Disusun oleh:
Kelompok 9
1
LEMBAR PENGESAHAN
Untuk disetujui, diperiksa, dan dipertahankan di hadapan Tim Kegiatan Pengabdian Masyarakat
Mahasiswa dan Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Mengetahui,
2
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................................................. 2
KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 4
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................... 6
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................ 6
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................... 6
1.3. Tujuan ..................................................................................................................................... 7
1.4. Manfaat ................................................................................................................................... 8
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................... 10
2.1. Demam Berdarah Dengue (DBD) ............................................................................................. 10
2.2.1. Definisi Demam Berdarah Dengue (DBD) ................................................................... 10
2.2.2. Cara Penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) ....................................................... 10
2.2.3. Gejala atau Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD) ................................................... 11
2.2.4. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD)...................................................... 11
2.2.5. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) ............................................................. 12
2.2. Perilaku 3M Plus ...................................................................................................................... 13
2.3. RW BEBAS DBD ...................................................................................................................... 14
BAB 3 METODOLOGI ...................................................................................................................... 16
3.1. Desain Intervensi .................................................................................................................. 16
3.2. Waktu dan Lokasi Intervensi ..................................................................................................... 16
3.3. Sasaran Intervensi ...................................................................................................................... 16
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................................... 17
4.1. Hasil Pelaksanaan Kegiatan ....................................................................................................... 17
BAB 5 PENUTUP ............................................................................................................................... 25
5.1. Kesimpulan ................................................................................................................................ 25
5.2. Saran .......................................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................................... 26
3
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pengalaman
Belajar Lapangan 2 yang berjudul ”Gambaran Masalah Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas
Bakti Jaya Kelurahan Bakti Jaya Kota Tangerang Selatan Tahun 2019”. Tak lupa pula shalawat
serta salam selalu kami curahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan para keluarga serta
sahabatnya.
Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian pembuatan laporan ini tidak lepas dari
bimbingan, nasihat, motivasi, dan dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
kami ucapkan terimakasih yang tak terhingga serta ketulusan dan kerendahan hati yang
dihaturkan kepada:
1. Prof. Dr. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes. selaku Dekan FIK UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ibu Fajar Arianti, Ph.D selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat FIK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Baequni, S.KM, M.KM, Ph.D, Ibu Izza Hananingtyas, M.Kes, dan Ibu Meliana
Sari, MKM selaku dosen tim penanggung jawab mata kuliah PBL Program Studi
Kesehatan Masyarakat FIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Fase Badriah, Ph.D selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
memberi nasehat kepada kami.
5. drg. Martazola selaku Kepala UPT Puskesmas Bakti Jaya yang selalu memberi arahan
dan dukungan dalam pelaksanaan PBL 2.
6. Lia Leviyanti, SKM selaku pembimbing lapangan yang telah meluangkan waktunya
untuk memberi bimbingan dalam pelaksanaan PBL.
7. Masyarakat serta semua pihak yang telah turut membantu kami dalam kegiatan PBL ini.
8. Teman-teman Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2016 yang selalu memberi
motivasi dan semangat untuk penulis menyelesaikan laporan ini.
9. Semua pihak terkait yang tidak tersebut yang telah membantu dan mendukung dalam
menyelesaikan laporan ini.
4
Kami menyadari dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan. Semoga
laporan ini dapat memenuhi tujuannya dan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pihak. Untuk
itu, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun dalam penyampaian. Kritik
dan saran selalu terbuka untuk menyempurnakan laporan ini.
Kelompok 9
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
Puskesmas Bakti Jaya yaitu faktor perilaku seperti kurangnya pengetahuan terkait pemberantaras
jentik serta kurangnya kesadaran masyarakat terkait penerapan PSN dan 3M Plus di wilayah
sekitar tempat tinggalnya. Selain itu terdapat juga factor lingkungan seperti keberadaan vector
nyamuk dan factor pelayanan kesehatan seperti belum maksimalnya pelaksanaan program
pengendalian penyakit DBD akibat masih terkendala jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas
Bakti Jaya yang masih kurang. Selain akar masalah, pada PBL 1 juga didapatkan bahwa RW 01
Kelurahan Bakti Jaya merupakan salah satu RW dengan jumlah kasus DBD tertinggi di
Kelurahan Bakti Jaya, sehingga dipilihlah RW 01 sebagai daerah intervensi.
