Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

Proses memproduksikan atau mengangkat minyak terdapat berbagai macam


fenomena yang terjadi dilapangan. Tidak semua metode produksi yang digunakan
dapat meningkatkan perolehan minyak secara maksimal, hal ini dikarenakan oleh
karakteristik reservoir yang berbeda di setiap lapangan.

Keberhasilan dalam peningkatan perolehan minyak sangat ditentukan oleh


karakteristik reservoirnya dan metode produksi/pengangkatan yang digunakan.
Karakteristik reservoir terdiri dari : sifat fisik batuan reservoir, sifat fisik fluida
reservoir, kondisi reservoir dan jenis reservoirnya. Metode pengangkatan terdiri dari :
 Natural Flow (sembur alam)
 Artificial Lift (sembur buatan)
- Gas Lift
- Pompa Sucker Rod
- Pompa Reda
- Progressive Cavity Pump (PCP)
- Hydraulic Pump
Berdasarkan karakteristik reservoirnya, data-data karakteristik reservoir
manakah yang paling mendominasi sehingga dapat digunakan untuk penentuan
metode produksi yang optimum serta mampu mengupayakan peningkatan perolehan
minyak.

Karakteristik reservoir diperoleh dari suatu kegiatan yang dinamakan


penilaian formasi, dimana kegiatan itu meliputi Analisa Cutting, Analisa Core
(Coring), Analisa PVT, Logging, dan Well Testing. Kegiatan penilaian formasi
tersebut dapat mengetahui data karakteristik yang menggambarkan reservoir, antara
lain sifat fisik batuan (porositas, permeabilitas, saturasi, tekanan kapiler, wetabilitas,
dan kompresibilitas batuan), sifat fisik fluida (SGminyak, viskositas minyak, faktor
volume formasi minyak, dan kelarutan gas dalam minyak), kondisi reservoir (tekanan
dan temperatur reservoir), jenis reservoir berdasarkan mekanisme pendorong (water
drive, gas cap drive, solution gas drive, gravity segregation drive, combination drive),
WOR, GOR. Data karakteristik reservoir tersebut menjadi dasar dari pemilihan
metode produksi untuk mengetahui berapa OOIP, cadangan, Productivity Indexnya
serta dilengkapi karakteristik dari lubang bor, karakteristik produksi.

Metode sembur alam biasanya digunakan pada saat awal produksi yaitu saat
tekanan formasi masih mampu mengangkat fluida kepermukaan. Optimasi produksi
untuk metode sembur alam dilakukan dengan mengetahui pressure lost yaitu apabila
pressure lost lebih kecil dari tekanan alir dasar sumur maka sumur tersebut dapat
flowing. Namun jika tekanan reservoir sudah tidak dapat mengangkat fluida
kepermukaan maka perlu dilakukan metode sembur buatan (Artificial Lift).

Adapun macam-macam metode pengangkatan buatan yang akan dibahas


meliputi gas lift, sucker rod pump, electrical submersible pump, hydraulic pump,
serta progressive cavity pump. Dalam penentuan metode pengangkatan buatan
membutuhkan parameter perencanaan dimana perencanaan tersebut dibutuhkan
peranan data karakteristik reservoir dan metode artificial lift juga dipengaruhi
beberapa faktor antara lain : lokasi lapangan (onshore atau offshore), ketersediaan
sumber tenaga (listrik dan gas), kondisi reservoir (GOR, produktifitas sumur, water
cut, tekanan alir dasar sumur dan mekanisme pendorong), kondisi fluida (viskositas
dan kandungan pasir), kondisi lubang sumur (temperatur, kedalaman dan
kemiringan), faktor ekonomi, problem produksi sumur yang terjadi (paraffin,
kepasiran, korosi), prediksi performance sumur, produksi sumur, kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki masing-masing metode.
Penentuan metode produksi optimum diperoleh dari peranan data karakteristik
reservoir yang sesuai, biaya operasi yang rendah, mampu menghasilkan laju produksi
tinggi, menghasilkan produksi komulatif besar, mudah mengatasi problem produksi
yang terjadi, serta memiliki banyak kelebihan dan sedikit kekurangan.

Anda mungkin juga menyukai