Referensi Buku :
Ritzer, George. 2014. Sosiologi Ilmu pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : RajaGrafindo
Persada.
Referensi Jurnal :
Ahamad , Sufyan. 2012. Teori Dramaturgi Erving Goffman
BAB II
PEMBAHASAN
1
Ritzer, George. 2014. Sosiologi Ilmu pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Hlm 74-
80
ketimbang model pengetahuan, padangan burke adalah pandangan bahwa hidup
bukan seperti drama, tapi hidup itu sendiri adalah drama.
Dalam dramaturgi terdiri dari front stage (panggung depan yaitu bagian
pertunjukan yang berfungsi mendefinikan situasi penyaksi pertunjukan .Front
stage dibagi menjadi dua bagian. Pertama setting, yaitu pendangan fisik yang
harus ada jika ada aktor tersebut memainkan perannya , dan kedua front
personal yaitu berbagai perlengkapan sebagai pembahasan perasaan dari sang
actor. Back stage (panggung belakang) yaitu itu ruang dimana disitulah berjalan
pertunjukan oleh tim (masyarakat rahasia yang mengatur pementasan masing-
masing faktor.)
Goffman mendalami dramaturgi dari segi sosiologi. Yang menggali
segala macam prilaku interaksi yang dilakukan dalam pertunjukkan
penghidupan sehari-hari yang menampilkan diri sendiri dalam cara yang sama
dengan cara seorang actor menampilkan karakter orang lain dalam sebuah
pertunjukkan drama. Cara yang sama ini berarti mengacu pada persamaan yang
berarti ada pertunjukkan yang ditampilkan. Goffman mengacu pada
pertunjukkan sosiologi, pertunjukkan yang terjadi di masyarakat untuk
memberi kesan yang baik untuk mencapai tujuan. Tujuan dari presentasi
Goffman ini, adalah penerimaan penonton akan manipulasi. Sehingga seorang
actor berhasil, maka penonton akan melihat actor sesuai sudut dan memang
yang ingin diperlihatkan oleh actor tersebut. Dramaturgi yang mempelajari
konteks dari prilakunya tersebut yang dimana teori dramaturgi ini mengalami
bahwa interaksi antar manusia ada kesepakatan prilaku yang disetujui yang
dapat mengantarkan kepada tujuan akhir dari maksud interaksi sosial
tersebut.Dalam teori dramaturgi ini menjelaskan bahwa identitas manusia
adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut merupaj-kan bagian
kejiwaan psikologi yang mandiri. Identitas manusia bisa saja beruba-ubah
tergantung dari interaksi dengan orang lain. Dan disinilah dramaturgi ini masuk,
bagaimana kita menguasai interaksi tersebut.
Dalam dramaturgi ini interaksi sosial yang dimaknai sama dengan
pertunjukkan teater, manusia adalah actor yang berusaha untuk
menggabungkan karakteristik personal dan tujuan pada orang lain melalui
pertunjukkan dramanya sendiri. Dalam mencapai tujunnya tersebut, menurut
konsep dramaturgi manusia akan mengembangkan prilaku-prilaku yang
mendukung perannya tersebut. Selayaknyanya pertunjukkan drama, seorang
actor drama kehidupan juga harus mempersiapkan perlengkapan persiapan.
Dengan konsep dramturgi dan permainan peran yang dilakukan manusia,
terciftalah suasana-suasana dan kondisi interaksi yang kemudian memberikan
makna tersendiri munculnya pemaknaan ini sangat bergantung pada latar
belakang sosial masyarakat itu sendiri dan kemudian terbentuklah masyarakat
yang mampu beradaptasi dengan corak kehidupan.2
2
Ahamad , Sufyan. 2012. Teori Dramaturgi Erving Goffman. Diakses pada 18 Februari 2019
2.3 Hubungan antara Teori Pertukaran (Exchange Theory) dan Teori Dramaturgi
terhadap Pendidikan.
