indonesia masih terjadi di tingkat pelayanan kesehatan primer dan penguasaan keterampilan
serta pengetahuan petugas kesehatan di fasilitas pelayanan tersebut masih belum memadai.

2. Rumusan Masalah

1) Apa pengertian persalinan?


2) Apa sebab-sebab terjadinya persalinan ?
3) Apa fakor-faktor yang mempengaruhi persalinan?
4) Bagaimana perjalanan persalinan secara klinis ?
5) Berapa kala dalam persalinan ?
6) Bagaimana persiapan pertolongan persalinan ?
7) Bagaimana penatalaksanaan dalam persalinan ?

1
BAB II

PEMBAHASAN TEORI PERSALINAN NORMAL

1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu.
Persalinan dapat dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Persalinan Spontan
Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir.
2. Persalinan Buatan
Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar. Misalnya dengan ekstraksi
vakum, forsep atau sectio secarea.
3. Persalinan Anjuran
Persalinan yang berlangsung dengan pemberian obat untuk merangsang
timbulnya kontraksi. Pada umumnya persalinan terjadi bila bayi sudah cukup
besar untuk hidup di luar, tetapi tidak sedemikian besarnya sehingga
menimbulkan kesulitan dalam persalinan. Kadang-kadang persalinan tidak mulai
dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian
pitocin, atau prostaglandin.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan umur kehamilan dan berat janin adalah berbagai
berikut:

1. Abortus adalah terhentinya dan dikeluarkanya hasil konsepsi sebelum mampu hidup
diluar kandungan , umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Partus immaturus adalah suatu proses persalinan dimana janin dalam uterus berusia
kurang dari 28 minggu dan lebih 20 minggu dengan berat janin antara 500-1000 gram.
3. Partus Prematurus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup tetapi
belum aterm/cukup bulan, umumnya berat janin antara 1000-2500 gram dengan umur
kehamilan 28-36 minggu.

2
4. Partus Postmaturus atau serotinus adalah proses persalinan yang terjadi 2 minggu
atau lebih dari waktu yang ditentukan.
5. Partus Presipitatus adalah persalinan yang berlangsung cepat kurang dari 3 jam.

2. Sebab-Sebab Terjadinya Persalinan


Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas, namun ada banyak
faktor yang memegang peranan penting sehingga menyebabkan persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan adalah :
1. Penurunan kadar Estrogen dan Progesteron
Hormon progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya hormon
estrogen meninggikan kerentanan otot-otot rahim.
Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen di
dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul
his.
2. Teori Oksitosin
Hormon oksitosin mempengaruhi kontraksi otot-otot rahim. Pada akhir kehamilan, kadar
oksitosin bertambah, sehingga uterus menjadi lebih sering berkontraksi.
3. Teori Distansia Rahim
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang oleh
karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan isinya.
Demikian dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan makin teregang otot-otot dan
otot-otot rahim makin rentan.
4. Pengaruh Janin
Hipofyse dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan oleh karena pada anencephalus
kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5. Teori Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, menjadi salah satu penyebab permulaan
persalinan.
6. Teori Plasenta menjadi tua
Menurut teori ini, plasenta menjadi tua akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah, hal ini akan menimbulkan
kontraksi rahim.
7. Teori Iritasi Mekanik

