Anda di halaman 1dari 121

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA)
merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di DKI Jakarta yang telah
menyelenggarakan pendidikan sejak tahun 1957 (d.h. IKIP Muhammadiyah
Jakarta). Sesuai visinya “Menjadi Universitas Utama yang menghasilkan
lulusan yang unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan
sosial”, UHAMKA telah menghasilkan puluhan ribu lulusan yang tersebar di
seluruh Indonesia sesuai bidang ilmunya. Saat ini UHAMKA memiliki
delapan fakultas seperti Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Farmasi dan Sains, Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmi-ilmu Kesehatan, Fakultas
Teknik, dan Fakultas Psikologi. Selain itu UHAMKA memiliki Sekolah
Pascasarjana dengan tujuh Program Studi.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UHAMKA adalah
Fakultas tertua sejak berdirinya UHAMKA dan memiliki 12 Program Studi, di
antaranya: PGSD, PG PAUD, Bimbingan Konseling, Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Jepang,
Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan
Matematika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan Fisika. Sebagian besar
Program Studinya terakreditasi B, kecuali Pendidikan Sejarah dan Bimbingan
Konseling terakreditasi A. FKIP UHAMKA memiliki peran yang sangat besar
dalam menghasilkan pendidik yang unggul dan berkualitas dan memiliki
empat kompetensi pendidik seperti kompetensi profesional, kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Beberapa upaya
yang telah dilakukan adalah melalui pelatihan-pelatihan bagi mahasiswa,
pengadaan sarana/fasilitas laboratorium dan komputer, pengembangan
kurikulum, dan kegiatan PKL/KKL serta Magang.
Sesuai dengan pengembangan kurikulum LPTK berbasis KKNI dan
Perguruan Tinggi, Program Magang menjadi salah satu matakuliah wajib yang
harus ditempuh oleh setiap mahasiswa. Terdapat 3 kategori matakuliah
Magang, di antaranya Magang 1 (Membangun landasan jati diri pendidik),
Magang 2 (Memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan kaitannya
dengan kompetensi akademik bidang studi), dan Magang 3 (Merasakan
langsung proses pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik dengan
menjadi asisten guru). Program Magang bagi mahasiswa ini dilakukan di
sekolah mitra dan didampingi oleh Guru Pamong Magang dan Dosen
Pembimbing Magang. Muatan-muatan pada Program Magang ini menjadi
bekal penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menjadi pendidik
pemula profesional.
Program Magang 1 dan 2 memiliki 2 sks dan Magang 3 memiliki 2 sks
dan dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Terkait dengan hal ini, FKIP
UHAMKA melaksanakan Program Magang ini secara bertahap, yaitu Magang
1 dilakukan di semester III, Magang 2 dilakukan di Semester V, dan Magang 3
dilakukan di semester VII. Dengan terselenggaranya Program Magang ini,
peserta akan siap menjadi pendidik pemula yang dapat mengimplementasikan
kemampuannya sesuai dengan domain profesionalitas, pedagogik,
kepribadian, dan sosial sehingga pendidik-pendidik masa depan di Indonesia
menjadi pendidik yang unggul, berkemajuan, dan beriman.

B. Landasan Program Magang


Pelaksanaan Program Magang bagi mahasiswa Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
(UHAMKA) didasarkan pada:
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
2. Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 205 tentang Guru dan
Dosen.
3. Undang-undang Republik Indonesia nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah No. 74 tahun 2008 tentang Guru.
5. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
6. Peraturan Menteri (Permen) RI No. 8 tahun 2009 tentang Program
Pendidikan Profesi Guru Prajabatan.
7. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah tentang Perguruan Tinggi
Muhammadiyah.
8. Panduan Struktur Kurikulum 2014-2015
9. Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA
tentang Penyelenggaraan Pendidikan UHAMKA

C. Pengertian Program Magang


Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam
kurikulum semua program studi yang ada di lingkungan FKIP UHAMKA,
yaitu Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Bimbingan Konseling, Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa
Inggris, Pendidikan Bahasa Jepang, Pendidikan Matematika, Pendidikan
Fisika, Pendidikan Biologi, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi,
Pendidikan Ekonomi. Program magang adalah bagian penting dan merupakan
prakondisi dari sistem penyiapan pendidik pemula yang profesional.

D. Visi dan Misi Program Magang


Program magang merupakan wahana pembentukan calon guru yang
profesional, serta memberikan pengalaman kepada peserta dalam
mengaplikasikan teori dan praktik dalam ruang lingkup yang sebenarnya,
sehingga FKIP UHAMKA dapat mempersiapkan dan menghasilkan pendidik
yang unggul, cerdas, berwibawa, dan profesional pada dunia pendidikan.

1. Visi Program Magang


Mempersiapkan dan menghasilkan pendidik pemula yang unggul dalam
kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan sosial untuk
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran yang berkemajuan, baik di
sekolah maupun di luar sekolah.
2. Misi Program Magang
a. Menghasilkan calon guru yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan kompetensi akademik profesional.
b. Mengintegrasikan dan mengimplementasikan ilmu yang telah
dikuasainya ke dalam praktik keguruan/kependidikan.
c. Memiliki kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial
sesuai dengan bidang studi dan keilmuan yang terkait.
d. Peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan
dan pembelajaran yang dihadapi secara nyata.

E. Tujuan Program Magang


Adapun tujuan program magang bagi peserta dapat dikategorikan sebagai
berikut:
1. Magang 1
Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik melalui:
a. Pengamatan langsung kultur sekolah.
b. Pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik,
kepribadian, dan sosial.
c. Pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik.
d. Pengamatan langsung proses belajar di kelas.
e. Refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.
2. Magang 2
Magang 2 bertujuan memantapkan kompetensi akademik
kependidikan dan kaitannya dengan kompetensi akademik bidang
studi melalui:
a. Telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru.
b. Telaah strategi pembelajaran.
c. Telaah sistem evaluasi/penilaian.
d. Pengembangan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, media
pembelajaran, bahan ajar, LKS, dan perangkat evaluasi).
3. Magang 3
Magang 3 bertujuan agar peserta merasakan langsung proses
pembelajaran dan memantapkan jati diri pendidik dengan menjadi
asisten guru yang dilakukan melalui:
a. Pengajaran dengan bimbingan melekat dari Guru Pamong Magang
(GPM) dan Dosen Pembimbing Magang (DPM).
b. Pelaksanaan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakurikuler.

F. Manfaat Program Magang


1. Bagi Peserta
a. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan
dan pembelajaran di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu
dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.
c. Memperoleh daya penalaran dalam melakukan penelaahan,
perumusan, dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
e. Memberi kesempatan untuk dapat berperan sebagai motivator,
fasilitator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem
solver.

2. Bagi sekolah
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan pendidik
pemula yang berdedikasi dan profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan, serta melaksanakan pengembangan sekolah.

3. Bagi FKIP UHAMKA


a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di
sekolah, guna pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh berbagai sumber belajar dan menemukan berbagai
permasalahan untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, instansi
terkait, dan sekolah untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.
BAB II

PELAKSANAAN PROGRAM MAGANG 1

A. Karakteristik Sekolah Mitra


1. Profil Sekolah Mitra
Nama Sekolah : SMK PGRI 1 JAKARTA
(Kelompok Bisnis dan Manajemen)
(Kelompok Teknologi Informasi dan
Komunikasi)
Status Sekolah : Swasta
Program Keahlian : a) Administasi Perkantoran
b) Akuntansi
c) Pemasaran
d) Multimedia
Jumlah Ruangan : 27 Ruangan
Waktu Belajar : Pagi
Alamat : Jalan PLK II No. 25 Kel./Kec. Makasar
Jakarta Timur
Telepon/Fax/KodePos : (021)8009773/(021)8009773/13570
Email : smea1jkt@gmail.com
Web : smkpgri1jkt.sch.id
NSS/NIS/ NPSN : 342016405005/40081/ 20103743
KepemilikanTanah :
a) Luas Tanah: 2.300m2
b) LuasBangunan: 2.172 m2
c) Listrik: 120.000 Watt

2. SejarahSekolah
SMK PGRI 1 Jakarta didirikan pada tanggal 12 Februari 1981 yang
semula bernama SMEA 1 PGRI Jakarta dan para pendiri itu adalah guru-
guru dan kepala SMEA Negeri 6 yang sekarang bernama SMK Negeri 10
Jakarta yang berlokasi di jalan SMEA VI Mayjen Sutoyo By Pass Cililitan
Jakarta Timur. Melihat perjalanan waktu animo masyarakat terhadap
pendidikan kejuruan khususnya SMEA sangat besar dan menjadi kendala
adalah terbatasnya daya tamping khususnya sekolah-sekolah
negeri.Berdasarkan pertimbangan 1995 SMK PGRI 1 Jakarta yang
berlokasi di Jalan Letjend Sutoyo Cawang Kramat Jati Jakarta Timur
kemudian pindah lokasi sekarang dan menempati gedung yang berada di
Jalan PLK II No. 25 Kel./Kec. Makasar Jakarta Timur.

3. Kompetensi Keahlian SMK PGRI 1 JAKARTA


a. Administrasi Perkantoran
Program keahlian administrasi perkantoran diharapkan dapat
menghasilkan lulusan yang disiplin, memiliki sikap yang baik serta
memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, oleh
karena itu muatan local kompetensi yang kompetensi dimiliki untuk
program ini meliputi ( produksi surat menyurat, pendistribusian dan
pengarsipan) dan kompetensi lainnya meliputi bahasa inggris dan mahi
rmengoprasikan komputer internet. Administrasi perkantoran
bertanggungjawab atas merencanakan kegiatan kantor, menyediakan
peralatan kantor, mengatur perubahan antar departemen, serta
membantu tugas manajemen.
b. Akuntansi
Program keahlian ini diharapkan menghasilkan kelulusan yang
disiplin, memiliki sikap baik serta berkompetensi akuntansi yang
dimiliki dapat diterapkan pada perusahaan jasa, perdagangan jasa,
perdagangan dan industry selain itu juga memiliki keterampilan dan
perbajakan, bahasa dan komputer.
c. Pemasaran
Jurusan ini mempelajari tentang tata cara mempromosikan barang
dan jasa kepada beragam dan berfokus pada perencanaan dan
penjualan.
d. Multimedia
Multimedia ini mengkombinasikan atau menggabungkan dari
beberapa media sepertiteks, audio, video, animasi, gambar yang
disajikan dalam penggunaan komputer dengan bantuan tool dan link
sehingga menghasilkan media yang menarik.

4. Masa Jabatan Kepala Sekolah SMK PGRI 1 Jakarta


NO NAMA KEPALA SEKOLAH PERIODE
1. ZubirIlyas, BA (Alm) 1981-1986
2. Drs. H. SlametRosyidi 1986-1989
3. Drs. DiyoMentopawiro 1989-1997
4. Drs. Soewiro 1997-1999
5. Drs. H. MemetFarajnuri, MM 1999-2014
6. Drs. Sunar 2014-Sekarang
( Tabel 2.1)
5. Kasubag SMK PGRI 1 Jakarta

No Nama kasubag TU Periode


1 Suradji 1981-2007
2 Slamet paulus 2007-2010
3 Aan salam effendi,S.pd 2010 – sekarang
(Tabel 2.2)

6. Akreditasi Kompetensi/Keahlian
a. Adm perkantoran : peringkat “A” tahun 2013 No. Mk. 014815
b. Akutansi : peringkat “A” tahun 2013 No. Mk. 014814
c. Pemasaran : peringkat “A” tahun 2013 No. Mk. 014813
d. Multimedia : peringkat “A” tahun 2016 No. Mk. 033139

7. Visi, MisidanTujuan SMK PGRI 1 Jakarta


a. VISI SMK PGRI 1 JAKARTA:
“Menjadi Lembaga Pendidikan yang menghasilkan tamatan berjiwa
wirausaha dilandasi IMTAK dan IPTEK.”
b. MISI SMK PGRI 1 JAKARTA:
1) Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
2) Peningkatan Praktik Kewirausahaan
3) Pengembangan Koperasi Siswa Unit Produksi
4) Menggalang Kegiatan Kelompok siswa dalam praktik pertokoan
5) Peningkatan Pembinaan Agama Secara Berkala dan
Berkesimanbungan melalui Program DSL.
c. TUJUAN SMK PGRI 1 JAKARTA :
1) Turut Serta Mensukseskan Pembangunan Nasional Khususnya
Dalam Bidang Pendidikan
2) Meningkatkan Kecerdasan Masyarakat Sehingga Mendapat
Penghidupan yang Layak.
3) Menyiapkan SDM yang Siap Pakai dalam Menghadapi Era
Globalisasi.

8. Fasilitas Sekolah
a) Laboratorium :
1) Laboratorium Multimedia ( Kuat )
2) Laboratorium AP danSimulasi Digital
3) LaboratoriumAkuntansi
4) Laboratorium Multimedia ( Lemah )
5) Laboratorium Tata Niaga Register
b) Ruang Guru
c) Ruang Kepala Sekolah
d) Mushola
e) Ruang Lobby
f) Ruang Perpustakaan
g) Ruang Kelas
h) Ruang TU

Waktu jam belajar dan seragam SMK pgri 1 Jakarta

SENIN S.D KAMIS

Jam Pukul
ke
JUM’AT
I 06.30 – 0.15
II 07.15 – 08.00
III 08.00 – 08.45 Jam Pukul
IV 08.45 – 09.30
ke
ISTI 09.30 – 10.00
I 06.30 – 07.15
V 10.00 – 10.45
II 07.15 – 08.00
VI 10.45 – 11.30
III 08.00 – 08.45
VII 11.30 – 12.15
IV 08.45 – 09.30
ISTI 12.15 – 12.45
ISTI 09.30 – 09.55
VIII 12.45 – 13.30
VII 13.00 – 13.45
IX 13.30 – 14.15
VIII 13.45 – 14.30
X 14.15 – 15.00
IX 14.30 – 15.15
(table 2.3)

B. Langkah-Langkah Pelaksanaan Pengamatan Program Magang 1


Jadwal Kegiatan Magang 1 selama 10 hari efektif yang dilaksanakan mulai
tanggan 8-18 Agustus 2017. Program magang 1 memiliki agenda kegiatan
sebagai berikut:

Langkah-angkah Pelaksanaan Magang 1

No WaktuKegiatan Kegiatan
1. 12 Juni 2017 Sosialisasi Program Magang 1
2. Pengumuman penempatan magang
3. 5 Agustus 2017 Pelaksanaan pembekalan magang
4. 7 Agusus 2017 Penyerahan pendamping magang
5. 8 Agustus 2017 Pelaksanaan Magang 1 (survei sekolah) melakukan
observasi di kelas dan laboraturium
6. 9 Agustus 2017 Mengamati semua keadaan lingkungan sekolah
(kultur budaya)
7. 10 Agustus 2017 Observasi kelas dan menjaga piket
8. 11 Agustus 2017 Observasi tata usaha dan ruang guru
9. 12 Agustus 2017 Observasi ekstrakurikuler
10 14 Agustus 2017 Observasi perpustakaan
11. 15 Agustus 2017 Observasi ruang kepala sekolah dan ruang kesiswaan
12. 16 Agustus 2017 Mengamati dan berpartisipasi Kegiatan lomba 17
agustus 2017
13. 17 Agustus 2017 Upacara Kemerdekaan 17 Agustus 2017
14. 18 Agustus 2017 MeKegiatan Lomba 17 agustus dan Pelepasan
Table 2.4

C. Laporan Hasil Pengamatan

1. Kehadiran

a. Pada hari selasa 08 Agustus 2017 kami melakukan observasi atau


pengamatan di guru piket maupun guru kesiswaan dan memasuki
ruangan kelas. di SMK PGRI 1 JAKARTA kami melakukan observasi
atau pengamatan mengenai kehadiran siswa dari 27 kelas, dari 9 kelas
X, dapat disimpulkan kelas multimedia 71 siswa, akuntansi 120 siswa
dan administrasi perkantoran 113 serta tata niaga 39 siswa. Dan kami
memantau kelas XI dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 67 siswa,
akuntansi 113 siswa, administrasi perkantoran 118 siswa, dan tata
niaga 33 siswa. kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 63
siswa, akuntansi 112 siswa, administrasi perkantoran 105 siswa, dan
tata niaga 36 siswa. Hari itu siswa yang datang terlambat diberikan
hukuman berupa poin yang terdapat di buku peraturan jika murid
tersebut datangnya terlambat maka poin tersebut akan dikurangi serta
siswa yang terlambat ditindak lanjuti oleh guru BK.
b. Pada hari rabu 09 agustus 2017 kehadiran dari 27 kelas, dari kelas 9
kelas X dapat disimpulkan kelas multimedia 83 siswa, akutansi 119
siswa , administrasi perkantoran 115 siswa dan tataniaga 38 siswa . dan
kami memantau dari kelas IX yaitu dari mulai kelas XI multimedia 69
siswa , akutansi 115 siswa , administrasi perkantoran 116 siswa dan
tataniaga 32. siswa kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 63
siswa, akuntansi 112 siswa, administrasi perkantoran 103 siswa, dan
tata niaga 36 siswa. Hari itu siswa yang datang terlambat diberikan
hukuman berupa poin yang terdapat di buku peraturan jika murid
tersebut datangnya terlambat maka poin tersebut akan dikurangi serta
siswa yang terlambat ditindak lanjuti oleh guru BK.

