Anda di halaman 1dari 52

BAB 1

ATOM, UNSUR DAN MINERAL

1.1 ATOM

Atom dapat didefinisikan sebagai partikel terkecil yang tidak dapat


dibagi lagi oleh reaksi kimia. Inti atom atau nukleus teridiri atas neutron
dan proton yang dikelilingi oleh elektron yang bermuatan negatif. Dimana
setiap elektron bergerak dengan sangat cepat dan berada pada jarak yang
berbeda dari intinya. Elektron ini terikat pada inti atom oleh gaya
elektromagnetik. Atom yang memiliki jumlah proton dan elktron sama
bersifat netral, sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron
berbeda disebut ion. Pengelompokan atom didasarkan pada jumlah proton
dan neutron yang terdapat pada inti atom.

1
1.1.1 TEORI TEORI ATOM
 Teori Atom Dalton
Teori ini menyatakan bahwa:
 Setiap unsur teridiri dari partikel yang amat sangat kecil
disebut atom.
 Semua atom dari unsur yang sama adalah identik, namun
jika unsurnya berbeda maka atomnya berbeda pula.
 Atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan dalam
reaksi kimia.
 Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-
unsur yang berbeda
 Teori Atom J.J Thompson

Pada 1897, J.J Thompson melakukan eksperimen dengan sinar


katoda. Eksperimen tersebut menunjukan bahwa sinar katoda
terdefleksi oleh medan magnet maupun medan listrik. Hal ini
menunjukan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel yang
bermuatan listrik. Menurut kesimpulannya elektron bermuatan negatif
tersebar dalam bola bermuatan positif seperti roti kismis, dimana
kismis-kismis adalah elektron-elektron dan roti adalah bola yang
bermuatan positif.

 Teori Atom Rutherfod

Rutherfod mengemukakan pendapat bahwa model inti, dimana


dalam atom yang sebagian adalah ruang kosong terdapat inti yang
padat pejal dan masif bermuatan positif yang disebut inti atom dan
elektron-elektron negatif yang mengitari inti atom.

 Teori Atom Bohr

Bohr mengajukan model atom yang secara khusu merupakan model


atom hodrogen untuk menjelaskan fenomenaspektrum garis atom

2
hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron elektron bermuatan
negatif bergerak mengelilingi inti atom yang bermuatan positif dalam
jarak tertentu yang berbeda beda seperti orbit planet mengitari
matahari. Oleh karena itu teori ini disebut juga model tata surya.

 Teori Atom Mekanika Kuantum

Teori ioni dikemukakan oleh Louis de Broglie yang menyimpulkan


bahwa dalam model awan elektron, awan elektron terdiri dari elektron-
elektron yang bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat
mengelilingi inti atom yang tersusun dari proton yang bermuatan
positif dan neutron yang bermuatan netral.

1.2 UNSUR

Unsur adalah suatu zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat yang lebih sederhana melalui reaksi kimia. Unsur juga hanya
mengandung satu jenis atom saja. Terdapat sekitar 118 unsur yang telah
ditemukan oleh para ilmuwan. Unsur dapat dikelompokan berdasarkan
Sistem Tabel Periodik Unsur dan sifatnya, hasil pengelompokannya yaitu:

 Unsur logam

Unsur ini bisa menghantarkan listrik, bersifat basa, memiliki


kerapatan yang tinggi. Terdapat dibumi biasanya tercampur dengan
unsur lain di kerak bumi dalam bentuk mineral. Bentuknya berupa
solid atau padatan

 Unsur semi-logam

Unsur ini merupakan penghantar listrik yang buruk namun bisa


juga dibuat menjadi penghantar yang baik. Karena itulah unsur
kelompok ini biasa disebut semikonduktor.

3
 Unsur non-logam

Unsur dalalm kelompok ini merupakan unsur yang tidak dapat


menghantarkan listrik ataupun panas. Kebanyakan unsur dalam
kelompok ini banyak terdapat di alam dalam bentuk gas.

1.3 SENYAWA

Senyawa adalah suatu campuran yang terdiri dari dua unsur atau lebih
yang dapat diurai oleh reaksi kimia. Senyawa dibagi lagi menjadi beberapa
jenis :

 Asam
 Basa
 Senyawa ionik
 Garam
 Oksida
 Senyawa organik

4
1.4 MINERAL

Mineral adalah suatu bahan padat anorganik yang terbentuk secara


alami, terdiri dari unsur-unsur kimia dan mempunyai susunan atom yang
rapi. Apabila dalam kondisi dimana mineral dibatasi bidang datar dan
memiliki pusat, sumbu dan sudut simetri maka dikenal sebagai kristal.

Berikut adalah definisi mineral menurut beberapa ahli:

 “Mineral adalah sebuah elemen atau senyawa kimia yang


biasanya berbentuk kristal dan terbentuk hasil dari proses
geologi” (Nickel, E. H., 1995).
 “Mineral adalah zat anorganik yang terbentuk secara alamiah
dengan komposisi kimia dan sifat fisik yang dapat diprediksi”
(O’ Donoghue, 1990)
 “Mineral adalah suatu zat yang diproduksi oleh proses
anorganik secara alami, biasanya memiliki komposisi kimia
yang pasti dan jika terbentuk dalam kondisi yang
menguntungkan, sebuah struktur atom yang memiliki
karakteristik terntentu yang dinyatakan dalam bentuk kristal
dan sifat fisik lainnya” (Dana & Ford, 1932).
 “Setiap senyawa kimia berbeda yang bersifat anorganik,
mempunyai struktur molekul yang pasti atau sistem kristal dan
memiliki sifat fisik yang terdefinisi dengan baik, merupakan
spesies mineral” (Brush & Penfield, 1898).