3
Di belakang serviks terdapat ganglion servikale (fleksus Frankenhauser). Bila ganglion ini
digeser dan ditekan, misalnya oleh kepala janin, maka akan timbul kontraksi.
8. Induksi Partus (Induction of Labour)
Partus juga dapat ditimbulkan dengan :
a. Gagang Laminaria : Beberapa laminaria diamsukkan ke dalam kanalis servikalis
dengan tujuan merangsang Fleksus Frankenhauser.
b. Amniotomi : Pemecahan ketuban
c. Oksitosin Drips : Pemberian Oksitosin melalui tetesan infus per menit
Dalam hal mengadakan induksi persalinan perlu diperhatikan bahwa serviks sudah matang
(serviks sudah pendek dan lembek) dan kanalis servikalis terbuka untuk 1 jari.
Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu sebelumnya wanita memasuki
bulannya yang disebut kala pendahuluan (preparatory stage of labour)
Ini memberikan tanda-tanda sebagai berikut :
Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas
panggul terutama pada primigravida. Pada multipara tidak begitu kentara.
Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri menurun.
Perasaan sering atau susah BAK (polakisuria) karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin.
Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi dari uterus,
kadang-kadang disebut false labour pains.
Serviks menjadi lembek, mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur
darah.
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persalinan
a. Power ( His dan Mengedan)
His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan. Pada bulan terakhir dari
kehamilan sebelum persalinan, sudah ada kontraksi rahim yang disebut his
pendahuluan atau his palsu, yang sebetulnya hanya merupakan peningkatan daripada
kontraksi Braxton Hicks. His pendahuluan ini tidak teratur, menyebabkan nyeri di
perut bagian bawah dan paha, tidak menyebabkan nyeri yang memencar dari
pinggang ke perut seperti di persalinan, lama kontraksi pendek, tidak bertambah kuat
bila dibawa berjalan malahan sering berkurang, tidak mempunyai pengaruh pada
serviks. Sifat dari his persalinan berkebalikan dari his pendahuluan. Kontraksi rahim
bersifat berkala dan yang harus diperhatikan adalah.
Lamanya kontraksi : kontraksi berlangsung 45-75 detik

4
Kekuatan kontraksi : menimbulkan naiknya tekanan intra utrerin sampai 35
mmHg
Interval antara dua kontraksi : pada permulaan persalinan his timbul sekali dalam
10 menit, dalam kala pengeluaran sekali dalam 2 menit
Menurut faalnya his persalinan dapat dibagi dalam :
His pembukaan : his yang menimbulkan pembukaan dari serviks
His pengeluaran : his yang mendorong anak keluar, biasanya disertai kekuatan
mengejan.
His pelepasan urin : his yang melepaskan urin
Mengedan Setelah pembukaan lengkap dan setelah ketuban pecah, tenaga yang
mendorong anak keluar selain his terutama disebabkan oleh kontraksi otot-otot
dinding perut yang mengakibatkan peninggian tekanan intraabdominal. Tenaga ini
serupa dengan tenaga mengejan sewaktu kita BAB tetapi jauh lebih kuat lagi,
Rupanya sewaktu kepala sampai di dasar panggul, timbul suatu refleks yang
menyebabkan pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot-otot perutnya dan
menekan diafragmanya ke bawah. Tenaga mengejan ini hanya dapat berhasil kalau
pembukaan sudah lengkap dan paling efektif sewaktu kontraksi rahim. Tanpa tenaga
mengejan ini anak tidak dapat lahir. Tenaga mengejan ini juga melahirkan plasenta
setelah plasenta lepas dari dinding rahim.
b. Passage
Perubahan pada uterus dan jalan lahir pada persalinan.
a. Keadaan segmen atas dan segmen bawah rahim pada persalinan.
Sejak kehamilan yang lanjut,uterus dengan jelas terdiri dari dua bagian ialah
segmen atas rahim yang dibentuk oleh korpus dan segmen bawah rahim yang
terjadi dari isthmus uteri. Segmen atas memegang peranan yang aktif karena
berkontraksi dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan.
Sebaliknya segmen bawah rahim memegang peranan pasif dan makin tipis
dengan majunya persalinan karena diregang. Kontraksi otot rahim mempunyai
sifat yang khas :
Setelah kontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi kembali kekeadaan
sebelum kontraksi tetapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun tonusnya tidak
seperti sebelum kontraksi.
Kotraksi tidak sama kuatnya, tetapi paling kuat di daerah fundus uteri dan
berangsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada segmen bawah rahim

