Anda di halaman 1dari 10

SMAN

14PEKANBARU
LAPORAN FISIKA
DISUSUN OLEH : ALIFA HASNAH
BASUKI

[ALAT PERAGA “KAPAL UAP


SEDERHANA”]
TP 2017/2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan pembuatan alat
fisika ini dengan judul “kapal uap sedrhana" ini dengan lancar.

Dalam penyusunan laporan, kami mengucapkan terima kasih kepada guru fisika kami Ibu
Mahdalena m.pd yang telah memberikan materi, kepercayaan dan dukungan kepada kami.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan Ibu Mahdalena selaku guru mata
pelajaran fisika kami. Selain itu, dapat membuat kami lebih memahami penerapan ilmu fisika
dalam kehidupan sehari hari. Laporan ini telah kami susun berdasarkan pada percobaan-
percobaan yang bersangkutan dengan materi laporan sehingga dapat memperlancar
pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan laporan ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan
ini.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih semoga hasil pratikum fisika ini dapat
memperdalam ilmu dan bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 3 mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................1

Daftar isi......................................................................................................................2

A Judul............................................................................................................... 3

B Tujuan............................................................................................................. 3

C Rumusan Masalah........................................................................................... 3

D Landasan Teori................................................................................................. 3

E Alat Dan Bahan ................................................................................................ 5

F Langkah Kerja................................................................................................... 5

G Data Hasil Percobaan........................................................................................ 6

H Analisis Data...................................................................................................... 6

I Pembahasan....................................................................................................... 7

J Kesimpulan......................................................................................................... 8

K Saran................................................................................................................... 8

L Dana Pembuatan................................................................................................. 8

M Daftar Pustaka...................................................................................................... 9

2
A. JUDUL
Kapal uap sederhana
B. TUJUAN
1. Mengetahui prinsip kerja kapal uap
2. Membuktikan adanya hubungan antara hukum Newton 3 yaitu Hukum Aksi
– Reaksi, Tekanan Uap, Massa Jenis dan perpindahan kalor pada kapal uap.
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana prinsip kerja kapal uap?
2. Bagaimana hubungan antarabesarnya energi panas yang diberikan terhadap
besarnya energi uap?

D. LANDASAN TEORI
1. Prinsip kerja kapal uap
Cara kerja mesin uap berbeda dengan mesin yang berbahan bakar bensin
seperti yang sudah dibahas pada posting carakerja motor bakar. Cara kerja Mesin
uap secara teoritis lebih sederhana dari motor bakar karena sumber energi sudah
terjadi pada pemanas ditempat lain. Mesin uap adalah teknologi yang paling tua
dari mesin penggerak tersebut.
Keberadaannya yang di mulai berdasarkan ide sederhana dari James Watt
menggantikan hewan seperti kuda dan sapi sebagai pembantu kerja manusia
pada saat itu baik sebagai kendaraan maupun sebagai mesin penggilingan di
pabrik-pabrik gula.

Berikut cara kerja mesin uap . Mesin uap bekerja karena perubahan tekanan
dan volume sejumlah kecil air bermassa tetap. Air dari pengembun melalui ketel
uap masuk kekamar pemuaian dan kembali ke pengembun. Air dalam pengembun
bertekanan kurang dari tekanan atmosfer dan bertemperatur kurang dari titik
didih normal. Dengan memakai pompa air dimasukkan dalam ketel yang
bertekanan dan temperaturnya lebih tinggi. Di dalam ketel mula-mula air
dipanaskan sampai mencapai titik didihnya, kemudian kedua proses ini diuapkan
kira-kira pada tekanan yang tetap.
Selanjutnya uap yang sangat panas pada tekanan yang sama, dibiarkan
mengalir ke dalam silinder. Dalam hal ini uap memuai dengan proses yang
mendekati proses adiabatik untuk mendorong piston. Proses ini berlangsung
sampai tekanan dan temperaturnya menurun mendekati tekanan dan temperatur
turbin di dalam pengembun. Akhirnya, uap mengembun menjadi air dengan
tekanan dan temperatur semula. Maka siklus sudah lengkap atau kembali ke
awal.

