Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS VARIAN (ANAVA) 1 JALUR

PERBEDAAN PDRB BERDASARKAN


SEKTOR UNGGULAN
Regita Viani Gulo - 1630600171
1
Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah Kota, Universitas Pasundan. regitavianigulo@gmail.com

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung


Jl. Dr. Setiabudi No.193, Bandung

1. Pendahuluan
Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara
termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan
makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya.
(UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang). Manusia disini dapat
diklasifikasikan menjadi 2 yakni penduduk dan non penduduk, penduduk adalah
orang/manusia yang menetap pada suatu tempat dalam jangka waktu yang relatif
lama sedangnkan non penduduk adalah orang/manusia yang menetap pada suatu
tempat dalam jangka waktu yang relatif sebentar karena dipengaruhi oleh
kepentingan dan batasan waktunya.
Dalam pemanfaatannya ruang dapat dimanfaatkan bervariasi, tergantung
pada kondisi fisik dan karakteristik masing-masing wilayah. Perbedaan
pemanfaatan ruang ini dapat mempengaruhi banyak hal, salah satunya PDRB
dimana PDRB suatu wilayah ditentukan oleh sektor-sektor yang ada di wilayah
tersebut khususnya sektor unggulan. Perbedaan PDRB antar wilayah yang sangat
signifikan dapat mengindikasikan adanya suatu kesenjangan. Kesenjangan wilayah
pada umumnya dapat dilihat dari distribusi besarnya PDRB wilayah dengan
perbedaan sector unggulan/basis seperti wilayah dengan basis pertanian, wilayah
dengan basis industri dan wilayah dengan basis pariwisata yang unggul dalam
perdagangan dan jasanya. Oleh karena itu saya berkeinginan untuk menganalisis
perbedaan PDRB berdasarkan sektor unggulan apakah terdapat perbedaan mean
(rata- rata) pada sektor unggulan yang ditentukan yakni pertanian, industri, dan
pariwisata.
2. Tinjauan Teori
A. Analisis Varian (Anava) 1 Jalur
Anava atau Anova adalah anonim dari analisis varian, terjemahan dari Analysis
of variance, sehingga banyak orang yang menyebutnya dengan Anova. Anova
merupakan bagian dari metoda statistik yang tergolong analisis komparatif
(perbandingan) lebih dari dua rata- rata. Anava satu jalur salah satu dari banyak
jenis anava, adalah cara yang digunakan untuk menganalisa data 3 atau lebih
kelompok yang berskala interval atau rasio yang berasal dari variabel bebas
(Basuki, Ismed)
Tujuan dari uji anova satu jalur ini adalah untuk membandingkan lebih dari dua
rata- rata, sedangkan gunanya untuk menguji kemampuan generalisasi. Maksudnya,
dari signifikansi hasil penelitian (anova satu jalur). Jika terbukti berbeda, berarti
kedua sampel dapat digeneralisasikan, artinya data sampel dapat dianggap
mewakili populasi.

