ABSTRAK
Makalah ini memaparkan kajian tentang Dynamic Amplification Factor (DAF) dari jembatan cable stayed yang
disebabkan oleh beban gempa. Dynamic Amplification Factor (DAF) adalah suatu angka tak berdimensi yang
didapatkan dari hasil perbandingan efek yang didapatkan dari analisa dinamis akibat beban dinamis terhadap
analisa statis suatu jembatan, dalam hal ini beban dinamis yang digunakan adalah beban gempa yang diinputkan
dalam bentuk time history pada model jembatan cable stayed yang dibuat sedemikian rupa yang mengacu pada
jembatan Barelang di Batam. DAF dapat digunakan untuk merancang jembatan yang aman dan ekonomis tanpa
mengujikan jembatan terhadap pembebanan dinamis lagi. Nilai DAF yang dihitung pada studi ini didapatkan
dari hasil perbandingan gaya dalam yang berupa moment dan hasil perbandingan dari nilai perpindahan yang
diperoleh dari jembatan itu sendiri. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menentukan nilai Dynamic
Amplification Factor (DAF) yang tepat dari nilai lentur, geser, aksial dan perpindahan untuk gelagar
longitudinal, pilon dan kabel jembatan cable stayed. Hasil yang didapatkan adalah nilai DAF yang berada pada
rentang angka 1-1.5. Hal ini disebabkan karena beban dinamis yang digunakan pada studi ini relatif kecil.
Kata Kunci: Dynamic Amplification Factor (DAF), Jembatan cable stayed, Time History
1. PENDAHULUAN
Jembatan merupakan suatu konstruksi yang sangat dibutuhkan untuk menghubungkan suatu tempat
yang terpisah dengan tempat yang lain. Jembatan cable stayed merupakan jembatan yang banyak
dibangun dan direkomendasikan untuk jembatan bentang panjang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
desain yang khusus untuk jembatan yang aman dan ekonomis. Dalam proses disain dan analisis
jembatan bentang panjang, tak terkecuali jembatan cable stayed, beban dan analisa dinamis menjadi
satu hal yang tidak boleh tidak dilakukan. Namun dalam prosesnya, seringkali analisa dinamis
menjadi masalah tersendiri bagi disainer karena umumnya memerlukan usaha yang lebih besar dan
juga memakan waktu yang lebih lama. Untuk itu perlu dicari suatu metode yang dapat
mempersingkat proses tersebut sehingga dapat menghemat waktu, biaya dan tenaga.
Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan analisa rasio antara beban dinamis
dan beban statis. Metode perbandingan nilai ini telah banyak dilakukan untuk analisa beban lalu
lintas yang juga merupakan beban dinamis (Ezeokpube 2010). Dalam kajian ini, hal serupa dilakukan
untuk analisa beban dinamis berupa beban gempa dengan padanan sesuai dengan nilai kerentanan
gempa di daerah asal struktur. Dengan kata lain, maka dapat dikatakan bahwa tujuan dari penelitian
ini adalah untuk menghitung nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) akibat beban gempa pada
suatu jembatan cable stayed, yang dalam kasus ini adalah jembatan dengan panjang 642 meter.
2. STUDI PUSTAKA
Dynamic Amplification Factor (DAF) sudah menjadi objek penelitian para ahli dinamika struktur
sejak lama. Berbagai beban dalam bentuk dinamis, seperti beban angin, beban gempa, ledakan, beban
lalu lintas dapat menjadi unsur yang menarik untuk diteliti (Paultre, Chaallal dan Proulx 1992). DAF
merupakan suatu angka tak berdimensi yang merupakan hasil perbandingan dari perubahan yang
terjadi pada jembatan akibat beban dinamis yang diterapkan pada jembatan dengan perubahan yang
terjadi pada jembatan akibat beban statis jembatan (Amanat dan Hossain 2010) dan (Ghildiyal 2016).
Jika dirumuskan, maka DAF dapat dinyatakan:
Dimana Ddyn dalam hal ini merupakan hasil yang diperoleh dari analisis dinamis dan Dstat adalah hasil
dari analisis statis. Hasil ini dapat berupa tegangan ataupun regangan. Apabila menggunakan
tegangan, maka hasil yang dibandingkan adalah gaya dalam (internal forces) sedangkan apabila
menggunakan regangan maka hasil yang dibandingkan adalah perpindahan (displacement).
