Tugas Mingguan Juwita Manurung 7 New
Tugas Mingguan Juwita Manurung 7 New
NPM : 1806275615
1. Apa yang dimaksud dengan rahasia bank dan mengapa ada ketentuan rahasia
bank?
Jawab :
Pasal 1 angka 28 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan menyatakan bahwa rahasia
bank adalah segala sesuatu yang dengan keterangan mengenai nasabah penyimpan dan
simpanannya. Selanjutnya Pasal 40 menyatakan “bank wajib merahasiakan keterangan
mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya, kecuali dalam hal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, Pasal 42, Pasal 43, Pasal 44, dan Pasal 44A.”
Ketentuan mengenai rahasia bank ini diperlukan agar bank dipercaya oleh
masyarakat ang kemuadian mau menyimpan uangnya di bank. Masyarakat hanya
mempercaakan uangnya pada bank atau menggunakan jasa bank apabila bank
memberikan jaminan bahwa pengetahuan bank tentang simpanan dan keadaan keuangan
nasabah tidak disalahgunakan. Bank merupakan lembaga keuangan yang eksistensinya
tergantung mutlak pada kepercayaan dari para nasabahna yang mempercayakan dana
simpanan mereka pada bank. Oleh karena itu bank sangat berkepentingan agar tingkat
kepercayaan masyarakat, yang telah maupun yang akan mnyimpan dananya, terpelihara
dengan baik dalam tingkat yang tinggi. Salah satu bukti eksistensi suatu bank tersebut
adalah dengan menjaga kerahasiaan
2. Jelaskan mengenai ruang lingkup rahasia bank dan mengapa rahasia bank di
Indonesia lebih sempit dari ruang lingkup rahasia bank lain!
Jawab :
Ruang lingkup rahasia bank :
a. Keterangan mengenai nasabah penyimpan dan simpanannya. Ini tidak termasuk
keterangan mengenai nasabah debitur dan pinjamannya;
b. Kewajiban pihak bank dan pihak terafiliasi untuk merahasiakan keterangan ersebur,
kecuali hal itu tidak dilarang oleh Undang-Undang;
c. Situasi tertentu dalam mana informasi mengenai nasabag penyimpan dan simpanan
boleh saja dibeberkan oleh pihak yang terkena larangan jika informasi tersebut
tergolong pada informasi yang dikecualikan atau informasi nasabah
Ruang lingkup rahasia bank di Indonesia lebih sempit karena sebelumnya diatur
kelazaiman dunia perbankan yang dapat diinterpretasi secara bebas oleh setiap orang
secara berbeda-beda. Karena terlalu luas dan kurang jelas, maka UU Perbankan
memperjelas dan mempersempit ruang lingkup rahasia bank.
3. Siapa saja yang wajib menjaga rahasia bank dan apa ancaman pelanggarannya?
Jawab :
Yang wajib menjaga rahasia bank adalah pihak yang terafiliasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 22 :
a. Anggota dewan komisaris, pengawas, direksi atau kuasanya, pejabat atau karyawan
bank;
b. Anggota pengurus, pengawas, pengelola atau kuasanya, pejabat, atau karyawan bank,
khusus bagi bank yang berbentuk hukum koperasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
c. Pihak yang memberikan jasanya kepada bank, antara lain akuntan publik, penilai,
konsultan hukum dan konsultan lainnya;
d. Pihak yang menurut perdamaian Bank Indonesia turut serta mempengaruhi
pengelolaan bank, antara lain pemegang saham dan keluarganya, keluarga komisaris,
keluarga pengawas, keluarga direksi, keluarga pengurus.
Ancaman pelanggaran
a. Paksaan pihak ketiga – Pasal 44A UU Perbankan
Barangsiapa yang tanpa membawa perintah tertulis atau izin dari pimpinan Bank
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41, Pasal 41A, dan Pasal 42, dengan
sengaja memaksa bank atau pihak terafiliasi untuk memberikan keterangan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 UU diancam dengan pidana penjara minimal
2 tahun dan maksimal 4 tahun serta denda minimal 10 milyar rupiah dan maksimal
200 milyar rupiah
b. Kesengajaan pihak bank atau pihak terafiliasi – Pasal 47 ayat (2)
Anggota dewan komisaris, direksi, pegawai bank, atau pihak terafiliasi lainnya yang
dengan sengaja memberikan keterangan yang wajib dirahasiakan menurut Pasal 40,
diancam dengan pidana penjara minimal 2 tahun dan maksimal 4 tahun serta denda
minimal 4 milyar rupiah dan maksimal 8 milyar rupiah.
c. Pidana penjara minimal 2 tahun dan maksimal 7 tahun serta denda minimal 4 milyar
rupiah dan maksimal 15 milyar rupiah. Pidana ini diancam kepada anggota dewan
komisaris, direksi, atau pegawai bank yang dengan sengaja tidak memberikan
keterangan yang wajib dipenuhi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42A dan Pasal
44A UU Perbankan.