B. PDRB
PDRB adalah jumlah nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan dari seluruh
kegiatan pekonomian diseluruh daerah dalam tahun tertentu atau perode tertentu
dan biasanya satu tahun.
Penghitungan PDRB menggunakan dua macam harga yaitu harga berlaku dan
harga konstan. PDRB harga atas harga berlaku merupakan nilai tmabah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada tahun yang
bersangkutan sementasra atas harga konstan dihitung dengan menggunakan harga
pada tahun tertentu sebagai tahun dasar.
Pendekatan dalam perhitungan PDRB:
Ø Pendekatan Produksi
Pendekatan Produksi dapat disebut juga pendekatan nilai tambah dimana nilai
tambah bruto ( NTB) dengan cara mengurangkan nilai out put yang dihasilkan
oleh seluruh kegiatan ekonomi dengan biaya antara dari masing nilai produksi
bruto tiap sektor ekonomi. Nilai tambah merupakan nilai yang ditambahkan pada
barang dan jasa yang dipain oleh unit produksi sebagai input antara. Nilai yang
ditambahkan sama dengan balas jasa faktor produksi atas ikutsertanya dalam
proses produksi.
Ø Pendekatan Pendapatan
Pada pendekatan ini, nilai tambah dari kegiatan – kegiatan ekonomi dihitung
dengan cara menjumlahkan semua balas jasa faktor praoduksi yaitu upah dan
gajih, surplus usaha, penyusutan dan pajak tak langsung neto. Untuk sektor
Pemerintahan dan usaha yang sifatnya tidak mencari keuntunga, surplus usaha
(bunga neto, sewa tanah dan keuntungan) tidak diperhitungkan.
Ø Pendekatan Pengeluaran
Pendekatan ini digunakan untuk menghitung nilai barang dan jasa yang
digunakan oleh berbagai golongan dalam masyarakat untuk keperluan konsumsi
rumah tangga, pemerintah dan yayasan sosial ; Pembentukan modal; dan ekspor.
Mengingant nilai barang dan jasa hanya berasasl dari produksi domestik, total
pengeluaran dari komponen – komponen di tas hsrus dikursngi nilsi impor
sehingga nilai ekspor yang dimaksud adalah ekspor neto. Penjumlahan seluruh
komponen pengeluaran akhir ini disebut PDRB atas dasar harga pasar.
Ø Metode Alokasi
Metode ini digunakn jika data suatu unit produksi di suatu daerah tidak tersedia.
Nilai tambah suatu unit produksi di daerah tersebut dihitung dengsn
menggunakan data yang telah dialokasikan dari sumber yang tingkatnya lebih
tinggi, misalnya data suatu kabupaten diperoleh dari alokasi data Propinsi.
Beberapa alokator yang digunakan adalah nilai produksi bruto atau neto, jumlah
produksi fisik, tenaga kerja, penduduk, dan alokator lainnya yang dianggap
cocok untuk menghitung niali suatu unit produksi.

C. Sektor Unggulan
Sektor unggulan menurut Tumenggung (1996) adalah sektor yang memiliki
keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif dengan produk sektor sejenis
dari daerah lain serta memberikan nilai manfaat yang besar. Sektor unggulan juga
memberikan nilai tambah dan produksi yang besar, memiliki multiplier effect yang
besar terhadap perekonomian lain, serta memiliki permintaan yang tinggi baik pasar
lokal maupun pasar ekspor (Mawardi, 1997).
Sektor unggulan dipastikan memiliki potensi lebih besar untuk tumbuh lebih
cepat dibandingkan sektor lainnya dalam suatu daerah terutama adanya faktor
pendukung terhadap sektor unggulan tersebut yaitu akumulasi modal, pertumbuhan
tenaga kerja yang terserap, dan kemajuan teknologi (technological progress).
Penciptaan peluang investasi juga dapat dilakukan dengan memberdayakan potensi
sektor unggulan yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan (Rachbini, 2001).
Sektor unggulan di suatu daerah (wilayah) berhubungan erat dengan data PDRB
dari daerah bersangkutan. Karena di dalam PDRB terkandung informasi yang
sangat penting diantarnya untuk melihat output sektor ekonomi (kontribusi masing-
masing sektor) dan tingkat pertumbuhan dalam suatu daerah baik daerah provinsi
maupun kabupaten/kota.

3. Aplikasi dalam SPSS


Analisis ini untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih dari dua
kelompok, dengan hipotesis
Ho: tidak terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata PDRB berdasarkan
sektor unggulan.
H1: terdapat perbedaan yang bermakna rata-rata PDRB berdasarkan sektor
unggulan.
3.1 Signifikansi :
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Anava 1 Jalur dengan pada taraf
signifikansi 0,05.

4. Tahapan Pengerjaan
Ø Buka SPSS.
Ø Buka Tab Variable View, buat 2 variabel: Sektor Unggulan dan PDRB.
Ø Ubah Type Sektor Unggulan ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label
“Pekerjaan”, ubah measure menjadi “Nominal” dan isi value dengan
kategori: 1 = Pertanian, 2 = Industri dan 3 = Pariwisata.
Ø Ubah Type PDRB ke “Numeric”, Decimals “0”, beri label “PDRB”, ubah
measure menjadi “Scale”.

