NENGAH KARTIKA
Harga
H1 A
MC AC
H3 B
D
AE
E
H2
Jumlah
MR x3 X2 AR
X1 Barang
Cara Menutup kerugian dari pemerintah
I A
C AC
MC
F
G
H1
Jumlah
X3 MR X2 X1 AR Barang
Gambar 2
Bila perusahan Negara bertujuan mencapai efisiensi
maksimum pada saat harga setinggi OH1 dan output
sebesar OX1. Pada saat output sebesar X3 konsumen
bersedia membeli barang sebesar AX3 per unit.
Pereusahan menetapkan harga sebesar biaya rata-
rata maka harga sebesar CX3 dan surplus konsumen
AC Untuk produksi sebesar OX3 surplus konsumen
pada area DAI. Bila perusahan dapat melakukan
diskriminasi maka keuntungan perusahan pada area
DBE- BFG.
Pada perusahan yang menghasilkan barang lebih dari
satu untuk menutup defisit dapat mengenakan harga
ang lebih tinggi pada permintaan inelastis
Diskriminasi Harga
Gambar 3
Harga
Harga
MC
F E G
A
H C I
DM
MR1+MR2
O Q B1 Jumlah
O M1
Barang
Gambar 3 tsb diatas dapat menjelaskan adanya dua
jenis barang dengan elastisitas yang berbeda ,
permintaan air minium (DM) sifatnya lebih elastis dari
pada industri batik (DB) apabila harga air sebesar OC
surplus konsumen batik sebesar ABC dan air minum
sebesar ACI sehingga semakin elstis permintaan
semakin besar surplus konsumenya.Pada harga OE
surplus batik AEF dan surplus air minumnya sebesar
AEG sehingga produsen dapat mengurangi surplus air
minum sebesar CDGE dan batik CEFB dan pengurangan
surplus industri batik lebih kecil dari pada air minum
sehingga masyarakat lebih diuntungkan
TEORI SECOND- BEST
Gambar 4
H1 E F P1 B
MC A
MCy
x
H2 G P2 C D
Dx Dy
Dy1
O Output
O Output
Barang X X2 X1 Barang Y Y2 Y1
Gambar 4
Dalam gambar 4 kurve permintaan X (DX) dan perintaan barang
Y (DY) dengan asumsi bahwa a) struktur produksi barang tsb
biaya konsant b) barang X diproduksi dimana barang X
diproduksi oleh Perusahan negara dan barang y diproduksi oleh
perusahan swasta dimana pada perusahan swasta terdapat distorsi
karena harga ditetapkan tidak berdasarkan harga marginal akan
tetapi berdasarkan penetapan harga di bawah biaya marginal ( H <
MC)
Apabila industri X mengikuti harga marginal harga sebesar
OH1 dan output sebesar OX2 misalkan industri y menetapkan
harga dibawah biaya marginal misalnya pada OP2 jumlah
produksinya adalah sebesar OY1 sehingga harga barang y lebih
rendahnya yang seharusnya (=OP1)sehingga permintaan barang
sangat besar dan sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan
barang Y terlalu besar dan ini menyebabkan pemborosan.
Pemerintah harus menurunkan harga barang X menjadi OH2
sehingga terjadi realokasi antara kedua barang tersebut.
Misalnya barang X merupakan substitusi barang Y . Penurunan
barang X sehingga barang X meningkat menjadi OX1 sehingga
permintaan barang y bergeser kekiri menjadi (Dy2 ) permintaan
barang Y menjadi OY2 . Kenaikan produksi X sebesar X2X1
meninmbulkan tambahan biaya sebesar X1EFX2 kemakmuran
konsumen menjadi X2EGX1 Bertambahnya barang X
menyebabkan penurunan kemakmuran konsumen barang X
sebesar segitiga EFG yaitu X2EFX1- X2EGX1
Penurunan produksi barang Y menyebabkan terjadinya
penghematan biaya sebesar Y2Y1BA menyebabkan penurunan
kemakmuran sebesar Y2Y1DCsehinggga secara keseluruhan
terjadi penghematan sumber ekonomi sebesar area
ABDCdimana penurunan kemakmuran barang Y lebih besar dari
penurunan kemakmuran barang X sebesar area EFG.
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DAN HARGA
PEAK –LOAD.
Harga Gambar 5
SRMC
Output
o Xo X1
Penentuan Kapasitas Otimum
Harga Gambar 6
SMC1 SMC2
SMC3
F
H I
(B+C) LRMCy
G
B X K
D
O Xo Output
X1 X2
Tambahan output X dapat dihasilkan dengan
biaya input variabel sebesar OB sehingga OB merupakan
biaya marginal sampai mencapai kapasitas penuh pada
output OX0
Dari Gambar 6 tsb adanya tiga tingkat kapasitas
penuh yaitu pada OX0,OX1, dan OX2, .Kapasitas OX0 dapat
diubah dengan biaya konstan sebesar C per unit kapasitas
sehingga kurve B+C merupakan biaya marginal jangka
panjang, yaitu kurve biaya marginal dalam memproduksikan
setiap unit output variabel dan iput tetap dapat ditambah
terus menerus.
Kapasitas optimum sebesar OX1 unit barang terjadi
pada LRMC sama dengan D .Bila mesin hanya berkapasitas
X0 per thn maka harganya FX0, keuntunganya totalnya
sebesar OEFX0 dan biaya totalnya sebesar (B+C)EFG dan
keuntungan sosial sebesar (B+C)EFG.
Bila keuntungan sosialnya diperbesar dimana kapasitas
menjadi OX1 tambahan biaya per unit sebesar GX0 sedangkan
tambahan keuntungan sebesar FX0, .pada tingkat output yang
optimum keuntungan marginal sebesar HX1 sama besarnya
dengan biaya marginal dengan keuntungan sosial sebesar FGH.
Dari gambar 7 Waktu malam hari 12 jam dan waktu siang hari 12
jam sehingga
Harga Gambar 7
SRMC
H1 F
(B+C) Q LRMCy
B E
O X2 Output
X1
Asumsi adalah permintaan akan listrik pada setiap priode
tidak tergantung pada harga listrik padea priode yang lain.
Kurve Dm permintaan listrik siang hari Ds permintaan listrik
siang hari. Harga listrik pada malam hari FX1 per unit
output..Pada harga sebesar OB permintaan listrik disiang hari
sebesar OX2 unit setiap priode.