5
b. Perubahan bentuk rahim
Pengaruh perubahan bentuk ini adalah :
Karena ukuran melintang berkurang, maka lengkungan tulang punggung
menjadi lebih lurus dan dengan demikian kutub atas anak tertekan pada fundus,
sedangkan bawah ditekan ke dalam pintu atas panggul.
Karena rahim bertambah panjang, maka otot-otot memanjang diregang dan
menarik pada segmen bawah dan serviks.
c. Faal ligamen rotundum dalam persalinan
Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya tersandar pada tulang punggung
berpindah ke depan mendesak dinding perut bagian depan ke depan.
Dengan adanya kontraksi dari tiap ligamen rotundum fundus uteri terhambat,
sehingga waktu kontraksi fundus tak dapat naik ke atas.
d. Perubahan pada serviks
Pembukaan ini serviks ini biasanya didahului pendataran dari serviks
e. Pendataran dari serviks
Pemendekan dari kanalis servikalis yang semula berupa saluran yang panjangnya 1-2
cm menjadi suatu lubang dengan pinggir yang tipis.
f. Pembukaan dari serviks
Pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa satu lubang dengan diameter
beberapa milimeter menjadi lubang yang dapat dilalui anak kira-kira diameternya 10 cm.
g. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
Setelah ketuban pecah segala perubahan terutama pada dasar panggul ditimbulkan
oleh bagian depan anak. Oleh bagian depan yang maju itu dasar panggul diregang
menjadi saluran dengan dinding-dinding yang tipis. Dari luar, peregangan oleh bagian
depan nampak pada perineum yang menonjol dan menjadi tipis sedangkan anus menjadi
terbuka.
c. Passanger
janin, berat badan, letak presentasi dan posisi janin.
Istilah letak anak dalam ilmu kebidanan mengandumg 4 pengertian :
a. Situs
Letak. Yang dimaksud adalah letak sumbu panjang anak terhadap sumbu panjang
Ibu. Letak memanjang ada 2 macam presentasi, ialah kalau kepala bayi menjadi
bagian terbawah disebut presentasi kepala, sedangkan kalau bokong disebut presentasi
bokong. Jika ukuran panjang anak melintang terhadap sunbu panjang Ibu maka anak

6
dikatakan dalam letak lintang. Jika sumbu panjang anak serong terhadap sumbu
panjang ibu maka anak dalam letak serong
b. Habitus
Sikap Yang dimaksud adalah letak bagian-bagian anak satu terhadap yang lain Sikap
anak yang fisiologis ialah :
o Badan anak dalam kyphose
o Kepala menekur, dagu dekat pada dada
o Lengan bersilang didepan dada
o Tungkai terlipat pada lipatan paha, dan lekuk lutut rapat pada badan.
c. Posisio
Posisi. yang dimaksud adalah letak salah satu bagian anak yang tertentu terhadap
dinding perut atau jalan lahir
d. Presentasi
Presentasi yang dimaksud adalah apa yang menjadi bagian yang terendah.
4. Perjalanan Persalinan Secara Klinis.
a. Tanda-tanda persalinan sudah dekat
Beberapa minggu sebelum ibu bersalin, ia merasakan kandungan atau keadaannya
menjadi lebih enteng (lightening). Ia merasa kurang sesak,tetapi sebaliknya ia berjalan
terasa lebih sukar,dan sering diganggu oleh perasaan nyeri pada anggota bawah,juga
terdapat beser kencing (poliuria).secara singkat gejala ini di sebabkan oleh turunnya
rahim karena kepala janin sudah masuk PAP. His palsu ini terjadi 3 atau 4 miggu
sebelum persalinan karena terjadi peningkatan dan kontraksi braxton Hicks.
b. Tanda-tanda persalinan :
Timbulnya his persalinan ialah his permulaan dengan sifat sebagai berikut
1. Nyeri melingkar dari punggung memancar keperut bagian depan.
2. Teratur.
3. Makin lama makin pendek intervalnya dan makin kuat.
4. Jika dibawa berjalan bertambah kuat.
5. Mempunyai pengaruh pada pendataran atau pembukaan serviks.
Keluarnya lendir bercampur darah dari jalan lahir atau blood show, hal ini terjadi
karena terlepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah rahim pada saat
pendataran serviks sehingga beberapa kapiler terputus.

