1.1 ATOM
1
1.1.1 TEORI TEORI ATOM
Teori Atom Dalton
Teori ini menyatakan bahwa:
Setiap unsur teridiri dari partikel yang amat sangat kecil
disebut atom.
Semua atom dari unsur yang sama adalah identik, namun
jika unsurnya berbeda maka atomnya berbeda pula.
Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dalam
reaksi kimia.
Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-
unsur yang berbeda
Teori Atom J.J Thompson
2
hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron elektron bermuatan
negatif bergerak mengelilingi inti atom yang bermuatan positif dalam
jarak tertentu yang berbeda beda seperti orbit planet mengitari
matahari. Oleh karena itu teori ini disebut juga model tata surya.
1.2 UNSUR
Unsur adalah suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Unsur juga hanya
mengandung satu jenis atom saja. Terdapat sekitar 118 unsur yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan. Unsur dapat dikelompokan berdasarkan
Sistem Tabel Periodik Unsur dan sifatnya, hasil pengelompokannya yaitu:
Unsur logam
Unsur semi-logam
3
Unsur non-logam
1.3 SENYAWA
Senyawa adalah suatu campuran yang terdiri dari dua unsur atau lebih
yang dapat diurai oleh reaksi kimia. Senyawa dibagi lagi menjadi beberapa
jenis :
Asam
Basa
Senyawa ionik
Garam
Oksida
Senyawa organik
4
1.4 MINERAL
5
1. Bentuk kristal (crystall form): Jika suatu mineral dapat
berkembang tanpa adanya gangguan maka mineral tersebut
akan memiliki bentuk kristal yang khas. Walaupun satu kristal
mineral tersusun dari unsur kimia yang sama tapi jika
bentuknya beda maka penamaan untuk kristal mineralnya pun
berbeda. Contohnya intan (diamond), dapat dikenal dengan
bentuknya yang segi delapan atau octahedron dan mineral grafit
dengan bentuk hexagonal yang pipih. Tapi keduanya memiliki
unsur kimia yang sama yaitu unsur Karbon (C). Perbedaan
bentuk tersebut dapat terjadi karena susunan atomnya yang
berbeda.
Diamond (C)
Copyright Lou Perloff / Photo Atlas of Minerals
6
Graphite (C)
Copyright Paul M Schumacher
2. Berat jenis (specific gravity): Berat jenis mineral dapat
ditentukan oleh kepadatan dari ikatan unsur-unsur atom yang
ada dalam susunan kristalnya.
3. Bidang belah (fracture): Mineral memiliki bidang yang
disebut bidang lemah, dimana bidang tersebut memiliki arah
tertentu yang membuat suatu mineral memiliki kecenderungan
untuk pecah.
4. Warna (color): Setiap mineral mempunyai ciri khas warna
tertentu seperti mineral dengan warna gelap menandakan
banyak mengandung unsur besi dan mineral dengan warna
terang diindikasikan banyak mengandung unsur alumunium.
5. Kekerasan (hardness): Setiap mineral mempunyai skala dari
yang terlunak ke yang terkeras (skala 1-10) yang disebut Skala
Kekerasan Mohs.
7
Kekerasan Mineral Rumus Kimia
(hardness)
1 Talc Mg3Si4O10(OH)2
2 Gypsum CaSO4 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
6 Othoclase KalSi3O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO4(OH,F)2
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C
Kilap (luster)
1.4.2 SIFAT KIMIAWI MINERAL
8
silikat yaitu mineral yang mengandung Si, yang umumnya terdapat
dalam batuan.
a) Mineral Silikat
Quartz Olivine
9
Biotite Hornblende
K(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2 Ca2(Mg,Fe)2Al(Si7Al)O22(OH,F)
b) Mineral Oksida
Magnetite Chromite
Fe3O4 FeCr2O4
10
c) Mineral Sulfida
Pyrite Cinnabar
FeS2 HgS
Galena
PbS
11
d) Mineral Sulfat
Anhydrite Gypsum
CaSO4 CaSO4,2H2O
Barite
BaSO4
12
e) Mineral Karbonat
Azurite Calcite
Cu3(CO3)2(OH)2 CaCO3
Dolomite Malachite
CaMg(CO3)2 Cu2CO3(OH)2
13
f) Mineral Hidroksida
Bauxite Limonite
Al(OH)3.nH2O FeO(OH).nH2O
g) Mineral Fosfat
14
memiliki struktur kristal yang bagus dan berwarna.
Contoh mineralnya apatit dan turquoise.