Untuk mengatasi akar masalah penyakit DBD yang telah didapatkan pada Pengalaman
Belajar Lapangan (PBL) 1, maka diperlukan kegiatan intervensi berupa RW Bebas DBD yang
dalam kegiatannya berupa kerja bakti setiap RT di Kelurahan Bakti Jaya dan melakukan
penyuluhan terkait 3M+ guna menurunkan angka prevalensi DBD di Wilayah Kerja Puskesmas
Bakti Jaya terutama RW 01 Kelurahan Bakti Jaya.
7
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Dilaksanakannya kegiatan intervensi kesehatan RW Bebas DBD yang dilakukan guna
menurunkan dan mencegah kejadian penyakit hipertensi di Kelurahan Rawa Mekar Jaya,
Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan.
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Bagi Puskesmas Bakti Jaya
1. Untuk membantu Puskesmas Bakti Jaya dalam melaksanakan kegiatan pencegahan dan
pemberantasan DBD.
2. Untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar masyarakat dan puskesmas di Wilayah
Kerja Puskesmas Bakti Jaya
8
3. Mengetahui antusiasme warga dalam pelaksanaan kerja bakti dan program penyuluhan 3M+
2. Dapat memperkaya pengetahuan dan wawasan terkait penyakit Demam Berdarah Dengue
(DBD) dan cara pencegahannya kepada masyarakat di RW 01 Kelurahan Bakti Jaya.
3. Dapat menerapkan dan mensinergiskan ilmu yang diperoleh dalam bangku perkuliahan
dengan kondisi sebenarnya yang terjadi di masyarakat.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
c) Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh
tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya.
d) Bila nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah orang lain, virus itu
akan dipindahkan bersama air liur nyamuk.
e) Virus dengue akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding
pembuluh darah kecil (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan
cairan bahkan bisa sampai mengakibatkan syok.
2.2.3. Gejala atau Tanda Demam Berdarah Dengue (DBD)
a) Gejala atau Tanda Awal (Kemenkes, 2016)
1) Panas mendadak terus-menerus, badan lemah dan lesu. Pada tahap ini
sulit dibedakan dengan penyakit lain
2) Ulu hati seringkali terasa nyeri, karena terjadi perdarahan di lambung.
3) Tampak bintik-bintik merah pada kulit (petekie) seperti bekas gigitan
nyamuk, disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler di kulit
4) Untuk membedakannya, kulit diregangkan, apabila bintik merah itu
hilang, bukan tanda petekie
b) Gejala atau Tanda Lanjutan
1) Kadang-kadang terjadi pendarahan di hidung (mimisan) dan atau di
gusi
2) Mungkin terjadi muntah dan atau buang air kecil dan besar bercampur
darah
3) Bila sudah parah, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin
berkeringat. Bila tidak segera ditolong dapat meninggal dunia
2.2.4. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue (DBD)
a. Pertolongan Pertama DBD dengan Gejala atau Tanda Awal (Kemenkes, 2016)
1. Memberikan minum sebanyak banyaknya dengan air yang sudah
dimasak seperti air putih, susu, teh atau air minum lainnya, atau
larutan oralit
2. Memberikan kompres air hangat
3. Memberikan obat penurun panas (parasetamol)
b. Pertolongan Pertama DBD dengan Gejala atau Tanda Lanjutan
11
1. Menyegerakan untuk periksa ke dokter, poliklinik, Puskesmas atau
rumah sakit untuk memastikan penyakitnya dan mendapat pertolongan
yang tepat
2.2.5. Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
Upaya pencegahan terhadap penularan DBD dilakukan dengan pemutusan
rantai penularan DBD berupa pencegahan terhadap gigitan nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Kegiatan yang optimal yaitu (Kemenkes, 2016):
a. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Dengan 3M Plus
Kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus meliputi:
1. Menguras tempat-tempat penampungan air, seperti bak mandi/WC, drum
dan sebagainya sekurang-kurangnya seminggu sekali
2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti gentong air/
tempayan dan lain-lain
3. Mendaur ulang barang-barang bekas yang dapat menampung air seperti
botol plastik, kaleng, ban bekas atau membuang pada tempatnya
Selain itu ditambah dengan cara lainnya (PLUS) yaitu:
1. Mengganti air vas bunga, minuman burung dan tempat-tempat lainnya
seminggu sekali.
2. Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar/ rusak.
3. Menutup lubang-lubang pada potongan bambu, pohon dan lain-lain
dengan tanah.
4. Membersihkan atau mengeringkan tempat-tempat yang dapat
menampung air seperti pelepah pisang atau tanaman lainnya
5. Mengeringkan tempat-tempat lain yang dapat menampung air hujan di
pekarangan, kebun, pemakaman, rumah-rumah kosong dan lain
sebagainya.
6. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk seperti ikan cupang, ikan
kepala timah, ikan tempalo, ikan nila, ikan guvi dan lain-lain
7. Memasang kawat kasa
8. Tidak menggantung pakaian di dalam rumah
9. Tidur menggunakan kelambu
12
10. Mengatur pencahayaan dan ventilasi yang memadai.
11. Menggunakan obat anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk.
12. Melakukan larvasidasi yaitu membubuhkan larvasida misalnya temephos
di tempat-tempat yang sulit dikuras atau di daerah yang sulit air.
13. Menggunakan Ovitrap, Larvitrap maupun Mosquito trap.
14. Menggunakan tanaman pengusir nyamuk seperti: lavender, kantong
semar, sereh, zodia, geranium dan lain-lain
b. Larvasidasi
Larvasidasi adalah pengendalian larva (jentik) nyamuk dengan
pemberian larvasida yang bertujuan untuk membunuh larva tersebut.
Pemberian larvasida ini dapat menekan kepadatan populasi untuk jangka
waktu 2 bulan. Jenis larvasida ada bermacam-macam, diantaranya adalah
temephos, piriproksifen, metopren dan bacillus thuringensis.
c. Fogging (Pengasapan)
Nyamuk dewasa dapat diberantas dengan pengasapan menggunakan
insektisida (racun serangga). Melakukan pengasapan saja tidak cukup, karena
dengan pengasapan itu yang mati hanya nyamuk dewasa saja. Jentik nyamuk
tidak mati dengan pengasapan. Selama jentik tidak dibasmi, setiap hari akan
muncul nyamuk yang baru menetas dari tempat perkembangbiakannya.
13
3. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk
jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.
Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan
pencegahan (Depkes, 2016) seperti :
1. Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan;
2. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk;
3. Menggunakan kelambu saat tidur;
4. Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk;
5. Menanam tanaman pengusir nyamuk;
6. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah;
7. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi
tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
14
warga. PSN adalah tindakan pemberantasan sarang nyamuk melalui kegiatan menutup,
menguras dan mendaur ulang (yang dikenal dengan istilah 3M). Menguras adalah
membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi,
ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain.
Menutup adalah menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum,
kendi, toren air, dan lain sebagainya. Mendaur ulang adalah Memanfaatkan kembali atau
mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan
nyamuk penular Demam Berdarah.
15
BAB III
METODOLOGI
3.1 Desain Intervensi
Kegiatan Kerja Bakti dilakukan pada tanggal 17 Februari, 24 Februari dan 3 Maret
2019 dan lokasi intervensi dirumah salah satu kader, yang dijadikan TPA, TPQ dan
Majelis Ta’lim Nurul Jannah RW 01 Kelurahan Bati Jaya yang merupakan wilayah kerja
Pusekesmas Bakti Jaya.
Sasaran pada kegiatan ini adalah seluruh masyarakat yang bertempat tinggal di
RW 01 mulai dari RT. 01-06 Kelurahan Bakti Jaya untuk melaksanakan kegiatan
penyuluhan 3M+ dan Kerjabakti.
