Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2019

Modul : Filtrasi
Pembimbing : Ir. Emma Hermawati M., MT
Kelompok/Kelas : 8/3A – TKPB

Anggota:

1. Riyanti Alifa 161424028


2. Safiirah Najiyah 161424030
3. Sandy Novisa 161424031

D-IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2019
BAB IV
PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Pengamatan
Kekeruhan awal = 25.96 NTU
pH air yang digunakan = 6.6

4.1.1 Kekeruhan
Volume per 3 detik Laju Alir Kekeruhan
No.
(ml) (L/menit) (NTU)
1 15 0.3 13.28
2 19 0.38 9.57
3 37 0.74 7.68
4 44 0.88 8.72
5 47 0.94 9.36
6 56 1.12 8.66
7 66 1.32 11.61
8 84 1.68 14.05
4.2 Perhitungan Data Praktikum

4.2.1 Menghitung Efesiensi


Volume Laju alir
Kekeruhan pH Efisiensi
(mL) (L/menit)
15 0.3 13.28 6.33 48.84438
19 0.38 9.57 6.57 63.13559
37 0.74 7.68 6.52 70.41602
44 0.88 8.72 6.66 66.40986
47 0.94 9.36 6.68 63.94453
56 1.12 8.66 6.52 66.64099
66 1.32 11.61 6.65 55.27735
84 1.68 14.05 6.65 45.87827
4.2.2 Kurva efisiensi kekeruhan terhadap laju alir

Laju alir VS Efisiensi


80
70
60
Efesiensi (%)

50
40
30
20
10
0
0 0.5 1 1.5 2
Laju Alir (L/menit)

Kurva 4.1 Pengaruh laju alir terhadap efisiensi kekeruhan


BAB V
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
5.1 PEMBAHASAN
Laju optimum untuk proses filtrasi yang diperoleh pada praktikum ini sebesar 1,32
L/menit dengan efisiensi kekeruhan sebesar 55,28%. Pada kurva titik 1,2, dan 6 hasil yang
diperoleh tidak sesuai dengan teori, hal tersebut dikarenakan kekeruhan pada air umpan yang
digunakan tidak merata, yang disebabkan sebagian padatan dalam air sudah ada yang
terendapkan. Ketidaksesuaian dengan teori tersebut juga dapat disebabkan tidak meratanya air
umpan yang tersebar pada media filter, sehingga partikel partikel padatan tersebut tersebut
tidak tersaring dengan baik oleh media filter.

5.2 KESIMPULAN
- Efisiensi optimum yaitu sebesar 55.28% dengan laju alir sebesar1,32 L/menit.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi makhluk hidup. Air yang
digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitas. Dari segi kualitas air
harus tersedia pada kondisi yang memenui syarat kesehatan yang dapat ditinjau dari aspek fisik,
kimia dan biologi. Adanya perkembangan industri dan pemukiman dapat mengancam
kualitas air bersih, sehingga diperlukan upaya perbaikan baik secara sederhana maupun
modern.
Pada praktikum ini dilakukan proses pengolahan air bersih secara fisika, yaitu
proses filtrasi. Pengolahan air secara fisika merupakan salah satu tahap dari pengolahan
air dengan tujuan dapat mengurangi zat padat yang terkandung dalam air. Maksud dari zat
padat tersebut ialah zat padat terlarut, tersuspensi atau koloid, sehingga dapat dicapai
kualitas air yang memenuhi syarat kualitas air secara fisika. Secara umum, proses filtrasi
adalah proses yang digunakan pada pengolahan air bersih untuk memisahkan bahan
pengotor (partikulat) yang terdapat dalam air dengan menggunakan filter.
Sesuai dengan kondisi air sungai pada umunya, air sungai Cibereum yang berada
didaerah sekitar polban cenderung berwarna kecoklatan dan keruh. Hal tersebut dapat
disebabkan karena air sungai menjadi salah satu tempat pembuangan air limbah domestic
dan sebagai tempat irigasi. Sehingga perlu dilakukan pengolahan pada air sungai Cibereum
dengan metode filtrasi tersebut agar layak digunakan.
1.2.Tujuan Praktikum
- Mencari efisiensi dan laju alir optimum pada proses filtrasi kontinyu.

Anda mungkin juga menyukai