Anda di halaman 1dari 2

Kasus HIV

Tn. H 45 tahun, dirawat di rumah sakit, dengan diagnosa Meningitis Tb Dengan B20. 1
minggu sebelumnya pasien sering banyak tertidur dan bicara tidak nyambung, nyeri kepala,
dan akhirnya dibawa ke rumah sakit Hermina Arcamanik karena tiba-tiba jatuh dan
mengalami penurunan kesadaran. Setelah dirawat selama 3 hari, pasien dirujuk ke RSHS
dan dirawat diruang HCU selama 3 hari. Saat ini pasien dirawat diruang infeksi. Hasil
pengkajian: pasien mengeluh sesak napas disertai batuk berdahak hingga mengganggu
aktivitas .
Pasien bekerja sebagai supir truk dan menyatakan kerap kali bergunta-ganti pasangan.
Pasien merasa menyesal dengan apa yang telah ia lakukan. Sejak pasien dinyatakan
menderita HIV, pasien tidak memberitahukan pada keluarganya bahkan ketika ia dirawat di
Rumah sakit di tempat rantaunya, tidak ada keluarga dan teman yang menjenguk ke RS.
Pasien khawatir dengan penyakitnya, pasien sering bertanya apakah penyakitnya bisa
disembuhkan. Selain itu, pasien khawatir terkait nasib keluarganya karena ia sudah tidak
bisa bekerja lagi, dan jika ia kembali ke kampung halamannya, keluarganya akan tertular
oleh penyakitnya dan menolak kehadirannya.
Pasien bercerita dengan menghindari kontak mata. Sebelumnya pasien mengeluh sering
diare dan batuk lebih dari 1 bulan disertai penurunan berat badan. Pasien mengatakan telah
didagnosa HIV dan telah mengkonsumsi obat ARV selama 7 bulan. Pasien memiliki riwayat
konsumsi alkohol namun telah berhenti semenjak menikah. Pasien juga memiliki riwayat
merokok lebih dari 1 bungkus setiap hari namun telah berhenti semenjak sakit. Tidak ada
anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama. Tidak ada penyakit bawaan dalam
keluarga klien
TD: 130/80mmHg, Nadi : 76x/menit reguler , Suhu : 36, RR: 30 x/ menit. BB: 42,8 kg,
TB: 165 cm. Terdapat bercak putih dan sariawan di mulut. Terdapat retraksi intercosta,
ronchi +/+ di apex.
Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh Hb 10.5 g/dl, Ht 30.1%, Eritrosit 3.67 juta
/uL, Leu 10.23 10^3/uL, trombosit 235 ribu/uL, saturasi O2 94.2 %, CD4% 22.61 %
Kesan pemeriksaan rontgen dada: TBC paru aktif disertai limfadenopati perihiller kanan dan
tidak tampak kardiomegali.
Kesimpulan pemeriksaan CT scan: meningeal enhancement berlebih di daerah cisierna
basalis, tentorium cerebelli dan fissure interhemisfer – menyokong suatau meningitis disertai
hydrocephalus komunikans

Ranitidine injeksi 2x1 (IV) 08.00 dan 20.00


Rifampisin 450 gram 1x1 (oral) 06.00
INH 300 gram 1x1 (oral) 06.00
PZN 500 gram 1x1 (oral) 06.00
Etambutol 500 mg 1x1 (oral) 06.00
Vit B6 1x1 (oral) 06.00
ARV 1x1 (oral) 21.00
Dexamethasone 3x1 (IV) 08.00, 16.00, 24.00
Topik diskusi
1. Jelaskan faktor risiko dari kasus tersebut di atas?
2. Jelaskan pengkajian yang penting dilakukan pada kasus diatas?
3. Jelaskan patofisiologi dan buatlah analisis data hingga muncul masalah keperawatan
untuk kasus diatas?
4. Interpretasi pemeriksaan penunjang
5. Sebutkan masalah legal etik pada pasien
6. Buatlah Nursing Care Plan yang mencakup rencana intervensi dan kriteria evaluasi
dari kasus diatas!
7. Cari dan sertakan 2 jurnal ilmiah terbaru yang mendukung terhadap intervensi
keperawatan yang diberikan

Anda mungkin juga menyukai