OLEH
LIA BUDI ANGGRAINI
NIM 04.2.0516
Penyakit asam urat merupakan salah satu penyakit yang sering diderita
oleh sebagian masyarakat di Kecamatan Singosari. Penyakit ini tidak dengan
mudah hilang setelah pemberian obat, rasa nyeri akan timbul jika penderita tidak
patuh pada pengobatan selain itu konsumsi makanan yang banyak mengandung
purin juga dapat meningkatakan kadar asam urat. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan penyakit asam
urat dengan kepatuhan penderita dalam pengobatan di Puskesmas Singosari.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah penderita penyakit asam
urat yang berobat di Puskesmas Singosari yang berjumlah 45 responden.
Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Singosari pada bulan April-Mei
tahun 2007. Rancangan penelitian yang digunakan adalah survei analitik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara tingkat
pengetahuan tentang penyakit asam urat dengan kepatuhan penderita dalam
pengobatan di Puskesmas Singosari.
Berdasarkan hasil penelitian diharapkan penderita yang masih memiliki
pengetahuan yang rendah tentang penyakit asam urat agar lebih giat mencari
informasi dan memiliki kepatuhan dalam pengobatan.
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................4
1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................4
1.5 Asumsi Penelitian................................................................................5
1.6 Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian.......................................5
1.7 Definisi Istilah .....................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Asam Urat............................................................................................7
2.2 Pengetahuan.........................................................................................13
2.3 Sikap dan Perilaku...............................................................................13
2.4 Kerangka Teori....................................................................................15
2.5 Hipotesis Penelitian.............................................................................16
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian..........................................................................17
3.2 Populasi dan Sampel............................................................................17
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian...............................................................18
3.4 Instrumen Penelitian............................................................................18
3.5 Definisi Operasional Variabel.............................................................18
3.6 Pengumpulan Data...............................................................................20
3.7 Analisis Data.......................................................................................21
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian...................................................................................24
4.2 Analisis Data.......................................................................................25
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................27
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan.........................................................................................29
6.2 Saran...................................................................................................29
DAFTAR RUJUKAN..........................................................................................31
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................32
DAFTAR TABEL
Pembimbing
Dewan Penguji
Mengetahui, Mengesahkan,
Akademi Farmasi
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
Asam Urat dengan Kepatuhan Pengobatan di Puskesmas Singosari” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai persyaratan
Malang.
penulis.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih
mempunyai kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran akan sangat diharapkan.
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit asam urat adalah istilah yang digunakan untuk menyebutkan salah
satu jenis rematik. Dalam istilah kedokteran penyakit ini lebih dikenal dengan Artritis
gout, yang merupakan radang sendi, terutama pada sendi ibu jari kaki, siku, lutut,
pergelangan kaki atau tangan dan bahu (vitahealth, 2006:12). Hal ini disebabkan oleh
kelainan metabolisme asam urat yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan
artritis akut secara bergelombang. Salah satu penyebab meningkatnya asam urat
dalam darah adalah semakin tinggi asupan makanan yang mengandung purin.
Contohnya adalah: daging, baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut
Pria dan wanita pada segala usia dapat terserang penyakit ini, risiko asam urat
akan meningkat jika terjadi pada usia diatas 40 tahun terutama pada pria. Pada
wanita, hormon estrogen rupanya dapat memperlancar proses pembuangan asam urat
dalam ginjal. Oleh karena itu, saat wanita mengalami menopause, yang umumnya
juga akan mengalami gangguan tulang, maka risiko terkena asam urat menjadi sama
pembentukan asam urat, dan jika pada saat terjadi serangan dianjurkan
2
kesembuhan tidak hanya bergantung pada obat yang menghambat pembentukan asam
urat saja. Ada beberapa hal yang mempengaruhinya yaitu kepatuhan penderita dalam
tentang penyakit asam urat itu sendiri. Patuh atau kepatuhan merupakan salah satu
perilaku yang akan timbul dengan adanya sikap dari tiap individu (Azwar, 2002:8).
tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan
sosialnya, individu bereaksi membentuk pola pikir tertentu terhadap berbagai obyek
psikologis yang dihadapinya (Azwar, 2002:5). Misalnya saja, seseorang tahu peran
belum tentu orang tersebut akan selalu menjaga kebersihan, hal ini mungkin disebab
oleh berbagai faktor. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan sikap
antara lain: pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting,
pengaruh kebudayaan, media massa, lembaga pendidikan, dan lembaga agama, serta
tentang penyakit asam urat mungkin saja bisa mempengaruhi sikap penderita yang
Jadi ada kemungkinan bahwa tingkat pengetahuan tentang penyakit asam urat
Ada beberapa kemungkinan yang dapat timbul dari hubungan ini diantaranya
adalah: semakin tinggi pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat maka
semakin patuh pada pengobatan atau semakin tinggi pengetahuan penderita tentang
penyakit asam urat maka semakin tidak patuh pada pengobatan bisa juga semakin
rendah tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat maka semakin
patuh pada pengobatan atau semakin rendah tingkat pengetahuan penderita tentang
antara tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat dengan kepatuhan
Puskesmas Singosari?
3. Apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat
pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat dengan kepatuhan penderita asam
1.3.1 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat di
Puskesmas Singosari.
1.3.2 Untuk mengetahui kepatuhan penderita pada pengobatan penyakit asam urat di
Puskesmas Singosari.
asam urat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh tenaga kesehatan
dan instansi yang terkait untuk memberikan informasi atau keterangan tentang
1.4.2 Menginformasikan tentang penyakit asam urat pada masyarakat umumnya dan
tingkat pendidikan
pengobatan.
masyarakat yang menderita penyakit asam urat dan berobat di Puskesmas Singosari.
1.7.1 Tingkat pengetahuan artinya tinggi rendahnya pengetahuan penderita asam urat
tentang segala sesuatu yang dimengerti dan diketahui tentang penyakit asam
1.7.2 Penyakit asam urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan yang diakibatkan produksi asam urat meningkat
yang meliputi minum obat dengan teratur, menghindari makanan yang dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyakit asam urat adalah penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat
dalam tubuh secara berlebihan. Penyakit ini bisa diakibatkan karena produksi asam
urat memang meningkat, atau proses pembuangannya melalui ginjal menurun, atau
Asam urat sendiri adalah sampah hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein (terutama dari daging, hati, ginjal dan beberapa jenis sayuran seperti kacang
dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin (sel tubuh yang rusak), yang
xo
allopurinol oxypurinol
xo = xanthinoxydase
Dari bagan diatas dapat dijelaskan bahwa pada perombakan protein inti
(DNA/RNA) terbentuk basa-basa purin adenin dan guanin. Adenin dirombak menjadi
Dengan allopurinol yang efektif sekali untuk menormalkan kadar asam urat
dalam darah serta berdaya mengurangi sintesa urat atas dasar persaingan substrat
hipoxanthin dan xanthin dirombak oleh XO menjadi asam urat. Tetapi dengan adanya
(Tjay,2002:322).
Kadar normal asam urat darah rata-rata adalah 3 sampai 7 mg/ml, dengan
perbedaan untuk pria 2,1-8,5 mg/dl dan wanita 2,0-6,6 mg/dl. Untuk mereka yang
Risiko asam urat akan meningkat pada usia diatas 40 tahun, terutama pada
pria. Karena pada usia 40 tahun produksi testosteron menurun drastis dan selanjutnya
menyusut terus maka efek anabol testosteron akan berkurang. Efek anabol adalah
proses pembuangan asam urat dalam ginjal. Oleh karena itu, saat wanita mengalami
menopause, yang umumnya juga akan mengalami gangguan tulang, maka risiko
Penumpukan asam urat paling sering terjadi pada sendi di pangkal jempol
kaki. Tetapi dapat pula menyerang persendian lainnya, seperti sendi-sendi pada jari-
jari tangan, pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangan kaki. Sendi yang terkena
9
terlihat bengkak, kemerahan, terasa panas, dan luar biasa nyerinya. Rasa nyeri
terutama terasa di malam hari atau pagi hari ketika baru bangun tidur.
membuang asam uratlah yang paling berpengaruh pada penumpukan asam urat.
Selain itu faktor makanan juga sangat berpengaruh pada pembentukan asam urat.