1.4.1 Sifat Fisik Mineral

Berdasar sifat fisiknya kita dapat mengenal suatu mineral. Yang


termasuk sifat fisik mineral yaitu : bentuk kristalnya, berat jenis, bidang
belah, warna, kekerasan, goresan dan kilap. Berikut adalah sifat fisik
mineral yang dapat dipakai untuk mengenal mineral, yaitu:

5
1. Bentuk kristal (crystall form): Jika suatu mineral dapat
berkembang tanpa adanya gangguan maka mineral tersebut
akan memiliki bentuk kristal yang khas. Walaupun satu kristal
mineral tersusun dari unsur kimia yang sama tapi jika
bentuknya beda maka penamaan untuk kristal mineralnya pun
berbeda. Contohnya intan (diamond), dapat dikenal dengan
bentuknya yang segi delapan atau octahedron dan mineral grafit
dengan bentuk hexagonal yang pipih. Tapi keduanya memiliki
unsur kimia yang sama yaitu unsur Karbon (C). Perbedaan
bentuk tersebut dapat terjadi karena susunan atomnya yang
berbeda.

Diamond (C)
Copyright Lou Perloff / Photo Atlas of Minerals

6
Graphite (C)
Copyright Paul M Schumacher
2. Berat jenis (specific gravity): Berat jenis mineral dapat
ditentukan oleh kepadatan dari ikatan unsur-unsur atom yang
ada dalam susunan kristalnya.
3. Bidang belah (fracture): Mineral memiliki bidang yang
disebut bidang lemah, dimana bidang tersebut memiliki arah
tertentu yang membuat suatu mineral memiliki kecenderungan
untuk pecah.
4. Warna (color): Setiap mineral mempunyai ciri khas warna
tertentu seperti mineral dengan warna gelap menandakan
banyak mengandung unsur besi dan mineral dengan warna
terang diindikasikan banyak mengandung unsur alumunium.
5. Kekerasan (hardness): Setiap mineral mempunyai skala dari
yang terlunak ke yang terkeras (skala 1-10) yang disebut Skala
Kekerasan Mohs.

7
Kekerasan Mineral Rumus Kimia
(hardness)
1 Talc Mg3Si4O10(OH)2
2 Gypsum CaSO4 2H2O
3 Calcite CaCO3
4 Fluorite CaF2
5 Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
6 Othoclase KalSi3O8
7 Quartz SiO2
8 Topaz Al2SiO4(OH,F)2
9 Corundum Al2O3
10 Diamond C

6. Goresan pada bidang (streak): Beberapa jenis mineral


mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral
kuarsa dan pyrite, yang sangat jelas dan khas.
7. Kilap (luster): Kilap adalah kenampakan dari pantulan cahaya
dari permukaan suatu mineral

Kilap (luster)
1.4.2 SIFAT KIMIAWI MINERAL

Berdasarkan sifat kimianya, mineral dibedakan menjadi mineral


silikat dan non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native
Element, Halid, Karbonat, Hidroksida dan Phospat. Adapun mineral

8
silikat yaitu mineral yang mengandung Si, yang umumnya terdapat
dalam batuan.

a) Mineral Silikat

Hampir semua mineral pembentuk batuan adalah


mineral silikat (hampir 90%), yaitu mineral campuran
unsur Si dan O sengan beberapa unsur metal. Silikat
merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik
itu sedimen, batuan beku atau batuan malihan. Silikat
pembentuk batuan ini dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok ferromagnesium dan non-
ferromagnesium.

Berikut adalah contoh mineral silikat: 1. Mika Biotit


K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2, 2. Amfibol
(Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH), 3. Pyroksen
(Mg,Fe,Ca,Na) (Mg,Fe,Al)Si2O6, 4. Olivin
(Mg,Fe)2SiO4, 5. Kuarsa (SiO2), 6. Feldspar Alkali
(KalSi3O8), 7. Feldspar Plagiklas (Ca,Na)AlSi3O8), 8.
Mika Muskovit (K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F). Dari nomor 1-
4 adalah mineral ferromagnesium dan 5 hingga 8 adalah
mineral non-ferrimagnesium.

Quartz Olivine

9
Biotite Hornblende

K(Mg,Fe)3Si3O10(OH)2 Ca2(Mg,Fe)2Al(Si7Al)O22(OH,F)

b) Mineral Oksida

Mineral oksida terbentuk dari senyawa antara


oksigen dan unsur tertentu. Mineral ini biasanya lebih
keras dibanding mineral lainnya, tetapi tidak lebih keras
dari mineral silikat. Unsur unsur yang utama ditemui
dalam mineral oksida adalah chrom (Cr), besi (Fe),
alumunium (Al). Contoh mineral oksida adalah hematite
(Fe2O3), magnetite (Fe3O4), corrundum (Al2O3),
chromite (FeCr2O4) dan ilmenite (FeTiO3).

Magnetite Chromite

Fe3O4 FeCr2O4

10
c) Mineral Sulfida

Mineral ini merupakan persenyawaan yang terjadi


antara suatu unsur dengan unsur sulfur (belerang).
Biasanya bersenyawa dengan besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), timbal (Pb) dan merkuri (Hg). Mineral ini
juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Pyrite Cinnabar

FeS2 HgS

Galena

PbS

11
d) Mineral Sulfat

Mineral sulfat merupakan bentuk persenyawaan


antara sulfat (SO4) dan unsur-unsur lainnya. Biasanya
bersenyawa dengan unsur kalsium (Ca) dan barium (Ba).
Contoh dari mineral ini adalah Gypsum, Anhydrite dan
Barite.