c. Pada hari kamis 10 agustus 2017 kami melakukan observasi atau


pengamatan di guru piket maupun guru kesiswaan dan memasuki
ruangan kelas. di SMK PGRI 1 JAKARTA kami melakukan observasi
atau pengamatan mengenai kehadiran siswa dari 27 kelas, dari 9 kelas
X, dapat disimpulkan kelas multimedia 72 siswa, akuntansi 117 siswa
dan administrasi perkantoran 115 serta tata niaga 37 siswa. Dan kami
memantau kelas XI dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 65 siswa,
akuntansi 112 siswa, administrasi perkantoran 105 siswa, dan tata
niaga 33 siswa. kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 60
siswa, akuntansi 103 siswa, administrasi perkantoran 106 siswa, dan
tata niaga 32 siswa. Hari itu siswa yang datang terlambat diberikan
hukuman berupa poin yang terdapat di buku peraturan jika murid
tersebut datangnya terlambat maka poin tersebut akan dikurangi serta
siswa yang terlambat ditindak lanjuti oleh guru BK.
d. Pada hari Jum’at 11 Agustus 2016 melakukan observasi atau
pengamatan di guru piket maupun guru kesiswaan dan memasuki
ruangan kelas. di SMK PGRI 1 JAKARTA kami melakukan observasi
atau pengamatan mengenai kehadiran siswa dari 27 kelas, dari 9 kelas
X, dapat disimpulkan kelas multimedia 72 siswa, akuntansi 115 siswa
dan administrasi perkantoran 113 serta tata niaga 37 siswa. Dan kami
memantau kelas XI dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 60 siswa,
akuntansi 112 siswa, administrasi perkantoran 110 siswa, dan tata
niaga 27 siswa. kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 61
siswa, akuntansi 110 siswa, administrasi perkantoran 100 siswa, dan
tata niaga 34 siswa. Hari itu siswa yang datang terlambat diberikan
hukuman berupa poin yang terdapat di buku peraturan jika murid
tersebut datangnya terlambat maka poin tersebut akan dikurangi serta
siswa yang terlambat ditindak lanjuti oleh guru BK.
dan pagi ini saya melihatsiswa yang datang terlambat menunggu
didepan gerbang dikarenakan ada kegiatan disetiap pagi menaikan
bendera dan menyanyikan lagu wajib setelah selesai baru siswa
diperbolehkan masuk.
e. Pada tanggal 12 agustus 2017 kelompok kami dibagi menjadi dua
kelompok. Kelompok pertama Mulia dan Nulita datang ke kampus
untuk pengarahan dosen dari pukul 07.00 – 10.00. Sedangkan
kelompok kedua yaitu Yusryifa, Dianita dan Alwi ke SMK PGRI 1
JAKARTA untuk observasi ekstrakurikuler yang ada di sekolah
tersebut.yang biasa dilaksanakan hari sabtu hanya ada ekstrakurikuler
paskibra yang sedang latihan untuk kegiatan upacara kemerdekaan 17
agustus 2017. Siswa siswi yang mengikuti latihan tersebut sangat
bersemangat untuk kegiatan upacara 17 agustus. Siswa siswi yang
hadir di ekstrakurikuler paskibra juga cukup banyak.
f. Pada tanggal 14 agustus 2017 hari ini siswa siswi yang kesekolah tidak
ada yang datang terlambat dikarenakan ada kegiatan apel untuk
memperingati hari jadi pramuka yang ke 56. Siswa sisiwi pun cukup
mudah di atur untuk menjalankan kegiatan apel tersebut. Setelah
selesai melakukan kegiatan apel pengurus osis, seluruh ketua kelas dan
satu orang bapa guru mengadakan rapat untuk kegiatan perlombaan 17
agustus yang akan diadakan hari jumat pada tanggal 18 agustus 2017.
di SMK PGRI 1 JAKARTA kami melakukan observasi atau
pengamatan mengenai kehadiran siswa dari 27 kelas, dari 9 kelas X,
dapat disimpulkan kelas multimedia 75 siswa, akuntansi 113 siswa
dan administrasi perkantoran 115 serta tata niaga 38 siswa. Dan kami
memantau kelas XI dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 68 siswa,
akuntansi 110 siswa, administrasi perkantoran 113 siswa, dan tata
niaga 34 siswa. Kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 64
siswa, akuntansi 109 siswa, administrasi perkantoran 113 siswa, dan
tata niaga 35 siswa.
g. Pada tanggal 15 agutus 2017 di SMK PGRI 1 JAKARTA dipagi ini
terlihat seperti hari-hari biasanya berjalan dengan normal dan kami
melakukan pengamatan mengenai kehadiran siswa dari 27 kelas, dari 9
kelas X, dapat disimpulkan kelas multimedia 73 siswa, akuntansi 117
siswa dan administrasi perkantoran 114 serta tata niaga 38 siswa. Dan
kami memantau kelas XI dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia 69
siswa, akuntansi 113 siswa, administrasi perkantoran112 siswa, dan
tata niaga 33 siswa. kelas XII dari 9 kelas yaitu kelas XI multimedia
64 siswa, akuntansi 108 siswa, administrasi perkantoran 113 siswa,
dan tata niaga 37 siswa. Sepulangnya kegiatan belajar mengajar
esktrakulikuler paskibra latihan upacara dan baris bebaris untuk acara
upacara pada tanggal 17 agustus
h. Pada tanggal 16 agustus 2017 pada hari rabu ini kegiatan belajar
mengajar tidak berjalan seperti biasanya karena diadakannya kegiatan
yang diawali dahulu pada hari rabu ini dengan lomba-lomba seperti
yaitu joget balon, tarik tambang, makan kerupuk, berebut bangku,
balap karung dan memasukan pensil kedalam botol. Pada saat acara
berlangsung, semua siswa ikut berpartisipasi dan menjalankan
acaranya dengan sangat menyenangkan. Acara berlangsung pada jam
07:00 dan selesai pada jam 15:00. Sebelum pulang seluruh kelas sudah
dalam keadaan bersih dan rapih.
i. Pada hari kamis 17 Agustus 2017 SMK PGRI 1 JAKARTA
mengadakan Upacara Kemerdekaan Indonesia ke 72 pada pukul 07.00
– 11.00. Banyak siswa yang berpartisipasi mengikuti Upacara
Kemerdekaan Indonesia. Dengan adanya siswa siswi yang hadir makan
dapat berjalan dengan lancar Upacara Kemerdekaan Indonesia . setelah
selesai upacara maka siswa siswi dipulangkan. Dan bagi yang tidak
datang pada hari itu, siswa akan mendapatkan hukuman yaitu diberika
point untuk pengurangan nilai.
j. Pada hari jum’at 18 Agustus 2016 SMK PGRI 1 JAKARTA dilakukan
kegiatan lomba yang belum terlaksanakan serta diadakan pengumuman
untuk pemenang-pemenang yang mengikuti lomba di hari rabu
kemarin.

2. Kedisiplinan

Sejak awal kami memasuki sekolah smk PGRI 1 , semua murid


yang berada disekolah itu menurut kelompok kami cukup disiplin mulai
datang dengan tepat waktu dipagi hari ada yang mengawasi digerbang
yaitu guru piket untuk mengontol siswa-siswi tentang kerapihan seragam,
kedatangan murid-murid dan mengontrol murid-murid yang telat untuk
ditindak lanjuti.
Terutama untuk kita seba disekolah tersebut kami datang lebih
awal dari siswa-siswi, dan ketika bel masuk berbunyi siswa siswi PGRI 1
langsung masuk kedalam kelasnya masing-masing. Ketika seusai bel
berbunyi ada sebagian siswa-siswi yang dilapangan menaikan bendera
merah putih menyanyikan lagu wajib indonesia raya dan yang dikelas
maupun yang ada dilingkungan kelas ikut serta berdiri. Siswa siswi smk
PGRI tidak ada yang namanya yang berkeliaran diluar kelas baik ada guru
maupun tidak ada, meskipun dikelas tersebut tidak ada guru siswa-siswi
tersebut diberikan tugas dari guru piket agar lebih kondusif di kegiatan
belajar mengajar. Dan setiap jam belajar selesai siswa-siswi diharapkan
untuk membersihkan kelasnya yang sudah dipakai karena setiap jam
pelajaran ada pergantian kelas di PGRI 1 menggunakan sistem “moving
class” yaitu kelas yang berpindah-pindah sesuai jam pelajaran yang
diganti.

Gerbang sekolah tidak selalu ditutup dengan rapat karena ada satpam
yang selalu menjaga sekolah tersebut dari awal masuk sampai berakhirnya
kegiatan belajar mengajar disekolah. Jika ada murid yang izin keluar
maka murid tersebut harus izin melalui guru piket, dikasih surat
keterangan lalu harus disetujui dengan jam guru pelajaran yang
bersangkutan dan izin kepada satpam didepan gerbang sekolah, lalu murid
tersebut dapat izinkan untuk keluar dengan alasan yang jelas.

Dalam seragam sekolahnya baik siswa maupun siswi terlihat rapi,


ada siswi Non-muslim tidak memakai kerudung dan yang muslim
kerudung sedangkan siswa yang mempunyai rambut gondrong ditindak
lanjuti oleh pihak sekolahan dipangkas segera.

3. Sopan santun dan etika

Dalam sopan santun dan etika menurut pengamatan kita cukup


sopan pertama kita datang di sekolah disambut dengan sangat baik
dengan siswa-siswinya. Disekolah PGRI 1 ini menerapkan budaya 3S
“senyum,sapa,salam” .

Ketika kita memasuki kelas untuk membantu mengawasi, respon


siswa-siswi ramah terhadap kita,walau ada yang sering bercanda-canda
dan menyeletuk tapi tidak terlewat batas, bahkan banyak yang bertanya-
tanya dengan dunia perkuliahan. Pada jam pelajaran berakhir dan bertemu
menyapa dan bersalaman. Cara bicara mereka terhadap kami sopan bisa
membedakan antara teman sebaya dan guru.

2. Pemahaman kultur sekolah

Di smk PGRI 1 sekolah menengah kejuruan dengan empat keahlian


yaitu administrasi perkantoran, akutansi, tataniaga, dan multimedia
Gedung smk PGRI ada gedung A gedung B gedung C yang terdiri dari 3
lantai dan selain ada kelas ada juga ruangan lab nya masing-masing,
mushola, kantin , ruang guru, ruang kepala sekolah, ruang tu, ruang lobby
setiap pagi sesudah jam bel masuk ada penaikan bendera ditiap paginya
yang dikelas menyanyikan lagu indonesia raya ada sebagian siswa-siswi
berada dilapangan berdiri dan hormat beserta staf-staf dan guru-guru pun
turut serta berdiri.

Di smk PGRI 1 Jakarta terdapat tata tertib yang harus dipatuhi


dilingkungan sekolah, bauk siswa/siswi, guru-guru dan karyawan. Tata
tertib tersebut sangat diperhatikan dengan baik, mulai dari tatacara
berpakaian yang sopan.

Di sekolah smk PGRI 1 jakarta memulai kefiiatan belajar mengajar


pada jam 06.30 dampai dengan 15.00 senin sampai jum’at jam kegiatan
belajar itu berlaku. Dalam seminggu ada sekitar 48 jam. Dan ketika dihari
jum’at pada jam pelajaran terakhir di persingkat menjadi 40 menit. Di
setiap pergantian jam pelajaran SMK ini menerapkan sistem
“movingclass”. Jam istirahan di sekolah ini ada 2 kali yaitu pada pukul
09.30 s/d 10.00 dan istirahat kedua pada pukul 12.00 s/d 12.30 jam
tersebut digunakan untuk murid & siswa makan siang dan melaksanakan
sholat zhuhur. Makan siang untuk guru-guru disediakan kantin khusus
yang terpisah yang tersedia makanan prasmanan untuk guru-guru dan
mahasiswa yang magang di sekolah PGRI 1 Jakarta.

Aktifitas akademik diluar kelas juga cukup tertib, pada jam olahraga siswa
mengikuti dengan antusias tinggi, dan pada saat kami mengetahui kegiatan
ekstra kulikulerdan mengamatinya kegiatan tersebut berjalan dengan baik
dan lancar ada beberapa ekstrakulikuler yaitu : paskibra, pramuka, ROHIS
(tilawah,qiroah,dauroh), Basket ball, Sepak bola/futsal , Paskibra , Teater,
PMR, tae kwon do, Tari tradisional, Marawis/hadroh, Club jepang , dan
Bulu tangkis. Kegiata ekstrakulikuler tersebut dilaksanakan pada hari sabtu
dan ada sebagian ekstrakulikuler yang dilakukan pada pulang sekolah.

Kegiatan osis di SMK PGRI 1 jakarta juga cukup akhif, terlihat


saat kami mewawancarai ketua OSIS tersebut tentag mengatur jalannya
kegiatan memperingati kemerdekaan RI dengan diadakannya rapat-rapat
osis, mereka saling bekerjasama demi kelancaran kegiatan tersebut dan
juga mading-mading di SMK PGRI 1 JAKARTA juga cukup update dan
itu diatur oleh OSIS yang dibina oleh Bapak Aziz qomardiana, S.pd .
adapun aktifitas keagamamaan seperti rohis dan rokris yaitu dilakssanakan
pada hari jum’at. Guru guru yang mengajar menggunakan dua kurikulum
yaitu kurtilas kegiatan jam belajar mengajarnya 48 jam dan kurtilas revisi
jam belajar mengajarnya 46 jam supaya kurtilas revisi menyeimbangi
kurtilas awal ditambah kegiatan belajar mengajarnya di tambah dengan
pramuka dan Bk khusus kelas 10, supaya sama-sama 48 jam.

Di SMK PGRI 1 jakarta setiap harinya dari awal masuk sampai


jam pulang sekolah selalu ada mata pelajaran olahraga dikarenakan SMK
Tersebut menggunakan sistem “moving class”. Dan disetiap pergantian
ada 2 kelas yang mengikuti pelajaran terssebut.

Disetiap hari jum’at pagi SMK PGRI 1 jakarta melakukan tadarus bersama
yang rutin dilakukan dilapangan tetapi jika cuaca tidak mendukung maka
kegiatan tadarus dilakukan dikelas melalui pengeras suara yang ada
disetiap sudut kelas,ketika sholat jum’at hendak dimulai anak murid dan
pengurus menyiapkan karpet&terpal untuk sholat jum’at bersama
dilapangan.

5. Pemahaman kompetensi profesional pedagodik, kepribadian dan sosial

Guru- guru yang mengajar di SMK PGRI 1 JAKARTA sangat


berkopenten, terlihat saat mereka memberikan materi kepada siswa dengan
catatan serta penjelasan yang dapat dipahami oleh siswa siswi dengan
penuh rasa tanggung jawab, mereka terlihat menguasai materi dan
pemahhaman tentang apa yang mereka ssampaikan kepada siswa dengan
berbagai metode sesuai dengan gaya belajar guru yang sudah mereka
jadikan acuan, gurur-guru di smk PGRI 1 JAKARTA juga berpenampilan
rapi dan menarik, sehingga dapat mmenjadi panutan dan contoh bagi
siswa-siswinya, mereka juga peduli terhadap murid yang kurang paham
tentang materi yang kurang dipahami jika ada siswa-siswi belum paham
mengenai materi tersebut maka guru tersebut memberikaan pengulangan
materi yang disampaikan serta memberikan peluang bertanya mereka yang
kurang paham terhadap materi yang disampaikan.

Guru kelas X menggunakan sistem ajar kurikulim revisi sedangkan guru


kelas XI , XII menggunakan kurikulum 2013.