Adapun hubungan pendidikan yang dapat dikaitkan dengan kedua teori ini yaitu:
Pertama, teori pertukaran (exchange) menrut George Casper Homen, seperti yang
telah disebutkan tadi, pertukaran sosial ada cost (biaya), reward (imbalan),
profit(keuntungan). Cost adalah perilaku seseorang yang dapat dianggap mendapat
imbalan atau tidak. Reward adalah imbalan yang diberikan oleh cost. Sedangkan
profit adalah keuntungan maupun reward yang didapatkan dari cost. Ungkapan ini
memamg tidak semua menghasilkan keuntungan bagi seseorang yang
mengeluarkan dan memberikan reward tersebut. Jika teori pertukaran ini dikaitkan
dalam dunia peendidikan, maka ini masuk pada tujuan proporsisi sukses milik
George Homan, yang dimana setiap tindakan dilakukan seseorang akan
menghasilkan suatu perilaku yang khas dari orang tersebut, yaitu misalnya apabila
seseorang berhasil memperoleh tujuan (goals) nya maka orang tersebut akan
kembali mengulang tindakan tersebut. Seperti contoh ketika seorang mahasiswa
ingin mendapatkan nilai yang tinggi, maka ia akan berusaha semaksimal mungkin
mencapai nilai targer tersebut, dengan belajar yang tekun, giat, serta disiplin dalam
belajar. Dengan belajarnya yang tekun tadi, akan mendapatkan reward (imbalan)
atas usaha kerja kerasnya dalam mencapai target nilai yang diinginkan tersebut.
Profit yang dialami pun akan mendapatkan keuntungan dari kerja kerasnya tadi,
dan dari pembahasan inilah bahwa yang nama nya belajar dengan tekun, giat, dan
ulet tadi, dapat diperoleh dengan baik, atau dengan kata lain “Tiada Usaha yang
Mengkhianati Hasil”.
Adapun teori yang kedua yaitu, teori Dramaturgi kaitannya dengan
pendidikan yaitu, teori ini digunakan untuk menganalisis berbagai bentuk praktik
komunikasi nya. Selain untuk mnganalisis sebuah peristiwa, dramaturgi ini juga
dipakai sebagai sebuah strategi pembelajaran dalam pendidikan, seperti pengajaran
ilmu-ilmu sosial, budaya maupun politik. Seperti contohnya ruangan kelas itu
digunakan sebagai panggung dalam sebuah drama, pemerannya atau aktornya
adalah mahasiswa yang sedang menuntut ilmu. Dengan diarahkan atau disutradarai
oleh dosen sebagai pengajar dan sebagai transfer ilmu. Posisi mahasiswa di ruang
kelas ini sebagai audience, dan scenario yang lain adalah bahan pengajaran dengan
fokus-fokus materi yang disampaikan. Misalnya penyampaian materi mengenai
tentang kebudayaan yang di transferkan oleh dosen ke mahasiswa. Yang dimana
setting tersebut diatur oleh sedemikian rupa, jika dosen memberikan tugas
mengenai materi tersebut, maka mahasiswa harus mengerjakan tugas nya secara
cermat dan tetap focus pada materi yang disampaikan oleh dosen terhadap
mahasiswa nya. Itulah sepenggal kehidupan mengenai interaksi-interaksi yang
dibangun oleh para aktornya dalam memperbaiki kinerja dan goals nya (tujuan)
dalam menjalani peranannya sebagai dirinya sendiri terhadap apa yang diinginkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Perukaran (Exchange Theory) ini, termasuk kedalam paradigma
perilaku sosial, yang tokoh utamanya adalah George Homan. Sedangkan Teori
Dramaturgi merupakan teori khusus yang termasuk kedalam paradigma Definisi
Sosial, yang mana ini dikemukakan oleh tokoh Goffman. Kedua teori ini
membahas tentang realitas fakta hubungan yang terjadi pada interaksi masyarakat
saat ini, yang dapat kita lihat seperti, adanya pada teori pertukaran, yaitu pertama,
teori pertukaran (exchange) menrut George Casper Homen, seperti yang telah
disebutkan tadi, pertukaran sosial ada cost (biaya), reward (imbalan),
profit(keuntungan). Cost adalah perilaku seseorang yang dapat dianggap mendapat
imbalan atau tidak. Reward adalah imbalan yang diberikan oleh cost. Sedangkan
profit adalah keuntungan maupun reward yang didapatkan dari cost. Ungkapan ini
memamg tidak semua menghasilkan keuntungan bagi seseorang yang
mengeluarkan dan memberikan reward tersebut. Sedangkan pada teori Dramaturgi
ini yaitu tentang praktik komunikasi yang terjalin antar aktornya, dalam setting
yang diatur sedemikian rupa seperti halnya dalam menjalani kehidupan pada
realitas pada masa kini.