Ada beberapa aspek yang mempengaruhi nilai Dynamic Amplification Factor (DAF), yaitu beban
dinamis yang bekerja pada jembatan, perletakan jembatan, hubungan tanah dengan jembatan,
besarnnya nilai beban dinamis (Paeglite and Paeglitis 2013). Pelat jembatan memiliki karakteristik
respon yang berbeda dibandingkan dengan komponen jembatan arah longitudinal, seperti gelagar
memanjang jembatan; maka pada masing-masing komponen ini akan memiliki Dynamic
Amplification Factor (DAF) yang berbeda.
Umumnya peraturan menetapkan nilai dari DAF untuk struktur standar diambil sebesar 2,0, namun
untuk struktur yang tidak standar seperti jembatan cable stayed yang memiliki tingkat redudansi
tinggi, penerapan angka sebesar itu telah menjadi pertanyaan bagi para peneliti. (Ruiz-Teran and
Aparicio, 2007).
Beban gempa merupakan suatu contoh beban dinamis, dimana besarnya adalah tidak tetap dan
berubah-ubah tergantung fungsi waktu. Beban gempa dapat dinyatakan bentuk respon spektrum yang
diperoleh dari website pusjatan (Fraditya, Aryanti dan Masrilayanti 2015). Namun dalam penelitian
ini, beban gempa yang digunakan diinputkan dengan metoda time history hasil dari modifikasi respon
spektrum.
3. METODOLOGI PENELITIAN
Analisa jembatan dilakukan dengan bantuan software SAP2000 vers. 19. Permodelan dilakukan
sedemikian rupa, yaitu jembatan cable stayed tipe fan dengan menyesuaikan dengan data jembatan
Barelang, dengan total panjang jembatan adalah 642 meter. Jembatan memiliki dua buah pylon yang
berbentuk huruf A yang membagi jembatan menjadi tiga buah bentang dengan bentang terpanjang
adalah 350 meter, dan panjang bentang samping kiri dan kanan adalah 146 meter. Analisa dilakukan
dengan dua versi, yaitu analisa statis yang hanya menggunakan beban gravitasi jembatan dan analisa
dinamis yang menggunakan beban dinamis berupa beban gempa yang diberikan pada arah
transversal jembatan. Beban gempa yang digunakan adalah beban gempa buatan yang didapat dari
Dynamassist.com dengan mempertimbangkan data respons spektrum Kota Batam.
Adapun permodelan struktur jembatan yang dilakukan adalah sesuai dengan data-data berikut:
Perioda Getar
Perioda getar adalah waktu yang diperlukan oleh struktur untuk menempuh satu
getaran dari posisi kesetimbangan statis dan kembali ke posisi aslinya. Perioda getar
sering juga disebut Perioda Alami Struktur yang menekankan bahwa perioda adalah
properti alami yang dimiliki oleh suatu struktur yang bergantung pada massa dan
kekakuan struktur serta tidak dipengaruhi oleh gaya luar (Mulia 2013). Perioda getar
yang diperoleh pada jembatan cable stayed ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 1. Perioda dan Frekuensi Struktur pada Mode Shape
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 2. Mode Shape ke-1 (a), ke-3 (b), ke-7 (c), ke-13 (d)
Pada gambar 2, dapat dilihat mode shape pada struktur jembatan. Pada gambar terlihat mode
shape pertama, ketiga, ketujuh, dan ke tigabelas. Mode shape adalah pola goyangan yang
dimiliki oleh struktur pada saat bergetar pada frekuensi alaminya.
a. Gelagar
Pada gelagar memanjang diambil tiga buah titik pada bentang kiri, lima buah titik pada bentang
tengah dan tiga buah titik pada bentang kanan. Pada bentang kiri dan bentang kanan, diambil
titik tinjau pada titik 0, 1/3 dari bentang, dan 2/3 dari bentang, sedangkan untuk bentang tengah,
diambil titik tinjau pada titik 0, 1/5 dari bentang, 1/2 dari bentang, dan 4/5 dari bentang, serta
titik di bentang terakhir. Nilai-nilai gaya dalam yang diambil adalah nilai maksimum pada
gelagar yang ditunjuk mewakili, seperti yang diperlihatkan pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Gaya Dalam pada Gelagar Memanjang di Bentang Kiri Jembatan akibat Beban Gravitasi
Tabel 3. Gaya Dalam pada Gelagar Memanjang di Bentang Tengah Jembatan akibat Beban Gravitasi
Tabel 4. Gaya Dalam pada Gelagar Memanjang di Bentang Kanan Jembatan akibat Beban Gravitasi
b. Pilon
Pada pilon jembatan, diambil titik tinjau seperti yang pada gambar berikut ini.
