Isi CJR Apresiasi
Isi CJR Apresiasi
PENDAHULUAN
Penulis : Akmal
Volume :Vol. 26
Nomor : No. 4
Jurnal 2
Judul Artikel : Analisis Wacana Dalam Gurindam Xii Dan Nilai Pendidikan
Karakter Serta Implikasinya Sebagai Materi Ajar Sastra
Volume : 1, Nomor 3
Halaman :12-22
PISSN :2442-7632
EISSN :2442-9287
Kota terbit :Mojokerto
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan
Menurut saya kedua jurnal ini sangat bermanfaat bagi para pembaca, membahas dengan
sederhana mengenai penilaian serta bahasanya mudah dimengerti. Kedua jurnal ini juga memuat
sumber referensi. Pada jurnal pertama pemaparannya sangat mudah dipahami, tidak berbelit-belit
dan penggunaan tanda baca juga sudah tepat.karena jurnal pertama hanya membahas tentang
syair dan gurindam di Riau. Dari segi identitas kedua jurnal ini sudah bisa dikategorikan jurnal
yang cukup lengkap identitasnya, hanya saja di jurnal pertama tidak dicantumkan no ISSN nya
saja. Menurut saya penggunaan tanda baca sudah cukup baik dan memudahkan para pembaca
dalam membaca jurnal ini.
3.2 Kekurangan
. Pada jurnal pertama hanya mencantumkan abstrak dengan menggunakan bahasa Indonesia
saja berbeda dengan jurnal kedua yang menampilkan jurnal dalam bahasa Indonesia dan bahasa
inggris. Pada jurnal pertama hanya memuat pendahuluan, pembahasan serta simpulan berbeda
dengan jurnal kedua yang menampilkan pendahuluan, metode penelitian serta simpulan sehingga
kelengkapan isinya berbeda. Sumber referensi dari jurnal pertama banyak mengutip dari interner
serta halaman blogspot yang sumbernya diragukan untuk sebuah ilmu pengetahuan berbeda
dengan jurnal kedua yang semua sumber referensinya adalah buku-buku yang bagus.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Gurindam yaitu bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris, dengan bunyi akhir yang
sama. Jadi semacam syair dua bait. Gurindam yang paling terkenal tentu saja Gurindam Dua
Belas, karangan Raja Ali Haji, sastrawan Melayu terkemuka yang melegenda sepanjang zaman.
Raja Ali Haji mengatakan bahwa gurindam yaitu perkataan yang bersajak juga pada akhirnya
pasangannya tetapi sempurna perkataannya dengan satu pasangannya sahaja; jadilah seperti sajak
yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab. Gurindam 12 ini lebih
banyak bertemakan nasehat dalam bidang agama dan tata pergaualan masyarakat. Berikut ini
beberapa penggalan dari Gurindam 12, yaitu dikutip dari Gurindam ke 8. Begitu juga hal dengan
syair dan pantun biasanya digunakan sewaktu ada acara pernikahan dan acara2 tertentu bagi
masyarakat Riau, Gurindam, Syair dan pantun adalah symbol kebanggaan bagi kebudayaan Riau.
Gurindam XII karya Raja Ali Haji merupakan karya sastra klasik Melayu yang terkenal
dan penting untuk dikaji. Hasilnya, memang terdapat beberapa aspek wacana baik secara
tekstual, kontekstual, dan intertekstual yang ditemukan oleh penulis. Hasil tersebut diperoleh
dengan menggunakan pendekatan analisis wacana deskriptif. Analisis tekstual yang penulis
temukan pada gurindam ini (pasal V dan VI) adalah berupa aspek gramatikal dan aspek leksikal
serta analisis kontekstualnya, membahas mengenai konteks sosial budaya dan konteks situasi
yang melingkupi gurindam tersebu
4.2 Saran
Kami menyadari critical ini masih jauh dari kata sempurna Karena keterbatasan
pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak kekurangan dalam critical ini. Oleh
karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan Crittical Jurnal Review ini.