Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

DETERMINASI BAKTERI

Disusun oleh:

KELOMPOK VI

Widya Damayanti (1543057001)


Propatria Apriyanti (1543057031)
Deviya Purwandarie (1443057003)

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

JAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
lmu mikrobiologi dewasa ini sangat dibutuhkan demi kelancaran
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih dan berkembang.
Adanya ilmu mikrobiologi merupakan titik awal lahirnya ilmu
pengetahuan yang lain. Tidak ada mikrobiologi, maka kehidupan tidak
akan terjadi.
lmu mikrobiologi mencangkup semua hal mengenai bakteri,
medianya, cara mensterilkan tempat dari berbagai bakteri, dan
penganalisaan berbagai bahan, seperti makana, suhu, air, dll dari bakteri
yang bersifat aman dan membahayakan.
Untuk menelaah mikroorganisme di laboratorium, kita harus dapat
menumbuhkan mereka. Mikroorganisme dapat berkembang biak dengan
alami atau dengan bantuan manusia. Mikroorganisme yang dikembangkan
oleh manusia diantaranya melalui substrat yang disebut media. Untuk
melakukan hal ini, haruslah dimengerti jenis-jenis nutrien yang
diisyaratkan oleh bakteri dan juga macam lingkungan fisik yang
menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukanlah praktikum ini
untuk mempelajari macam- macam medium, cara- cara pembuatan dari
beberapa medium dan sekaligus mengetahui bahan- bahan yang digunakan
serta komposisi juga fungsi dari masing- masing bahan tersebut dalam
membantu pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Sehingga nantinya
diharapkan dapat menumbuhkan, mengisolasi dan menguji sifat fisiologi
atau perhitungan mikroorganisme tertentu.
2. TUJUAN
a. Mampu membuat medium untuk tempat pembiakan bakteri.
b. Mampu mensterilisasi medium.
c. Mampu melakukan pemeriksaan bakteri pada media :
 TSIA,
 Tripton Agar,
 Test Gula,
 SS agar, dan
 Citrat Agar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Media adalah suatu bahan yang terdiri dari camppuran zat-zat hara
(nutrient) yang berguna untuk membiakan mikroba, dengan mempergunakan
bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-
sifat fisiologis dan perhitungan jumlah mikroba (sutedjo, 1996)

Biakan adalah medium yang mengandung organism hidup. Medium itu


mengandung zat-zat makanan untuk bakteri. Berbagai resep ramuan untuk
membuat media telah dibuat untuk memungkinkan untuk tumbuhan jenis-jenis
tertentu. Medium pilihan dan diferensial bermanfaat untuk memisahka berbagai
jenis.

Pembiakan adalah proses memperbanyak mikroorganisme melalui


penyedian lingkungan yang sesuai. Mikroorganisme yang sedang tumbuh
membuat reflika dirinya, membutuhkan adanya elemen, dalam komposisi kimia
mereka. Nutrisi harus menyediakan elemen ini dalam bentuk yang mudah di
metabolism demikian pula dengan media sebagai tempat perkembangn biakan
bakteri, karena media merupakan salah satu bahan yang terdiri dari nutrisi zat
makanan yang dipakai untuk menumbuhkan bakteri.

Agar mikroba tumbuh baik dalam suatu media, maka medium tersebut harus
memenuhi syarat –syarat antara lain:

1. Harus mengandung semua zat hara yang mudah digunakan oleh mikroba
2. Harus mempunyai tekanan osmosa, tegangan permukaan dan PH yang
sesuai dengan kebutuhan mikroba yang dibutuhkan
3. Harus mengandung zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
4. Harus berada dalam keadaan steril sebelum digunakan, agar mikroba yang
diinginkan dapat tumbuh biak (Sutedjo,1996).
Ada tiga jenis media pengembangbiakan berdasarkan konsentrasinya antara lain:

1. Media padat, yaitu media berbentuk padat yang mengandung agar 1-1,5%
misalnya nutrient agar
2. Media cair yaitu media yang berbentuk cair yang tidak mengandung agar,
misalnya nutrient broth
3. Media semi padat, yaitu media yang berbentuk padat pada suhu dingin,
dan berbentuk cair bila suhu panas, misalnya media SIM (media yang
digunakan untuk uji produksi sulfur, indiol, motilitas.

Penggolongan media berdasarkan sifat wujudnya:

1. Medium Cair
Medium cair yang biasa dipakai ialah kaldu yang disiapkan sebagi berikut.
1 L air murni ditambahkan 3 gram kaldu lembu dan 5 gram pepton.
Medium ini kemudian di tentukan pHnya 6,8 sampai 7 jadi sedikit asam
atau netral, keadaan yang demikian tersebut sesuai bagi kebangyakan
bakteri
2. Meduim yang kental (padat)
Suatu penemuaan yang baik sekali ialah medium dari kaldu yang sedikit di
campur dengan agar-agar. Setelah medium itu disterilkan, dan kemudian
medium itu dibiarkan mendingin, maka kita memperoleh mdium yang
padat. Gelatin dapat juga dipakai sebagai bahan pengental dan memang
orang dulu bias mengkklaimnya-tetapi sejak lama orang lebih suka
menggunakan agar-agar. (Prof. DR, Dwidjoseputro.1981.hal.32-33)
3. Medium yang diperkaya
Serum atau darah yang dicamprkan kedalam medium yang sudah
disterilkan. Jika pencampuran ini dilakukan secara sterilisasi , maka serum
atau darah tersebut akan mengental, akibat pemanasan. Pada medium
Loeffer, serum dicampurkan kedalam dasar seringkali orang
menambahkan makanan sebelum disterilisasi. Seringkali orang
menambahkan susu-air tomat kepada dasar makanan untuk menumbuhkan
Loctobacillus dan beberapa spesies lainnya.
4. Medium kering
Untuk menyiapkan medium kering, cukup mengambil sekian gram serbuk
kering tersebut untuk dilarutkan sekian liter dan kemudian lautan tersebut
disterilkan. Penentuan pH tidak lagi, karena hal itu sudah dilakukan
terlebih dahulu pada pembuatan serbuk.
5. Medium sintetik
Medium sintetik berupa ramuan. Ramuan zat organic yang tertentu yang
mengandung zat karbon dan nitrogen. Bakteri outotrof dapat hidup dalam
medium ini. Bakteri safprofit juga dapat hidup didalam medium ini
asalkan ditambahkan natriun-sitrat dan patrium. Amonicium posfat yang
pertama merupakan sumber karbon, sedang yang kedua merupakan
sumber nitrogen. (Prof. DR, Dwidjoseputro.1981. hal.32-33)

Anda mungkin juga menyukai