Anhydrite Gypsum

CaSO4 CaSO4,2H2O

Barite

BaSO4

12
e) Mineral Karbonat

Mineral ini merupakan persenyawaan dengan ion


(CO3)2- dan disebut karbonat. Contoh dari mineral ini
kalsit, dolomit, malasit dan azurit.

Azurite Calcite

Cu3(CO3)2(OH)2 CaCO3

Dolomite Malachite

CaMg(CO3)2 Cu2CO3(OH)2

13
f) Mineral Hidroksida

Mineral hidroksida dicirikan oleh adanya ikatan


dengan senyawa OH- atau H2O yang membuat ikatannya
secara struktur lebih lemah dari mineral oksida.

Bauxite Limonite

Al(OH)3.nH2O FeO(OH).nH2O

g) Mineral Fosfat

Mineral ini terbentuk akibat dari persenyawaan


sengan senyawa PO43-. Umumnya berkilap kaca atau
lemak serta cenderung lunak dan rapuh tetapi fosfat juga

14
memiliki struktur kristal yang bagus dan berwarna.
Contoh mineralnya apatit dan turquoise.

Turquoise Apatite

CuAl6(PO4)4(OH)8 Ca5(F,Cl,OH)PO4

h) Mineral Halida

Mineral yang merupakan persenyawaan antara


unsur-unsur logam dan unsur-unsur yang halogen.
Memiliki struktur yang cenderung rapih. Contoh
mineralnya adalah fluorit, halit dan silvit.

15
Sylvite Fluorite

KCl CaF2

Halite

NaCl

i) Native elements

Native element atau unsur murni ini hanya terdiri dari


satu unsur penyusun saja. Mineral ini tidak mengandung
unsur lain selain unsur pembentuknya saja. Pada
umumnya sifatnya melleable, jika dipalu akan pipih dan
ditarik akan memanjang tetapi tidak akan kembali ke
bentuk semula jika dilepaskan. Native element ini dibagi
menjadi dua, yaitu:

16
 Metal dan logam : emas, perak dan
tembaga.
 Semimetal dan non-metal : antimony,
bismuth, grafit dan silfur.

Sistem kristalnya pun dibagi berdasarkan sifat


mineralnya contohnya logam, maka sistem kristalnya
isometrik. Jika semilogam, maka sistem kristalnya
adalah hexagonal. Jika non-logam maka sistem
kristalnya dapat berbeda-beda seperti intan sistem
kristalnya isometrik, sulfur sistem kristalnya
orthorhombic dan grafit sistem kristalnya hexagonal.

Gold Platinum

Au Pt

17
Diamond Silver

C Ag

Sulfur

Si

18
BAB 2

MAGMATISME

2.1 MAGMA

Dalam Glossary of Basic Geollogical Terms, magma adalah suatu


larutan silikat , yang kadang-kadang mengandung gas dengan persentase
sebesar persentase mineral padatnya (Akrherz, 2004). Dalam Glossary of
Geology; magma diartikan sebagai material batuan leleh yang terbentuk
secara alamiah, berasal dari dalam bumi dan memiliki kapabilitas sebagai
intrusi dan ekstrusi, batuan beku dapat terbentuk melalui pembekuan dan
proses-proses lain yang berhubungan dengannya (Gary dkk, 1972).

2.1.1 Asal Usul Magma

Asal usul magma berkaitan dengan proses yang ada dalam


permukaan bumi. Ada beberapa pendapat tentang asal – usul magma:

 Meleburnya batuan sebagai akibat dari gesekan deformasi


ini dibuktikan dengan terjadinya magma granit yang berasal
dari batuan ubahan.
 Penunjaman lempeng kerak bumi kedalam selubung bumi
(Ringwood, 1974). Akibat dari hujaman lempeng kerak
bumi terjadi tekanan dan suhu pun naik maka batuan yang
ada disekitarnya akan melebur menjadi magma.
 Pencairan bahan selubung bumi akibat penambahan H2O
yang berasal dari sedimen lautan dan alterasi gunung api,
bersama-sama dengan lempeng kerak bumi menunjam
kedalam selubung bumi (Tatsumi dkk, 1983).
 Pembubungan selubung bumi (upwelling mantle atau
plumbing mantle). Dalam hal ini sebagai akibat tertentu

19
bahan selubung bumi meleleh dan kemudian membumbung
naik secara diapirik atau seperti gelembung udara di dalam
air yang sedang naik (Sisson & Bronto, 1998; Maruyama
1999).
2.1.2 Sifat Magma

Magma adalah lelehan batuan panas yang bersifat mobile, bersuhu


tinggi dan berpijar. Magma yang mempunyai densitas ringan akan naik ke
permukaan melalui celah-celah yang ada dalam litosfir, jika magma dapat
mencapai permukaan bumi hingga keluar dan mengalir diatas permukaan
bumi maka disebut lava. Dalam perjalanan menuju permukaan bumi sifat
mobile magma dapat berkurang saat masih di dalam litosfir sehingga
magma akan diam dan terbentuklah dapur-dapur magma. Pada saat itulah
magma akan membeku sehingga ion-ion kehilangan gerak bebas dan
kemudian menyusun diri membentuk batuan beku. Namun tidak semua
bagian lelehan tersebut akan menghablur dalam waktu bersamaan, ada
juga mineral yang membeku pada saat masih bersuhu tinggi contohnya
olivine.

