TINJAUAN TEORI
A. Usia Sekolah
belas tahun dan sedang berada dalam masa tumbuh kembang dengan
Sedangkan anak usia sekolah dapat diartikan sebagai anak yang berada
dalam rentang usia 6-12 tahun, dimana anak mulai memiliki lingkungan lain
Anak usia sekolah biasa disebut anak usia pertengahan. Periode usia
tengah merupakan periode usia 6-12 tahun (Santrock, 2008). Periode usia
sekolah dibagi menjadi tiga tahapan umur yaitu tahap awal 6-7 tahun, tahap
pertengahan 7-9 tahun dan pra remaja 10-12 tahun (DeLaune & Ladner,
2. Karakteristik
batasan norma. Disinilah variasi individu mulai lebih mudah dikenali seperti
1
b. Aktivitas fisik anak semakin meningkat
Anak akan banyak berada di luar rumah untuk jangka waktu antara 4-
5 jam. Aktivitas fisik anak semakin meningkat seperti pergi dan pulang
1. Definisi Bermain
universal, meskipun tidak pernah dimasukkan sebagai salah satu dari ribuan
et al, 1991) bermain dipandang sebagai ekspresi insting untuk berlatih peran
Nasution (cit Martin, 2008), bermain adalah pekerjaan atau aktivitas anak
menjadi percaya diri, dan masih banyak lagi manfaat lainnya (Martin,
2
2008). Bermain adalah cerminan kemampuan fisik, intelektual, emosional
dan sosial dan bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena
waktu, jarak, serta suara (Wong, 2000). Bermain adalah kegiatan yang
(Foster, 1989).
karena bermain sama dengan kerja pada orang dewasa, yang dapat
dan organ-organ.
hidupnya.
3
g. Mendapat kesempatan menemukan arti dari benda-benda yang ada
disekitar anak.
kedukaan.
3. Fungsi bermain
tersebut dapat dicontohkan sejak lahir anak yang telah dikenalkan atau
akan lebih menonjol seperti lebih cepat mengenal sesuatu yang baru
hari anak lebih cepat berkembang di bandingkan tidak ada stimulasi sejak
dini.
ini dapat terlihat pada saat anak bermain, maka anak akan mencoba
4
melakukan komunikasi dengan bahasa anak, mampu memahami objek
kognitif selanjutnya.
c. Meningkatkan Sosialisasi Anak
Sosialisasi dapat terjadi melalui permainan, sebagai contoh dimana
orang lain dan merasakan ada teman yang dunianya sama, pada usia
toddler anak sudah mencoba bermain dengan sesamanya dan ini sudah
mulai proses sosialisasi satu dengan yang lain, kemudian bermain peran
dimana anak mulai belajar menciptakan sesuatu dari permainan yang ada
sehingga anak akan lebih kreatif melalui model permainan ini, seperti
ekplorasi tubuh dan merasakan dirinya sadar dengan orang lain yang
5
merupakan bagian dari individu yang saling berhubungan, anak mau
anak, hal ini dapat dijumpai anak sudah mampu belajar benar atau salah
4. Katagori bermain
a. Bermain aktif
diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri. Bermain aktif
meliputi :
membongkar.
6
3) Bermain drama (Dramatic Play). Misal bermain sandiwara boneka,
b. Bermain pasif
Pada permainan ini anak bermain pasif antara lain dengan melihat
dan mendengar. Permainan ini cocok apabila anak sudah lelah bernmain
keletihannya.
d. Jangan memaksa anak bermain, bila anak sedang tidak ingin bermain.
7
e. Jangan memberikan alat permainan terlalu banyak atau sedikit.
kasar dan halus. Contoh alat bermain motorik kasar : sepeda, bola,
mainan yang ditarik dan didorong, tali, dll. Motorik halus : gunting,
bentuk. Warna, dll. Contoh alat permainan : buku bergambar, buku cerita,
interaksi ibu dan anak, keluarga dan masyarakat. Contoh alat permainan :
alat permainan yang dapat dipakai bersama, misal kotak pasir, bola, tali,
dan lain-lain.
7. Klasifikasi Bermain
a. Menurut isi permainan
1) Sosial affective play
Inti permainan ini adalah hubungan interpersonal yang menyenangkan
8
Permainan ini sifatnya memberikan kesenangan pada anak (contoh:
benda).
4) Dramatik Role play
Pada permainan ini, anak memainkan peran sebagai orang lain melalui
Congklak/Dakon).
2) Solitary play
Anak tampak berada dalam kelompok permainan, tetapi anak bermain
tersebut berbeda dengan alat permainan temannya dan tidak ada kerja
sama.
3) Parallel play
Anak menggunakan alat permaianan yang sama, tetapi antara satu
anak dengan anak lain tidak terjadi kontak satu sama lain sehingga
9
4) Associative play
Permainan ini sudah terjadi komunikasi antara satu anak dengan anak
jenis ini, dan punya tujuan serta pemimpin (Contoh: main sepak bola).
c. Menurut Usia
1) Usia sekolah
a) Cooperative play
b) Kumpul prangko, orang lain.
c) Bermain dengan kelompok dan sama dengan jenis kelamin
d) Dapat belajar dengan aturan kelompok
e) Laki-laki : Mechanical
f) Perempuan : Mother Role
2) Mainan untuk Usia Sekolah :
a) 6-8 tahun : Kartu, boneka, ro bot, buku, alat olah raga, alat untuk
10
Topik : Terapi bermain “Ular Tangga”
Waktu : 30 menit
A. Tujuan
(6 -12 tahun) selama kurang lebih 30 menit diharapkan anak dapat bermain
sambil belajar dan menjadi lebih bertanggung jawab serta taat pada
permainan ular tangga dan menghitung titik – titik yang terdapat pada
dadu.
g. Membangun trust antara pasien anak dan perawat
h. Mampu mengaplikasikan teori terapi bermain pada anak usia 6-12 tahun
B. Perencanaan
11
1. Jenis Program Bermain
2. Karakteristik Bermain
3. Karakteristik Peserta
d. Peserta kooperatif.
5. Media
C. Strategi Pelaksanaan
Menyiapkan alat
Menyiapkan peserta
2 Pembukaan 5 menit
12
Memperkenalkan diri
Sesamaanak saling
berkenalan
tujuan
ular tangga
Memberikan kesempatan
Fasilitator mendampingi
pada dadu.
13
Memberikan pujian
observer
Memberikan reinforcement
D. Evaluasi
14
PENGORGANISASIAN
Leader Co Leader
15
Anak 3 Anak 8
Observer
Keterangan:
1. Tugas Leader
memotivasi anggota
b. Memfokuskan kegiatan
16
c. Membantu mengkoordinasi anggota kelompok
4. Observer
a. Memobservasi semua respon klien
b. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua perubahan perilaku klien
c. Memberikan umpan balik kepada kelompok
17