Kami menyimpulan bahwa guru-guru yang mengajar revisi maupun 2013


Di SMK PGRI 1 JAKARTA sudah memahami cara pengajaran sesuai
dengan kurikulum yang berlaku.
6. Pemahaman landasan jati diri pendidik

Yang menjadi landasan pendidik yaitu mereka ingin membuat


siswa mengerti dan mehamami apa yang mereka sampaikan, sesuai
metode pengajaran mereka masing-masing, agar siswa mampu untuk
menguasai materi yang disampaikan dengan menggunakan media papan
tulis dan proyektor maupun dengan metode ceramah tetapi tetap menarik
perhatian para siswa-siswi untuk tetap konsentrasi pada materi yang akan
disampaikan. Dan guru dituntut untuk lebih kreatif dalam cara
penyampaian materi kepada siswa agar siswa lebih mudah memahami
materi. Sesekali guru memberikan pertannyaan 15 menit sebelum jam
pelajaran berakhir guna merefresh materi yang telah disampaikan.

7. Pemahaman terhadap proses belajar di kelas

SMK PGRI 1 JAKARTA memiliki 4 program keahlian yaitu


akuntansi, administrasi perkantoran,tata niaga dan multimedia proses
pembelajaran di kelas X belangsung dengan sangat efektif, ketika guru
menjelaskan materi semua murid memperhatikan dengan baik dan apabila
ada materi yang mereka kurang pahami mereka langsung menanyakan
kepada guru tersebut dan semua anggota kelas X terlihat sangat kompak
dan interaksi sosial antar anggota kelas cukup bagus dan suasana kelas X.

Suasana proses pembelajaran di XI berlangsung efektif dan mereka


walaupun tidak ada guru mereka tetap mengerjakan tugas atau membaca
buku pelajaran dan tidak ada siswa-siswi yang keluar dari kelas, ketika
guru menjelaskan mereka begitu sangat memperhatikan dan juga bertanya
kepada guru ketika ada materi yang mereka kurang pahami dan rata-rata
anggota kelas XI aktif didalam kelas maupun diluar kelas, proses
pembelajaran di kelas pun juga berlangsung secara efektif, anggota kelas
XI sangat kompak dari segi kegiatan didalam kelas maupun diluar kelas
dan semua anggota kelas XI aktif ketika kegiatan belajar mengajar
berlangsung dan mereka aktif bertanya apabila ada materi yang mereka
pahami dan ketika mereka diberi tugas mereka langsung mengerjakan.

Proses pembelajaran dikelas XII berlangsung efektif, dan anggota kela


kompak ketika didalam kelas maupun diluar kelas dan ketika kegiatan
belajar mengajar berlangsung semua murid memperhatikan guru dan tidak
ada yang tidak memperhatikan dan mereka aktif bertanya kepada guru dan
ketika diberi pertanyaan oleh guru rata-rata dari mereka bisa menjawab.
Proses pembelajaran dikelas XII administrasi perkantoran pun berlangsung
secara efektif juga semua murid aktif ketika proses belajar mengajar
berlagsung.

8. Pemahaman hasil refleksi terhadap proses pembelajaran

Peserta didik di SMK PGRI 1 JKARTA cukup aktif ketika proses


pembelajaran berlangsung, dan semua kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung secara efektif dan semua siswa di SMK PGRI 1 JAKARTA
terlihat sangat tertib karena saat kegiatan belajar mengajar berlangsung tidak
ada Siswa-siswi yang keluar dari kelas tanpa seizin guru. dan ketika belajar
berlangsung rata-rata dari siswa SMK PGRI 1 JAKARTA apabila ada materi
yang mereka belum mengerti mereka pasti bertanya kepada guru materi
tersebut. SMK PGRI 1 JAKARTA memiliki guru-guru yang sangat
profesional dan semua guru di SMK PGRI 1 JAKARTA memersiapkan materi
yang akan disampaikan sebelum disampaikan kepada peserta didik dan juga
mempersiapkan latihan-latihan soal untuk latihan seperti mencari soal dan
sebelum menjelaskan materi yang baru guru di SMK PGRI 1 JAKARTA
menanyakan materi yang sebelumnya supaya peserta didik tidak lupa degan
materi sebeumnya, dan semua guru di SMK PGRI 1 JAKARTA setelah selesai
proses pembelajaran selalu memberi motivasi agar peserta didik selalu
bersemangat dalam belajar.

D. Kegiatan Non Akademik/Persekolahan di Sekolah Mitra


1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar mata pelajaran
dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan murid sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui kegiatan
yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik atau tenaga
kependidikan yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah.
a. Visi, Misi, dan Tujuan Ekstrakurikuler
1) Visi
Visi kegiatan ekstrakurikuler adalah berkembangnya potensi, bakat
dan minat secara optimal serta tumbuhnya kemandirian, dan
kebahagiaan murid yang berguna untuk diri sendiri, keluarga, dan
masyarakat.

2) Misi
a) Memfasilitasi sejumlah kegiatan yang dapat dipilih oleh murid
sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka.
b) Menyelenggarakan kegiatan yang memberikan kesempatan
murid mengeksperikan diri secara bebas dan bertanggung
jawab melalui kegiatan mandiri maupun kelompok.
c) Berorientasi pada prestasi ditingkat kota madya Jakarta Timur
dan DKI Jakarta.

3) Tujuan
a) Tujuan Umum
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan diluar
mata pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan
watak dan kepridian murid yang dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan
kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta
kegiatan ekstrakurikuler untuk pengembangan talenta murid.
b) Tujuan Khusus
Pengembangan diri yang berlandaskan akhlakul karimah
dengan bertujuan menunjang pendidikan murid dalam
mengembangkan.
1) Bakat
2) Minat
3) Kreativitas
4) Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5) Kecakapan sosial
6) Kecerdasan emosional
7) Kompetensi ilmiah
8) Wawasan dan pengembangan teknologi informasi
9) Kemampuan pemecahan masalah
10) Kemandirian

2. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler


a) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan estrakurikuler untuk
mengambangkan kemampuan dan kreativitas murid sesuai dengan
potensi bakat dan minat mereka.
b) Soaial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial murid.
c) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk mengembangkan
suasana rileks, menggembirakan, dan menyenangkan bagi murid yang
menunjang proses perkembangan.
d) Persiapan Karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir murid.

3. Prinsip Kegiatan Ekstrakurikuler


a) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat murid.
b) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
keinginan dan diikuti murid secara sukarela.
c) Keterlibatan Aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
menuntut keikutsertaan murid secara penuh.
d) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler dalam suasana
yang disukai dan menggembirakan murid.
e) Etos Kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang membangun
semangat murid untuk berlatih dan beraktivitas secara optimal.
f) Kemanfaatan Sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
g) Wajib, yaitu prinsip kegiatan ekstrakurikuler harus diikuti oleh seluruh
murid kelas X dan XII.

4. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


a) Kecerdasan metal spiritual, meliputi ROHIS. KPI (Kelompok
Pengkajian Islam), SBA (Seni Baca Alquran).
b) Kecakapan Verbalistik, meliputi panduan suara, musik, teater, japanis,
club.
c) Kecakapan profesi, meliputi sinematografi, fotografi, majalah dinding.
d) Keterampilan fisik, meliputi :
1) Olahraga permainan (futsal, basket, voi ball, badminton, dan lain-
lain)
2) Seni bela diri (Tae kwon do)
3) Krida (kepramukaan, Palang Merah Remaja (PMR), Pasukan
Pengibar Bendera (PASKIBRA)
4) Tari tradisonal dan modern

5. Bentuk Kegiatan
a) Induvidual, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti murid
secara perorangan.
b) Klasikal, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh
kelompok – kelompok murid.
c) Gabungan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti murid
antar kelas / antar sekolah.
d) Lapangan, yaitu bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti seorang
atau sejumlah murid melalui kegiatan di luar kelas atau kegiatan
lapangan.

6. Bentuk–bentuk Pelaksanaan
Kegiatan pengembangan diri yang diselenggarakan oleh sekolah
dilaksanakan dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu
untuk memenuhi kebutuhan murid secara induvidual, kelompok atau
klasikal melalui penyelengaraan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan oleh sekolah terdiri atas :
a) Ekskul Wajib (Yang harus ada di setiap sekolah) yaitu pramuka
b) Ekskul pilihan
1) ROHIS (Tilawah, qiroah, dauroh)
2) Basket Ball
3) Sepak Bola/ Futsal
4) Paskibra
5) Teater
6) PMR
7) Tae Kwo Ndo
8) Tari Tradisional
9) Marawis/ Hadroh
10) Club Jepang
11) Bulu Tangkis
C. Laporan Hasil Pengamatan Individu

NAMA : MULIA HIDAYATUL IJTIMAAH

NIM : 1601085054

RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PROGRAM MAGANG 1

1. Pengamatan Kultur Sekolah

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Luar Sekolah
1 Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah  Dilhat dari tata tertib siswa
(kehadiran siswa tepat waktu, kerapihan SMK PGRI 1 Jakarta terlihat
pakaian seragam, potongan rambut, dan cukup baik. Siswa setiap hari
lain-lain) senin sampai dengan hari jumat
datang kesekolah setiap pagi
pukul 06.30 WIB dengan
ditandai lagu mars PGRI sebagai
tanda masuk kelas. Sebelum jam
6.30 WIB guru piket yang
bertugas langsung menunggu
didepan gerbang sekolah untuk
menghadang siswa-siswi yang
telat dan belum lengkap
menggunakan atribut seragam.
Jika ada siswa ataupun siswi
yang terlambat akan langsung
ditindak lanjut oleh guru piket.
Bentuk hukuman yang diberikan
oleh guru piket biasanya
bervariasi, sesuai dengan siapa
guru yang sedang piket pada
saat itu. Misalnya pada saat
tanggal 8 Agustus 2017 siswa
atau siswi yang terlambat
langsung diberikan hukuman
yaitu lari lapangan sebanyak 20
kali putaran. Pada hari
berikutnya yaitu tanggal 9
Agustsus 2017 siswa dan sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman berdiri dilapangan dan
hormat bendera sampai jam
pertama selesai. Pada tanggal 10
Agustus 2017 siswa atau sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman lompat katak atau skot
jump sebanyak 20 kali.
Diharapkan dengan
diberlakuannya hukuman
kepada siswa yang terlambat
semakin berkurang anak-anak
yang datang terlambat.
 Dalam berpakaian seragam,
siswa dan siswi SMK PGRI 1
Jakarta bukan merupakan
sekolah dengan latar belakang
islami melainkan sekolah umum
yang didalamnya banyak siswa
dari berbagai agama. Maka dari
itu seragam disekolah ini pun
tidak diwajibkan memakai jilbab
atau kerudung. Hanya saja
seragam yang digunakan dengan
atasan pendek untuk siswi yang
tidak berjilbab dan
menggunakan rok yang panjang
sampai mata kaki untuk
siswinya, begitu pula dengan
siswa laki-lakinya juga wajib
menggunakan celana sampai
mata kaki. Untuk seragam yang
digunakan oleh para siswa dan
siswi SMK PGRI 1 Jakarta
sudah rapi, namun kadang ada
hari-hari tertentu yang membuat
siswa nya tidak rapi. Contohnya
pada saat hari jumat pada
tanggal 11 Agustus 2017,
seharusnya siswa dan siswinya
memakai baju berwarna putih
serta bawahan abu-abu degan
siswi nya memakai jilbab. Tetapi
jilbab yang dipakai oleh siswi
tersebut tidak seragam.
Harusnya memakai jilbab
berwarna putih. Namun masih
saja ada siswi yang nekat
menggunakan jilbab berwarna
abu-abu. Pada hari jumat juga
biasanya siswi nya membuka
jilbab nya saat di kelas, padahal
ruangan kelas yang digunakan
sudah memilki AC. Selain itu
sekolah sudah memberlakukan
tata tertib berseragam, namun
20% siswa dan siswi masih
melanggar aturan.
 Untuk potongan rambut pihak
sekolah membebaskan siswa
dan siswinya menggunakan
gaya rambut apa saja, dengan
catatan rambut siswa atau siswi
tersebut haruslah rapi. Jika
kedapatan siswa yang
rambutnya tidak rapi atau
panjang, maka wakil kepala
sekolah serta pihak kurikulum
langsung memangkas rambut
siswa tersebut dilapangan dan di
saksikan oleh siswa lainnya.
Tujuannya untuk memberikan
efek jera bagi yang tidak rapi.
2 Komunikasi, interaksi, keakraban, dan Komunikasi yang terjadi di
keceriaan antar warga di lingkungan SMK PGRI 1 Jakarta ini sudah
sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik. Seperti yang terlihat
saat pagi hari, guru piket selalu
mengabsen dan mendata siswa-
siswi yang tidak hadir ke kelas-
kelas dan respon siswa nya yang
ditanya pun cukup baik dan
menggunakan bahasa yang baik
juga. Tetapi ada juga beberapa
guru maupun staff karyawan dan
peserta didik yang terlihat bebas
saat berkomunikasi misalnya
saat guru yang sedang mengajar
melakukan kesalahan peserta
didik malah menyoraki guru
tersebut. Tetapi guru tersebut
tidak marah melainkan
menganggap itu sebagai
candaaan saja. Ada juga yang
bertemu dengan guru tidak salim
malah bersalaman seperti
dengan teman sendiri. Agar
hubungannya terjalin dengan
baik, tetapi harusnya guru
mempunyai sikap yang lebih
berwibawa dan bisa memberi
batasan kepada siswanya. Agar
siswa juga tidak semena-mena
kepada guru tersebut.
Namun kepala sekolah, staff TU
dan satpam disekolah ini mampu
berkomunikasi dengan baik
3 Suasana akademik di luar kelas  Suasana kegiatan diluar kelas
(olahraga, kunjungan perpustakaan, seperti olahraga pun berjalan
belajar kelompok, mengerjakan tugas) sesuai jadwal. Lapangan
olahraga di SMK PGRI 1
Jakarta cukup luas sehingga
mencukupi peserta didik yang
melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu guru nya pun sangat
bersemangat saat mengajar
olahraga sehingga siswanya pun
ikut bersemangat.
4 Aktivitas non akademik dan suasana  Kegiatan yang dilakukan oleh
ekstrakurikuler (majalah dinding, peserta didik diluar jam belajar
pramuka, PMR, pembinaan bakat, dan disekolah adalah ekstrakurikuler
sebagainya) yang terdiri dari ekskul wajib
yaitu pramuka yang
diberlakukan untuk siswa kelas
X pada hari rabu di jam ke 10.
Ada berbagai macam ekskul
yang dapat diikuti oleh siswa
siswi SMK PGRI 1 Jakarta
misalnya rohis, basket ball,
futsal, paskibra, PMR,
Taekwondo, hadroh dan bulu
tangkis. Biasanya setiap hari
ekskul dilaksanakan setiap hari
pada saat pulang sekolah
tergantung jadwal dilaksanakan
ekskul. Suasana saat ekskul juga
sangat mendukung meraka
untuk tetap bersemangat biarpun
mereka lelah karena belajar
seharian tetapi yang membina
ekskul bisa mengkondisikan
suasana ekskul agar siswa
merasa lebih senang.
 Untuk kehidupan beragama di
SMK PGRI 1 Jakarta berjaan
kontinu misalnya disaat hari
jumat ada kegiatan jum’atan
untuk siswa yang beragama
muslim, dan para siswi nya
melaksanakan keputrian yang
biasanya diisi dengan kegiatan
tadarus bersama, kultum dari
guru yang ditugaskan untuk
menjjadi pembina keputrian,
tanya jawab dan pemberian
Kehidupan beragama di lingkungan
5 nasihat-nasihat yang positif agar
sekolah
memiliki pribadi yang leih baik.
Selain itu para siswa dan siswi
yang beragama selain islam juga
melakukan kegiatan rohani
didalam kelas, misalnya umat
kristiani melakukan kegiatan
rohani kristen pada saat hari
jumat. Para siswa dan siswi
yang berbeda agama tidak saling
mencela karena saling
menghormati agama satu sama
lain.

2. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Dalam Sekolah
1 Kompetensi profesional guru  Rencana Pelaksanaan
(tersedianya RPP, penguasaan bahan Pembelajaran (RPP) yang
ajar, memiliki konsep keilmuan, dimiliki guru-guru di SMK
memiliki kemampuan mengelola kelas, PGRI 1 Jakarta sudah siap agar
kemampuan menggunakan media, dll. pembelajaran kepada siswa
dapat terlaksana dan berjalan
lancar. Semua guru di SMK
PGRI 1 Jakarta memiliki RPP
dan bahan ajar yang lengkap.
Selain penguasaan bahan ajar
yang dimiliki guru-guru di SMK
PGRI 1 Jakarta juga bisa
menggunakan media
pembelajaran yang lain sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan
beerjalan secara maksimal.
Tetapi masih ada guru yang
tidak menguasai kelas akibatnya
banyak siswa yang kurang
memperhatikan guru di depan.
Guru juga harus menguasai
kelas dan materi agar tujuan
yang diinginkan dalam proses
pembelajaran akan tercapai.
2 Kompetensi pedagogik guru (guru  Kebanyakan guru di SMK PGRI
mengenal siswa dengan baik, 1 Jakarta sudah hafal nama
menguasai teori-teori pendidikan, peserta didik nya sehingga
melaksanakan beberapa model antara guru dan peserta didiknya
pendidikan, dan lain-lain) terlihat lebih akrab. Ketika
peserta didik sudah mulai jenuh
dengan materi yang
disampaikan, biasanya guru
menggunakan cara mengajar
yang lain. Misalnya dengan
game, berkelompok, atau belajar
diluar kelas. Itu juga dapat
membuat siswanya tidak malas
dan aktif pada saat pembelajaran
berlangsung. Akrab dengan
siswanya tidak lantas membuat
guru tersebut mentoleransi
kesalah yang dilakukan oleh
siswanya. Guru tersebut tetap
harus tegas saat muridnya
berbuat kesalahan. Agar
siswanya juga tetap disiplin saat
kegiatan belajar mengajar
dikelas berlangsung.
Kompetensi kepribadian guru  Seorang guru pada dasarnya
(penampilan yang menarik, sikap merupakan panutan untuk
positif, menjadi panutan dan teladan siswanya. Guru di SMK PGRI 1
bagi peserta didik, dan lain-lain) Jakarta selalu berpakaian rapi
dan bersikap sopan santun.
3 Seorang pendidik harus bisa
menjadi suri tauladan untuk
siswanya. Huru wajib
menunjukan sikap yang baik dan
menanamkan sikap itu kepada
peserta didiknya.
4 Kompetensi sosial guru (tanggung  Sedikit guru di SMK PGRI 1
jawab sebagai warga sekolah, peran Jakarta kurang mampu
dalam kehidupan bersama, peduli, mengkondisikan kelas sehingga
mampu memberi solusi, memiliki sikap masih saja terjadi keributan
kepemimpinan, dan lain-lain) dikelas. Entah siswanya
bercanda, mengobrol, ataupun
main hape saatt dikelas. Akan
tetapi dalam berinteraksi dengan
siswanya guru tersebut mampu
menciptakan keakraban dengan
siswa-siswinya.

3. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik

Uraian Hasil Pengamatan dan


No. Aspek Pengamatan
Upaya Pengembangan
 Sebagian besar siswa sudah
membawa alat tulis dari rumah
masing-masing. Kesiapan buku
untuk belajar pun sudah
disiapkan. Pekerjaan rumah
Kesiapan peserta didik dalam mengikuti
1 yang ditugaskan pun dikerjakan
pembelajaran
tepat waktu. Tetapi banyak juga
siswa yang masih meminjam
correction pen temannya
sehingga suasana kelas berisik
dan tidak kondusif.
2 Perhatian peserta didik dalam mengikuti  Sebagian besar siswa mampu

proses pembelajaran memperhatikan dan mengikuti


proses pembelajaran dengan
baik. Beberapa siswa juga
berperan aktif dan senang dalam
mengikuti mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Namun, ada
beberapa siswa yang kurang
aktif atau hanya diam saja ketika
proses pembelajaran. Selain itu,
ada juga siswa yang kurang
memperhatikan dan kurang
fokus pada pelajaran. Misalnya,
terdapat siswa yang diam tetapi
tidak memperhatikan, terdapat
siswa yang asyik mencorat-coret
buku tulisnya, ada beberapa
siswa yang terlihat mengantuk,
serta ada siswa yang sering
berbicara dengan temannya.
3 Aktivitas dan kreativitas peserta didik  Siswa banyak yang aktif dalam
dalam proses pembelajaran melaksanakan proses
pembelajaran. Terlebih lagi saat
praktek lapangan banyak siswa
yang kreatif dan antusias
mengikuti. Ada juga yang
membuat kreasi yang akhirnya
dipajang sebagai hiasan. Seperti
yang dilakukan siswa
multimedia, mereka memotret
kegiatan dan di edit di
Photoshop sehingga menjadi
kreasi yang indah. Tetapi banyak
juga siswa yang tidak
memperhatikan gurunya saat
sedang mengajar. Kebanyakan
siswa sibuk dengan handphone
masing-masing karena di SMK
PGRI 1 Jakarta ini dibebaskan
membawa handphone.
Respon peserta didik menerima tugas  Peserta didik tidak terlalu
dan perintah guru antusias saat menerima tugas
dari gurunya. Tetapi mereka
tetap mengerjakan tugas yang
4 diberikan oleh gurunya.
Biasanya saat mengerjakan
tugas dari gurunya kebanyakan
dari mereka bekerjasama agar
cepat selesai.
Kemampuan peserta didik dalam  Dalam mengungkapkan
mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat siswa sudah mulai
pertanyaan, dan jawaban tertib dengan mengangkat
tangan terlebih dahulu. Dalam
berdiskusi juga siswa sangat
aktif dan saling gmembantu
5 pekerjaan masing-masing.
Sewaktu tanya jawab juga siswa
dalam keadaan yang tertib.
Peserta didik pun banyak yang
berebut untuk menjawab
pertanyaan yang ditanyakan
oleh guru.
6 Kemampuan peserta didik melakukan  Peserta didik juga terlihat sudah
kerja tim dalam mengerjakan tugas mampu bekerjasama dan
akademik dan non akademik berdiskusi dalam berkelompok.
Misalnya saat sedang diskusi
kelompok, kelompok 1 dengan
yang lainnya saling berinteraksi
entah saat menyanggah ataupun
menambahkan materi yang
disampaikan kelompok lainnya
sehingga diskusi tersebut
berjalan dengan baik.

4. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


 Sebagian siswa sudah terlihat
siap saat mengikuti pelajaran
saat bel berbunyi sebagian siswa
sudah duduk di bangkunya
masing-masing. Tetapi banyak
juga siswa yang masih diluar
Peserta didik siap mengikuti proses
1 kelas dan masih bermain
pembelajaran
handphone. Bahkan saat
gurunya masuk masih banyak
siswa yang tidak memperhatikan
gurunya melainkan fokus
kepada handphone nya masing-
masing.
2 Peserta didik memahami penjelasan  Hanya sebagian kecil yang
materi dari guru memahami penjelasan guru.
Oleh karena itu guru harus
mengulang penjelasannya lagi.
Biasanya saat mereka tidak
mengerti mereka langsung
bertanya dengan mengangkat
tangan dan bertanya kepada
guru. Namun ada pula yang
bertanya kepada teman yang
sudah mengerti.
 Tidak banyak siswa yang
bertanya kepada guru. Hanya
pada saat mereka tidak mengerti
apa yang dijelaskan oleh
gurunya saja mereka bertanya.
Selebihnya mereka tidak
Peserta didik mengajukan pertanyaan
3 bertanya. Tetapi beberapa anak
yang menantang
disetiap kelas biasanya ada yang
kritis maka dari itu mereka
sering bertanya tetapi diluar
pelajarannya. Sehingga menjadi
tantangan untuk guru tersebut
menjawab.
 Peserta didik sangat memahami
hubungan antara materi yang
Peserta didik memahami hubungan diajarkan dengan kehidupan
4 antara materi pembelajaran dalam sehari-hari. Itu dibuktikan saat
kehidupan sehari-hari siswa mengerjakan tugas dengan
contohnya diambil dari
kehidupan sehari-hari.
 Seluruh siswa sudah
menggunakan media
pembelajaran yang memadai.
Diantaranya berupa buku paket,
Peserta didik dapat menggunakan
5 buku LKS, dan Laboratorium.
sumber belajar untuk memahami materi
Di dalam laboratorium nya di
lengkapi dengan alat-alat yang
sesuai dengan jurusan masing-
masing yang dibutuhkan.
 Peserta didik sangat berperan
aktif dalam proses
pembelajaran, mereka ikut
terlibat saat kegiatan belajar
Peserta didik terlibat dalam proses mengajar sedang berlangsung.
6
pembelajaran Mereka berinteraksi dengan
guru maupun teman sekelas
nya. Tidak jarang mereka
bertanya pada saat guru
mengajukan pertanyaan.
 Peserta didik mampu mengikuti
ulangan yang diberikan oleh
guru secara lisan maupun tulisan
dengan baik. Pada saat
melaksanakan kegiatan ulangan
peserta didik tertib dan mampu
melaksanakan ulangan tanpa
menyontek ataupun bertanya
Peserta didik dapat mengikuti tes lisan
7 kepada temannya. Begitu juga
atau tertulis dengan baik
saat ujian lisan mereka dengan
lantang menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru nya.
Tetapi masih ada juga siswa
yang terbata-bata dan masih
mengingat-ingat apa yang
disampaikan gurunya pada saat
pelajaran.
8 Peserta didik merasa dilibatkan dalam  Biasanya guru menyuruh peserta
menyusun rangkuman hasil didik nya untuk merangkum
pembelajaran hasil dari diskusi yang
dilakukan. Guru pun selalu
menyuruh siswanya untuk
membaca dirumah materi
selanjutnya
 Guru di SMK PGRI 1 Jakarta
selalu memberikan dukungan
lebih sehingga siswa dapat
termotivasi agar belajar lebih
Peserta didik mendapat motivasi untuk
9 giat. Jika siswa merasa dirinya
belajar lebih lanjut
tidak dapat memahami materi,
guru nya selalu memberikan
pemahaman materi dengan
sabar.

5. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


 Sebelum siswa memulai
pembelajaran, biasanya guru
mengkondisikan terlebih dahulu
peserta didiknya, agar fokus
terhadap dirinya untuk siap
Guru mempersiapkan peserta didik
1 belajar, perlu berdoa sebelum
untuk belajar
memulai pembelajaran, cek
kehadiran peserta didik dan
setelah semua sudah siap baru
proses pembelajaran segera
dimulai.
2 Mengaitkan materi baru dengan  Guru dalam memberikan
pengetahuan peserta didik sebelumnya pemahaman materi kepada
peserta didik, harus dengan
mengulas kembali materi yang
sudah dipelajari dipertemuan
sebelumnya, sehingga peserta
didik dapat mengerti dalam
mengimplementasikan materi
tersebut.
 Guru dalam menyampaikan
materi harus secara runtut sesuai
dengan buku panduan, jika
materi tersebut belum selesai
Melaksanakan pembelajaran secara dibahas dalam pertemuan
3
runtut sebelumnya, maka materi
tersebut akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dan tidak
merubah materi yang sudah
dibuat.
 Penerapan kontekstual dalam
pembelajaran, masih terasa sulit
Melaksanakan pembelajaran secara dipahami. Pembelajaran
4
kontekstual kontekstual disini, apakah ilmu
pengetahuan atau teknik serta
metode pengajaran.
 Sumber beajar peserta didik
adalah lembar kerja yang
diberikan oleh guru dan
Memanfaatkan sumber belajar dalam sebelumnya sudah diterangkan
5
pembelajaran terlebih dahulu sehingga peserta
didik dapat memahami materi-
materi yang diajarkan melalui
lembar kerja tersebut.
6 Melibatkan peserta didik dalam proses  Guru harus dapat membuat
pembelajaran peserta didik berperan aktif
dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik dapat
terlibat dalam proses
pembelajaran tersebut.
 Guru dalam menjeaskan materi
harus menggunakan bahsa yang
jelas dan dapat dipahami oleh
Menggunakan bahasa lisan jelas dan peserta didik, sehungga peserta
7
lancar didik akan mengetahui maksud
dari penjelasan tersebut,
sehingga memudahkan peserta
didik dalam memahaminya.
 Guru harus memberikan tes
lisan atau tes tulisan, untuk
mengetahui pemahaman peserta
didik sejauh mana dalam
8 Memberikan tes lisan atau tulisan memahami materi yang sudah
diberikan, dan peserta didik juga
dapat mengulang kembali
pemahaman yang sudah didapat
dalam tes tersebut.
 Guru harus membuat
rangkuman terlebih dahulu
sebelum melakukan proses
pembelajaran dikelas. Dan
Membuat rangkuman dengan
9 ketika didalam kelas guru
melibatkan peserta didik
tersebut memberikan lebih rinci
rangkuman yang telah dibuat
kepada peserta didik agar lebih
memahami.
10 Menutup pembelajaran dengan refleksi  Setelah proses pembelajaran
selesai guru memberikan
dan memberi motivasi kepada siswa motivasi serta menutupnya
untuk belajar dengan doa agar ilmu yang
diberikan berkah.
NAMA : YUSRIFAH ZUL QOIDAH

