Anda di halaman 1dari 4

Berdasarkan fasia-fasia leher, maka terbentuk spasia leher yang dapat

dikelompokkan sebagai berikut :


1. Spasia yang terletak di sepanjang leher
 Spasia retrofaring (retroviseral, retroesofageal, viseral posterior)
 Spasia bahaya
 Spasia prevertebra
 Spasia vaskular visceral

2. Spasia yang terbatas di atas os. Hioid


 Spasia parafaring (pharyngomaxillary, lateral pharyngeal,
peripharyngeal)
 Spasia submandibula dan submental
 Spasia parotis
 Spasia masticator
 Spasia peritonsil
 Spasia temporal

3. Spasia yang terbatas di bawah os. Hioid


 Spasia pretrakea
 Spasia suprasternal

1. Spasia Retrofaring
Spasia ini terletak antara dinding posterior faring (lapisan viseral dari
fasiaservikal profunda) dan fasia alaris. Spasia ini terbentang antara basis
cranii sampaimemasuki mediastinum setinggi bifurkasio trakea. Sebelah
lateral berbatasan dengancarotid sheath. Spasia ini banyak mengandung
kelenjar limfonodi (nodus Rouviere) sertamenerima aliran limfe dari kavum
nasi, sinus paranasal, nasofaring dan palatummolle. Sejumlah besar
limfonodi didapatkan pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dan
mengalami regresi setelah dewasa. Apabila terjadi infeksi pada fasia ini
dapat mengalami penyebaran ke dindingposterior melalui fasia alaris,
danger space dan fasia prevertebra. Penyebaran inferiorke mediastinum
menyebabkan mediastinitis. Penyebaran ke lateral dapatmenyebabkan
perdarahan hebat jika meluas ke pembuluh darah besar leher.
2. Spasia Bahaya (Danger Space)
Spasia ini terletak antara fasia alaris di anterior dan fasia prevertebralis
diposterior. Spasia ini terbentang dari basis cranii sampai mediastinum
bagian posteriordan diafragma. Daerah ini resisten terhadap penjalaran
infeksi. Fasia alaris danprevertebralis bersatu setinggi processus transversus
membatasi spasia ini di sebelah lateral.
3. Spasia prevertebral
Terletak antara fasia prevertebra dan korpus vertebra dari basis kranii
sampaios. Koksigeus.
4. Spasia Vaskuler Viseral
Merupakan spasia yang terletak di dalam carotid sheath, yang di dalamnya
terdapat arteri carotis, vena jugularis, nervus vagus dan saraf simpatis
postganglioner. Meluas dari dasar tengkorak ke ruang servikal visera.tiga
lapisan dari fasia servikalisprofunda membungkus carotid sheath. Infeksi
pada spasia parafaring dapat menyebarsecara tidak langsung ke spasia ini,
sehingga menyebabkan terjadi trombophlebitisvena jugularis dan terjadi
ruptur arteri karotis.
5. Spasia Parafaring
Merupakan ruang berbentuk piramidal terbalik. Terletak dari basis
kraniisampai pada tepi atas cornu mayus os. hioid. Batas medial adalah fasia
viseral darilapisan tengah fasia servikalis profunda yang membungkus
m.konstriktor faringeus.Batas lateral fasia servikalis profunda lapisan
superfisialis yang menutup mandibula,m.pterigoid internal dan glandula
parotis. Batas posterior dibentuk oleh fasiaprevertebra. Batas anterior
adalah fasia interpterigoid dan raphe pterigomandibula.Spasi ini dibagi
menjadi dua bagian oleh processus styloid yaitu prestyloid yang berisia.
Maksilaris interna, lemak, n. Alveolaris inferior, n. Lingualis dan sebagian
lobusparotis. Arti klinis posisi ini adalah apabila terjadi abses di bagian
anterior akanterdapat pendorongan tonsil ke medial tanpa tanda-tanda