3.2 Saran
Diharapkan penulis dan pembaca, dapat mengetahui, memahami, serta dapat
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai adanya pembahasan Teori Pertukaran
(Exchange Theory), Teori Dramaturgi dan bagaimana kedua teori tersebut hubungannya
dengan dunia pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………………..1
BAB I ............................................................................................................. Error! Bookmark not defined.
LATAR BELAKANG .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………..1
Tujuan……………………………………………………………………………..1
BAB II .......................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 2
2.1 TEORI PERTUKARAN ( Exchange ) ................................................................................................ 2
2.2 TEORI DRAMATURGI ...................................................................................................................... 4
2.3 Hubungan antara Teori Pertukaran (Exchange Theory) dan Teori Dramaturgi terhadap
Pendidikan. .................................................................................................................................................. 7
BAB III......................................................................................................................................................... 9
PENUTUP.................................................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................................ 9
3.2 Saran ...................................................................................................................................................... 9
Tugas Makalah
( Hubungan Teori Pertukaran dan Teori Dramaturgi Dengan Pendidikan )
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga Makalah yang
berjudul Hubungan Teori Pertukaran dan Teori Dramaturgi Dengan Pendidikan dapat
terselesaikan. Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan teman-teman dan
dosen pembimbing yang telah berkontribusi dengan membantu memberikan pendapat tentang
materi yang akan kami jabarkan ini.
Dan harapan kami semoga Makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan wawasan, pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih
banyak sekali kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan Makalah ini.
Pendahuluan
Latar Belakang
Manusia pastinya akan melakukan hubungan dan pengaruh timbal balik dengan manusia
yang lain, dalam rangka memenuhi kebutuhan dan mempertahankan kehidupannya. Interaksi
sosial merupakan bentuk dari dinamika sosial budaya yang ada dalam masyarakat. Dengan
demikian, interaksi sosial memungkinkan terjadinya perubahan – perubahan di dalam
masyarakatnya yang akan membentuk hal – hal yang baru dalam membuat dinamika masyarakat
menjadi hidup. Interaksi yang terjadi menjadi sebuah proses komunikasi untuk mencapai tujuan
atau kebutuhannya tersebut. Dalam proses tersebut terdapat unsur ganjaran, pengorbanan, dan
keuntungan. Unsur – unsur ini muncul dalam dalam teori Pertukaran Sosial ( Social Exchange
Theory ). Dalam interaksi manusia menekankan dimensi ekspresif / aktivitas manusia. Pernyataan
ini, menekankan pada teori Dramturgi yang bermakna manusia ada dalam cara mereka
membicarakan diri dalam cara mereka membicarakan diri sendiri dalam interaksi dengan orang
lain yang juga mengekspresikanif.
Pendidikan adalah suatu proses pengembangan kepribadian. Visi pendidikan Nasional ialah
terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan beribawa untuk
memberdayakan semua Negara Indonesia, berkembang menjadi manusia yng berkualitas.
Sehingga mampu pro-aktif menjawab tantangan pada zaman kini yang selalu berubah, untuk
menggapai tercapainya visi ini. Ditetapkan serangkaian prinsip penyelenggaraan pendidikan untuk
dijadikan landasan dalam pelaksanaan reformasi pendidikan. Salah satu prinsip yang diterapakan
dalam pendidikan yaitu, diselenggarakan proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik
yang berlangsung sepanjang hayat. Sosial dan budaya adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
Struktur sosial masyarakat dan kebudayaan adalah suatu konteks, suatu lingkungan, dan segala
sesuatu yang berada didalamnya akan dapat dimengerti.
Rumusan Masalah
1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Teori Pertukaran (Exchange Theory).
2) Untuk memberikan informasi mengenai apa yang dimaksud dengan Teori Dramaturgi.
3) Untuk memberikan pemahaman dan wawasan mengenai hubungan Teori Pertukaran dan
Teori Dramaturgi terhadap pendidikan.