Dari data diatas, terlihat bahwa nilai moment dan geser terbesar terjadi pada frame 1, yaitu badan
pilon dengan nilai 42722.932 kNm.
c. Kabel
Pada kabel jembatan dilakukan titik tinjau pada 56 buah kabel dari 112 total kabel keseluruhan,
dimana 56 kabel ini terletak di sepanjang bentang jembatan. adalah simetris pada Y model
jembatan. Maka, 56 kabel yang diambil adalah sudah mewakili semua kabel pada jembatan
cable stayed. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 6. Gaya Dalam pada Kabel Jembatan akibat Beban Gravitasi
Analisis Statis
Kabel Aksial (kN) Kabel 29 3724.398
Kabel 1 1469.757 Kabel 30 3093.98
Kabel 2 2462.121 Kabel 31 4182.374
Kabel 3 2274.033 Kabel 32 4028.773
Kabel 4 3827.447 Kabel 33 4200.051
Kabel 5 3970.324 Kabel 34 4273.46
Kabel 6 4773.998 Kabel 35 4215.035
Kabel 7 4617.869 Kabel 36 4096.068
Kabel 8 4358.706 Kabel 37 3895.124
Kabel 9 4238.557 Kabel 38 3778.755
Kabel 10 3672.38 Kabel 39 3389.924
Kabel 11 3645.277 Kabel 40 3220.347
Kabel 12 3071.901 Kabel 41 2530.498
Kabel 13 2526.093 Kabel 42 5436.85
Kabel 14 5494.828 Kabel 43 5494.828
Kabel 15 5436.85 Kabel 44 2526.093
Kabel 16 2530.498 Kabel 45 3071.901
Kabel 17 3220.347 Kabel 46 3645.277
Kabel 18 3389.924 Kabel 47 3672.38
Kabel 19 3778.755 Kabel 48 4238.557
Kabel 20 3895.124 Kabel 49 4358.706
Kabel 21 4096.068 Kabel 50 4617.869
Kabel 22 4215.035 Kabel 51 4773.998
Kabel 23 4273.46 Kabel 52 3970.324
Kabel 24 4200.051 Kabel 53 3827.447
Kabel 25 4028.773 Kabel 54 2274.033
Kabel 26 4182.374 Kabel 55 2462.121
Kabel 27 3093.98 Kabel 56 1469.757
Kabel 28 3724.398
Analisis dinamis dilakukan dengan menerapkan beban gempa pada permodelan yang telah
dilakukan. Beban gempa yang digunakan pada analisa dinamis jembatan cable stayed ini adalah
beban gempa di lokasi asal jembatan, yaitu daerah Batam. Jenis tanah yang dipilih adalah tanah
lunak. Beban gempa yang diperoleh dihitung dalam bentuk respon spektrum seperti pada gambar
berikut ini.
Respon Spektrum Kota Batam
0.6
0.4
0.3
0.2
0.1
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Periode (T)
a. Gelagar
Tabel 7. Gaya Dalam pada Gelagar Memanjang di Bentang Kiri Jembatan akibat Beban Dinamis
Tabel 9. Gaya Dalam pada Gelagar Memanjang di Bentang Kanan Jembatan akibat Beban Dinamis
Dari hasil rekap gaya dalam, diperoleh bahwa nilai momen dan geser maksimum terjadi pada gelagar
bentang tengah di dekat pilon jembatan, dengan nilai momen 12389.288 kNm dan geser 3203.103
kN. Sedangkan untuk nilai aksial terbesar terjadi pada gelagar di bagian ujung kiri dan ujung kanan
jembatan, yaitu sebesar 43500.269 kN.
b. Pilon
Pada titik tinjau yang sama dengan analisa statis, maka diperoleh hasil gaya dalam pada pilon
adalah sebagai berikut.