7
Keluarnya cairan banyak dengan tiba-tiba dari jalan lahir hal ini terjadi kalau
ketuban pecah atau selaput janin robek, ketuban biasanya pecah kalau pembukaan
lengkap atau hampir lengkap.
5. Kala Dalam Persalinan.

1. Kala I (Pembukaan)
Di mulai dari timbulnya his dan wanita mengeluarkan lendir yang bercampur darah
(blood show) sampai dengan pembukaan lengkap (10 cm), proses ini terbagi dalam 2 fase
yaitu :
Fase Laten
Berlangsung selama 8 jam, servik membuka sampai 3 cm.
Fase Aktif.
o Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 – 4 cm.
o Fase dilatasi maksimal: selama waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat,
dari 4-9 cm
o Fase deselerasi : pembukaan menjadi lambat lagi, dalam waktu 2 jam pembukaan
dari 9 cm menjadi lengkap.
Lamanya kala 1 untuk primigravida 12 jam, sedangkan untuk multigravida lamanya 8
jam.
Pada kala I his belum begitu kuat, yaitu 10 – 15 menit. Lambat laun his bertambah
kuat, intervalnya menjadi pendek, kontraksi menjadi lebih kuat dan lebih lama.lendir
bertambah banyak bercampur darah.
2. Kala II (dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir)
Kala II persalinan adalah masa pembukaan lengkap sampai dengan lahirnya
bayi.disebut juga kala pengeluaran atau keluarnya bayi dari uterus melalui vagina.
Perubahan yang terjadi pada kala II :
Kontraksi uterus
- Lebih kuat, amplitudo 40 – 60 mmhg.
- Lebih lama, 50-60 detik untuk satu his.
- Lebih sering, lebih dari 3 kali dalam 10 menit.
Fetus.
Penyaluran O2 pada plasenta akan berkurang, dapat menyebabkan :
- Hipoksia
- DJJ tidak teratur

8
- Kepala masuk rongga panggul, dasar panggul tertekan, sehingga timbul refleks mengedan.
Otot penyokong kala II
Karena ibu mengedan, maka otot-otot pada dinding perut akan berkontraksi. Mengedan
optimal dilakukan dengan cara :
- Paha ditarik dekat lutut
- Badan fleksi
- Dagu menyentuh dada
- Gigi bertemu gigi
- Tidak mengeluarkan suara
Dasar panggul / organ panggul :
- Vagina menjadi lebih luas
- Otot-otot dasar panggul meregang
- Kandung kemih terdorong ke arah pubis
- Uretra teregang
- Rectum tertekan
Setiap his datang, maka akan timbul rasa ingin BAB, reflek mengedan, dan kesakitan pada
ibu. Pada kala II tanda-tanda vital perlu diperhatikan dan DJJ harus selalu di observasi. Pada
primigravida kala II berlangsung rata-rata 1,5 jam dan pada multivara rata-rata berlangsung
selama 0,5 jam.
3. Kala III ( mulai dari bayi lahir sampai plasenta lahir).
Kala III berlangsung dari lahirnya bayi sampai dengan lahirnya plasenta secara
lengkap dari dinding uterus. Biasanya plasenta lepas dalam 6-15 menit setelah kelahiran bayi
dan keluar spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta di sertai
dengan pengeluaran darah.
Tanda-tanda pelepasan plasenta:
Uterus menjadi bundar
Semburan darah mendadak
Tali pusat bertambah panjang
Tingkat kelahiran plasenta :
Melepasnya plasenta dari tempat implantasi di dinding uterus.
Pengeluaaran plasenta dari cavum uteri.
Pelepasan dapat di mulai dari tengah (sentral, menurut Schultz).
Dari pinggir plasenta ( Marginal,menurut Duncan).
Serentak dari tengah atau dari pinggir plasenta.

