Khoirul Ummah6969696969699669
Khoirul Ummah6969696969699669
A. IDENTITAS MODUL
VII-1
Peta Kompetensi
Kompetensi Dasar 9
Membandingkan berbagai sistem evaluasi
kesesuaian lahan yang ada di Indonesia
Kompetensi Dasar 8
Membandingkan sistem pendekatan
fisiografik dan parametrik untuk Kompetensi Dasar 5
kepentingan evaluasi berbagai Menerapkan metode survai dan
penggunaan lahan dengan benar pengambilan contoh tanah di
lapangan dengan benar
Kompetensi Dasar 7
Menganalisa klasifikasi kesesuaian
Kompetensi Dasar 4
lahan untuk tanaman dengan benar
Mempersiapkan data/informasi
pendahuluan yang dibutuhkan
Kompetensi Dasar 6 untuk pelaksanaan survai tanah
Menganalisa klasifikasi kemampuan dan sumberdaya lahan dengan
lahan dengan benar benar
Kompetensi Dasar 3
Mengorganisir data-data yang diperlukan untuk kepentingan
evaluasi lahan dengan benar
Kompetensi Dasar 2
Menunjukkan cara dan pendekatan evaluasi lahan yang benar sesuai
dengan tujuan dan manfaat evaluasi lahan yang ingin dicapai
Kompetensi Dasar 1
Menjelaskan defnisi, tujuan, manfaat, dasar-dasar evaluasi
lahan, serta ruang lingkup evaluasi lahan dengan benar
VII-2
B. MATERI PERKULIAHAN
VII-3
- Tahap kedua; membuat deliniasi lahan yang diinginkan atau sesuai
dengan persyaratan tumbuh.
Padi T S R R R T R T T R/S
Kopi S R T S R R S R R R
Coklat S S T S R R S R R R
Teh T R T R T S R R T R
Tembakau S R T S R R S R R R
Jeruk S S T T R R S S S R/S*
Rami S S T S R R R R R R
VII-4
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
VII-5
3. Memerlukan pendekatan multidisiplin dari bernagai ilmu, meliputi
ilmu-ilmu alam,teknik, dan sosial-ekonomi.
4. Evaluasi dilakukan berdasarkan kondisi lahan, juga
mempertimbangkan kondisi sosial-ekonomi dan kebijakan nasional.
5. Penilaian kesesuaian lahan dilakukan atas dasar penggunaan yang
berkelanjutan (lestari). Penggunaan lahan sedapat mungkin jangan
sampai menyebabkan kerusakan lingkungan dikemudian hari.
6. Evaluasi lahan melibatkan pertimbangan berbagai penggunaan lahan
lainnya. Jika evaluasi hanya dilakukan terhadap satu jenis
penggunaan, maka potensi penggunaan lain yang lebih
menguntungkan tidak teramati.
Inti dari prinsip dan kerangka evaluasi kesesuaian FAO di atas adalah
perumusan konsep penggunaan lahan dan penilaian terhadap sifat fisik lahan
dan kondisi lain yang mendukung, terutama sosial ekonomi. Penilaian ini
sebaiknya dilakukan pada kesatuan lahan yang telah dikondisikan memiliki
sifat yang relatif sama.
Penggunaan karakteristik lahan untuk keperluan evaluasi lahan
bervariasi. Sebagai gambaran Tabel 17 menunjukkan variasi dari
karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi
kesesuaian lahan oleh beberapa sumber yaitu : Staf Peneliti PPT (1983);
Bunting (1981) Sys et al. (1993); CSR/FAO (1983); dan Driessen (1971).