Jenis makanan yang dapat merangsang pembentukan asam urat adalah makanan yang
Gejala khas yang dirasakan apabila terjadi peningkatan asam urat dalam
tubuh adalah rasa nyeri yang sering terjadi pada sendi di pangkal jempol kaki. Tetapi
dapat pula menyerang persendian lainnya, seperti sendi-sendi pada jari-jari tangan,
10
pergelangan tangan, siku, lutut, dan pergelangn kaki. Sendi ibu jari tersebut akan
yang menggambarkan adanya proses peradangan. Proses ini diakibatkan kristal urat
yang akan mengaktifkan sistem peradangan tubuh. Rasa nyeri terutama terasa di
Pada minggu pertama serangan biasanya mengenai satu sendi, dan berakhir
Penyakit ini makin hari makin berat dan menyiksa penderitanya. Rasa nyeri tersebut
selain disertai demam yang menggambarkan adanya peradangan juga disertai gejala-
gejala lainnya seperti: menggigil, denyut jantung cepat, badan lemah, dan jumlah sel
asam urat, mencegah kambuhnya kembali radang sendi dan pembentukan batu urat.
serangan berulang karena terbentuknya batu urat, ataukah masih dalam tahap
hiperurisemia (vitahealth,2006:36).
urat atau membuat ekskresi asam urat meningkat harus dengan pengawasan dokter.
Begitu pula dengan pemakaian obat-obatan untuk kelainan sendi ataupun ginjal.
11
Ada beberapa jenis obat yang biasa diberikan dokter kepada penderita
kelebihan asam urat. Untuk mengurangi pembentukan asam urat di dalam tubuh
dokter biasa memberikan obat yang mengandung zat aktif Allopurinol yang bekerja
dan selanjutnya menjadi asam urat. Obat ini juga mempercepat pembuangan asam
urat melalui ginjal (vitahealth,2006:38). Mungkin juga dokter akan memberikan obat-
obatan untuk mengatasi radang dan rasa sakit yaitu analgesik dan antiinflamasi,
Siksaan nyeri akibat radang sendi juga dapat dikurangi dengan obat gosok,
cara yang efekif, tapi usaha pencegahan asam urat pada umumnya adalah
menghindari segala sesuatu yang dapat menjadi pencetus serangan. Oleh karena itu
bagi pria atau wanita yang memiliki kelebihan berat badan atau memakai obat
tertentu yang dapat meningkatkan produksi asam urat sebaiknya melakukan diet
rendah purin dan kontrol berkala kadar asam urat di laboratorium serta melakukan
olahraga yang juga bermanfaat untuk mencegah kerusakan sendi. Ada baiknya jika
mereka dengan kecenderungan kelebihan asam urat lebih banyak minum untuk
mencegah saturasi atau penjenuhan asam urat didalam darah, sehingga pengendapan
asam urat di persendian dapat dikurangi. Banyak minum juga mendorong kita untuk
sering buang air kecil, yang juga berarti membuang asam urat dalam tubuh.
12
- Minum banyak air untuk membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh
melalui urin.
(vitahealth,2006:32).
disarankan untuk diet dan menurunkan berat badan. Sedangkan allopurinol diberikan
(vitahealth,2006:42).
Penderita asam urat juga harus mengurangi menu kaya puri sebagai sumber
asam urat, minum lebih banyak untuk mencegah pengendapan asam urat serta
melakukan olahraga ringan secara teratur untuk memperkuat otot dan sendi
(vitahealth,2006:87).
13
2.2 Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian
besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau
(Notoadmodjo,2003:121).
2.3.1 Sikap
Definisi sikap menurut Secord dan Backman adalah sikap sebagai keteraturan
tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan
lain yang dianggap penting, media massa, lembaga pendidikan, lembaga agama, serta
2.3.2 Perilaku
Perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang
dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar
(Notoadmodjo,2003:114).
14
perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang
berurutan, yaitu:
dirinya)
Apabila penerimaan perilaku baru atau adopsi perilaku melalui proses seperti
ini didasari oleh pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang positif, maka perilaku
tersebut akan bersifat langgeng. Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh
(Notoadmodjo,2003:122).