radang di tonsil dan dapat terjadi trismus oleh karena peradangan pada m.
Pterigoideus medialis. Sedangkanbagian posterior disebut poststyloid yang
berisi carotid sheath, N IX, X, XI, XII, sarafsimpatis dan limfonodi. Bila
terjadi abses pada daerah ini maka akan menimbulkaniritasi pada
selubungnya yang selanjutnya akan menyebabkan perdarahan
masif,trombosis vena jugularis serta sepsis. Spasia ini ada hubungan
dengan spasiaretrofaring di posteromedial dan dengan spasia mascinator di
lateral serat terlibatsecara langsung pada penyebaran abses peritonsil.
6. Spasia Submandibularis
Spasia ini dibatasi sebelah inferior oleh lapisan superfisial fasia
servikalisprofunda yang terbentang dari os. Hioid sampai mandibula.
Sebelah lateral adalah korpus mandibula dan superior adalah mukosa dasar
mulut serta bagian posterioradalah spasia parafaring. Dibagi menjadi dua
bagian oleh m.Milohioid yaitu :
a. Spasia sublingual, di sebelah superior. Berisi kelenjar sublingual, N
XII,duktus Wharton
b. Spasia submandibula, terbagi lagi oleh m. Digastrikus venter
anterior menjadidua bagian yaitu bagian tengah (spasia submental)
dan dua bagian lateral( spasia submaksila)
7. Spasia Suprasternal
Spasia ini terbentuk oleh lapisan superfisial fasia servikalis profunda
dibagiandepan leher dan melekat pada manubrium.
8. Spasia Pretrakeal/ viseral anterior
Spasia ini ditutupi oleh bagian viseral dari lapisan tengah fasia
servikalisprofunda. Terletak pada bagian anterior dari trakea mulai dari
kartilago tiroid kemediastinum superior setinggi vertebra thorakalis IV,
dekat arkus aorta. Spasia iniberisi muskulus infrahioid ( strap muscle)
9. Spasia Peritonsil
Spasia ini dibatasi tonsil di sebelah medial dan m. Konstriktor superior
disebelah lateral. Pilar anterior dan posterior tonsil juga membatasi spasia
ini. Sehinggajika terjadi abses peritonsil merupakan kelanjutan infeksi dari
tonsil. Penyebaraninfeksi dari spasia ini dapat mengenai spasia parafaring.
10. Spasia Parotis
Spasia ini dibungkus oleh lapisan superfisial fasia servikalis profunda
namunfasia ini tidak membungkus sempurna sehingga spasia ini dapat
berhubungan denganspasia parafaring. Spasia parotis dilewati a. Karotis
eksterna, v. Fasial posterior dan n.Fasialis.
11. Spasia Masticator
Spasia masticator terdiri dari m. Maseter, pterygoid, korpus dan
ramusmandibula, tendo temporalis, a. dan n. Alveolaris inferior. Spasia ini
terletak disebelah anterior dan lateral dari spasia parafaring dan sebelah
inferior spasia temporal. Spasia ini dikelilingi oleh os sphenoid, bagian
posterior mandibula dan arkuszygomatikus. Infeksi di spasia ini dapat
menyebar ke spasia parafaring, parotis dan temporal.
12. Spasia Temporal
Spasia ini terletak di antara fasia temporalis di sebelah lateral dan
periosteumtulang di sebelah medial. Muskulus temporalis membagi spasia
ini menjadi duabagian yaitu superfisial dan profunda. Spasia ini berisi arteri,
vena dan nervus maksilaris interna.

Bailey BJ. Infections of The Deep Spaces of The Neck. Head and
NeckSurgery Otolaryngology. 3 th Edition. Philadelphia. Wolters Kluwer
Company.2001. p.701-156.
Lee, K.J.MD. Otolaryngology and Head and Neck Surgery, Neck Space
andFascial Planes, ed.8th, United States of America. McGraw-Hill
company.2003. p: 422-461.

Anda mungkin juga menyukai