VII-6
Tabel 7.2 Karakteristik lahan yang digunakan sebagai parameter dalam evaluasi lahan untuk pertanian
Staf PPT (1983) Bunting (1981) Sys et al. (1993) CSR/FAO (1983) Driessen (1971)
• Tipe hujan (Oldeman) • Periode • Temperatur rerata • Temperatur rerata • Lereng
• Kelas drainase pertumbuhan (°C) atau elevasi (°C) atau elevasi • Mikrorelief
• Sebaran besar butir tanaman • Curah hujan (mm) • Curah hujan (mm) • Keadaan batu
(lapisan atas) • Temperatur rerata • Lamanya bulan kering • Lamanya bulan • Kelas drainase
• Kedalaman efektif pada periode • Kelembaban udara kering • Regim kelembaban
• Ketebalan gambut pertumbuhan • Kelas Drainase • Kelembaban udara • Salinitas/
• Dekomposisi gambut • Curah hujan • Tekstur/Struktur • Kelas drainase alkalinitas
• KTK tahunan • Bahan kasar • Tekstur • Kejenuhan basa
• Kejenuhan basa • Kelas drainase • Kedalaman tanah • Bahan kasar • Reaksi tanah (pH)
• Reaksi tanah (pH) • Tekstur tanah • KTK liat • Kedalaman tanah • Kadar pirit
• C-organik • Kedalaman • Kejenuhan basa • Ketebalan gambut • Kadar bahan
• P-tersedia perakaran • Reaksi tanah (pH) • Kematangan gambut organik
• Salinitas/DHL • Reaksi tanah (pH) • C-organik • KTK liat • Tebal bahan
• Kedalaman pirit • Salinitas/ DHL • Aluminium • Kejenuhan basa organik
• Lereng (%)/mikro relief • Pengambilan hara • Salinitas/DHL • Reaksi tanah (pH) • Tekstur
• Erosi (N, P, K) oleh • Alkalinitas • C-organik • Struktur, porositas,
• Kerusakan karena banjir tanaman • Lereng • Aluminium dan tingkatan
• Batu dan kerikil, • Pengurasan hara • Genangan • Salinitas/DHL • Macam liat
penghambat pengolahan (N, P, K) dari • Batuan di permukaan • Alkalinitas • Bahan induk/
tanah • Kadar pirit
tanah • CaCO3 cadangan mineral
• Pori air tersedia • Gypsum • Lereng • Kedalaman efektif
• Penghambat • Jumlah basa total • Bahaya erosi
pertumbuhan karena • Genangan
kekurangan air • Batuan di
• Kesuburan tanah permukaan
• Permeabilitas lapisan atas • Singkapan batuan
VII-7
a. Kesesuaian tingkat order (ordo)
Keadaan kesesuaian lahan tingkat ordo merupakan penilaian secara
global. Biasanya digunakan pada skala eksplorasi wilayah. Biasanya tingkat
negara dengan skala peta yang dihasilkan 1: 1.000.000. Kelas kesesuaian
lahan terdiri dari order (ordo) yang menggambarkan tingkat kesesuaian
lahan dari satu ordo. Sistem ini menggunakan 2 ordo, yaitu Sesuai (S) dan
Tidak Sesuai (N).
VII-8
Pada umumnya kategori kelas terdiri dari 5 kelas, dimana ordo Sesuai
(S) terdiri atas 3 (tiga) kelas dan ordo Tidak Sesuai (N) terdiri atas 2 (dua)
kelas. Kelas kesesuaian lahan tersebut ditentukan oleh faktor
pembatas/penghambat yang mungkin dapat terdiri dari beberapa faktor.
Pembagian serta definisi secara kualitatif dari masing-masing kelas dapat
dijelaskan sebagai berikut:
VII-9
c. Kesesuaian Lahan pada Tingkat Sub-kelas
Jenis pembatas ini ditunjukkan dengan simbol huruf kecil yang ditulis
setelah simbol kelas. Misalnya S2n, artinya lahan tersebut mempunyai kelas
kesesuaian S2 (cukup sesuai) degan pembatas n (ketersediaan hara)
(Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007). Dalam satu sub-kelas dapat
mempunyai lebih dari satu simbol pembatas, namun yang diperkenankan
hanya sampai tiga simbol pembatas, dimana pembatas paling dominan ditulis
paling depan.