Asam urat adalah suatu penyakit dimana terjadi penumpukan asam urat dalam
mengandung purin. Penyakit ini juga dipengaruhi beberapa faktor lain yaitu
menurunnya kemampuan tubuh untuk membuang asam urat melalui urin, konsumsi
obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan asam urat, serta konsumsi alkohol
berlebih. Penyakit ini banyak diderita pria biasanya pada usia diatas 40 tahun,
Gejala yang timbul pada penyakit asam urat dapat berupa rasa nyeri pada
persendian ibu jari atau sendi yang lainnya, sendi akan membengkak, kemerahan, dan
pembentukan asam urat dalam tubuh dapat diberikan obat yang mengandung zat aktif
Selain pengobatan pada penyakit asam urat, juga perlu dilakukan perawatan
analgesik, dan minum banyak air untuk membantu mengeluarkan asam urat dari
Penyakit asam urat dapat dicegah dengan membatasi konsumsi makanan yang
kaya purin dan banyak minum, melakukan kontrol berkala kadar asam urat di
terjadinya serangan kembali. Namun dengan pengetahuan tentang penyakit asam urat
16
yang dimiliki oleh penderita sebagai stimulus mungkin akan mempengaruhi sikap
penderita yang menimbulkan suatu perilaku patuh atau tidak terhadap pengobatan.
penyakit asam urat, semakin patuh pada pengobatan atau semakin tinggi tingkat
pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat, semakin tidak patuh pada
pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat, semakin patuh pada pengobatan
atau semakin rendah tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam urat,
semakin tidak patuh pada pengobatan. Tingkat pengetahuan tentang penyakit asam
urat tersebut akan diteliti apakah terbukti berhubungan dengan kepatuhan penderita
BAB III
METODE PENELITIAN
kedalam penelitian dengan metode survei (survei research method) yang bersifat
analitik. Metode survei analitik yaitu mengamati tingkat pengetahuan penderita asam
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam waktu bersamaan atau
sekaligus.
Penelitian ini dibagi dalam tiga tahap. Pertama adalah tahap persiapan yaitu
ini dapat dilakukan. Kedua adalah tahap pelaksanaan, yaitu penyebaran angket
menggali informasi secara luas dari responden. Tahap akhir adalah pengumpulan dan
analisa data hasil pengisian angket untuk membuat kesimpulan hasil penelitian.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah penderita asam urat dan
berobat di Puskesmas Singosari periode Januari 2006 sampai dengan Maret 2007
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.
penyakit asam urat baik pengertian, penyebab, gejala dan jenis obat yang
Definisi
Alat
No Variabel Sub Variabel Operasional Sub Hasil Ukur
Ukur
Variabel
- penyebab - wawasan Angket
penyakit asam responden no 6,
urat tentang jenis- 7, 8
jenis makanan
yang
menyebabkan
peningkatan
kadar asam urat
- gejala penyakit - wawasan Angket
asam urat responden no 9
tentang gejala
khas yang terjadi
pada saat kadar
asam urat dalam
darah meningkat
- jenis obat - wawasan Angket
penyakit asam responden no 10
urat tentang obat
yang tepat bagi
penyakit asam
urat
2 Kepatuhan - pencegahan - responden Angket Tinggi
terhadap melakukan atau no 11 ( -1/2
pengobatan tidak suatu SD)<X≤
upaya untuk nilai
mencegah terbesar
terjadinya angket
peningkatan
kadar asam urat
kembali Rendah
- pengobatan - responden Angket X≤( -1/2
melakukan no 12, SD)
secara teratur 13, 16
atau tidak dalam
pengobatan
penyakit asam
urat
20
Definisi
Alat
No Variabel Sub Variabel Operasional Sub Hasil Ukur
Ukur
Variabel
- perawatan - responden Angket
melakukan atau no 14,
tidak perawatan 15, 17,
secara rutin 18, 19,
20
kuesioner. Angket atau kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,1997:128). Dalam hal ini laporan yang
diberikan responden mengenai wawasan tentang penyakit asam urat dan kepatuhan
pengumpulan data sehingga dalam waktu yang singkat dapat diperoleh data yang
Data yang telah diperoleh dari responden dilakukan analisis data yang terdiri
dari dua tahap. Pertama, membuat tabel distribusi sampel berdasarkan tingkat
Kedua, mencari hubungan antara tingkat pengetahuan penderita asam urat dengan
pemberian skor pada tiap jawaban. Jawaban yang diharapkan diberi skor 1 dan
2
SD=
n 1
Keterangan:
SD = standart deviasi
X = nilai angket
n = jumlah sampel
3.7.2 Uji statistik untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan penderita
n ad bc 1 2n
2
2
X =
a b a c b d c d
Selanjutnya X2 hitung dibandingkan dengan X2 tabel pada α= 0,05 dan
dk = satu
sebagai berikut:
3.7.2.3 Menentukan derajat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
- Koefisien kontingensi C
X2
Cc =
X2 n
Keterangan :
Cc : koefisien kontingensi
X2 : chi squere
- Koefisien maksimum
m 1
Cmaks =
m
Keterangan :
diketahui derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, apabila
makin dekat harga Cc kepada Cmaks makin besar derajat hubungan antara variabel-
variabel tersebut. Dengan kata lain variabel yang satu makin berkaitan dengan
Menggunakan nilai yang diperoleh dari skor angket untuk menentukan nilai
BAB IV
HASIL PENELITIAN
patuh dan 4 orang (8,9 %) tidak patuh terhadap pengobatan penyakit asam urat.