Turquoise Apatite
CuAl6(PO4)4(OH)8 Ca5(F,Cl,OH)PO4
h) Mineral Halida
15
Sylvite Fluorite
KCl CaF2
Halite
NaCl
i) Native elements
16
Metal dan logam : emas, perak dan
tembaga.
Semimetal dan non-metal : antimony,
bismuth, grafit dan silfur.
Gold Platinum
Au Pt
17
Diamond Silver
C Ag
Sulfur
Si
18
BAB 2
MAGMATISME
2.1 MAGMA
19
bahan selubung bumi meleleh dan kemudian membumbung
naik secara diapirik atau seperti gelembung udara di dalam
air yang sedang naik (Sisson & Bronto, 1998; Maruyama
1999).
2.1.2 Sifat Magma
20
Proses pengeluaran magma
21
Seri Reaksi Bowen (urutan pembentukan mineral pada proses
pembekuan silikat mineral)
Batuan beku atau ignoeus rock adalah batuan yang terbentuk dari
magma yang mendingin atau membeku baik itu di dalam lapisan bumi
yang biasa disebut intrusif (plutonik) atau di permukaan bumi, ekstrusif
(vulkanik).
22
Basalt
Obsidian
Muskovit
23
2.2.1 Struktur Batuan Beku
A. Konkordan
24
Ketebalannya antara ratusan sampai ribuan
kilometer.
B. Diskordan
25
Struktur batuan beku intrusif
Dyke Sill
26
Laccolith
27
Amigdaloidal, struktur vesikular yang terisi oleh
mineral lain seperti, kuarsa, kalsit atau zeolit.
Struktur aliran, struktur ini memperlihatkan
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat dari
aliran.
1. Tingkat kristalisasi
Holokristalin, batuan beku yang hampir
seluruhnya disusun oleh kristal.
Hipokristalin, batuan beku yang tersusun oleh
kristal dan gelas.
Holohyalin, batuan beku yang seluruhnya
tersusun atas gelas.
2. Ukuran butir
Phaneritic, susunan mineralnya berukuran
kasar
Aphanitic, susunan mineralnya halus.
3. Bentuk kristal:
Euhedral, bentuk kristalnya sempurna
28
Subhedral, bentuk kristal yang kurang
sempurna
Anhedral, bentuk kristal yang tidak sempurna.
4. Berdasar kombinasi bentuk kristal
Unidiomorf (Automorf), sebagian besar
kristalnya dibatasi oleh bentuk kristal
euhedral
Hypidiomorf (Hypautomorf), sebagian besra
kristalnya berbentuk subhedral dan euhedral
Allotriomorf (Xenomorf), penyusunnya
kebanyakan kristal berbentuk anhedral.
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
Equigranular, ukuran butir penyusun
batuannya hampir sama
Innequigranular, kebalikan dari equigranular
dimana butir penyusun batuannya tidak sama.
2.2.3 Klasifikasi Batuan Beku
29
piroksen, amphibol dan biotit. Sedangkan mineral
felsic (terang) seperti feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid. Klasifikasi berdasar warnanya yaitu:
Leucocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic < 30%
Mesocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic 30%-60%
Melanocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic 60%-90%
Hypermalanic rock, memiliki kandungan
mineral mafic > 90%
3. Berdasarkan kandungan kimianya (SiO2), batuan
beku diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2
nya > 65%, contohnya Granit dan Ryolit.
Batuan beku menengah (intermediet),
kandunga SiO2 nya 65% - 52%, contohnya
Diorit dan Andesit
Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2
nya 52% - 45%, contohnya Gabbro dan Basalt
30
Batuan beku ultra basa (ultra basic),
kandungan SiO2 nya < 30%
31
Gabbro
Granite
Pegmatite
32
Granite
Pumice
Rhyolite
33
BAB 3
VOLKANISME
3.1 VOLKANISME
34
indikasi kearah bangunnya kembali, seperti adanya
sumber dan uap air panas.
Di muka bumi ini gunung api tersebar hampir diseluruh benua dan
samudra, mereka tersebar secara berkelompok yang oleh Simkin & Siebert
(1994) dikelompokan menjadi 19 wilayah sebaran gunung api, jumlahnya
sekitar 1526 buah gunung api. Setiap kelompok sebaran gunung api itu
ada gunung yang paling terkenal karena seringnya terjadi kegiatan.