Dari hasil analisa dinamis, diperoleh bahwa momen terbesar terjadi pada frame 1, badan pilon
yaitu sebesar 207922.835 kNm, sedangkan nilai geser terbesar terjadi pada frame 3, pengaku
pilon dengan nilai 14890.892 kN, dan nilai aksial terbesar terjadi pada frame 1, yaitu
184137.035 kN.
c. Kabel
Pada kabel jembatan cable stayed dilakukan juga rekap gaya dalam untuk perhitungan
Dynamic Amplification Factor (DAF). Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
Tabel 11. Gaya Dalam pada Kabel Jembatan akibat Beban Dinamis
Dynamic Amplification Factor (DAF) dihitung dengan cara membandingkan moment yang diperoleh
dari analisis dinamis terhadap momen dari hasil analisis statis. Nilai Dynamic Amplification Factor
(DAF) juga dapat dihitung berdasarkan perpindahan maksismum yang diperoleh pada struktur
jembatan tersebut. Dari perhitungan yang didapatkan, Dynamic Amplification Factor (DAF) dari
hasil gaya dalam yang berupa momen lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai Dynamic
Amplification Factor (DAF) dari hasil perbandingan perpindahan, namun nilai keduanya tidak jauh
berbeda.
a. Gelagar
Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) untuk gelagar memanjang jembatan berkisar pada angka
1-1.3, sedangkan untuk Dynamic Amplification Factor (DAF) pada pilon jembatan berkisar pada
angka 4-4.5, hal ini diakibatkan karena perubahan moment akibat beban gempa di pilon jembatan
sangatlah besar, sedangkan perubahan momen pada gelagar jembatan relatif kecil. Nilai Dynamic
Amplification Factor (DAF) dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 12. Nilai DAF pada Gelagar Memanjang Jembatan dari Hasil Moment
1.18 1.18
1.15 1.16 1.16
1.13 1.13
1.10 1.11 1.11
1.09 1.09
1.05
0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600 640
Gambar 6. Grafik Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) di Sepanjang Bentang Jembatan dari Hasil
Moment
Tabel 13. Nilai DAF pada Gelagar Memanjang Jembatan dari Hasil Geser
1.27 1.27
1.25
1.20
DAF
Gambar 7. Grafik Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) di Sepanjang Bentang Jembatan dari Hasil
Geser
Tabel 14. Nilai DAF pada Gelagar Memanjang Jembatan dari Hasil Aksial
10.00
8.00
6.00
4.00 4.23 4.91 4.91 4.23
2.00 2.01 2.56 1.68
2.56 2.01
0.00
0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600 640
Lokasi Titik Tinjau
Gambar 8. Grafik Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) di Sepanjang Bentang Jembatan dari Hasil
Aksial
Dari data hasil perhitungan tersebut, terlihat bahwa nilai DAF hanya berkisar pada angka satu,
dengan nilai terbesar DAF adalah 1.25 pada titik tinjau gelagar yang berada tepat di tengah jembatan,
sedangkan nilai DAF yang terkecil sebesar 1.09 yang berada pada gelagar di 2/3 bentang kiri dan
bentang kanan. Sedangkan untuk nilai DAF yang diperoleh dari perpindahan adalah sebagai berikut.
Untuk nilai perpindahan, dari hasil rekap perpindahan diperoleh bahwa nilai perpindahan yang
terbesar berada di tengah bentang dengan nilai sebesar 0.133 meter. Nilai ini dapat digunakan sebagai
pembagi untuk analisis dinamis nantinya untuk memperoleh nilai Dynamic Amplification Factor
(DAF).
Tabel 15. Nilai DAF pada Gelagar Jembatan dari Hasil Perpindahan Arah Z
0.50
0.00
0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600 640
Gambar 9. Grafik Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) di Sepanjang Bentang Jembatan dari Hasil
Perpindahan Arah Z
Nilai dari perpindahan di atas adalah nilai yang diperoleh dari perpindahan maksimum di semua titik
tinjau sepanjang bentang jembatan. Nilai perpindahan terbesar adalah di tengah bentang jembatan,
namun peningkatan perpindahannya pada analisis dinamis tidak terlalu besar untuk titik ini, sehingga
nilai DAF yang didapatkan untuk titik di tengah bentang bukanlah nilai DAF terbesar. Apabila nilai
DAF dari perpindahan ini dibandingkan dengan hasil yang diperoleh dari nilai gaya dalam adalah
hampir menyerupai.