Magma di bawah permukaan bumi

20
Proses pengeluaran magma

Magma biasanya terletak di antara mantel atas (upper mantel) dan


lapisan litosfir paling bawah yang oleh ilmuwan disebut dengan
astenosfer. Magma yang bersusunan basa biasanya terdapat didaerah
regangan yang dilanjutkan pemisahan litosfir. Sedangkan magma yang
terbentuk akibat dari gesekan 2 lempeng litosfir dimana salah satu
lempengnya menyusup kedalam astenosfir. Kemudian terjadilah
peningkatan suhu dan tekanan sehingga terbentuklah lelehan batuan atau
yang disebut magma yang bersusunan asam.

Hampir seluruh komposisi magma terdiri dari 10 unsur kimia,


yaitu: Besi (Fe), Hidrogen (H), Oksigen (O), Silikon (Si), Titanium (Ti),
Alumunium (Al), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), Natrium (Na) dan
Kalium.

21
Seri Reaksi Bowen (urutan pembentukan mineral pada proses
pembekuan silikat mineral)

2.2 BATUAN BEKU

Batuan beku atau ignoeus rock adalah batuan yang terbentuk dari
magma yang mendingin atau membeku baik itu di dalam lapisan bumi
yang biasa disebut intrusif (plutonik) atau di permukaan bumi, ekstrusif
(vulkanik).

Batuan beku intrusif membeku di dalam lapisan bumi, biasanya


berbentuk euhedral atau sempurna. Karena proses pembekuannya yang
sangat lama dan tidak terjadi gangguan sehingga membentuk kristal yang
besar.

Batuan beku ekstrusif adalah batuan yang membeku di pemukaan


bumi, karena proses pembekuannya cepat sehingga bentuk kristal yang
dihasilkan pun kecil dan kurang sempurna. Bahkan yang pembekuannya
sangat cepat akan membentuk amorf.

22
Basalt

Obsidian

Muskovit

23
2.2.1 Struktur Batuan Beku

Berdasarkan tempat terbentuknya batuan beku struktur batuan beku


dibagi menjadi batuan intrusif dan ekstrusif. Akibat dari bedanya tempat
pembekuan maka strukturnya pun pasti berbeda. Dari batuan beku yang
tersingkap kita bisa melihat struktur batuan beku.

1. Struktur batuan beku intrusif

Batuan beku intrusif adalah batuan yang proses


pembekuannya terjadi di bawah permukaan bumi. Berdasarkan
kedudukan pada lapisan batuan yang diterobosnya batuan
intrusif dibagi menjadi dua yaitu konkordan dan diskordan.

A. Konkordan

Batuan intrusif yang sejajar disekitarnya, jenis jenis


dari tubuh batuan ini adalah:

 Sill, tubuh batuan yang posisi menerobosnya sejajar


dengan perlapisan batuan disekitarnya.
 Laccolith, tubuh batuan beku yang berbentuk kubah
(dome), tubuh batuannya menerobos perlapisan
batuan sehingga mendorong lapisan batuan yang
tadinya mendatar menjadi melengkung. Diameternya
berkisan 2-4 mil
 Lapolith, merupaka kebalikan dari laccolith,
bentuknya cembung ke bawah. Diameternya lebih
besar dari laccolith berkisar puluhan sampai ratusan
kilometer.
 Paccolith, tubuh batuan beku yang menempati sinklin
dan antiklin yang telah terbentuk sebelumnya.

24
Ketebalannya antara ratusan sampai ribuan
kilometer.

B. Diskordan

Tubuh batuan intrusif yang memotong lapisan batuan


disekitarnya. Jenis-jenisnya yaitu:

 Dyke, tubuh batuan beku yang memotong


lapisan disekitarnya dengan bentuk
memanjang. Ketebalannya berkisar beberapa
sentimeter sampai puluhan kilometer dengan
panjang ratusan meter.
 Batholith, tubuh batuan yang memiliki ukuran
yang sangat besar lebih dari 100 km2 dan
membeku pada kedalaman yang besar.
 Stock, tubuh batuan yang mirip batholith
tetapi ukurannya lebih kecil.

25
Struktur batuan beku intrusif

Dyke Sill

26
Laccolith

2. Struktur batuan beku ekstrusif

Batuan ekstrusif adalah batuan yang proses pembekuannya


terjadi di permukaan bumi. Batuan beku ini yaitu lava yang
memiliki struktur yang menunjukan proses yang terjadi pada
saat lava membeku. Struktur ini diantaranya:

 Masif, struktur yang memperlihatkan suatu massa


batuan yang terlihat seragam.
 Sheeting joint, struktur batuan beku yang terlihat
sebagai lapisan.
 Columnar joint, struktur batuan beku yang
memperlihatkan batuan terpisah poligonal seperti
batang pensil.
 Pillow lava, struktur batuan yang berbentuk
gumpalan. Disebabkan oleh proses pembekuan yang
terjadi pada lingkungan air.
 Vesikular, struktur yang memperlihatkan lubang-
lubang. Terjadi akibat pelepasan gas pada saat
pembekuan.

27
 Amigdaloidal, struktur vesikular yang terisi oleh
mineral lain seperti, kuarsa, kalsit atau zeolit.
 Struktur aliran, struktur ini memperlihatkan
kesejajaran mineral pada arah tertentu akibat dari
aliran.

2.2.2 Tekstur batuan beku

Magma merupakan larutan yang kompleks. Karena


terjadi penurunan temperatur, perubahan tekana dan
perubahan komposisi magma mengalami kristalisasi.
Perbedaan tempat pembekuan, temperatur dan te35kanan
membuat kristal yang terbentuk juga akan mempunyai
tekstur yang berbeda.