Contohnya, G. Kilaeau di Hawaii, G. Galapagos si Pasifik Timur, G. Etna
35
Jumlah Jumlah
gunung gunung
No Lokasi No Lokasi
api api
1 Eropa- 43 11 Alaska- 93
pegunungan Kepulauan
kaukasus Aleutian
7 Filipina- 64 17 Eslandia 35
Asia & Lautan
Tenggara Arktik
36
8 Jepang, 131 18 Lautan 35
Taiwan,Kep Atlantik
Mariana
37
Sebaran gunung api di seluruh dunia
Gunung api aktif di indonesia ada 128 dan yang tercatat aktif ada
sekitar 84 gunung api. Gunung api itu tersebar mulai dari pulau Sumatra
ke Jawa lanjut ke Nusa Tenggara ke Kep Banda, Kep Halmahera dan
Sulawesi Utara. Di Indonesia sebaran gunung api dibagi menjadi empat,
yang biasa disebut busur gunung api :
38
Sebaran gunung api di Indonesia
39
3.3 Tipe Gunung Api
Tidak semua gunung api memiliki bentuk dan sifat yang sama.
Setiap gunung api pasti mempunyai karakteristik berbeda, sehingga
para ilmuwan mengelompokan gunung tipenya ke dalam beberapa
kelompok. Ada empat tipe gunung api, yaitu :
40
Gunung Api Mayon, Luzon, Filipina
41
yang menghancurkan kerucut. Setelah kerucutnya
terkelupas oleh erosi, selanjutnya selanjutnya dikeraskan
dengan magma yang mengisi zona yang terkelupas
(berfungsi sebagai sumbat gunung api) dan celah hingga
tersingkap.
B. Gunung Api Perisai (Shield Volcano)
42
Kilauea Volcano, Hawai
43
lava dan volume kubah lava bervariasi tergantung dari
besarnya kawah di puncak gunung api.
44
Erupsi magmatik (magmatic eruptio), erupsi yang
menghasilkan bahan padat berasal dari magma.
Erupsi freatik atau letusan hidroklastika (phreatik eruption,
hidrovolcaninc eruption, hydroclastic explotion), erupsi
dimana bahan yang dilontarkan keluar dari lubang kawah
berasal dari batuan samping.
Erupsi freatomagmatik (phreatomagmatic explosions,
hydromagmatic explosive), erupsi atau letusan di mana
sebagian besar bahan yang dikeluarkan sebagian dari batuan
magma dan sebagian lagi langsung dari magma. Atau
bahasa sederhananya freatomagnetik merupakan letusan
yang bersifat transisi.
3.4.2 Klasifikasi erupsi berdasarkan sifat kegiatan
45
Kombinasi Erupsi Efusive dan Eksplosif, erupsi berselang
seling antara efusiva dan eksplosiva. Biasanya di selingi
oleh fase dimana gunung api beristirahat dimulai dari sangat
singkat atau hanya beberapa tahun sampai sangat lama
dalam hitungan ratusan tahun bahkan hingga ribuan tahun.
3.4.3 Kasifikasi berdasar lokasi
46
bongkah hingga debu halus yang disemburkan dengan letusan. Disamping
itu juga dikeluarkan sejumlah gas dan uap.
Lava andesitis
Lava rhyolitis
Magma jenis ini sifatnya sangat kental, jarang sekali
dijumpai dalam bentuk lava, karena sudah membeku
dibawah permukaan bumi.
3.5.2 Piroklastika
47
Piroklastika atau rempah-rempah gunung berapi, “Pyro” berarti
pijar dan klastika adalah bentuk fragmental. Piroklastika terdiri dari
fragmen-fragmen berukuran halus hingga ukuran bongkah besar yang
disemburkan pada saat terjadi letusan. Fragmen-fragmen tersebut berasal
dari pipa tubuh gung api dan yang berasal dari magma yang membeku
yang turut terseret ketika ada tekanan gas tinggi menghembus keudara.
Piroklastika dapat diangkut oleh udara yang kasar akan dijatuhkan
disekitar gunung api , sedang kan yang halus akan berada di atmosfir
dalam waktu yang lama bahkan hingga berhari-hari. Piroklastika
dikelompokan berdasarkan kepada ukuran dan bentuk fragmen dan tingkat
konsolidasinya.
48
Debu vulkanik adalah fragmen yang berukuran < dari 2mm
hingga ukuran debu dan apabila memadat dan membatu
dinamakan tufa. Tufa dapat juga mengandung beberapa
fragmen berukuran besar yaitu lapili atau breksi.
3.5.3 Lahar
A. Lahar dingin
49
yang dikendalikan gaya berat dan topografi, maka aliran
ini dapat mengangkut bongkah yang berukuran besar-
besar hingga jarak yang sangat jauh.
B. Lahar panas
50
lahar panas yang bisa membahayakan makhluk hidup
yang berada disekitar gunung api tersebut.
Endapan lahar
51
52