b. Pilon
Nilai DAF pada pilon jembatan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 16. Nilai DAF pada Pilon Jembatan dari Hasil Moment
Tabel 17. Nilai DAF pada Pilon Jembatan dari Hasil Geser
Tabel 18. Nilai DAF pada Pilon Jembatan dari Hasil Aksial
Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai DAF terbesar terjadi pada frame 1 yaitu bagian badan pilon
jembatan dengan nilai sebesar 4.87 sedangkan nilai DAF terkecil terjadi pada frame 2 yaitu kepala
pilon dengan nilai DAF sebesar 1.00, hal ini kemungkinan disebabkan karena kepala pilon yang
merupakan frame yang menerima semua gaya dari kabel, sehingga membuat frame ini relatif stabil.
c. Kabel
Untuk nilai DAF pada kabel didapatkan hasil rekap gaya dalam pada tabel 19. Tabel 19 hanya
memuat nilai gaya dalam pada kabel satu sampai dua puluh delapan. Nilai kabel dari dua puluh
Sembilan sampai lima puluh enam adalah sama dan hampir menyerupai nilai DAF nya pada
arah yang berkebalikan dari kabel dua puluh delapan sampai kabel satu.
Tabel 19. Nilai DAF pada Pilon Jembatan dari Hasil Aksial
3.00
2.00
1.00
0.00
Kabel 1
Kabel 4
Kabel 7
Kabel 49
Kabel 10
Kabel 13
Kabel 16
Kabel 19
Kabel 22
Kabel 25
Kabel 28
Kabel 31
Kabel 34
Kabel 37
Kabel 40
Kabel 43
Kabel 46
Kabel 52
Kabel 55
Kabel ke-
Gambar 10. Grafik Nilai Dynamic Amplification Factor (DAF) pada Kabel di Sepanjang Bentang Jembatan
5. KESIMPULAN
Dari semua nilai DAF yang diperoleh baik akibat gaya dalam maupun perpindahan, dapat diyatakan
bahwa hasilnya adalah mirip untuk DAF pada gelagar memanjang, yaitu nilainya pada kisaran 1
sampai 1.5. Berdasarkan aturan untuk nilai DAF maupun dari hasil penelitian yang telah ada, nilai
DAF untuk jembatan beton berkisar pada angka 1.2 sampai 1.8. Maka dapat disimpulkan dari hasil
studi ini nilai DAF yang dapat dipakai untuk jembatan Barelang adalah sebesar 1.25, yaitu nilai DAF
terbesar dari hasil moment. Sedangkan untuk pilon, nilai DAF pada pilon dapat diambil sebesar 4.9,
yaitu nilai DAF maksimum dari momen. Sedangkan untuk kabel jembatan, nilai DAF terbesar berada
pada kabel terluar, yaitu 5.24 dan semakin ke dalam nilainya semakin kecil, yaitu sekitar 1.6. Penulis
menyarankan untuk nilai DAF pada jembatan dapat dibedakan menjadi kabel terluar dan kabel
dalam. Maka, kabel terluar diambil nilai DAF sebesar 5.24 dan kabel di dalam sebesar 1.6.
6. DAFTAR PUSTAKA
Amanat, Khan Mahmud, and Ashfaq Kazi Hossain . "Dynamic Amplification Factor For The Tip
Deflection Of The Cantilever Slab Of Concrete Of Box Girder Bridges." Advancing and
Integrating Construction Education, Research & Practice, 2010.
Ezeokpube, G. C. "The Use of The Dynamic Magification Factor in The Dynamic Analysis of
Framed Structures." Nigerian Journal of Technology, 2010.
Fraditya, Ridho, Riza Aryanti, and Masrilayanti. "Perbandingan Respons Struktur Atas Jembatan
Cable Stayed Tipe Fan dengan Tumpuan Di Atas Tanah Lunak dan Tanah Keras Akibat
Beban Gempa (Studi Kasus Jembatan Barelang)." Prosiding 2nd Andalas Civil Engineering
National Conference. Padang: UNAND, Agustus 2015. 87-92.
Ghildiyal, Ankit Kumar. Analytical Study of Dynamic Amplification Factor for Highway Bridges.
2016.
Paeglite, Ilze, and Ainars Paeglitis. "The Dynamic Amplification Factor of the Bridges in Latvia."
Procedia Engineering, 2013: 851-858.
Paultre, Patrick, Omar Chaallal, and Jean Proulx. "Bridge Dynamics and Dynamics Amplification
Factor - a Review of Analytical and Experimental Findings." Canadian Journal of Civil
Engineering , 1992: 260-278.
Teran, Ruiz, and Aparico. "Dynamic Amplification Factors in Cable Stayed Structures." Journal of
Sound and Vibration, 2007: 197-216.