Berdasarkan hal diatas maka tekstur batuan beku


dibedakan menjadi:

1. Tingkat kristalisasi
 Holokristalin, batuan beku yang hampir
seluruhnya disusun oleh kristal.
 Hipokristalin, batuan beku yang tersusun oleh
kristal dan gelas.
 Holohyalin, batuan beku yang seluruhnya
tersusun atas gelas.
2. Ukuran butir
 Phaneritic, susunan mineralnya berukuran
kasar
 Aphanitic, susunan mineralnya halus.
3. Bentuk kristal:
 Euhedral, bentuk kristalnya sempurna

28
 Subhedral, bentuk kristal yang kurang
sempurna
 Anhedral, bentuk kristal yang tidak sempurna.
4. Berdasar kombinasi bentuk kristal
 Unidiomorf (Automorf), sebagian besar
kristalnya dibatasi oleh bentuk kristal
euhedral
 Hypidiomorf (Hypautomorf), sebagian besra
kristalnya berbentuk subhedral dan euhedral
 Allotriomorf (Xenomorf), penyusunnya
kebanyakan kristal berbentuk anhedral.
5. Berdasarkan keseragaman antar butirnya
 Equigranular, ukuran butir penyusun
batuannya hampir sama
 Innequigranular, kebalikan dari equigranular
dimana butir penyusun batuannya tidak sama.
2.2.3 Klasifikasi Batuan Beku

Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan tempat


terbentuknya, warna, tekstur dan mineraloginya.

1. Berdasar tempat terbentuknya batuan beku


dibedakan atas:
 Plutonik, batuan beku yang terbentuk jauh di
bawah permukaan bumi
 Hypabisal, batuan beku yang terbentuk tidak
jauh dari permukaan bumi
 Vulkanik, batuan beku yang terbentuk di
permukaan bumi
2. Berdasarkan warnanya mineral pembentuk batuan
beku ada dua, mineral mafic (gelap) seperti olivin,

29
piroksen, amphibol dan biotit. Sedangkan mineral
felsic (terang) seperti feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid. Klasifikasi berdasar warnanya yaitu:
 Leucocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic < 30%
 Mesocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic 30%-60%
 Melanocratic rock, memiliki kandungan
mineral mafic 60%-90%
 Hypermalanic rock, memiliki kandungan
mineral mafic > 90%
3. Berdasarkan kandungan kimianya (SiO2), batuan
beku diklasifikasikan menjadi 4, yaitu:
 Batuan beku asam (acid), kandungan SiO2
nya > 65%, contohnya Granit dan Ryolit.
 Batuan beku menengah (intermediet),
kandunga SiO2 nya 65% - 52%, contohnya
Diorit dan Andesit
 Batuan beku basa (basic), kandungan SiO2
nya 52% - 45%, contohnya Gabbro dan Basalt

30
 Batuan beku ultra basa (ultra basic),
kandungan SiO2 nya < 30%

Klasifikasi batuan beku berdasarkan tekstur dan


komposisi kimia

Tabel batuan beku berdasarkan kandungan mineral utama dan


minor mineral

Granites Andesitis Basaltis Ultramafis

Intrusive granite Diorite Gabro

Extrusive Rhyolite Andesite Basalt Peridotite

Komposisi Kuarsa, K- K-Ca Ca- Olivine


mineral feldspar Plagioclase Plagiclase Pyroxene
utama Na- Amphibol,
plagioclase Biotite

Mineral Muscovite, Pyroxene Olivine Ca-


Sedikit Biotite, Amphibole Plagioclase
Amphibole (Anortite)

31
Gabbro

Granite

Pegmatite

32
Granite

Pumice

Rhyolite

33
BAB 3

VOLKANISME

3.1 VOLKANISME

Volkanisme adalah segala proses yang berhubungan dengan


kegiatan kegunung apian (volcano), mulai dari terbentuknya magma di
dalam permukaan bumi hingga keluar ke permukaan bumi, melalui lubang
(kawah) atau rekahan, yang kemudian hasil dari pengeluaran magma ke
permukaan itu akan menyusun menjadi sebuah kerucut atau gunung.
Adapun ilmu yang mempelajari tentang gunung api disebut volkanologi.

Tempat tempat terjadinya proses volkanisme biasanya terdapat di


wilayah dimana terdapat dua lempeng litosfir yang saling berinteraksi.
Selain itu tempat dimana batas lempeng litosfir saling memisahkan diri
(divergen) seperti pada punggung tengah samudra juga terdapat kegiatan
volkanisme. Berdasarkan kegiatannya gunung api dibedakan menjadi
gunung api aktif, hampir mati atau memiliki potensi aktif kembali dan
gunung api yang sudah mati atau tidak aktif:

 Gunung api aktif


Biasanya gunung api aktif adalah gunung api yang
masih memeperlihatkan kegiatan-kegiatan kegunung
apian seperti letusan, gempa vulkanik dan kegiatan-
kegiatan lainnya.
 Gunung api yang hampir mati

Gunung api yang hampir mati biasanya tidak


memperlihatkan kegiatannya lagi, tetapi diduga bahwa
gunung api dalam kelompok ini kemungkinan besar
masih dapat aktif kembali di masa yang akan datang.
Biasanya gunung api ini memperlihatkan indikasi-

34
indikasi kearah bangunnya kembali, seperti adanya
sumber dan uap air panas.

 Gunung api mati

Gunung api yang telah mati atau punah adalah


gunung api yang sangat lama sekali tidak
memperlihatkan aktifitas kegunung apiannya dan juga
tidak memperlihatkan tanda tanda kearah itu.