Kepatuhan
Variabel Jumlah
Patuh Tidak Patuh
Pengetahuan Sampel
n % n %
Tinggi 36 35 97,2 1 2,8
Rendah 9 6 66,7 3 33,3
sebanyak 36 orang (80 %) terdapat 35 orang (97,2 %) patuh dan 1 orang (2,8 %) tidak
berpengetahuan rendah sebanyak 9 orang (20 %) terdapat 6 orang (66,7 %) patuh dan
asam urat dengan kepatuhan penderita penyakit asam urat dalam pengobatan maka
Pengetahuan
Patuh Tidak Patuh Jumlah
Kepatuhan
Tinggi 35 1 36
Rendah 6 3 9
Jumlah 41 4 45
26
(X2). Dengan menggunakan α = 0,05 dan dk = satu didapat X20.95(1) =3,84 dan
X2 hitung = 4,96. Karena X2 hitung > X2 tabel maka ada hubungan antara tingkat
Puskesmas Singosari.
X2
Cc = dan didapat koefisiensi 0,315. Selanjutnya harga C yang diperoleh
X2 n
m 1
Cmaks = dan didapat Cmaks = 0,707.
m
bahwa derajat hubungan antara tingkat pengetahuan penderita tentang penyakit asam
r2 = 0,23 dan determinan sebesar 23%. Hal ini menunjukkan hubungan antara tingkat
BAB V
PEMBAHASAN
Asam urat merupakan salah satu jenis penyakit yang sering diderita oleh
penyakit asam urat yang dimiliki oleh penderita mempengaruhi pembentukan sikap
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penderita asam urat yang berobat di
Puskesmas Singosari memiliki pengetahuan yang tinggi tentang penyakit asam urat.
patuh pada pengobatannya dan 4 orang lainnya tidak patuh pada pengobatan. Jika
tingkat pengetahuan dan kepatuhan dihubungkan maka didapatkan data seperti pada
tabel 4.2 dimana responden dengan tingkat pengetahuan tinggi memiliki tingkat
kepatuhan pengobatan penyakit asam urat yang tinggi pula. Dari masing-masing
tidak patuh lebih kecil daripada prosentase jumlah responden yang patuh pada
Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan dan hasil uji Chi Kuadrat maka
hipotesis yang ditolak adalah Ho. Sedangkan hipotesis yang diterima adalah Ha yaitu
ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit asam urat dengan
Adapun dari analisis data menunjukkan bahwa hasil uji statistik koefisiensi
kontingensi dan koefisien korelasi ternyata ada hubungan antara tingkat pengetahuan
tentang penyakit asam urat dengan kepatuhan penderita sebesar 23%. Hal ini
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.1.3 Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang penyakit asam urat dengan
6.2 Saran
6.2.1 Penderita dengan pengetahuan lebih tinggi diharapkan tetap menggali lebih
luas informasi tentang penyakit asam urat dan tetap menerapkan sikap patuh
tehadap pengobatan.
30
6.2.2 Penderita dengan pengetahuan yang rendah diharapkan lebih giat untuk
penyakit dengan benar dan selalu memotivasi penderita untuk selalu patuh
pada pengobatan.
6.2.4 Hendaknya dilakukan penelitian lanjutan terhadap hasil penelitian ini tentang
Rineka Cipta.
Pelajar Offset
Notoadmodjo, Drs. Soekijo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT.
Rineka Cipta
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardjo. 2002. Obat-Obat Penting. Edisi kelima.
Yaitm, Faisal. 2006. Penyakit Tulang dan Persendian. Jakarta : Pustaka Populer
Obor.
31