3
Dalam kejadian sebenarnya, pada mesin uap terdapat beberapa proses yang
menyebutkan analisis tepat sukar dilakukan. Proses tersebut sebagai berikut :
 Percepatan dan tubulensi karena perbedaan tekanan untuk
mengalirkan uap dari bagian dasar ke bagian lainnya.
 Gesekan
 Hantaran kalor melalui dinding ketika pemuaian uap
 Pemindahan kalor karena temperatur.

2. Hukum aksi-reaksi (Hukum Newton III)


Kapal uap juga menggunakan konsep hukum III Newton. Mesin kapal uap
memberikan gaya aksi dengan menyemburkan gas keluar lewat belakang kapal
dan gas tersebut memberikan gaya reaksi dengan mendorong kapal ke depan.

Bunyi Hukum Newton III: “Jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda
kedua maka benda kedua tersebut mengerjakan juga gaya pada benda pertama,
yang besar gayanya = gaya yang diterima tetapi berlawanan arah”.
Perlu diperhatikan bahwa kedua gaya tersebut harus bekerja pada dua benda
yang berlainan.
F aksi = -F reaksi

3. Tekanan uap adalah suatu uap pada kesetimbangan dengan fase bukan uapnya.
Massa jenis adalah pengukur massa setiap satuan volume benda. Semakin tinggi
massa jenis suatu benda maka semakin besar pula massa setiap volumenya.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah

Ρ=mxV

Dengan:
ρ = massa jenis,
m = massa,
V = volume.

4. Perpindahan kalor pada kapal uap termasuk jenis perpindahan kalor secara
konveksi. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas dan hal
ini terjadi karena adanya perbedaan massa jenis dalam zat tersebut. Rumus
perpindahan kalor:

Q = m . c . ∆T

4
Dengan ketentuan:
Q = Kalor yang diterima atau dilepas suatu zat (Joule, Kilojoule, Kalori,
Kilokalori)
m = Massa zat (Gram, Kilogram)
c = Kalor jenis (Joule/kilogram°C, Joule/gram°C, Kalori/gram°C)
∆T = Perubahan suhu (°C)→ (t2 - t1)

E. ALAT DAN BAHAN

Alat dan bahan yang di gunakan dalam praktikum ini meliputi:


· Gabus atau Styrofoam (Kurang lebih 20 cm x 10 cm)
· Kaleng bekas minuman/ sprite ramping
· Gunting dan Cuter
· Lilin 4 buah
· Kawat 50 cm
· Koin lebar 4 buah/ Triplek
· Baskom/ Ceper
· Air
· Plastik (menaruh sampah)
· Korek Api
· Plester Bolak Balik/ Double Tip

F. LANGKAH KERJA
1. Potong gabus dengan cutter membentuk runcing di satu sisi.
2. Buang isi soda minuman, caranya melobangi bagian atas dengan paku ukuran
sedang.
3. Potong kawat dengan panjang 35 cm sebanyak dua buah untuk penyangga kaleng,
lilitkan dengan tang di ujung kepala kaleng dan kaki kaleng.
4. Potong lilin sama panjang sekitar 4 cm sebanyak 4 buah dan rekatkan pada uang koin
kemudian taruh lilin dan koin di atas gabus secara berjejer.
5. Isi kaleng dengan air.
6. Letakkan kaleng berisi air (sudah dirakit dengan kawat).
7. Nyalakan lilin dengan korek.
8. Taruh rakitan gabus dan kaleng di atas baskom berisi air dan tunggu percobaan
menguap.
9. Amati apa yang terjadi dan dokumentasikan.
10. Berikan kesimpulan.

5
G. DATA HASIL PERCOBAAN
Dengan menggunakan alat ukur stopwatch untuk mengukur waktu dan
menggunakan alat ukur mistar untuk mengukur jarak, ditentukan data sebagai
berikut :

Percobaan Jumlah lilin Volume air Waktu Waktu Jarak Kecepatan


ke- mulai mencapai
bergerak ujung bak

1 4 30 ml 2:50 00:14 42 cm

2 4 60 ml 4:58 00:14 42 cm

3 4 90 ml 7:03 00:14 42 cm

4 4 120 ml 9:13 00:15 42 cm

5 4 150 ml 11:21 00:17 42 cm

H. ANALISIS DATA
Dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

V = s/t
 Percobaan 1,2 dan 3
Diket : s = 42 cm = 42 x 10⁻² , t = 14 s
Dit : V = ?
Jawab : V = s/t
= 42 x 10⁻²/ 14
= 0,03 m/s

