Anda di halaman 1dari 3

ISU-ISU AKUNTANSI INTERNASIONAL: UPAYA PENYERAGAMAN STANDAR

PENGERTIANAKUNTANSI INTERNASIONAL

Akuntansi internasional didefinisikan sebagai akuntansi untuk transaksi antar negara


pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan dan harmoni standar di
perusahaan mulai dengan akuntansi internasional adalah pada saat mendapatkan kesempatan
melakukan transaksi ekspor atau impor. Ekspor diartikan sebagai penjualan ke luar negeri dan
dimulai saat perusahaan penjual domestik mendapatkan order pembelian dari perusahaan
pembeli asing. Kesulitan-kesulitan mulai timbul pada saat perusahaan domestik ingin melakukan
investigasi terhadap kelayakan perusahaan pembeli asing. Jika para pembeli diminta untuk
memberikan informasi finansial berkaitan dengan perusahaannya, ada kemung kinan bahwa
informasi finansial tersebut tidak mudah diinterpretasikan, mengingat adanya asumsi-asumsi
akuntansi dan prosedur akuntansi yang tidak lazim di perusahaan penjual. Sebagian besar
perusahaan yang baru terjun di bisnis internasional bisa meminta bantuan kepada pihak bank atau
kantor akuntan dengan keahlian internasional untuk menganalisis dan mengintepretasikan
informasi finansial tersebut. Keterlibatan perusahaan dalam akuntansi internasional juga tidak
dapat dihindar kan saat perusahaan membuka operasi di luar negeri, baik yang hanya berupa
pemberian lisensi produksi terhadap perusahaan milik pihak lain di luar negeri maupun pendirian
anak perusahaan di luar negeri. Dalam hal pemberian lisensi, perusahaan perlu juga
mengembangkan suatu sistem akuntansi yang memungkinkan pemberi lisensi untuk melakukan
pengawasan atas pelaksanaan perjanjian kerja, pembayaran royalty dan bimbingan teknis serta
pencatatan pendapatan dari luar negeri dalam kaitannya dengan pajak yang harus dibayar
perusahaan Akuntansi untuk operasi anak perusahaan di luar negeri harus sesuai dengan aturan-
aturan yang ditetapkan oleh pemerintah dan institusi yang berwenang di negara yang
bersangkutan, yang berbeda dengan aturan-aturan di negara induk perusahaan Selain itu harus
dibuat juga sistem informasi manajemen untuk memonitor, mengawasi bidang produksi,
pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar modal juga tumbuh pesat
yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi dan nformasi sehingga memungkinkan
transaksi di pasar modal internasional berlangsung secara real time basis

MANFAAT DARI HARMONISASIAKUNTANSI INTERNASIONAL

Ada banyak manfaat dari harmonisasi akuntansi internasional. Pertama, bagi banyak
negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang memadai Standar yang
diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi biaya penyiapan untuk negara-negara
tersebut melainkan juga memungkinkan mereka untuk dengan sketika menjadi bagian dari arus
utama standar akuntansi yang berlaku secara internasional Kedua, internasionalisasi yang
berkembang dari perekonomian dunia dan meningkatnya saling ketergantungan dari negara-
negara di dalam kaitannya dengan perdaga ngan dan arus investasi internasional adalah
argumentasi yang utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansi dan audit yang berlaku
secara internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi transaksi-transaksi
internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumberdaya, dan dapat
menjadikan pasar uang inter nasional menjadi lebih efisien Ketiga, adanya kebutuhan dari
perusahaan-perusahaan untuk memperoleh modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah
laba ditahan untuk mendanai proyek-proyek dan pinjaman-pinjaman luar negeri yang tersedia,
telah meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi. Sebagai akibatnya, para pemasok
modal, di dalam maupun di luar negeri, cenderung untuk mengandalkan diri pada laporan
keuangan untuk mengambil keputusan-keputusan investasi dan pinjaman yang terbaik, dan
cenderung untuk menun jukkan pilihannya pada pelaporan yang dapat diperbandingkan.18
BATASAN PADA HARMONISASIAKUNTANSI INTERNASIONAL Harmonisasi akuntansi internasional
pada dasarnya memiliki keterbatasan.harmonisasi akuntansi. Sebagai akibatnya, para pemasok
modal, di dalam maupun di luar negeri, cenderung untuk mengandalkan diri pada laporan
keuangan untuk mengambil keputusan-keputusan investasi dan pinjaman yang terbaik. dan
cenderung untuk menun jukkan pilihannya pada pelaporan yang dapat diperbandingkan.