9
Umumnya pendarahan tidak melebihi 400 ml.
Untuk mengetahui pelepasan plasenta, dipakai beberapa prasat yaitu :
Prasat Kustner.
Tangan kanan meregang atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri menekan simfisis, bila
tali pusat ini masuk kembali ke dalam vagina berarti plasenta telah lepas dari dinding uterus.
Perasat Strassman.
Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali pusat, tangan kiri mengetuk-ngetuk
fundus uteri. Bila terasa getaran pada tali pusat, berarti tali pusat belum lepas dari tempat
implantasi. Bila tidak terasa getaran, berarti tali pusat telah lepas dari tempat implantasi.
Prasat Klein.
Ibu disuruh meneran, bila tali pusat tampak turun ke bawah saat meneran dihentikan maka
plasenta telah lepas dari tempat implantasi.
Prasat Grede.
Dengan cara memijat uterus seperti memeras jeruk agar plasenta lepas dari dinding uterus.
Prasat ini hanya di gunakan dalam keadaan terpaksa.
4. Kala IV ( sampai dengan 2 jam setelah plasenta lahir)
Pemantauan terhadap tanda-tanda vital dan jumlah pendarahan harus di lakukan
pada 1-2 jam setelah plasenta lahir lengkap. Hal ini dimaksudkan agar keadaan ibu post
partum dapat terpantau dan bahaya akibat pendarahan dapat dihindari.
Sebelum meninggalkan wanita postpartum, harus di perhatikan 7 pokok antara lain :
1. Kontraksi uterus harus baik.
2. Tidak ada pendarahan dari vagina atau pendarahan-pendarahan dalam alat genitalia
lainnya.
3. Plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap.
4. Kandung kemih harus kosong.
5. Luka pada perineum telah terawat baik dan tidak ada hematoma.
6. Bayi dalam keadaan baik.
7. Ibu dalam keadan baik, nadi, dan TD normal dan tidak ada keluhan sakit kepala.

6. Persiapan Pertolongan Persalinan


Sebelum seorang bidan melakukan pertolongan persalinan sebaiknya terlebih dahulu
melakukan persiapan pasien, alat, persiapan tempat, dan persiapan penolong.
Persiapan tersebut meliputi:
1. Menerima pasien dengan keluarga dengan sopan dan ramah.

10
2. Menanyakan kartu pemeriksaan.
3. Mengambil dan menganalisa kartu ibu.
4. Menanyakan tentang tanda-tanda persalinan dan keluhan yang ibu rasakan.
5. Mempersiapkan tempat persalinan yang aman dan nyaman.
6. Menyiapkan status dan alat tulis.

7. Menyiapkan tempat duduk untuk observasi disebelah kanan pasien.


8. Mengosongkan kandung kemih pasien.
9. Mengosongkan rektum.
10. Membersihkan tubuh pasien.
11. Menggantikan pakaian pasien dengan pakaian yang sudah disiapkan di tempat bersalin.
12. Menyiapkan alat-alat pertolongan persalinan :
Alat-alat pemeriksaan.
Tempat tidur lengkap.
Tensimeter.
Steoskop
Jam tangan dengan jarum detik.
Timbangan badan.
Lembar status persalinan.
Kom dengan larutan desinfektan.
Sarung tangan.
Bengkok.
Kapas desinfektan steril.
Air cebok desinfektan.
Perlak .
Ember.
Pispot khusus wanita.

13. Alat-alat untuk kateterisasi.


Kateter nelaton steril.
Kapas desinfektan.
Sarung tangan steril.
Pinset steril.
Bengkok.