Ø Buka Data View dan isikan data sebanyak 27 sampel sebagai berikut:
Ø Pada menu, pilih Analyze, Compare Means, One-Way ANOVA, sampai
muncul jendela One-Way ANOVA seperti di bawah ini:

Ø Pilih variabel “PDRB” lalu masukkan ke kotak “Dependent List:”


Kemudian pilih variabel “Sektor Unggulan” lalu masukkan ke kotak
“Factor:” Sehingga nampak seperti di bawah ini:

Ø Klik tombol Options, akan muncul jendela ini: Centang “Descriptive” dan
“Homogenity of variance test”
Ø Klik Continue
Ø Masih dijendela One Way ANOVA, klik tombol Post Hoc, sampai muncul
jendela ini: Centang Bonferroni dan Games-Howell serta biarkan
significance level = 0,05.

Ø Klik Continue.
Ø Lalu Klik OK dan Lihatlah hasil!
Hasil dan Kesimpulan
Interprestasi Uji ANOVA
Interprestasi hasil uji anova diatas adalah sebagai berikut:
Ø Dari tabel Descriptives nampak bahwa wilayah dengan sector unggulan
pertanian rata-rata mempunyai PDRB sebesar 2.63E5, industri rata-rata
mempunyai PDRB sebesar 3.45E5 dan pariwisata rata-rata mempunyai PDRB
3.61E5. Selanjutnya untuk melihat uji kita lihat di tabel ANOVA.
Ø Sebelum melanjutkan uji perlu diingat bahwa salah satu asumsi Anova adalah
variansnya sama. Dari tabel Test of Homegeneity of Variances terlihat bahwa
hasil uji menunjukan bahwa varian ketiga kelompok tersebut sama (P-value =
0,714), sehingga uji Anova valid untuk menguji hubungan ini.
Ø Selanjutnya untuk melihat apakah ada perbedaan pendapatan dari ketiga
kelompok pekerja tersebut. Kita lihat tabel ANOVA , dari tabel itu pada kolom
Sig. diperoleh nilai P (P-value) = 0,002. Dengan demikian pada taraf nyata =
0,05 kita menolak Ho, sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah ada
perbedaan yang bermakna rata-rata PDRB berdasarkan ketiga kelompok sektor
unggulan tersebut.

Interprestasi Uji ANOVA: Post Hoc


Ø Jika hasil uji menunjukan Ho gagal ditolak (tidak ada perbedaan), maka uji
lanjut (Post Hoc Test) tidak dilakukan. Sebaliknya jika hasil uji menunjukan
Ho ditolak (ada perbedaan), maka uji lanjut (Post Hoc Test) harus dilakukan.
Ø Karena hasil uji Anova menunjukan adanya perbedaan yang bermakna, maka
uji selanjutnya adalah melihat kelompok mana saja yang berbeda.
Ø Untuk menentukan uji lanjut mana yang digunakan, maka kembali kita lihat
tabel Test of Homogeneity of Variances, bila hasil tes menunjukan varian
sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji Bonferroni. Namun bilai hasil
tes menunjukan varian tidak sama, maka uji lanjut yang digunakan adalah uji
Games-Howell.
Ø Dari Test of Homogeneity menghasilkan bahwa varian ketiga kelompok
tersebut sama, maka uji lanjut (Post Hoc Test) yang digunakan adalah Uji
Bonferroni.
Ø Dari tabel Post Hoc Test di atas memperlihatkan bahwa semua sector unggulan
yang menunjukan adanya perbedaan rata-rata pendapatan (ditandai dengan
tanda bintang “*”).
Daftar Pustaka
Juniarti, Ellin. 2014. Anova Satu Jalur (One Way Anova).
https://www.slideshare.net/ellinjuniarti/anova-satu-jalur-32065128. (Diakses
17 Mei 2018)

Anda mungkin juga menyukai