VII-10
d. Kesesuaian Lahan pada Tingkat Unit
VII-11
Penetapan Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual dan Potensial
VII-12
Tabel 7.3. Kriteria Kesesuaian Lahan Tanaman Kedelai (Glycine max L.merill)
Kualitas/ Karakteristik Kelas kesesuaian lahan
No.
lahan S1 S2 S3 N
1. Temperatur (t)
Temperatur rata-rata (oC) 23 - 25 20 - 23 18 - 20 < 18
25 - 28 28 - 32 > 32
2. Ketersediaan air (w)
1. Curah hujan (mm) 350 - 1100 250 - 350 180 – 250 < 180
pada masa 1100 - 1600-1900 > 1900
pertumbuhan 1600
2. Kelembaban (%) 24 - 80 20 - 24 < 20
80-85 > 85
3. Ketersediaan oksigen (o)
Drainase Baik,agak Agak cepat, Terhambat Sangat
terhambat sedang terhambat,
cepat
4. Media perakaran (r)
1. Tekstur Halus, agak - Agak kasar Kasar
halus, sedang
2. Bahan kasar (%) < 15 15 - 35 35 - 55 > 55
3. Kedalaman efektif (cm) > 75 50 - 75 20 - 50 < 20
5. Gambut:
1. Ketebalan (cm) < 60 60 – 140 140 - 200 > 200
2. Kematangan saprik saprik, hemik, fibrik
hemik fibrik
6. Retensi hara (f)
1. KTK liat (cmol) >16 ≤ 16
2. Kejenuhan basa (%) > 35 20 - 35 < 20
3. pH H2O 5,5 - 7,5 5,0 - 5,5 < 5,0
7,5 - 7,8 > 7,8
4. C-organik (%) > 1,2 0,8 - 1,2 < 0,8
7. Toksisitas (x)
Salinitas (dS/m) <6 6-7 7-8 >8
8. Sodisitas (xn)
Alkalinitas/ESP (%) < 15 15 - 20 20 - 25 > 25
9. Bahaya sulfidik (xs)
Kedalaman sulfidik (cm) > 100 75 - 100 40 - 75 < 40
10. Bahaya erosi (e)
1. Lereng (%) <8 8 - 16 16 - 30 > 30
2. Bahaya erosi Sangat Rendah - Berat Sangat
rendah sedang berat
11. Bahaya banjir (b)
Genangan F0 - F1 > F1
12. Penyiapan lahan (p)
1. Batuan di permukaan(%) <5 5 - 15 15 - 40 > 40
2. Singkapan batuan(%) <5 5 - 15 15 - 25 > 25
Sumber: Balai Penelitian Tanah, 2003.
VII-13
Tabel 7.4. Penilaian klasifikasi kesesuaian lahan aktual untuk tanaman
kedelai (Glycine max L.merill)
Temperatur (t)
1.Temperatur rata-rata 22o C S2
VII-14
Satuan lahan dengan karakteristik lahan yang dapat diperbaiki makan kelas
kesesuaian lahannya akan berubah, sedangkan satuan lahan dengan
karakteristik lahan yang tidak dapat diperbaiki, maka tidak akan mengalami
perubahan kelas kesesuaian lahan.