16
BAB IV
Dana/Su
Rincian Indikator Waktu Tempat
Kegiatan Tujuan Sasaran SDM mber Keterangan PJ
Kegiatan Pencapaian Pelaksanaan Pelaksanaan
Dana
Meningkatkan Peningkatka Melakukan 30 warga Masyarakat Minggu, 24- Di
Pengetahuan n kegiatan RW 01 di RW 01 02-2019 lingkungan
dan Pengetahuan kerja bakti Kelurahan Kelurahan pukul 07.30 RW 01
Keterampilan dan kemudian di Bakti Jaya Bakti Jaya – 09.00 Kelurahan sound
terkait Keterampila lain hari berpartisi Bakti Jaya system,
Pencegahan n terkait dilanjutkan pasi microphone,
DBD melalui Pencegahan dengan dalam Sabtu, 02-
Pulpen,
RW Bebas DBD kegiatan kegiatan 03-2019 Majelis
lembar
DBD dengan kerja penyuluhan penyuluha pukul 10.00 Ta’lim
Rp absensi. Husnaa
bakti dan terkait n 3M Plus – 11.40 Nurul
Seluruh 465.000,- lembar Haniifah
penyuluhan pengetahuan Terlaksan .15 Jannah RT
anggota Prodi pretest dan dan
PSN 3M masyarakat anya 04 RW 01
kelompok Kesehatan postest, Larasati
Plus tentang PSN kegiatan Kelurahan
9 Masyarak proyektor, Fina
3M Plus kerja bakti Bakti Jaya
at dan alat Arisndi
setiap
kebersihan,
minggu
kamera
60%
peserta DSLR,
yang hadir meja, dan
mengalam banner
i
peningkat
an
17
pengetahu
an
mengenai
3M Plus
Kegiatan intervensi ini akan diisi dengan penyampaian materi terkait pencegahan Demam Berdarah Dengue yang disampaikan
dengan santai (informal). Materi yang disampaikan antara lain faktor risiko Demam Berdarah Dengue, tempat-tempat berisiko
perkembang biakan jentik nyamuk, Pencegahan DBD, serta PSN dan 3M Plus. Kegiatan ini Bersamaan dengan kegiatan rutin
Posbindu dalam kegiatan Penyuluhan 3M Plus.
Dalam kegiatan ini juga diadakan pre test dan post test untuk mengevaluasi apakah ada peningkatan pengetahuan. Selain itu,
diadakan pula kegiatan kerja bakti untuk memberantas sarang nyamuk dan memperindah lingkungan RW 01 Kelurahan Bakti Jaya.
Tujuan dari diadakannya kegiatan RW Bebas DBD diharapkan masyarakat dapat menerapkan kegiatan yang sederhana tetapi
bermanfaat besar bagi kehidupan, dan dapat membiasakan diri untuk hidup pada lingkungan yang bersih. Selain itu, kegiatan ini juga
diharapkan mampu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait penerapan PSN dan 3M Plus di rumah masing-masing.
Kegiatan dilaksanakan di rumah salah satu Kader, yang dijadikan TPA, TPQ dan tempat Majelis Ta’lim Nurul Jannah pada
Sabtu, 2 Maret 2019 pukul 10.00-11.40 WIB untuk kegiatan penyuluhan 3M Plus. Untuk kegiatan kerja bakti dilakukan setiap Minggu
mulai tanggal 17 Februari 2019 hingga tanggal 3 Maret 2019. Kegiatan ini ditargetkan dihadiri oleh 30 warga di wilayah RW 01
Kelurahan Bakti Jaya.
18
LAPORAN HASIL MONITORING RW Bebas DBD
19
No. Aktivitas Monitoring Evaluasi
20
No. Aktivitas Monitoring Evaluasi
21
No. Aktivitas Monitoring Evaluasi
22
Tabel 4.1.4. Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan RW Bebas DBD
Penyuluhan 3M Plus
24
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kegiatan kerja bakti ini akan terus berlanjut dilaksanakan rutin setiap minggunya
per RT dan dipantau oleh Bapak Lurah dan Bapak RW.
5.2 SARAN
25
DAFTAR PUSTAKA
CDC, 2016. Dengue. Centers for Disease Control and Prevention. Geneva
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2016. Kendalikan Demam Berdarah Dengue dengan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus.
Kemenkes RI. 2016. Petunjuk Teknis dengan Implementasi PSN 3M-Plus Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik. Jakarta. Kemenkes RI
26