Anda di halaman 1dari 4

Cara Kerja Enzim

Cara enzim bekerja adalah dengan membentuk senyawa enzim-substrat, kemudian menghasilkan
suatu produk tanpa merubah senyawa enzim itu sendiri, setelah produk terbentuk maka enzim
akan melepaskan diri untuk membentuk senyawa baru dengan substrat yang lain.

Ada 2 (dua) cara kerja enzim :

1. Lock and key (gembok dan anak kunci)


Setiap enzim memiliki sisi aktif yang tersusun dari sejumlah asam amino. Bentuk sisi
aktif ini sangat spesifik, sehingga hanya molekul dengan bentuk tertentu yang dapat
menjadi substrat bagi enzim.
2. Induced fit (induksi pas)
Sisi aktif enzim merupakan bentuk yang tidak kaku (fleksibel). Ketika substrat memasuki
sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif berubah bentuk sesuai dengan bentuk substrat kemudian
terbentuk kompleks enzim-substrat. Pada saat produk sudah terlepas dari kompleks, maka
enzim lepas dan kembali bereaksi dengan substrat yang lain.

Enzim bekerja dengan cara mengkatalis reaksi sehingga meningkatkan kecepatan reaksi yang
dilakukan dengan menurunkan energi aktivasi (energi yang dibutuhkan untuk reaksi).

Tubuh manusia adalah kesatuan yang sangat kompleks dari berbagai sistem. Di dalam sistem
tubuh manusia tersebut, tentu terjadi berbagai reaksi kimia yang alamiah. Beberapa reaksi kimia
tersebut biasanya berlangsung dengan sangat cepat.

Kecepatan proses reaksi dalam tubuh manusia tersebut dipengaruhi oleh zat yang membantu atau
berperan dalam reaksi kimia itu sendiri. Zat ini menjadi sangat penting. Jika zat ini tidak ada,
berbagai reaksi kimia dalam tubuh manusia tidak dapat terjadi. Zat penting ini disebut fermen
atau lebih dikenal masyarakat dengan sebutan enzim.

Kandungan Enzim

Sebagai zat, enzim merupakan biomolekul berupa protein yang memiliki fungsi sebagai katalis
atau senyawa yang dapat mempercepat terjadinya proses reaksi tanpa dirinya sendiri habis
karena proses reaksi. Dalam prosesnya tersebut, enzim membutuhkan sebuah energi bernama
energi aktivasi yang lebih rendah.

Enzim adalah satuan protein yang terdiri atas molekul-molekul berbentuk besar dengan massa
yang berat. Enzim memiliki protein yang cenderung tidak terlalu tahan terhadap panas, enzim
jenis ini disebut juga apoenzim.
Selain protein, enzim terdiri atas zat lain berupa besi, tembaga, dan seng. Dalam istilah enzim,
zat-zat logam tersebut dikenal dengan sebutan gugus prostetik. Jika dua zat yang berbeda
kandungan tersebut, protein dan zat logam bergabung, kedua zat tersebut akan membentuk
holoenzim.

Kinerja Enzim dalam Tubuh

Sebagai zat penting yang berfungsi dalam proses kimia dalam tubuh, kinerja enzim dalam tubuh
manusia dipengaruhi beberapa hal, seperti substrat, suhu, keasaman, kofaktor, dan inhibitor.
Kandungan protein dalam enzim membuatnya menjadi rentan terhadap keadaan pH serta suhu di
sekitarnya. Jika tidak sesuai, hal ini dapat mempengaruhi kerja dari enzim dalam tubuh manusia.
Racun dan obat-obatan adalah dua faktor yang dapat menurunkan kinerja enzim.

Spesifikasi dan Mekanisme Cara Kerja Enzim

Spesifikasi enzim sangat peka terhadap reaksi yang dikataliskan. Reaksi tersebut meliputi bentuk
muatan karakterisktik hidrofilik dan substrat. Beberapa enzim, bahkan, menunjukkan keakuratan
dan spesifikasinya dalam keadaan tertinggi ketika terjadi pengkopian atau pengekspresian
genom. Enzim yang bekerja dengan sistem tinggi seperti ini memiliki mekanisme kerja seperti
melakukan pengecekan berulang kali.

Spesifikasi enzim dibedakan dalam dua jenis, yaitu spesifikasi enzim yang dikenal dengan istilah
kunci dan gembok dan spesifikasi dengan model ketepatan induksi.

1. Spesifikasi Model “Kunci dan Gembok”

Spesifikasi jenis ini pertama kali dikemukakan oleh Emil Fischer. Fischer mengemukakan
pendapatnya bahwa struktur enzim dan substrat memiliki bentuk dan geometri ruang yang saling
“klop” atau memenuhi. Itulah alasan mengapa spesifikasi ini disebut spesifikasi kunci dan
gembok. Namun, Fischer kesulitan ketika harus menjelaskan tentang stabilitas keadaan transisi
yang bisa dicapai oleh enzim dengan spesifikasi ini.

2. Spesifikasi Ketepatan Induksi

Temuan lebih baru pun dengan cepat mengganti teori tentang spesifikasi “kunci dan gembok”
ini. Temuan model spesifikasi ketepatan induksi ini juga merupakan hasil “renovasi” dari
spesifikasi terdahulu. Daniel Koshland mengatakan bahwa enzim memiliki bentuk yang fleksibel
sehingga bentuknya dapat berubah mengikuti interaksi yang terjadi antara enzim dan substrat.

Sebagai sebuah zat yang membantu terjadinya proses kimia dalam tubuh manusia, enzim
memiliki mekanisme kerja dalam melakukan “tugasnya”. Mekanisme enzim adalah sebagai
berikut.

Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi aktivasi. Caranya adalah dengan menciptakan
sebuah lingkungan baru yang memiliki keadaan transisi yang stabil.
Enzim bekerja dengan cara menurunkan energi pada saat keadaan transisi. Penurunan energi ini
dilakukan tanpa mengubah bentuk dari subtrat. Caranya adalah dengan menciptakan lingkungan
baru yang berdistribusi dengan muatan yang berlawanan dengan keadaan enzim yang bertransisi.

Enzim menyediakan sebentuk lintasan sebagai alternatif.

Enzim bekerja dengan cara menurunkan reaksi perubahan entropi dengan cara membawa
substrat pada orientasi yang lebih tepat untuk bereaksi. Mekanisme ini melibatkan destabilisasi
pada keadaan dasar enzim.

Sumber: http://www.adipedia.com/2011/04/fungsi-enzim-pada-tubuh-manusia.html

Anda mungkin juga menyukai