VII-15
Tabel 7.5 Jenis Usaha Perbaikan Menurut Tingkat Pengelolaannya
Kualitas/ Karakteristik Tingkat
No Jenis Usaha Perbaikan
Lahan Pengelolaan
1. Regim Radiasi
• Panjang Penyinaran Tidak dapat di perbaiki -
matahari
2. Regim Suhu Tidak dapat di perbaiki -
3. Regim Kelembaban Udara Tidak dapat di perbaiki -
4. Ketersediaan air
• Bulan Kering Irigasi Sedang, tinggi
• Curah hujan Irigasi Sedang, tinggi
5. Media Perakaran
• Drainase Pembuatan saluran drainase Sedang, tinggi
• Tekstur Tidak dapat di perbaiki -
• Kedalaman efektif Penghancuran lapisan padas Tinggi
• Kematangan gambut Pengaturan sistem drainase Tinggi
• Ketebalan gambut Teknik pemadatan gambut Tinggi
6. Retensi Hara
• KTK Penambahan BO Sedang, tinggi
• pH Pengapuran Sedang
7. Ketersediaan hara
• N-total Pemupukan Sedang, tinggi
• P2O5 tersedia Pemupukan Sedang, tinggi
• K2O dapat ditukar Pemupukan Sedang, tinggi
8. Bahaya Banjir
• Periode Pembuatan Tanggul Tinggi
• Frekuensi Pengaturan drainase Tinggi
9. Kegaraman
• Salinitas Reklamasi Sedang, tinggi
10. Toksisitas
• Kejenuhan Al Pengapuran Sedang, tinggi
• Lapisan pirit Pengaturan drainase Sedang, tinggi
11. Mekanisasi (Terrain) Tidak dapat di perbaiki -
VII-16
Tabel 7.6 Penilaian kesesuaian lahan aktual dan potensial untuk tanaman
kedelai pada tingkat pengelolaan rendah
Kelas Kelas
Kualitas/Karakteristik
Kesesuaian Upaya Perbaikan Kesesuaian
Lahan
Aktual Potensial
Temperatur (t)
1. Temperatur rata-rata S2 Tidak dapat S2
diperbaiki
Ketersediaan air (w)
1. Curah hujan pada masa S1 - S1
pertumbuhan
Media perakaran (r)
1. Tekstur S1 - S1
2. Kedalaman efektif S1 - S1
Retensi hara (f)
1. KTK liat S2 Penambahan BO S1
2. Kejenuhan basa S1 - S1
3. pH H2O S1 - S1
4. C-organik
S2 Penambahan BO S1
Bahaya erosi (e)
1. Lereng S2 Konservasi S1
Penyiapan lahan (p)
1. Batuan di permukaan S1 - S1
2. Singkapan batuan S1 - S1
Klasifikasi Kesesuaian
S2eft S2t
Lahan
VII-17
C. FORMAT RANCANGAN TUGAS
1. TUJUAN TUGAS
Mahasiswa secara berkelompok menganalisis klasifikasi kesesuaian
lahan aktual atas penggunaan lahan (komoditas tertentu)
berdasarkan matching data syarat penggunaan lahan dan
karakteristik tanah/ lahan
2. URAIAN TUGAS
a. Obyek Garapan
- Lembar data karakteristik lahan (Tabel Lampiran 7.1)
- Syarat tumbuh tanaman
- Form isian tugas
b. Metode/ cara pengerjaan (acuan cara pengerjaan)
- Mahasiswa secara berkelompok mengumpulkan syarat
penggunaan lahan atau syarat tumbuh tanaman untuk
masing-masing penggunaan lahan (komoditas) yang telah
ditentukan
- Berdasarkan persyaratan penggunaan lahan mahasiawa
merinci data karakteristik lahan dan kualitas lahan yang
diperlukan untuk penilaian dalam evaluasi lahan
- Evaluasi kesesuaian lahan dilakukan dengan matching data
antara syarat penggunaan lahan dengan data karakteristik
tanah/kualitas tanah.
- Kesesuaian lahan diklasifikasikan sampai pada tingkat Sub-
kelas.