BATASAN PADA Harmonisasi akuntansi internasional

pada dasarnya memiliki keterbatasan. Hal ini dise- babkan karena beberapa faktor.
Pertama, pemungutan pajak bagi semua negara adalah satu sumber permintaan yang terbesar
akan adanya jasa-jasa akuntansi. sistem pemungutan pajak berbeda-beda secara internasional,
dengan mudah dapat diperkirakan bahwa ia akan mengarah kepada perbedaan di dalam prinsip-
prinsip dan tansi yang digunakan secara internasional dibuat untuk mencapai arah Kedua,
kebijakan-kebijakan akuntansi hampir selalu perekonomian atau sasaran politik maupun ekonomi
yang kompatibel dengan sistem terdapat sedikit politik yang menyertainya disuatu negara tertentu.
Karena hanya internasional harapan untuk memiliki satu sistem politik atau ekonomi tunggal
secara dapat diperkirakan bahwa yang terjadi di dalam sistem ekonomi akan terus menjadi
halangan bagi harmonisasi akuntansi internasional oleh para Ketiga, beberapa rintangan bagi
harmonisasi itu diciptakan ekstrem akuntan sendiri melalui persyaratan lisensi nasional yang ketat.
Satu contoh yang terjadi pada tahun 1976, ketika profesi Prancis meminta para akuntan asing
berpraktik di Prancis untuk mengikuti sebuah ujian lisan. Sebagai akibat dari pengalaman orang-
orang Prancis tadi, EEC menjadi ikut terlibat dengan kualifikasi dari para auditor Versi yang
diterbitkan pertama kali dari draft Perintah Kedelapan telah menimbulkan beberapa kendala
mengenai kemampuan para akuntan asing untuk melakukan praktik nya di negara-negara anggota
EEC. letkaoui, Ahmed Riahi op cut h 2a-23
PERKEMBANGAN HARMONISASIAKUNTANSIINTERNASIONAL

Usaha untuk mengharmonisasikan akuntansi secara internasional sudah dim sejak lama
bahkan sebelum terbentuknya International Accounting Stundard Commitee (IASC) didirikan pada
tahun 1973. Pada tahun 1959, lacob Krayenhof, mitra pendiri sebuah firma akuntan independen
Ero yang utama mendorong agar usaha pembuatan standar akuntansi internasional dimulai. Pada
tahun 1976, 0rganisasi untuk Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic
Cooperation and Development 0ECD) mengeluarkan Deklarasi Investasi dalam Perusahaan
Multinasional yang berisi panduan untuk" Pengungkapan Informasi". Tahun 1978 Komisi
Masyarakat Eropa mengeluarkan Dekrit Keempat sebagai langkah pertama menuju harmonisasi
akuntansi Eropa. Pa tahun 1981 IASC mendirikan kelompok konsultatif yang terdiri dari organisasi
non anggota untuk memperluas masukan-masukan dalam pembuatan standar internasional. Di
tahun 1984, Bursa Efek London menyatakan bahwa pihaknya berharap agar perusahaan-
perusahaan sahamnya tetapi tidak di Inggris dar Irlandia menyesuaikan dengan akuntansi interna
Tahun 2001 Badan Standar Akuntansi Internasional (International Accounting Standard Board-IASB
menggantikan dan mengambil tanggungjawab per tanggal 1 April 2001. Standar IASB disebut
standar Pelaporan Keuangan Internasional (Internatioanl Financial Report Standard- IFRS) dan
termasuk di dalamnya dikeluarkan LASc. 2002 Eropa menyetujui proposal Komisi Eropa bahwa
secara nyata seluruh erusahaan Uni Eropa yang tercatat sahamnya harus mengikuti standar IASB
dimulai selambat-lambatnya tahun 2005 dalam laporan keuangan konsolidasi. Pada tahun yang
sama IASB dan FA menandatangani Perjanjian Norwalk" yang berisi komitmen bersama atas konve
standar akuntansi internasional dan Amerika Serikat. MASA DEPAN AKUNTANSI numrihan
hagaimana sistem akuntansi yang ada pada dunia

Anda mungkin juga menyukai