Struktur utama gunung api

3.2 SEBARAN GUNUNG API

Di muka bumi ini gunung api tersebar hampir diseluruh benua dan
samudra, mereka tersebar secara berkelompok yang oleh Simkin & Siebert
(1994) dikelompokan menjadi 19 wilayah sebaran gunung api, jumlahnya
sekitar 1526 buah gunung api. Setiap kelompok sebaran gunung api itu
ada gunung yang paling terkenal karena seringnya terjadi kegiatan.
Contohnya, G. Kilaeau di Hawaii, G. Galapagos si Pasifik Timur, G. Etna

35
Jumlah Jumlah
gunung gunung
No Lokasi No Lokasi
api api

1 Eropa- 43 11 Alaska- 93
pegunungan Kepulauan
kaukasus Aleutian

2 Afrika-Laut 136 12 Kanada- 91


Merah Amerika
Serikat
bagian
Barat

3 Timur 49 13 Hawaii & 24


Tengah- Lautan
Samudra Pasifik
Hindia

4 Selandia 47 14 Meksiko 109


Baru-Fiji dan
Amerika
Tengah

5 Melanesia- 86 15 Amerika 202


Australia Selatan

6 Indonesia- 141 16 India barat 17


Kep
Andaman

7 Filipina- 64 17 Eslandia 35
Asia & Lautan
Tenggara Arktik

36
8 Jepang, 131 18 Lautan 35
Taiwan,Kep Atlantik
Mariana

9 &10 Kep Kuril, 192 19 Antartika 31


Kamchatka, & Kep
Mainland Sandwich
Asia

di Italia, G. Mayong di Filipina, G. Fuji di Jepang, Mt St Helena di

Amerika Serikat,dan Mt Erebus di Antartika.

Gunung api tidak semuanya berada di atas permukaan tetapi ada


juga yang berada di bawah laut (submarine volcano), hanya sedikit yang
muncul ke permukaan sebagai pulau gunung api, contohnya Hawaii,
Eslandia dan The Reunion of Hotspot Samudra India. Gunung api yang
berada di sekeliling Samudra Pasifik disebut Ring of Fire.

37
Sebaran gunung api di seluruh dunia

3.2.1 Sebaran Gunung Api di Indonesia

Gunung api aktif di indonesia ada 128 dan yang tercatat aktif ada
sekitar 84 gunung api. Gunung api itu tersebar mulai dari pulau Sumatra
ke Jawa lanjut ke Nusa Tenggara ke Kep Banda, Kep Halmahera dan
Sulawesi Utara. Di Indonesia sebaran gunung api dibagi menjadi empat,
yang biasa disebut busur gunung api :

 Busur Gunung Api Sunda, sebarannya mulai dari


pulau Sumatra berlanjut ke pulau Jawa, Bali hingga
Kep Nusa Tenggara.
 Busur Gunung Api Banda, sebaran gunung api ini
hanya terdapat di Kep Banda saja.
 Busur Gunung Api Halmahera, sebaran gunung
apinya ada di sekitara Halmahera dan Kep Maluku.
 Busur Gunung Api Sulawesi Utara-Sangihe,
sebaran gunung api nya berada di Sulawesi Utara
meuju Kep Sangihe, busur gunung api ini berlanjut
hingga ke Filipina.

38
Sebaran gunung api di Indonesia

3.2.2 Pembagian Gunung Api Aktif di Indonesia

Pengelompokan gunung api di Indonesia berdasar pada sejarah


letusannya, yaitu :

 Gunung Api Aktif Tipe A, gunung api yang tercatat pernah


meletus sejak tahun 1600. Tercatat ada 79 gunung api aktif
tipe A.
 Gunung Api Aktif Tipe B, gunung api yang letusannya
terjadi sebelum tahun 1600. Ada 29 buah gunung api dengan
tipe ini
 Gunung Api aktif Tipe C, gunung api yang berupa lapangan
solfatara dan fumarola. Gunung api dengan jenis ini tercatat
ada 21 buah (Bemmelen, 1949, van Padang, 1951,
Kusumadinanta, 1979).

39

3.3 Tipe Gunung Api

Tidak semua gunung api memiliki bentuk dan sifat yang sama.
Setiap gunung api pasti mempunyai karakteristik berbeda, sehingga
para ilmuwan mengelompokan gunung tipenya ke dalam beberapa
kelompok. Ada empat tipe gunung api, yaitu :

A. Tipe Gunung Api Komposit (Composite


Volcanoes)

Gunung api dengan tipe inin merupakan gunung api


dengan tipe terbanyak di dunia. Menurut McDonald
(1972), gunung api komposit adalah gunung api yang
tubuhnya terbentuk oleh material hasil erupsinya yang
bersusunan berlapis-lapis. Material penyusunnya terdiri
atas material klastik gunung api (piroklastik), koheren
lava dan lahar,sehingga disebut juga gunung api strato
(dari kata “strata”). Gunung api ini dicirikan oleh
bentuknya yang mengerucut simetri, lerengnya yang
berundak, dan tubuh yang besar. Bagian dalam gunung
ini terdiri dari pipa-pipa intrusi batuan beku.