VII-18
d. Proses penugasan dan pembelajaran
- Penjelasan materi tugas, kriteria penilaian dan batas waktu
pengumpulan (disampaikan satu minggu sebelumnya)
- Pembagian tugas sebagai berikut:
• Kelompok I: Jagung
• Kelompok II: Kentang
• Kelompok III: Kacang Tanah
• Kelompok IV: Ubi jalar
• Kelompok V: Singkong
• Kelompok VI: Sayuran dataran tinggi
• Kelompok VII: Kelapa sawit
• Kelompok VIII: Tebu
VII-19
3. RUBRIK PENILAIAN
a. Laporan (50 %)
Ketepatan
Tidak tepat
waktu Tepat waktu - - - 2
waktu
pengumpulan
Tidak
Kerapihan Rapih - - - 2
Rapih
Kelengkapan 60 % 40 - 60 % < 60 %
100 % terisi 80 % terisi 4
Isian terisi terisi terisi
b. Presentasi (50 %)
VII-20
Perhitungan Nilai
- Nilai per Komponen (NCo): (S1 x NC1) + (S2 x NC2) + ...... + (Sx x NCy)
S : Skor, NC : Nilai kriteria
- Nilai Kompetensi (NCi) = 0,5 (NCa) + 0,5 (NCb)
- Kriteria Kompetensi: > 85 : Sangat Kompeten
70 – 85 : Cukup Kompeten
60 – 70 : Kurang Kompeten
< 60 : Tidak Kompeten
VII-21
Kelas : ___________________
FORM TUGAS
-Klasifikasi Kesesuaian Lahan - Kelompok : ___________________
Kualitas/
Nilai Data Kelas Kesesuaian
Karakteristik Lahan
VII-22
Kelas : ___________________
FORM TUGAS
-Klasifikasi Kesesuaian Lahan - Kelompok : ___________________
Klasifikasi Kesesuaian
Lahan
Daftar Pustaka
(Disusun sesuai dengan format yang baku)
VII-23
Tabel Lampiran 7.1 Data Karakteristik Lahan
Tekstur
Lereng Sistem
No Drainase Genangan/ Kedalaman Suhu
Relief makro Permeabilitas Penggunaan Pasir Debu Liat
SPL alami banjir efektif Udara
Slope Panjang Lahan
--------------%-----------
1. Lereng tengah 12 % ± 200 m Agak Lambat Sangat Tegalan lahan 40 cm 21.28 50 35 15
dataran vulkanik lambat jarang kering
2. Berombak 19 % 30 m Sedang Sedang Jarang Kebun 61 cm 20.38 45 40 15
Campuran
3. Berombak 57 % 500 m Agak Agak Cepat Tanpa Perkebunan 20 cm 19.96 55 30 15
Cepat
4. Berombak 54 % 50 m Baik Sedang Tanpa Tegalan 67 cm 18.37 40 50 10
5. Berbukit 56 % ± 500 m cepat Cepat Tanpa Hutan 59 cm 18.52 40 55 5
terbuka
6. Lereng tengah 12 % ± 200 m Agak Lambat Sangat Tegalan lahan 51 cm 21.28 50 40 10
dataran vulkanik lambat jarang kering
7. Berbukit 56 % ± 500 m cepat Cepat Tanpa Hutan 59 cm 18.52 10 85 5
terbuka
8. Datar 25 % 50 m Sedang Sedang Tanpa Tegalan 62 cm 19.92 55 30 15
9. Berbukit 56 % ± 500 m cepat Cepat Tanpa Hutan 59 cm 18.52 10 85 5
terbuka
10. Lereng tengah 12 % ± 200 m Agak Lambat Sangat Tegalan lahan 40 cm 21.28 55 35 10
dataran vulkanik lambat jarang kering
VII-24
D. DAFTAR PUSTAKA
FAO. 1976. A framework for land evaluation. FAO Soils Bulletin 32. Soil
Resources Development and Conservation Services, Land and Water
Development Division. Rome.
Sys, C., Van Ranst, E and Debaveye. 1991. Land Evaluation, part II : Methods in
land evaluation. Agricultural Publication No. 7. General
Administration for Development Coorporation. Brussels.
VII-25