11
Pispot.

14. Alat pertolongan persalinan.


Satu pasang sarung tangan steril.
Kapas lembab steril.
Setengah kocher.
Duk steril.
Penghisap lendir.
Klem 2 buah.
Gunting tali pusat.
Benang pengikat tali pusat.
Betadine /alkohol 70 %
Gelas pengukur darah.
Bengkok penampung darah.
Pembungkus bayi.

15. Alat-alat episiotomi dan heating set.


Gunting episiotomi.
Spuit dan lidokain.
Benang catgut.
Nal heating.
Nal pooder.
Pinset anatomis
7. Penatalaksanaan Dalam Persalinan

a. Tindakan pada kala I :


Memeriksa pasien, tanda-tanda vital dan pemeriksaan luar.
Mempertahankan moril pasien.
Melakukan periksa dalam untuk menentukan ramalan persalinan dengan tetap menjaga
teknik septik dan aseptik.
Memperhatikan keadaan kandung kemih karena bila penuh dapat mengganggu
persalinan dan keadaan rektum.
Observasi keadaan janin.
Perhatikan nutrisi ibu yang mau bersalin.
Mengajarkan cara mengedan yang baik dan efektif.

12
b. Tindakan pada kala II.
Dalam kala ini perlu di perhatikan keadaan septik dan anti septik.
Anjurkan klien mengejan jika ada his.
Memantau DJJ sesering mungkin.
Mempersiapkan partus set steril.
Membantu proses kelahiran bayi.
c. Tindakan kala III:
Mengawasi keadaan pendarahan ibu.
Mencari tanda-tanda pelepasan plasenta dan kalau sudah lepas segera di lahirkan.
d. Tindakan kala IV :
Mengawasi pendarahan post partum.
Menjahit robekan perineum.
Memantau dan memeriksa keadaan bayi

13
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Persalinan normal adalah peristiwa lahirnya bayi hidup dan plasenta dari dalam uterus
dengan presentasi belakang kepala melalui vagina tanpa mengunakan alat pertolongan pada
usia kehamilan 30-40 minggu atau lebih dengan berat badan bayi 2500 gram atau lebih
dengan lama persalinan kurang dari 24 jam yang dibantu dengan kekuatan kontraksi uterus
dan tenaga mengejan.
Teori-teori sebab mulanya persalinan antara lain Penurunan hormon, distens rahim, iritasi
mekanik, induksi partus, serta teori prostaglandin.
Perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada persalinan meliputi perubahan
kontraksi dinding rahim, perubahan pada uterus, serta vagina.
Power, passage, passanger, psykologis, dan penolong (5P) sangat menentukan apakah
suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi akan berjalan lancar atau tidak.
Mekanisme persalinan merupakan proses penurunan kepala janin yang ditandai
dengan adanya kontraksi uterus yang menyebabkan penipisan (dilatasi) serviks, dan
mendorong janin keluar melalui jalan lahir.
Bidan perlu mengetahui tentang penyulit serta persyaratan apa saja yang harus ada pada
pasien yang diperbolehkan melakukan persalinan normal, sehingga komplikasi dapat
ditangani secara cepat dan tepat.
2. Saran
Semoga makalah tentang persalinan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam
memahami makna persalinan yang sesungguhnya, hal-hal yang berpengaruh pada persalinan
serta perubahan apa saja yang terdapat pada saat persalinan. Penulis makalah berharap
mendapatkan kritik dan saran yangbersifat membangun dari para pembaca agar penyusuna
makalah selanjutnya menjadi lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Fakultas Kedokteran UNPAD.(1983). Obstetri Fisiologi. Bandung: Eleman.


JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta.
Prawirohardjo, S. (2009). Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Moore, H. (2001). Esensial & Obstetri. Jakarta: Hipokrates.
Sumarah. Dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin).
Yogyakarta: Fitra Maya.
Manuaba, I.G. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, & Keluarga Berencana Untuk
Pendidika Bidan. Jakarta: EGC
Wulanda, F.A. (2011). Biologi Reproduksi. Jakarta: Salemba Medika

15

Anda mungkin juga menyukai