 Percobaan 4
Diket : s = 42 cm = 42 x 10⁻², t = 15 s
Dit : V =?
Jawab : V = s/t
= 0,42/15
= 0,028 m/s
 Percobaan 5
Diket : s= 42 cm = 42 x 10⁻², t = 17 s
Dit : V = ?
Jawab : V = s/t
= 0,42/17
= 0,0247

6
Data diatas dapat disimpulkan dalam tabel sebagai berikut :

Percobaan Jumlah Volume t₁ t₂ Jarak Kecepatan (


Ke- lilin air V)
1 4 30 ml 2:50 00:14 42 cm 0,03 m/s

2 4 60 ml 4:58 00:14 42 cm 0,03 m/s

3 4 90 ml 7:03 00:14 42 cm 0,03 m/s

4 4 120 ml 9:13 00:15 42 cm 0,028 m/s

5 4 150 ml 11:21 00:17 42 cm 0,0247 m/s

I. PEMBAHASAN
Mesin uap adalah mesin yang menggunakan energi panas dalam uap
air dan mengubahnya menjadi energi mekanis.
Kapal uap mulai digunakan setelah ditemukannya mesin uap di Inggris oleh
James Watt yang memunculkan revolusi industri yang juga merupakan
revolusi bahan bakar sebab pada masa itu mulai digunakan batu bara dengan
skala yang lebih luas menggantikan kayu bakar. Dalam percobaan ini
menggunakan lilin dan kaleng bekas untuk mempermudah pemahaman
Kapal uap menggunakan sarana penggerak yang keluar dari dalam ketel uap
(kaleng).ketika bagian bawah kaleng dipanaskan,udara didalam kaleng pada
bagian bawah mengalami kenaikan temperature kemudian memuai.
Hal ini menyebabkan massa jenisnya menjadi lebih ringan dari pada udara di
atasnya sehingga udara naik (terjadi perpindahan kalor secara konveksi).
Temperature udara yang ada diluar kaleng lebih rendah dari pada yang ada
didalam kaleng sehingga uap yang ada didalam kaleng terdesak keluar melalui
lubang-lubang pada permukaan tutup kaleng lalu menimbulkan gaya aksi
kelingkungan.
Gaya aksi ini kemudian akan memunculkan gaya reaksi yang mendorong
kapal uap maju kedepan.

7
J. KESIMPULAN
 Kapal uap dapat bergerak karena adanya konversi energi yaitu energi panas
menjadi energi uap. Energi inilah yang mendorong kapal menjadi bergerak
 Semakin banyak volume air maka waktu yang dibutuhkan kapal untuk
bergerak akan semakin lama
 Besar volume air pada kaleng mempengaruhi laju jalan kapal tersebut
 percobaan ini juga membuktikan bahwa adanya hubungan antara hukum aksi
reaksi, tekanan uap, massa jenis dan perpindahan kalor yang menyebabkan
kapal uap tersebut bisa berjalan.
K. SARAN
Berdasarkan perakitan dan percobaan pada setrum ikan, berikut beberapa saran agar
dalam pembuatan dan percobaan berjalan lancar :
1. Sebaiknya percobaan dilakukan di air yang tenang agar tidak ada gaya
luar yang bekerja pada kapal uap

2. Untuk mendapatkan hasil yang sesuai dan memuaskan lakukanlah


percobaan dengan teliti.
3. Carilah lebih banyak referensi untuk dijadikan sebagai bahan
perbandingan.
4. Kita harus teliti dalam membuat kapal uap sederhana agar percobaan
berhasil.
5. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan
dengan sebaik-baiknya.
6. Jika masih ada yang kurang dalam laporan kami, mohon diberi
petunjuk agar pada praktikum selanjutnya bisa lebih baik.

L. DANA PEMBUATAN

NO NAMA BARANG HARGA

8
7

10

11

12

M. DAFTAR PUSAKA

http://aneka-praktikum.blogspot.co.id/2014/12/kapal-uap-sederhana.html
http://documentslide.com/documents/laporan-kapal-uap-sederhana.html
https://indra90n.wordpress.com/
Giancoli, douglas C.2001, FisikaJilid 2 (terjemahan), Jakarta: penerbit Erlangga

Anda mungkin juga menyukai