40
Gunung Api Mayon, Luzon, Filipina

Struktur Strato Volcano

Gunung api tipe komposit rata-rata memiliki


kawah dibagian puncaknya hingga lereng bagian atas,
yaitu tempat berpusatnya kepundan atau kelompok
kepundan. Lava mengalir melalui rekahan yang ada di
dinding kawah atau di sepanjang pipa di lerengnya. Saat
tidak ada aktifitas gunung api tipe ini mengalami erosi

41
yang menghancurkan kerucut. Setelah kerucutnya
terkelupas oleh erosi, selanjutnya selanjutnya dikeraskan
dengan magma yang mengisi zona yang terkelupas
(berfungsi sebagai sumbat gunung api) dan celah hingga
tersingkap.
B. Gunung Api Perisai (Shield Volcano)

Secara tektonik gunung api tipe ini dapat terbentuk


pada pemekaran lantai samudra, membentuk mid
oceanic ridge basalt (MORB), hotspot, pulau gunung api
dan rift zone volcanism dapat dijumpai secara sejajar
negikuti arah keluarnya magma dan pergeseran lempeng.
Contohnya adalah Kep Hawaii. Saat lempeng membuka
magma akan mengisi celah yang kosong, saat lempeng
yang terbuka oleh tertutup oleh lava basal (ultra-basal),
proses pemekaran berlangsung pada titik yang paling
lemah pada sisi yang lain dan saat itu juga terbentuklah
gunung api yang lain.

Gunung api tipe Shield

42
Kilauea Volcano, Hawai

C. Kubah Lava (Lava Domes)

Kubah lava terbentuk dari kumpulan aliran lava yang


muncul di puncak seputar kawah gunung api,
membentuk morfologi kubah, yang dibentuk dalam satu
periode erupsi atau lebih.kubah lava akan terbentuk jika
magma yang keluar berbentuk kental, sehingga akan
menumpuk diatas lubang kepundan dan membentuk
bukit. Karena proses pembekuan yang cepat maka lava
itu tidak jatuh ke lereng, maka kubah beku yang
dihasilkan tersebut mengeras. Kubah lava ini biasanya
menyusun gunung api tipe komposit. Diameter kubah

43
lava dan volume kubah lava bervariasi tergantung dari
besarnya kawah di puncak gunung api.

Bentuk dari kubah lava

3.4 ERUPSI GUNUNG API


Keluarnya magma dari dalam permukaan gunung api ke permukaan
bumi disebut erupsi. Magma yang benar-benar keluar dalam bentuk cair
dan pijar setela membekudan membatu membentuk batuan ekstrusica

(ekstrusive rocks) atau batuan beku luar. Sedangkan magma yang


membeku sebelum mencapai permukaan disebut batuan beku intrusi
dangkal. Baik proses keluarnya magma ke permukaan bumi maupun
hanya menerobos sampai dekat permukaan digolongkan sebagai erupsi.
Sesuai dengan kegiatan magma di dalam permukaan bumi erupsi
dapat terjadi secara meletus atau secara meleleh. Erupsi secara meletus
disebabkan oleh tekanan gas yang tinggi dalam permukaan bumi.
Sedangkan erupsi secara meleleh dikarenakan rendahnya tekanan gas yang
ada dalam magma.
3.4.1 Klasifikasi erupsi berdasar asal usul bahan penyusun

Berdasar asal-usul bahan hasil kegiatan, erupsi gunung api dapat


dibagi menjadi 3 yaitu:

44
 Erupsi magmatik (magmatic eruptio), erupsi yang
menghasilkan bahan padat berasal dari magma.
 Erupsi freatik atau letusan hidroklastika (phreatik eruption,
hidrovolcaninc eruption, hydroclastic explotion), erupsi
dimana bahan yang dilontarkan keluar dari lubang kawah
berasal dari batuan samping.
 Erupsi freatomagmatik (phreatomagmatic explosions,
hydromagmatic explosive), erupsi atau letusan di mana
sebagian besar bahan yang dikeluarkan sebagian dari batuan
magma dan sebagian lagi langsung dari magma. Atau
bahasa sederhananya freatomagnetik merupakan letusan
yang bersifat transisi.
3.4.2 Klasifikasi erupsi berdasarkan sifat kegiatan

Berdasar sifat kegiatannya atau meknismenya erupsi gunung api


dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

 Erupsi lelehan (effusive eruptions), keluarnya magma secara


meleleh. Erupsi jenis ini berasal dari magma yang
berkomposisi basa, dikarenakan temperaturnya sangat
tinggi dan unsur volatil juga masih terlarut dalam magma.
Karena itu magma basa hanya mempunyai kandungan
oksigen yang sedikit sehingga tekanannya pun kecil.
 Erupsi letusan (exclusive eruption), keluarnya magma
secara meletus, erupsi jenis ini menghasilkan bahan klastika
dengan ukuran butir beragam dari halus sampai kasar.
Erupsi jenis ini berasal dari magma yang bersifat asam dan
intermediet, karena proses diferensiasi dan membekunya
magma, maka unsur volatil menyatu dan keluar dari cairan
magma membentuk gas. Dengan begitu magma asam
memiliki kandungan oksigen yang tinggi.

45
 Kombinasi Erupsi Efusive dan Eksplosif, erupsi berselang
seling antara efusiva dan eksplosiva. Biasanya di selingi
oleh fase dimana gunung api beristirahat dimulai dari sangat
singkat atau hanya beberapa tahun sampai sangat lama
dalam hitungan ratusan tahun bahkan hingga ribuan tahun.
3.4.3 Kasifikasi berdasar lokasi

Berdasar lokasi terhadap gunung api utama, erupsi dapat dibagi


menjadi 3, yaitu :

 Erupsi pusat (central eruption), erupsi jenis ini terjadi di


kawah pusat atau puncak gunung.
 Erupsi lereng (flank eruptions), bila erupsi terjadi di lereng
kerucut gunung api utama. Erupsi ini dibagi lagi menjadi
dua yaitu erupsi terminal, erupsi terjadi pada satu titi. Dan
erupsi linier , erupsinya terjadi pada beberapa titik yang
membentuk kelurusan.
 Erupsi eksentrik (excentric eruptions), bila erupsi terjadi
diluar gunung utamanya. Erupsi ini bisa terjadi di kaku atau
daratan disekitar gunung api utama.

3.5 BAHAN YANG DIKELUARKAN PADA ERUPSI GUNUNG


API

Saat terjadi erupsi tentunya gunung api mengeluarkan berbagai


bahan yang berupa cair atau encer pijar yang keluar dari pusatnya dan
dinamakan lava atau berupa fragmen-fargmen bebatuan berukuran

46
bongkah hingga debu halus yang disemburkan dengan letusan. Disamping
itu juga dikeluarkan sejumlah gas dan uap.

Produk produk yang dikeluarkan dari kegiatan gunung api dapat


dikelompokan menjadi 4, yakni aliran lava, gas dan uap, piroklastika atau
rempah-rempah gunung api dan lahar.

3.5.1 Tipe Lava


Tipe lava dibagi menjadi 3 kelompok :
 Lava basaltis

Lava ini merupakan lava yang paling sering dikeluarkan dan


berasal dari magma yang bersusunan mafis, bersuhu tinggi dan
punya viskositas rendah. Lava ini dapat keluar mengikuti
struktur lereng dan mampu menyebar hingga jarak yang sangat
jauh dari sumbernya dan magma yang dikeluarkan cukup
banyak.

 Lava andesitis

Lava ini merupakan lava yang bersifat transisi, yaitu lava


yang mempunyai komposisi basaltis dan rhyolitis. Lava jenis ini
tidak dapat mengalir jauh dari pusatnya dan mempunyai sifat
fisik kental.

 Lava rhyolitis
Magma jenis ini sifatnya sangat kental, jarang sekali
dijumpai dalam bentuk lava, karena sudah membeku
dibawah permukaan bumi.
3.5.2 Piroklastika

47
Piroklastika atau rempah-rempah gunung berapi, “Pyro” berarti
pijar dan klastika adalah bentuk fragmental. Piroklastika terdiri dari
fragmen-fragmen berukuran halus hingga ukuran bongkah besar yang
disemburkan pada saat terjadi letusan. Fragmen-fragmen tersebut berasal
dari pipa tubuh gung api dan yang berasal dari magma yang membeku
yang turut terseret ketika ada tekanan gas tinggi menghembus keudara.
Piroklastika dapat diangkut oleh udara yang kasar akan dijatuhkan
disekitar gunung api , sedang kan yang halus akan berada di atmosfir
dalam waktu yang lama bahkan hingga berhari-hari. Piroklastika
dikelompokan berdasarkan kepada ukuran dan bentuk fragmen dan tingkat
konsolidasinya.

 Bom vulkanik adalah fragmen berukuran > dari 64 mm.


Karena pada saat dilempar keudara keadaanya masih berupa
lelehan, maka pada saat membeku dan jatuh ada yang masih
terputar, dan adapula yang jatuh bagian dalamnya masih
bersifat leleh pijar, setelah mendingin seluruhnya akan
menyerupai “kerak roti”. Kumpulan bom-bom volkanik
yang memadat dan membentuk sekelompok batuan,
dinamakan aglomerat. Sedangkan untuk fragmen-fragmen
berukuran bongkah yang bentuknya menyudut akan
memadat dan membentuk batuan sebagai breksi vulkanik.
 Lapili adalah fragmen yang berukuran antara 64 mm sampai
2 mm dan jika memadat akan membentuk batuan dinamakan
lapili aglomerat atau lapili breksia.

48
 Debu vulkanik adalah fragmen yang berukuran < dari 2mm
hingga ukuran debu dan apabila memadat dan membatu
dinamakan tufa. Tufa dapat juga mengandung beberapa
fragmen berukuran besar yaitu lapili atau breksi.

Erupsi gunung api

3.5.3 Lahar

Lahar meruapakan aliran yang merupakan campuran air dan bahan


lepas berbagai ukuran, mulai dari abu, kerikil hingga bongkah, yang
berasal dari letusan/kegiatan gunung api. Berdasar cara terjadinya kita
kenal lahar ada dua jenis, yaitu lahar dingin dan lahar panas.

A. Lahar dingin

Piroklastika gunung api yang masih belum


terkonsolidasi dan masih terkumpul dibagian puncak dan
lereng, dan kemudian rempah itu larut bersama air
dikarenakan ada hujan, maka bahan tersebut akan
mengalir kebawah sebagai aliran pekat dengan densitas
tinggi. Karena densitasnya yang tinggi serta geraknya

49
yang dikendalikan gaya berat dan topografi, maka aliran
ini dapat mengangkut bongkah yang berukuran besar-
besar hingga jarak yang sangat jauh.

Endapan lahar dingin dicirikan oleh pemilahannya


yang sangat buruk, meskipun masih nampak adanya
kecenderungan bahwa rempah yang besar dan berat akan
berada pada bagian bawah dari endapan. Setelah jarak
yang sangat jauh dengan sumbernya, lahar ini akan
berangsur menjadi sungai dan mengendapkan bebannya
sebagaimana sungai biasa.

Aliran lahar dingin

B. Lahar panas

Beberapa gunung api, dasar kepundannya kedap


terhadap air sehingga sejumlah air hujan akan terkumpul
membentuk sebuah danau. Jika gunung api yang
memiliki danau tersebut meletus maka akan
memuntahkan seluruh danau beserta isinya yang sudah
tercampur dari bahan-bahan magma, jadilah campuran
antara air dan magma yang masih panas tersebut menjadi

50
lahar panas yang bisa membahayakan makhluk hidup
yang berada disekitar gunung api tersebut.

Endapan lahar

51
52

Anda mungkin juga menyukai