NIM : 1601085033

RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PROGRAM MAGANG 1

1. Pengamatan Kultur Sekolah

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Luar Sekolah
1 Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah  Dilhat dari tata tertib siswa
(kehadiran siswa tepat waktu, kerapihan SMK PGRI 1 Jakarta terlihat
pakaian seragam, potongan rambut, dan cukup baik. Siswa setiap hari
lain-lain) senin sampai dengan hari jumat
datang kesekolah setiap pagi
pukul 06.30 WIB dengan
ditandai lagu mars PGRI sebagai
tanda masuk kelas. Sebelum jam
6.30 WIB guru piket yang
bertugas langsung menunggu
didepan gerbang sekolah untuk
menghadang siswa-siswi yang
telat dan belum lengkap
menggunakan atribut seragam.
Jika ada siswa ataupun siswi
yang terlambat akan langsung
ditindak lanjut oleh guru piket.
Bentuk hukuman yang diberikan
oleh guru piket biasanya
bervariasi, sesuai dengan siapa
guru yang sedang piket pada
saat itu. Misalnya pada saat
tanggal 8 Agustus 2017 siswa
atau siswi yang terlambat
langsung diberikan hukuman
yaitu lari lapangan sebanyak 20
kali putaran. Pada hari
berikutnya yaitu tanggal 9
Agustsus 2017 siswa dan sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman berdiri dilapangan dan
hormat bendera sampai jam
pertama selesai. Pada tanggal 10
Agustus 2017 siswa atau sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman lompat katak atau skot
jump sebanyak 20 kali.
Diharapkan dengan
diberlakuannya hukuman
kepada siswa yang terlambat
semakin berkurang anak-anak
yang datang terlambat.
 Dalam berpakaian seragam,
siswa dan siswi SMK PGRI 1
Jakarta bukan merupakan
sekolah dengan latar belakang
islamic melainkan sekolah
umum yang didalamnya banyak
siswa dari berbagai agama.
Maka dari itu seragam disekolah
ini pun tidak diwajibkan
memakai jilbab atau kerudung.
Hanya saja seragam yang
digunakan dengan atasan
pendek untuk siswi yang tidak
berjilbab dan menggunakan rok
yang oanjang sampai mata kaki
untuk siswinya, begitu pula
dengan siswa laki-lakinya juga
wajib menggunakan celana
sampai mata kaki. Untuk
seragam yang digunakan oleh
para siswa dan siswi SMK PGRI
1 Jakarta sudah rapi, namun
kadang ada hari-hari tertentu
yang membuat siswa nya tidak
rapi. Contohnya pada saat hari
jumat pada tanggal 11 Agustus
2017, seharusnya siswa dan
siswinya memakai baju
berwarna putih serta bawahan
abu-abu degan siswi nya
memakai jilbab. Tetapi jilbab
yang dipakai oleh siswi tersebut
tidak seragam. Harusnya
memakai jilbab berwarna putih.
Namun masih saja ada siswi
yang nekat menggunakan jilbab
berwarna abu-abu. Pada hari
jumat juga biasanya siswi nya
membuka jilbab nya saat di
kelas, padahal ruangan kelas
yang digunakan sudah memilki
AC. Selain itu sekolah sudah
memberlakukan tat tertib
berseragam, namun 20% siswa
dan siswi masih melanggar
aturan dan tata tertib yang
diberlakukan.
 Untuk potongan rambut pihak
sekolah membebaskan siswa
dan siswinya menggunakan
gaya rambut apa saja, dengan
catatan rambut siswa atau siswi
tersebut haruslah rapi. Jika
kedapatan siswa yang
rambutnya tidak rapi atau
panjang, maka wakil kepala
sekolah serta pihak kurikulum
langsung memangkas rambut
siswa tersebut dilapangan dan di
saksikan oleh siswa lainnya.
Tujuannya untuk memberikan
efek jera bagi yang tidak rapi.
2 Komunikasi, interaksi, keakraban, dan Komunikasi yang terjadi di
keceriaan antar warga di lingkungan SMK PGRI 1 Jakarta ini sudah
sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik. Seperti yang terlihat
saat pagi hari, guru piket selalu
mengabsen dan mendata siswa-
siswi yang tidak hadir ke kelas-
kelas dan respon siswa nya yang
ditanya pun cukup baik dan
menggunakan bahasa yang baik
juga. Tetapi ada juga beberapa
guru maupun staff karyawan dan
peserta didik yang terlihat bebas
saat berkomunikasi misalnya
saat guru yang sedang mengajar
melakukan kesalahan peserta
didik malah menyoraki guru
tersebut. Tetapi guru tersebut
tidak marah melainkan
menganggap itu sebagai
candaaan saja. Ada juga yang
bertemu dengan guru tidak salim
tetapi bersalaman seperti dengan
teman sendiri. Menurut guru
yang bersangkutan itu
merupakan bentuk pendekatan
yang dilakukan kepada peserta
didik. Agar hubungannya
terjalin dengan baik, tetapi
harusnya guru mempunyai sikap
yang lebih berwibawa dan bisa
memberi batasan kepada
siswanya. Agar siswa juga tidak
semena-mena kepada guru
tersebut.
Namun kepala sekolah, staff TU
dan satpam disekolah ini mampu
berkomunikasi dengan baik
Suasana akademik di luar kelas  Suasana kegiatan diluar kelas
(olahraga, kunjungan perpustakaan, seperti olahraga pun berjalan
belajar kelompok, mengerjakan tugas) sesuai jadwal. Lapangan
olahraga di SMK PGRI 1
Jakarta cukup luas sehingga
3 mencukupi peserta didik yang
melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu guru nya pun sangat
bersemangat saat mengajar
olahraga sehingga siswanya pun
ikut bersemangat.
4 Aktivitas non akademik dan suasana  Kegiatan yang dilakukan oleh
ekstrakurikuler (majalah dinding, peserta didik diluar jam belajar
pramuka, PMR, pembinaan bakat, dan disekolah adalah ekstrakurikuler
sebagainya) yang terdiri dari ekskul wajib
yaitu pramuka yang
diberlakukan untuk siswa kelas
X pada hari rabu di jam ke 10.
Ada berbagai macam ekskul
yang dapat diikuti oleh siswa
siswi SMK PGRI 1 Jakarta
misalnya rohis, basket ball,
futsal, paskibra, PMR,
Taekwondo, hadroh dan bulu
tangkis. Biasanya setiap hari
ekskul dilaksanakan setiap hari
pada saat pulang sekolah
tergantung jadwal dilaksanakan
ekskul. Suasana saat ekskul juga
sangat mendukung meraka
untuk tetap bersemangat biarpun
mereka lelah karena belajar
seharian tetapi yang membina
ekskul bisa mengkondisikan
suasana ekskul agar siswa
merasa lebih senang.
5 Kehidupan beragama di lingkungan  Untuk kehidupan beragama di
sekolah SMK PGRI 1 Jakarta berjalan
kontinu misalnya disaat hari
jumat ada kegiatan jum’atan
untuk siswa yang beragama
muslim, dan para siswi nya
melaksanakan keputrian yang
biasanya diisi dengan kegiatan
tadarus bersama, kultum dari
guru yang ditugaskan untuk
menjjadi pembina keputrian,
tanya jawab dan pemberian
nasihat-nasihat yang positif agar
memiliki pribadi yang leih baik.
Selain itu para siswa dan siswi
yang beragama selain islam juga
melakukan kegiatan rohani
didalam kelas, misalnya umat
kristiani melakukan kegiatan
rohani kristen pada saat hari
jumat. Para siswa dan siswi
yang berbeda agama tidak saling
mencela karena saling
menghormati agama satu sama
lain.

2. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Dalam Sekolah
Kompetensi profesional guru  Rencana Pelaksanaan
(tersedianya RPP, penguasaan bahan Pembelajaran (RPP) yang
ajar, memiliki konsep keilmuan, dimiliki guru-guru di SMK
memiliki kemampuan mengelola kelas, PGRI 1 Jakarta sudah siap agar
kemampuan menggunakan media, dll. pembelajaran kepada siswa
dapat terlaksana dan berjalan
lancar. Semua guru di SMK
PGRI 1 Jakarta memiliki RPP
dan bahan ajar yang lengkap.
Selain penguasaan bahan ajar
yang dimiliki guru-guru di SMK
PGRI 1 Jakarta juga bisa
1 menggunakan media
pembelajaran yang lain sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan
beerjalan secara maksimal.
Tetapi masih ada guru yang
tidak menguasai kelas akibatnya
banyak siswa yang kurang
memperhatikan guru di depan.
Guru juga harus menguasai
kelas dan materi agar tujuan
yang diinginkan dalam proses
pembelajaran akan tercapai.
2 Kompetensi pedagogik guru (guru  Kebanyakan guru di SMK PGRI
mengenal siswa dengan baik, 1 Jakarta sudah hafal nama
menguasai teori-teori pendidikan, peserta didik nya sehingga
melaksanakan beberapa model antara guru dan peserta didiknya
pendidikan, dan lain-lain) terlihat lebih akrab. Ketika
peserta didik sudah mulai jenuh
dengan materi yang
disampaikan, biasanya guru
menggunakan cara mengajar
yang lain. Misalnya dengan
game, berkelompok, atau belajar
diluar kelas. Itu juga dapat
membuat siswanya tidak malas
dan aktif pada saat pembelajaran
berlangsung. Akrab dengan
siswanya tidak lantas membuat
guru tersebut mentoleransi
kesalah yang dilakukan oleh
siswanya. Guru tersebut tetap
harus tegas saat muridnya
berbuat kesalahan. Agar
siswanya juga tetap disiplin saat
kegiatan belajar mengajar
dikelas berlangsung.
3 Kompetensi kepribadian guru  Seorang guru pada dasarnya
(penampilan yang menarik, sikap merupakan panutan untuk
positif, menjadi panutan dan teladan siswanya. Guru di SMK PGRI 1
bagi peserta didik, dan lain-lain) Jakarta selalu berpakaian rapi
dan bersikap sopan santun.
Seorang pendidik harus bisa
menjadi suri tauladan untuk
siswanya. Huru wajib
menunjukan sikap yang baik dan
menanamkan sikap itu kepada
peserta didiknya.
Kompetensi sosial guru (tanggung  Sedikit guru di SMK PGRI 1
jawab sebagai warga sekolah, peran Jakarta kurang mampu
dalam kehidupan bersama, peduli, mengkondisikan kelas sehingga
mampu memberi solusi, memiliki sikap masih saja terjadi keributan
kepemimpinan, dan lain-lain) dikelas. Entah siswanya
bercanda, mengobrol, ataupun
main hape saatt dikelas. Akan
tetapi dalam berinteraksi dengan
siswanya guru tersebut mampu
4
menciptakan keakraban dengan
siswa-siswinya. Contohnya
ketika salah satu kelas sedang
ada masalah dengan guru
olahraga, maka guru sekaligus
wali kelas membantu dengan
mengadakan bimbingan untuk
mencari jalan keluar untuk
masalah tersebut.

3. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik

Uraian Hasil Pengamatan dan


No. Aspek Pengamatan
Upaya Pengembangan
1 Kesiapan peserta didik dalam mengikuti  Sebagian besar siswa sudah
pembelajaran membawa alat tulis dari rumah
masing-masing. Kesiapan buku
untuk belajar pun sudah
disiapkan. Pekerjaan rumah
yang ditugaskan pun dikerjakan
tepat waktu. Tetapi banyak juga
siswa yang masih meminjam
tipex temannya sehingga
suasana kelas berisik dan tidak
kondusif.
 Sebagian besar siswa mampu
memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dengan
baik. Beberapa siswa juga
berperan aktif dan senang dalam
mengikuti mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Namun, ada
beberapa siswa yang kurang
aktif atau hanya diam saja ketika
Perhatian peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu,
2
proses pembelajaran ada juga siswa yang kurang
memperhatikan dan kurang
fokus pada pelajaran. Misalnya,
terdapat siswa yang diam tetapi
tidak memperhatikan, terdapat
siswa yang asyik mencorat-coret
buku tulisnya, ada beberapa
siswa yang terlihat mengantuk,
serta ada siswa yang sering
berbicara dengan temannya.
3 Aktivitas dan kreativitas peserta didik  Siswa banyak yang aktif dalam
dalam proses pembelajaran melaksanakan proses
pembelajaran. Terlebih lagi saat
praktek lapangan banyak siswa
yang kreatif dan antusias
mengikuti. Ada juga yang
membuat kreasi yang akhirnya
dipajang sebagai hiasan. Seperti
yang dilakukan siswa
multimedia, mereka memotret
kegiatan dan di edit di
Photoshop sehingga menjadi
kreasi yang indah. Tetapi banyak
juga siswa yang tidak
memperhatikan gurunya saat
sedang mengajar. Kebanyakan
siswa sibuk dengan handphone
masing-masing karena di SMK
PGRI 1 Jakarta ini dibebaskan
membawa handphone.
Respon peserta didik menerima tugas  Peserta didik tidak terlalu
dan perintah guru antusias saat menerima tugas
dari gurunya. Tetapi mereka
tetap mengerjakan tugas yang
4 diberikan oleh gurunya.
Biasanya saat mengerjakan
tugas dari gurunya kebanyakan
dari mereka bekerjasama agar
cepat selesai.
5 Kemampuan peserta didik dalam  Dalam mengungkapkan
mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat siswa sudah mulai
pertanyaan, dan jawaban tertib dengan mengangkat
tangan terlebih dahulu. Dalam
berdiskusi juga siswa sangat
aktif dan saling membantu
pekerjaan masing-masing.
Sewaktu tanya jawab juga siswa
dalam keadaan yang tertib.
Peserta didik juga banyak yang
berebut untuk menjawab
pertanyaan yang ditanyakan
oleh guru.
Kemampuan peserta didik melakukan  Peserta didik juga terlihat sudah
kerja tim dalam mengerjakan tugas mampu bekerjasama dan
akademik dan non akademik berdiskusi dalam berkelompok.
Misalnya saat sedang diskusi
kelompok, kelompok 1 dengan
6 yang lainnya saling berinteraksi
entah saat menyanggah ataupun
menambahkan materi yang
disampaikan kelompok lainnya
sehingga diskusi tersebut
berjalan dengan baik.

4. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1 Peserta didik siap mengikuti proses  Sebagian siswa sudah terlihat
pembelajaran siap saat mengikuti pelajaran
saat bel berbunyi sebagian siswa
sudah duduk di bangkunya
masing-masing. Tetapi banyak
juga siswa yang masih diluar
kelas dan masih bermain
handphone. Bahkan saat
gurunya masuk masih banyak
siswa yang tidak memperhatikan
gurunya melainkan fokus
kepada handphone nya masing-
masing.
 Hanya sebagian kecil yang
memahami penjelasan guru.
Oleh karena itu guru harus
mengulang penjelasannya lagi.
Biasanya saat mereka tidak
Peserta didik memahami penjelasan
2 mengerti mereka langsung
materi dari guru
bertanya dengan mengangkat
tangan dan bertanya kepada
guru. Namun ada pula yang
bertanya kepada teman yang
sudah mengerti.
 Tidak banyak siswa yang
bertanya kepada guru. Hanya
pada saat mereka tidak mengerti
apa yang dijelaskan oleh
gurunya saja mereka bertanya.
Selebihnya mereka tidak
Peserta didik mengajukan pertanyaan
3 bertanya. Tetapi beberapa anak
yang menantang
disetiap kelas biasanya ada yang
kritis maka dari itu mereka
sering bertanya tetapi diluar
pelajarannya. Sehingga menjadi
tantangan untuk guru tersebut
menjawab.
4 Peserta didik memahami hubungan  Peserta didik sangat memahami
antara materi pembelajaran dalam hubungan antara materi yang
kehidupan sehari-hari diajarkan dengan kehidupan
sehari-hari. Itu dibuktikan saat
siswa mengerjakan tugas dengan
contohnya diambil dari
kehidupan sehari-hari.
 Seluruh siswa sudah
menggunakan media
pembelajaran yang memadai.
Diantaranya berupa buku paket,
Peserta didik dapat menggunakan
5 buku LKS, dan Laboratorium.
sumber belajar untuk memahami materi
Di dalam laboratorium nya di
lengkapi dengan alat-alat yang
sesuai dengan jurusan masing-
masing yang dibutuhkan.
 Peserta didik sangat berperan
aktif dalam proses
pembelajaran, mereka ikut
terlibat saat kegiatan belajar
Peserta didik terlibat dalam proses mengajar sedang berlangsung.
6
pembelajaran Mereka berinteraksi dengan
guru maupun teman sekelas
nya. Tidak jarang mereka
bertanya pada saat guru
mengajukan pertanyaan.
7 Peserta didik dapat mengikuti tes lisan  Peserta didik mampu mengikuti
atau tertulis dengan baik ulangan yang diberikan oleh
guru secara lisan maupun tulisan
dengan baik. Pada saat
melaksanakan kegiatan ulangan
peserta didik tertib dan mampu
melaksanakan ulangan tanpa
menyontek ataupun bertanya
kepada temannya. Begitu juga
saat ujian lisan mereka dengan
lantang menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru nya.
Tetapi masih ada juga siswa
yang terbata-bata dan masih
mengingat-ingat apa yang
disampaikan gurunya pada saat
pelajaran.
 Biasanya guru menyuruh peserta
didik nya untuk merangkum
Peserta didik merasa dilibatkan dalam hasil dari diskusi yang
8 menyusun rangkuman hasil dilakukan. Guru pun selalu
pembelajaran menyuruh siswanya untuk
membaca dirumah materi
selanjutnya
 Guru di SMK PGRI 1 Jakarta
selalu memberikan dukungan
lebih sehingga siswa dapat
termotivasi agar belajar lebih
Peserta didik mendapat motivasi untuk
9 giat. Jika siswa merasa dirinya
belajar lebih lanjut
tidak dapat memahami materi,
guru nya selalu memberikan
pemahaman materi dengan
sabar.

5. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1 Guru mempersiapkan peserta didik  Sebelum siswa memulai
untuk belajar pembelajaran, biasanya guru
mengkondisikan terlebih dahulu
peserta didiknya, agar fokus
terhadap dirinya untuk siap
belajar, perlu berdoa sebelum
memulai pembelajaran, cek
kehadiran peserta didik dan
setelah semua sudah siap baru
proses pembelajaran segera
dimulai.
 Guru dalam memberikan
pemahaman materi kepada
peserta didik, harus dengan
mengulas kembali materi yang
Mengaitkan materi baru dengan
2 sudah dipelajari dipertemuan
pengetahuan peserta didik sebelumnya
sebelumnya, sehingga peserta
didik dapat mengerti dalam
mengimplementasikan materi
tersebut.
 Guru dalam menyampaikan
materi harus secara runtut sesuai
dengan buku panduan, jika
materi tersebut belum selesai
Melaksanakan pembelajaran secara dibahas dalam pertemuan
3
runtut sebelumnya, maka materi
tersebut akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dan tidak
merubah materi yang sudah
dibuat.
4 Melaksanakan pembelajaran secara  Penerapan kontekstual dalam
kontekstual pembelajaran, masih terasa sulit
dipahami. Pembelajaran
kontekstual disini, apakah ilmu
pengetahuan atau teknik serta
metode pengajaran.
 Sumber beajar peserta didik
adalah lembar kerja yang
diberikan oleh guru dan
Memanfaatkan sumber belajar dalam sebelumnya sudah diterangkan
5
pembelajaran terlebih dahulu sehingga peserta
didik dapat memahami materi-
materi yang diajarkan melalui
lembar kerja tersebut.
 Guru harus dapat membuat
peserta didik berperan aktif
Melibatkan peserta didik dalam proses dalam proses pembelajaran
6
pembelajaran sehingga peserta didik dapat
terlibat dalam proses
pembelajaran tersebut.
 Guru dalam menjeaskan materi
harus menggunakan bahsa yang
jelas dan dapat dipahami oleh
Menggunakan bahasa lisan jelas dan peserta didik, sehungga peserta
7
lancar didik akan mengetahui maksud
dari penjelasan tersebut,
sehingga memudahkan peserta
didik dalam memahaminya.
8 Memberikan tes lisan atau tulisan  Guru harus memberikan tes
lisan atau tes tulisan, untuk
mengetahui pemahaman peserta
didik sejauh mana dalam
memahami materi yang sudah
diberikan, dan peserta didik juga
dapat mengulang kembali
pemahaman yang sudah didapat
dalam tes tersebut.
 Guru harus membuat
rangkuman terlebih dahulu
sebelum melakukan proses
pembelajaran dikelas. Dan
Membuat rangkuman dengan
9 ketika didalam kelas guru
melibatkan peserta didik
tersebut memberikan lebih rinci
rangkuman yang telah dibuat
kepada peserta didik agar lebih
memahami.
 Setelah proses pembelajaran
Menutup pembelajaran dengan refleksi selesai guru memberikan
10 dan memberi motivasi kepada siswa motivasi serta menutupnya
untuk belajar dengan doa agar ilmu yang
diberikan berkah.
NAMA : NULITA PRASETYANTI HASANAH

NIM : 1601085048

RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PROGRAM MAGANG 1

1. Pengamatan Kultur Sekolah

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Luar Sekolah
1 Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah  Dilhat dari tata tertib siswa
(kehadiran siswa tepat waktu, kerapihan SMK PGRI 1 Jakarta terlihat
pakaian seragam, potongan rambut, dan cukup baik. Siswa setiap hari
lain-lain) senin sampai dengan hari jumat
datang kesekolah setiap pagi
pukul 06.30 WIB dengan
ditandai lagu mars PGRI sebagai
tanda masuk kelas. Sebelum jam
6.30 WIB guru piket yang
bertugas langsung menunggu
didepan gerbang sekolah untuk
menghadang siswa-siswi yang
telat dan belum lengkap
menggunakan atribut seragam.
Jika ada siswa ataupun siswi
yang terlambat akan langsung
ditindak lanjut oleh guru piket.
Bentuk hukuman yang diberikan
oleh guru piket biasanya
bervariasi, sesuai dengan siapa
guru yang sedang piket pada
saat itu. Misalnya pada saat
tanggal 8 Agustus 2017 siswa
atau siswi yang terlambat
langsung diberikan hukuman
yaitu lari lapangan sebanyak 20
kali putaran. Pada hari
berikutnya yaitu tanggal 9
Agustsus 2017 siswa dan sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman berdiri dilapangan dan
hormat bendera sampai jam
pertama selesai. Pada tanggal 10
Agustus 2017 siswa atau sisiwi
yang terlambat dihukum dengan
hukuman lompat katak atau skot
jump sebanyak 20 kali.
Diharapkan dengan
diberlakuannya hukuman
kepada siswa yang terlambat
semakin berkurang anak-anak
yang datang terlambat.
 Dalam berpakaian seragam,
siswa dan siswi SMK PGRI 1
Jakarta bukan merupakan
sekolah dengan latar belakang
islamic melainkan sekolah
umum yang didalamnya banyak
siswa dari berbagai agama.
Maka dari itu seragam disekolah
ini pun tidak diwajibkan
memakai jilbab atau kerudung.
Hanya saja seragam yang
digunakan dengan atasan
pendek untuk siswi yang tidak
berjilbab dan menggunakan rok
yang oanjang sampai mata kaki
untuk siswinya, begitu pula
dengan siswa laki-lakinya juga
wajib menggunakan celana
sampai mata kaki. Untuk
seragam yang digunakan oleh
para siswa dan siswi SMK PGRI
1 Jakarta sudah rapi, namun
kadang ada hari-hari tertentu
yang membuat siswa nya tidak
rapi. Contohnya pada saat hari
jumat pada tanggal 11 Agustus
2017, seharusnya siswa dan
siswinya memakai baju
berwarna putih serta bawahan
abu-abu degan siswi nya
memakai jilbab. Tetapi jilbab
yang dipakai oleh siswi tersebut
tidak seragam. Harusnya
memakai jilbab berwarna putih.
Namun masih saja ada siswi
yang nekat menggunakan jilbab
berwarna abu-abu. Pada hari
jumat juga biasanya siswi nya
membuka jilbab nya saat di
kelas, padahal ruangan kelas
yang digunakan sudah memilki
AC. Selain itu sekolah sudah
memberlakukan tat tertib
berseragam, namun 20% siswa
dan siswi masih melanggar
aturan dan tata tertib yang
diberlakukan.
 Untuk potongan rambut pihak
sekolah membebaskan siswa
dan siswinya menggunakan
gaya rambut apa saja, dengan
catatan rambut siswa atau siswi
tersebut haruslah rapi. Jika
kedapatan siswa yang
rambutnya tidak rapi atau
panjang, maka wakil kepala
sekolah serta pihak kurikulum
langsung memangkas rambut
siswa tersebut dilapangan dan di
saksikan oleh siswa lainnya.
Tujuannya untuk memberikan
efek jera bagi yang tidak rapi.
2 Komunikasi, interaksi, keakraban, dan Komunikasi yang terjadi di
keceriaan antar warga di lingkungan SMK PGRI 1 Jakarta ini sudah
sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik. Seperti yang terlihat
saat pagi hari, guru piket selalu
mengabsen dan mendata siswa-
siswi yang tidak hadir ke kelas-
kelas dan respon siswa nya yang
ditanya pun cukup baik dan
menggunakan bahasa yang baik
juga. Tetapi ada juga beberapa
guru maupun staff karyawan dan
peserta didik yang terlihat bebas
saat berkomunikasi misalnya
saat guru yang sedang mengajar
melakukan kesalahan peserta
didik malah menyoraki guru
tersebut. Tetapi guru tersebut
tidak marah melainkan
menganggap itu sebagai
candaaan saja. Ada juga yang
bertemu dengan guru tidak salim
malah bersalaman seperti
dengan teman sendiri. Menurut
guru yang bersangkutan itu
merupakan bentuk pendekatan
yang dilakukan kepada peserta
didik. Agar hubungannya
terjalin dengan baik, tetapi
harusnya guru mempunyai sikap
yang lebih berwibawa dan bisa
memberi batasan kepada
siswanya. Agar siswa juga tidak
semena-mena kepada guru
tersebut.
Namun kepala sekolah, staff TU
dan satpam disekolah ini mampu
berkomunikasi dengan baik
Suasana akademik di luar kelas  Suasana kegiatan diluar kelas
(olahraga, kunjungan perpustakaan, seperti olahraga pun berjalan
belajar kelompok, mengerjakan tugas) sesuai jadwal. Lapangan
olahraga di SMK PGRI 1
Jakarta cukup luas sehingga
3 mencukupi peserta didik yang
melakukan kegiatan olahraga.
Selain itu guru nya pun sangat
bersemangat saat mengajar
olahraga sehingga siswanya pun
ikut bersemangat.
4 Aktivitas non akademik dan suasana  Kegiatan yang dilakukan oleh
ekstrakurikuler (majalah dinding, peserta didik diluar jam belajar
pramuka, PMR, pembinaan bakat, dan disekolah adalah ekstrakurikuler
sebagainya) yang terdiri dari ekskul wajib
yaitu pramuka yang
diberlakukan untuk siswa kelas
X pada hari rabu di jam ke 10.
Ada berbagai macam ekskul
yang dapat diikuti oleh siswa
siswi SMK PGRI 1 Jakarta
misalnya rohis, basket ball,
futsal, paskibra, PMR,
Taekwondo, hadroh dan bulu
tangkis. Biasanya setiap hari
ekskul dilaksanakan setiap hari
pada saat pulang sekolah
tergantung jadwal dilaksanakan
ekskul. Suasana saat ekskul juga
sangat mendukung meraka
untuk tetap bersemangat biarpun
mereka lelah karena belajar
seharian tetapi yang membina
ekskul bisa mengkondisikan
suasana ekskul agar siswa
merasa lebih senang.
5 Kehidupan beragama di lingkungan  Untuk kehidupan beragama di
sekolah SMK PGRI 1 Jakarta berjaan
kontinu misalnya disaat hari
jumat ada kegiatan jum’atan
untuk siswa yang beragama
muslim, dan para siswi nya
melaksanakan keputrian yang
biasanya diisi dengan kegiatan
tadarus bersama, kultum dari
guru yang ditugaskan untuk
menjjadi pembina keputrian,
tanya jawab dan pemberian
nasihat-nasihat yang positof
agar memiliki pribadi yang leih
baik. Selain itu para siswa dan
siswi yang beragama selain
islam juga melakukan kegiatan
rohani didalam kelas, misalnya
umat kristiani melakukan
kegiatan rohani kristen pada saat
hari jumat. Para siswa dan siswi
yang berbeda agama tidak saling
mencela karena saling
menghormati agama satu sama
lain.

2. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Dalam Sekolah
Kompetensi profesional guru  Rencana Pelaksanaan
(tersedianya RPP, penguasaan bahan Pembelajaran (RPP) yang
ajar, memiliki konsep keilmuan, dimiliki guru-guru di SMK
memiliki kemampuan mengelola kelas, PGRI 1 Jakarta sudah siap agar
kemampuan menggunakan media, dll. pembelajaran kepada siswa
dapat terlaksana dan berjalan
lancar. Semua guru di SMK
PGRI 1 Jakarta memiliki RPP
dan bahan ajar yang lengkap.
Selain penguasaan bahan ajar
yang dimiliki guru-guru di SMK
PGRI 1 Jakarta juga bisa
1 menggunakan media
pembelajaran yang lain sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan
beerjalan secara maksimal.
Tetapi masih ada guru yang
tidak menguasai kelas akibatnya
banyak siswa yang kurang
memperhatikan guru di depan.
Guru juga harus menguasai
kelas dan materi agar tujuan
yang diinginkan dalam proses
pembelajaran akan tercapai.
2 Kompetensi pedagogik guru (guru  Kebanyakan guru di SMK PGRI
mengenal siswa dengan baik, 1 Jakarta sudah hafal nama
menguasai teori-teori pendidikan, peserta didik nya sehingga
melaksanakan beberapa model antara guru dan peserta didiknya
pendidikan, dan lain-lain) terlihat lebih akrab. Ketika
peserta didik sudah mulai jenuh
dengan materi yang
disampaikan, biasanya guru
menggunakan cara mengajar
yang lain. Misalnya dengan
game, berkelompok, atau belajar
diluar kelas. Itu juga dapat
membuat siswanya tidak malas
dan aktif pada saat pembelajaran
berlangsung. Akrab dengan
siswanya tidak lantas membuat
guru tersebut mentoleransi
kesalah yang dilakukan oleh
siswanya. Guru tersebut tetap
harus tegas saat muridnya
berbuat kesalahan. Agar
siswanya juga tetap disiplin saat
kegiatan belajar mengajar
dikelas berlangsung.
3 Kompetensi kepribadian guru  Seorang guru pada dasarnya
(penampilan yang menarik, sikap merupakan panutan untuk
positif, menjadi panutan dan teladan siswanya. Guru di SMK PGRI 1
bagi peserta didik, dan lain-lain) Jakarta selalu berpakaian rapi
dan bersikap sopan santun.
Seorang pendidik harus bisa
menjadi suri tauladan untuk
siswanya. Huru wajib
menunjukan sikap yang baik dan
menanamkan sikap itu kepada
peserta didiknya.
Kompetensi sosial guru (tanggung  Sedikit guru di SMK PGRI 1
jawab sebagai warga sekolah, peran Jakarta kurang mampu
dalam kehidupan bersama, peduli, mengkondisikan kelas sehingga
mampu memberi solusi, memiliki sikap masih saja terjadi keributan
kepemimpinan, dan lain-lain) dikelas. Entah siswanya
bercanda, mengobrol, ataupun
main hape saatt dikelas. Akan
tetapi dalam berinteraksi dengan
siswanya guru tersebut mampu
4
menciptakan keakraban dengan
siswa-siswinya. Contohnya
ketika salah satu kelas sedang
ada masalah dengan guru
olahraga, maka guru sekaligus
wali kelas membantu dengan
mengadakan bimbingan untuk
mencari jalan keluar untuk
masalah tersebut.

3. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik

Uraian Hasil Pengamatan dan


No. Aspek Pengamatan
Upaya Pengembangan
1 Kesiapan peserta didik dalam mengikuti  Sebagian besar siswa sudah
pembelajaran membawa alat tulis dari rumah
masing-masing. Kesiapan buku
untuk belajar pun sudah
disiapkan. Pekerjaan rumah
yang ditugaskan pun dikerjakan
tepat waktu. Tetapi banyak juga
siswa yang masih meminjam
correction pen temannya
sehingga suasana kelas berisik
dan tidak kondusif.
 Sebagian besar siswa mampu
memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dengan
baik. Beberapa siswa juga
berperan aktif dan senang dalam
mengikuti mata pelajaran
Bahasa Indonesia. Namun, ada
beberapa siswa yang kurang
aktif atau hanya diam saja ketika
Perhatian peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu,
2
proses pembelajaran ada juga siswa yang kurang
memperhatikan dan kurang
fokus pada pelajaran. Misalnya,
terdapat siswa yang diam tetapi
tidak memperhatikan, terdapat
siswa yang asyik mencorat-coret
buku tulisnya, ada beberapa
siswa yang terlihat mengantuk,
serta ada siswa yang sering
berbicara dengan temannya.
3 Aktivitas dan kreativitas peserta didik  Siswa banyak yang aktif dalam
dalam proses pembelajaran melaksanakan proses
pembelajaran. Terlebih lagi saat
praktek lapangan banyak siswa
yang kreatif dan antusias
mengikuti. Ada juga yang
membuat kreasi yang akhirnya
dipajang sebagai hiasan. Seperti
yang dilakukan siswa
multimedia, mereka memotret
kegiatan dan di edit di
Photoshop sehingga menjadi
kreasi yang indah. Tetapi banyak
juga siswa yang tidak
memperhatikan gurunya saat
sedang mengajar. Kebanyakan
siswa sibuk dengan handphone
masing-masing karena di SMK
PGRI 1 Jakarta ini dibebaskan
membawa handphone.
Respon peserta didik menerima tugas  Peserta didik tidak terlalu
dan perintah guru antusias saat menerima tugas
dari gurunya. Tetapi mereka
tetap mengerjakan tugas yang
4 diberikan oleh gurunya.
Biasanya saat mengerjakan
tugas dari gurunya kebanyakan
dari mereka bekerjasama agar
cepat selesai.
5 Kemampuan peserta didik dalam  Dalam mengungkapkan
mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat siswa sudah mulai
pertanyaan, dan jawaban tertib dengan mengangkat
tangan terlebih dahulu. Dalam
berdiskusi juga siswa sangat
aktif dan saling gmembantu
pekerjaan masing-masing.
Sewaktu tanya jawab juga siswa
dalam keadaan yang tertib.
Peserta didik pun banyak yang
berebut untuk menjawab
pertanyaan yang ditanyakan
oleh guru.
Kemampuan peserta didik melakukan  Peserta didik juga terlihat sudah
kerja tim dalam mengerjakan tugas mampu bekerjasama dan
akademik dan non akademik berdiskusi dalam berkelompok.
Misalnya saat sedang diskusi
kelompok, kelompok 1 dengan
6 yang lainnya saling berinteraksi
entah saat menyanggah ataupun
menambahkan materi yang
disampaikan kelompok lainnya
sehingga diskusi tersebut
berjalan dengan baik.

4. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1 Peserta didik siap mengikuti proses  Sebagian siswa sudah terlihat
pembelajaran siap saat mengikuti pelajaran
saat bel berbunyi sebagian siswa
sudah duduk di bangkunya
masing-masing. Tetapi banyak
juga siswa yang masih diluar
kelas dan masih bermain
handphone. Bahkan saat
gurunya masuk masih banyak
siswa yang tidak memperhatikan
gurunya melainkan fokus
kepada handphone nya masing-
masing.
 Hanya sebagian kecil yang
memahami penjelasan guru.
Oleh karena itu guru harus
mengulang penjelasannya lagi.
Biasanya saat mereka tidak
Peserta didik memahami penjelasan
2 mengerti mereka langsung
materi dari guru
bertanya dengan mengangkat
tangan dan bertanya kepada
guru. Namun ada pula yang
bertanya kepada teman yang
sudah mengerti.
 Tidak banyak siswa yang
bertanya kepada guru. Hanya
pada saat mereka tidak mengerti
apa yang dijelaskan oleh
gurunya saja mereka bertanya.
Selebihnya mereka tidak
Peserta didik mengajukan pertanyaan
3 bertanya. Tetapi beberapa anak
yang menantang
disetiap kelas biasanya ada yang
kritis maka dari itu mereka
sering bertanya tetapi diluar
pelajarannya. Sehingga menjadi
tantangan untuk guru tersebut
menjawab.
4 Peserta didik memahami hubungan  Peserta didik sangat memahami
antara materi pembelajaran dalam hubungan antara materi yang
kehidupan sehari-hari diajarkan dengan kehidupan
sehari-hari. Itu dibuktikan saat
siswa mengerjakan tugas dengan
contohnya diambil dari
kehidupan sehari-hari.
 Seluruh siswa sudah
menggunakan media
pembelajaran yang memadai.
Diantaranya berupa buku paket,
Peserta didik dapat menggunakan
5 buku LKS, dan Laboratorium.
sumber belajar untuk memahami materi
Di dalam laboratorium nya di
lengkapi dengan alat-alat yang
sesuai dengan jurusan masing-
masing yang dibutuhkan.
 Peserta didik sangat berperan
aktif dalam proses
pembelajaran, mereka ikut
terlibat saat kegiatan belajar
Peserta didik terlibat dalam proses mengajar sedang berlangsung.
6
pembelajaran Mereka berinteraksi dengan
guru maupun teman sekelas
nya. Tidak jarang mereka
bertanya pada saat guru
mengajukan pertanyaan.
7 Peserta didik dapat mengikuti tes lisan  Peserta didik mampu mengikuti
atau tertulis dengan baik ulangan yang diberikan oleh
guru secara lisan maupun tulisan
dengan baik. Pada saat
melaksanakan kegiatan ulangan
peserta didik tertib dan mampu
melaksanakan ulangan tanpa
menyontek ataupun bertanya
kepada temannya. Begitu juga
saat ujian lisan mereka dengan
lantang menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru nya.
Tetapi masih ada juga siswa
yang terbata-bata dan masih
mengingat-ingat apa yang
disampaikan gurunya pada saat
pelajaran.
 Biasanya guru menyuruh peserta
didik nya untuk merangkum
Peserta didik merasa dilibatkan dalam hasil dari diskusi yang
8 menyusun rangkuman hasil dilakukan. Guru pun selalu
pembelajaran menyuruh siswanya untuk
membaca dirumah materi
selanjutnya
 Guru di SMK PGRI 1 Jakarta
selalu memberikan dukungan
lebih sehingga siswa dapat
termotivasi agar belajar lebih
Peserta didik mendapat motivasi untuk
9 giat. Jika siswa merasa dirinya
belajar lebih lanjut
tidak dapat memahami materi,
guru nya selalu memberikan
pemahaman materi dengan
sabar.

5. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1 Guru mempersiapkan peserta didik  Sebelum siswa memulai
untuk belajar pembelajaran, biasanya guru
mengkondisikan terlebih dahulu
peserta didiknya, agar fokus
terhadap dirinya untuk siap
belajar, perlu berdoa sebelum
memulai pembelajaran, cek
kehadiran peserta didik dan
setelah semua sudah siap baru
proses pembelajaran segera
dimulai.
 Guru dalam memberikan
pemahaman materi kepada
peserta didik, harus dengan
mengulas kembali materi yang
Mengaitkan materi baru dengan
2 sudah dipelajari dipertemuan
pengetahuan peserta didik sebelumnya
sebelumnya, sehingga peserta
didik dapat mengerti dalam
mengimplementasikan materi
tersebut.
 Guru dalam menyampaikan
materi harus secara runtut sesuai
dengan buku panduan, jika
materi tersebut belum selesai
Melaksanakan pembelajaran secara dibahas dalam pertemuan
3
runtut sebelumnya, maka materi
tersebut akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dan tidak
merubah materi yang sudah
dibuat.
4 Melaksanakan pembelajaran secara  Penerapan kontekstual dalam
kontekstual pembelajaran, masih terasa sulit
dipahami. Pembelajaran
kontekstual disini, apakah ilmu
pengetahuan atau teknik serta
metode pengajaran.
 Sumber beajar peserta didik
adalah lembar kerja yang
diberikan oleh guru dan
Memanfaatkan sumber belajar dalam sebelumnya sudah diterangkan
5
pembelajaran terlebih dahulu sehingga peserta
didik dapat memahami materi-
materi yang diajarkan melalui
lembar kerja tersebut.
 Guru harus dapat membuat
peserta didik berperan aktif
Melibatkan peserta didik dalam proses dalam proses pembelajaran
6
pembelajaran sehingga peserta didik dapat
terlibat dalam proses
pembelajaran tersebut.
 Guru dalam menjeaskan materi
harus menggunakan bahsa yang
jelas dan dapat dipahami oleh
Menggunakan bahasa lisan jelas dan peserta didik, sehungga peserta
7
lancar didik akan mengetahui maksud
dari penjelasan tersebut,
sehingga memudahkan peserta
didik dalam memahaminya.
8 Memberikan tes lisan atau tulisan  Guru harus memberikan tes
lisan atau tes tulisan, untuk
mengetahui pemahaman peserta
didik sejauh mana dalam
memahami materi yang sudah
diberikan, dan peserta didik juga
dapat mengulang kembali
pemahaman yang sudah didapat
dalam tes tersebut.
 Guru harus membuat
rangkuman terlebih dahulu
sebelum melakukan proses
pembelajaran dikelas. Dan
Membuat rangkuman dengan
9 ketika didalam kelas guru
melibatkan peserta didik
tersebut memberikan lebih rinci
rangkuman yang telah dibuat
kepada peserta didik agar lebih
memahami.
 Setelah proses pembelajaran
Menutup pembelajaran dengan refleksi selesai guru memberikan
10 dan memberi motivasi kepada siswa motivasi serta menutupnya
untuk belajar dengan doa agar ilmu yang
diberikan berkah.
NAMA : DIANITA HENDRAWAN

NIM : 1601085031

RAMBU-RAMBU PENGAMATAN PROGRAM MAGANG 1

1. Pengamatan Kultur Sekolah

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Luar Sekolah
1 Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah  Dilhat dari tata tertib siswa
(kehadiran siswa tepat waktu, kerapihan SMK PGRI 1 Jakarta terlihat
pakaian seragam, potongan rambut, dan cukup baik. Siswa setiap hari
lain-lain) senin sampai dengan hari jumat
datang kesekolah setiap pagi
pukul 06.30 WIB dengan
ditandai lagu mars PGRI sebagai
tanda masuk kelas. Sebelum jam
6.30 WIB guru piket yang
bertugas langsung menunggu
didepan gerbang sekolah untuk
menghadang siswa-siswi yang
telat dan belum lengkap
menggunakan atribut seragam.
Jika ada siswa ataupun siswi
yang terlambat akan langsung
ditindak lanjut oleh guru piket.
Bentuk hukuman yang diberikan
oleh guru piket biasanya
bervariasi, sesuai dengan siapa
guru yang sedang piket pada
saat itu.
 Jadwal seragam juga sudah
ditetapkan dalam peraturan.
Dalam berpakaian seragam,
siswa dan siswi SMK PGRI 1
Jakarta bukan merupakan
sekolah dengan latar belakang
islamic melainkan sekolah
umum yang didalamnya banyak
siswa dari berbagai agama.
Maka dari itu seragam disekolah
ini pun tidak diwajibkan
memakai jilbab atau kerudung.
Hanya saja seragam yang
digunakan dengan atasan
pendek untuk siswi yang tidak
berjilbab dan menggunakan rok
yang panjang sampai mata kaki
untuk siswinya, begitu pula
dengan siswa laki-lakinya juga
wajib menggunakan celana
sampai mata kaki. Untuk
seragam yang digunakan oleh
para siswa dan siswi SMK PGRI
1 Jakarta sudah rapi, namun
kadang ada hari-hari tertentu
yang membuat siswa nya tidak
rapi.
 Untuk potongan rambut pihak
sekolah membebaskan siswa
dan siswinya menggunakan
gaya rambut apa saja, dengan
catatan rambut siswa atau siswi
tersebut haruslah rapi. Jika
kedapatan siswa yang
rambutnya tidak rapi atau
panjang, maka wakil kepala
sekolah serta pihak kurikulum
langsung memangkas rambut
siswa tersebut dilapangan dan di
saksikan oleh siswa lainnya.
Tujuannya untuk memberikan
efek jera bagi yang tidak rapi.
2 Komunikasi, interaksi, keakraban, dan Komunikasi yang terjadi di
keceriaan antar warga di lingkungan SMK PGRI 1 Jakarta ini sudah
sekolah dalam kehidupan sosial cukup baik. Seperti yang terlihat
saat pagi hari, guru piket selalu
mengabsen dan mendata siswa-
siswi yang tidak hadir ke kelas-
kelas dan respon siswa nya yang
ditanya pun cukup baik dan
menggunakan bahasa yang baik
juga. Tetapi ada juga beberapa
guru maupun staff karyawan dan
peserta didik yang terlihat bebas
saat berkomunikasi misalnya
saat guru yang sedang mengajar
melakukan kesalahan peserta
didik malah menyoraki guru
tersebut. Tetapi guru tersebut
tidak marah melainkan
menganggap itu sebagai
candaaan saja. Ada juga yang
bertemu dengan guru tidak salim
tetapi bersalaman seperti dengan
teman sendiri. Menurut guru
yang bersangkutan itu
merupakan bentuk pendekatan
yang dilakukan kepada peserta
didik. Agar hubungannya
terjalin dengan baik, tetapi
harusnya guru mempunyai sikap
yang lebih berwibawa dan bisa
memberi batasan kepada
siswanya. Agar siswa juga tidak
semena-mena kepada guru
tersebut. Namun kepala sekolah,
staff TU dan satpam disekolah
ini mampu berkomunikasi
dengan baik.
3 Suasana akademik di luar kelas  Suasana kegiatan diluar kelas
(olahraga, kunjungan perpustakaan, seperti olahraga pun berjalan
belajar kelompok, mengerjakan tugas) sesuai jadwal. Setiap harinya
pasti ada kelas yang jadwal yang
berolahraga di lapangan.
Lapangan olahraga di SMK
PGRI 1 Jakarta cukup luas
sehingga mencukupi peserta
didik yang melakukan kegiatan
olahraga. Selain itu guru nya
pun sangat bersemangat saat
mengajar olahraga sehingga
siswanya pun ikut bersemangat.
Aktivitas non akademik dan suasana  Kegiatan yang dilakukan oleh
ekstrakurikuler (majalah dinding, peserta didik diluar jam belajar
pramuka, PMR, pembinaan bakat, dan disekolah adalah ekstrakurikuler
sebagainya) yang terdiri dari ekskul wajib
yaitu pramuka yang
diberlakukan untuk siswa kelas
X pada hari rabu di jam ke 10.
Ada berbagai macam ekskul
yang dapat diikuti oleh siswa
siswi SMK PGRI 1 Jakarta
misalnya rohis, basket ball,
futsal, paskibra, PMR,
4 Taekwondo, hadroh dan bulu
tangkis. Biasanya setiap hari
ekskul dilaksanakan setiap hari
pada saat pulang sekolah
tergantung jadwal dilaksanakan
ekskul. Suasana saat ekskul juga
sangat mendukung meraka
untuk tetap bersemangat biarpun
mereka lelah karena belajar
seharian tetapi yang membina
ekskul bisa mengkondisikan
suasana ekskul agar siswa
merasa lebih senang.
5 Kehidupan beragama di lingkungan  Para siswa dan siswi yang
sekolah berbeda agama memiliki sikap
toleransi karena tidak saling
mencela dan saling
menghormati agama satu sama
lain. Untuk kehidupan beragama
di SMK PGRI 1 Jakarta berjalan
terus-menerus misalnya disaat
hari jumat ada kegiatan jum’atan
untuk siswa yang beragama
muslim, dan para siswi nya
melaksanakan keputrian yang
biasanya diisi dengan kegiatan
tadarus bersama, kultum dari
guru yang ditugaskan untuk
menjjadi pembina keputrian,
tanya jawab dan pemberian
nasihat-nasihat yang positif agar
memiliki pribadi yang leih baik.
Selain itu para siswa dan siswi
yang beragama selain islam juga
melakukan kegiatan rohani
didalam kelas, misalnya umat
kristiani melakukan kegiatan
rohani kristen pada saat hari
jumat.

2. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru

Uraian Hasil Pengamatan di


No. Aspek Pengamatan
Dalam Sekolah
1 Kompetensi profesional guru  Rencana Pelaksanaan
(tersedianya RPP, penguasaan bahan Pembelajaran (RPP) yang
ajar, memiliki konsep keilmuan, dimiliki guru-guru di SMK
memiliki kemampuan mengelola kelas, PGRI 1 Jakarta sudah siap agar
kemampuan menggunakan media, dll. pembelajaran kepada siswa
dapat terlaksana dan berjalan
lancar. Semua guru di SMK
PGRI 1 Jakarta memiliki RPP
dan bahan ajar yang lengkap.
Selain penguasaan bahan ajar
yang dimiliki guru-guru di SMK
PGRI 1 Jakarta juga bisa
menggunakan media
pembelajaran yang lain sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan baik dan
berjalan secara maksimal. Tetapi
masih ada guru yang tidak
menguasai kelas akibatnya
banyak siswa yang kurang
memperhatikan guru di depan.
Guru juga harus menguasai
kelas dan materi agar tujuan
yang diinginkan dalam proses
pembelajaran akan tercapai.
2 Kompetensi pedagogik guru (guru  Kebanyakan guru di SMK PGRI
mengenal siswa dengan baik, 1 Jakarta sudah hafal nama
menguasai teori-teori pendidikan, peserta didik nya sehingga
melaksanakan beberapa model antara guru dan peserta didiknya
pendidikan, dan lain-lain) terlihat lebih akrab. Ketika
peserta didik sudah mulai jenuh
dengan materi yang
disampaikan, biasanya guru
menggunakan cara mengajar
yang lain. Misalnya dengan
game, berkelompok, atau belajar
diluar kelas. Itu juga dapat
membuat siswanya tidak malas
dan aktif pada saat pembelajaran
berlangsung. Akrab dengan
siswanya tidak lantas membuat
guru tersebut mentoleransi
kesalah yang dilakukan oleh
siswanya. Guru tersebut tetap
harus tegas saat muridnya
berbuat kesalahan. Agar
siswanya juga tetap disiplin saat
kegiatan belajar mengajar
dikelas berlangsung.
Kompetensi kepribadian guru  Seorang guru pada dasarnya
(penampilan yang menarik, sikap merupakan panutan untuk
positif, menjadi panutan dan teladan siswanya. Guru di SMK PGRI 1
bagi peserta didik, dan lain-lain) Jakarta selalu berpakaian rapi
dan bersikap sopan santun.
3 Seorang pendidik harus bisa
menjadi suri tauladan untuk
siswanya. Guru wajib
menunjukan sikap yang baik dan
menanamkan sikap itu kepada
peserta didiknya.
4 Kompetensi sosial guru (tanggung  Sedikit guru di SMK PGRI 1
jawab sebagai warga sekolah, peran Jakarta kurang mampu
dalam kehidupan bersama, peduli, mengkondisikan kelas sehingga
mampu memberi solusi, memiliki sikap masih saja terjadi keributan
kepemimpinan, dan lain-lain) dikelas. Karena siswanya
bercanda, mengobrol, ataupun
main hape saat dikelas. Akan
tetapi dalam berinteraksi dengan
siswanya guru tersebut mampu
menciptakan keakraban dengan
siswa-siswinya. Contohnya
ketika salah satu kelas sedang
ada masalah dengan guru
olahraga, maka guru sekaligus
wali kelas membantu dengan
mengadakan bimbingan untuk
mencari jalan keluar untuk
masalah tersebut.

3. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik

Uraian Hasil Pengamatan dan


No. Aspek Pengamatan
Upaya Pengembangan
 Sebagian besar siswa sudah
membawa alat tulis dari rumah
masing-masing. Kesiapan buku
untuk belajar pun sudah
disiapkan. Pekerjaan rumah
Kesiapan peserta didik dalam mengikuti
1 yang ditugaskan pun dikerjakan
pembelajaran
tepat waktu. Tetapi banyak juga
siswa yang masih meminjam
correction pen temannya
sehingga suasana kelas berisik
dan tidak kondusif.
2 Perhatian peserta didik dalam mengikuti  Sebagian besar siswa mampu
proses pembelajaran memperhatikan dan mengikuti
proses pembelajaran dengan
baik. Namun, ada beberapa
siswa yang kurang aktif atau
hanya diam saja ketika proses
pembelajaran. Selain itu, ada
juga siswa yang kurang
memperhatikan dan kurang
fokus pada pelajaran. Misalnya,
terdapat siswa yang diam tetapi
tidak memperhatikan, terdapat
siswa yang asyik mencorat-coret
buku tulisnya, ada beberapa
siswa yang terlihat mengantuk,
serta ada siswa yang sering
berbicara dengan temannya.
3 Aktivitas dan kreativitas peserta didik  Siswa banyak yang aktif dalam
dalam proses pembelajaran melaksanakan proses
pembelajaran. Terlebih lagi saat
praktek lapangan banyak siswa
yang kreatif dan antusias
mengikuti. Ada juga yang
membuat kreasi yang akhirnya
dipajang sebagai hiasan. Seperti
yang dilakukan siswa
multimedia, mereka memotret
kegiatan dan di edit di
Photoshop sehingga menjadi
kreasi yang indah. Tetapi banyak
juga siswa yang tidak
memperhatikan gurunya saat
sedang mengajar. Kebanyakan
siswa sibuk dengan handphone
masing-masing karena di SMK
PGRI 1 Jakarta ini dibebaskan
membawa handphone.
Respon peserta didik menerima tugas  Peserta didik tidak terlalu
dan perintah guru antusias saat menerima tugas
dari gurunya. Tetapi mereka
tetap mengerjakan tugas yang
4 diberikan oleh gurunya.
Biasanya saat mengerjakan
tugas dari gurunya kebanyakan
dari mereka bekerjasama agar
cepat selesai.
Kemampuan peserta didik dalam  Dalam mengungkapkan
mengkomunikasikan ide, gagasan, pendapat siswa sudah mulai
pertanyaan, dan jawaban tertib dengan mengangkat
tangan terlebih dahulu. Dalam
berdiskusi juga siswa sangat
aktif dan saling gmembantu
5 pekerjaan masing-masing.
Sewaktu tanya jawab juga siswa
dalam keadaan yang tertib.
Peserta didik pun banyak yang
berebut untuk menjawab
pertanyaan yang ditanyakan
oleh guru.
6 Kemampuan peserta didik melakukan  Peserta didik juga terlihat sudah
kerja tim dalam mengerjakan tugas mampu bekerjasama dan
akademik dan non akademik berdiskusi dalam berkelompok.
Misalnya saat sedang diskusi
kelompok, kelompok 1 dengan
yang lainnya saling berinteraksi
entah saat menyanggah ataupun
menambahkan materi yang
disampaikan kelompok lainnya
sehingga diskusi tersebut
berjalan dengan baik.

4. Pengamatan Tentang Proses Belajar Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


 Sebagian siswa sudah terlihat
siap saat mengikuti pelajaran
saat bel berbunyi sebagian siswa
sudah duduk di bangkunya
masing-masing. Tetapi banyak
juga siswa yang masih diluar
Peserta didik siap mengikuti proses
1 kelas dan masih bermain
pembelajaran
handphone. Bahkan saat
gurunya masuk masih banyak
siswa yang tidak memperhatikan
gurunya melainkan fokus
kepada handphone nya masing-
masing.
2 Peserta didik memahami penjelasan  Hanya sebagian kecil yang
materi dari guru memahami penjelasan guru.
Oleh karena itu guru harus
mengulang penjelasannya lagi.
Biasanya saat mereka tidak
mengerti mereka langsung
bertanya dengan mengangkat
tangan dan bertanya kepada
guru. Namun ada pula yang
bertanya kepada teman yang
sudah mengerti.
 Tidak banyak siswa yang
bertanya kepada guru. Hanya
pada saat mereka tidak mengerti
apa yang dijelaskan oleh
gurunya saja mereka bertanya.
Selebihnya mereka tidak
Peserta didik mengajukan pertanyaan
3 bertanya. Tetapi beberapa anak
yang menantang
disetiap kelas biasanya ada yang
kritis maka dari itu mereka
sering bertanya tetapi diluar
pelajarannya. Sehingga menjadi
tantangan untuk guru tersebut
menjawab.
 Peserta didik sangat memahami
hubungan antara materi yang
Peserta didik memahami hubungan diajarkan dengan kehidupan
4 antara materi pembelajaran dalam sehari-hari. Itu dibuktikan saat
kehidupan sehari-hari siswa mengerjakan tugas dengan
contohnya diambil dari
kehidupan sehari-hari.
5 Peserta didik dapat menggunakan  Seluruh siswa sudah
sumber belajar untuk memahami materi menggunakan media
pembelajaran yang memadai.
Diantaranya berupa buku paket,
buku LKS, dan Laboratorium.
Di dalam laboratorium nya di
lengkapi dengan alat-alat yang
sesuai dengan jurusan masing-
masing yang dibutuhkan.
 Peserta didik sangat berperan
aktif dalam proses
pembelajaran, mereka ikut
terlibat saat kegiatan belajar
Peserta didik terlibat dalam proses mengajar sedang berlangsung.
6
pembelajaran Mereka berinteraksi dengan
guru maupun teman sekelas
nya. Tidak jarang mereka
bertanya pada saat guru
mengajukan pertanyaan.
 Peserta didik mampu mengikuti
ulangan yang diberikan oleh
guru secara lisan maupun tulisan
dengan baik. Pada saat
melaksanakan kegiatan ulangan
peserta didik tertib dan mampu
melaksanakan ulangan tanpa
menyontek ataupun bertanya
Peserta didik dapat mengikuti tes lisan
7 kepada temannya. Begitu juga
atau tertulis dengan baik
saat ujian lisan mereka dengan
lantang menjawab pertanyaan
yang diajukan oleh guru nya.
Tetapi masih ada juga siswa
yang terbata-bata dan masih
mengingat-ingat apa yang
disampaikan gurunya pada saat
pelajaran.
8 Peserta didik merasa dilibatkan dalam  Biasanya guru menyuruh peserta
menyusun rangkuman hasil didik nya untuk merangkum
pembelajaran hasil dari diskusi yang
dilakukan. Guru pun selalu
menyuruh siswanya untuk
membaca dirumah materi
selanjutnya
 Guru di SMK PGRI 1 Jakarta
selalu memberikan dukungan
lebih sehingga siswa dapat
termotivasi agar belajar lebih
Peserta didik mendapat motivasi untuk
9 giat. Jika siswa merasa dirinya
belajar lebih lanjut
tidak dapat memahami materi,
guru nya selalu memberikan
pemahaman materi dengan
sabar.

5. Refleksi Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


 Sebelum siswa memulai
pembelajaran, biasanya guru
mengkondisikan terlebih dahulu
peserta didiknya, agar fokus
terhadap dirinya untuk siap
Guru mempersiapkan peserta didik
1 belajar, perlu berdoa sebelum
untuk belajar
memulai pembelajaran, cek
kehadiran peserta didik dan
setelah semua sudah siap baru
proses pembelajaran segera
dimulai.
2 Mengaitkan materi baru dengan  Guru dalam memberikan
pengetahuan peserta didik sebelumnya pemahaman materi kepada
peserta didik, harus dengan
mengulas kembali materi yang
sudah dipelajari dipertemuan
sebelumnya, sehingga peserta
didik dapat mengerti dalam
mengimplementasikan materi
tersebut.
 Guru dalam menyampaikan
materi harus secara runtut sesuai
dengan buku panduan, jika
materi tersebut belum selesai
Melaksanakan pembelajaran secara dibahas dalam pertemuan
3
runtut sebelumnya, maka materi
tersebut akan dilanjutkan pada
pertemuan berikutnya dan tidak
merubah materi yang sudah
dibuat.
 Penerapan kontekstual dalam
pembelajaran, masih terasa sulit
Melaksanakan pembelajaran secara dipahami. Pembelajaran
4
kontekstual kontekstual disini, apakah ilmu
pengetahuan atau teknik serta
metode pengajaran.
 Sumber beajar peserta didik
adalah lembar kerja yang
diberikan oleh guru dan
Memanfaatkan sumber belajar dalam sebelumnya sudah diterangkan
5
pembelajaran terlebih dahulu sehingga peserta
didik dapat memahami materi-
materi yang diajarkan melalui
lembar kerja tersebut.
6 Melibatkan peserta didik dalam proses  Guru harus dapat membuat
pembelajaran peserta didik berperan aktif
dalam proses pembelajaran
sehingga peserta didik dapat
terlibat dalam proses
pembelajaran tersebut.
 Guru dalam menjeaskan materi
harus menggunakan bahsa yang
jelas dan dapat dipahami oleh
Menggunakan bahasa lisan jelas dan peserta didik, sehungga peserta
7
lancar didik akan mengetahui maksud
dari penjelasan tersebut,
sehingga memudahkan peserta
didik dalam memahaminya.
 Guru harus memberikan tes
lisan atau tes tulisan, untuk
mengetahui pemahaman peserta
didik sejauh mana dalam
8 Memberikan tes lisan atau tulisan memahami materi yang sudah
diberikan, dan peserta didik juga
dapat mengulang kembali
pemahaman yang sudah didapat
dalam tes tersebut.
 Guru harus membuat
rangkuman terlebih dahulu
sebelum melakukan proses
pembelajaran dikelas. Dan
Membuat rangkuman dengan
9 ketika didalam kelas guru
melibatkan peserta didik
tersebut memberikan lebih rinci
rangkuman yang telah dibuat
kepada peserta didik agar lebih
memahami.
10 Menutup pembelajaran dengan refleksi  Setelah proses pembelajaran
selesai guru memberikan
dan memberi motivasi kepada siswa motivasi serta menutupnya
untuk belajar dengan doa agar ilmu yang
diberikan berkah.

NAMA : ALWI SYIHAB RAMDONI

NIM : 1601085038
RAMBU-RAMBU PENGAMATAN MAGANG 1

1. Pengamatan Kultur Sekolah

No Aspek pengamatan Uraian Hasil Pengamatan di Luar


Sekolah
1. Pelaksanaan tata tertib sekolah  kehadiran siswa tertib, walau
(kehadiran siswa tepat waktu, masih banyak siswa yang
kerapihan pakaian seragam, potongan datangnya terlambat.
rambut dan lain-lain)  kerapihan pakaian dan
potongan rambut sangat di
jaga, harus berpenampilan
rapih, dan tidak ada satu
pakaian yang keluar.
1. Komunikasi, interaksi, keakraban,  Komunikasi antar guru dan
dan kecerian antar warga di warga cukup baik, dan warga
lingkungan sekolah dalam kehidupan pun merespon dengan baik.
sosial Interaksi siswa juga baik
terhadap lingkungan
sekitarnya, sehingga warga
juga senang dengan adanya
sekolah di wilayah sekitar.
2. Suasana akademik di luar kelas  Olahraga berjalan dengan
(olahraga, kunjunga peroustakaan, lancar sesuai waktu.
belajar kelompok, mengerjakan Perpustakaan dan belajar
tugas) kelompok lancar dan siswanya
mengikuti dengan baik.
3. Aktivitas non akademik dan suasana  Majalah dinding berganti sesuai
ekstrakulikuler (majalah dinding, dengan jadwalnya. Pramuka
pramuka, PMR, pembinaan bakat dan lancar di hari Rabu sampai
sebagainya) dengan selesai. Pembinaan
bakat berjalan dengan lancar
sesuai dengan jadwal yang
ditentukan oleh sekolah.
5. Kehidupan beragama di lingkungan  Baik kehidupan beragama di
sekolah sekolah, seperti jadwal
Rohkris(Rohani Kristen) di
setiap jumat. Dan disana juga
bagus dengan toleransi antar
umat beragama.

2. Pengamatan untuk Membangun Kompetensi Guru

No Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan di Dalam


Sekolah
1. Kompetensi profesional guru  Penguasaan pembelajaran yang
(tersedianya RPP, penguasaan bahan baik dan tersusun dengan baik
ajar, memiliki konsep keilmuan, pula, sehingga dapat berjalan
memiliki kemampuan mengelola kelas, dengan kompetensi yang sudah
kemampuan menggunakan media, dll) ditentukan. Untuk mengelola
kelas kurang baik, tidak sesuai
dengan siswa yang diterima
oleh sekolah tersebut. Lebih
banyak siswa dibandingkan
ruangan yang tersedia.
2. Kompetensi pedagogik guru (guru  Guru sangat mengenal dan
mengenal siswa dengan baik, sangat akrab dengan siswa,
menguasai teori-teori pendidikan sehingga teori yang
melaksanakan beberapa model disampaikan oleh guru, dapat
pendidikan dan lain-lain) dicerna dengan baik oleh
siswa. Model pendidikan yang
di ajar pun terbilang modern,
dan respon siswa sangat
senang dengan model
pendidikan yang baru.
3. Kompetensi kepribadian guru  Penampilan guru disana juga
(penampilan yang menarik sikap baik, bagus, dan sopan. Enak
positif, menjadi panutan dan teladan dilihat dan menjadi panutan
bagi peserta didik dan lain-lain) bagi siswa bagaimana
berpakaian dengan baik dan
sopan.
4. Kompotensi sosial guru (tanggung  Tanggung jawab guru guru
Jawab sebagai warga sekolah, peran disana cukup baik terhadap
dalam kehidupan bersama, peduli tugas dan jabatan masing-
mampu, memberi solusi, memiliki masing. Dan memiliki jiwa
sikap kepemimpinan dan lain-lain) kepemimpinan yang baik dan
berpengaruh sangat terhadap
sekolahan.

3. Pengamatan untuk Memperkuat Pemahaman Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan Dan


Upaya Pengembangan
1. Kesiapan peserta didik dalam  Kesiapan yang baik dan
mengikuti pembelajaran mengikutinya dengan tenang.
2. Perhatian peserta didik dalam  Perhatiannya masih kurang,
mengikuti proses pembelajaran banyak yang mengobrol.
3. Aktivitas dan kreativitas peserta didik  Kreativitasnya tinggi dalam
dalam proses pembelajaran belajar.
4. Respon peserta didik menerima tugas  Responnya cukup baik, walau
dan perintah guru banyak yang kurang
memperhatikan.
5. Kemampuan peserta didik dalam  Kurang adanya keberanian
mengkomunikasikan ide, gagasan dalam mengkomunikasikan ide
pertanyaan, dan jawaban di depan kelas.dan harus ada
dorongan dari guru baru untuk
berani maju dan memberi
pertanyaan dan ide ide.
6. Kemampuan peserta didik melakukan  Baik dalam kerja tim dan
kerja tim dalam mengerjakan tugas respon yang positif.
akademik dan non akademik

4. Pengamatan tentang Proses Belajar Peserta Didik

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1. Peserta didik siapan mengikuti proses  Siswa sangat siap dalam
pembelajaran mengikuti pembelajaran, dan
mendengarkan apa yang di
kasih oleh guru terhadap siswa.
2. Peserta didk memahami penjelasan  Banyak yang kurang
materi dari guru memahami, karna
penyampaian yang kurang.
3. Peserta didik memahami hubungan  Kurang pemahaman siswa
antara materi pembelajaran dalam terhadap hubungan menteri
kehidupan sehari-hari pembelajaran, dan kurangnya
pembelajaran tentang
pemahaman tersebut.
4. Peserta didik dapat menggunakan  Sumber belajar yang kurang,
sumber belajar untuk memahami materi seperti buku yang kurang
memadai untuk siswa.
5. Peserta didik terlibat dalam proses  Terlibat dengan baik dalam
pembelajaran proses belajar.
6. Peserta didik mengajukan pertnyaan  Kurang keberanian siswa
menantang untuk menanyakan pertanyaan
menantang kepada guru dan
tentang apa yang di pelajari.
7. Peserta didik dapat mengikuti tes lisan  Tidak dapat mengikuti tes
atau tertulis dengan baik dengan lisan, dikarenakan
siswanya kurang
memperhatikan apa yang di
lisankan oleh gurunya.
8. Peserta didik merasaa dilibatkan dalam  Siswa terlibat dalam menyusun
menyusun rangkuman hasil rangkuman, agar siswa sudah
pembelajaran terbiasa dengan pembelajaran
tersebut.
9. Peserta didik mendapat motivasi untuk  Siswa mendapat motivasi dari
belajar lebih lanjut pengajar, sehingga siswa
mendapat pembalajaran baru.
Dan dapat memotivasi diri
siswa tersebut.

5. Refleksi hasil Pengamatan Proses Pembelajaran

No. Aspek Pengamatan Uraian Hasil Pengamatan


1. Guru mempersiapkan peserta didik untuk  Guru mempersiapkan
belajar pembalaran apa yang harus di
kasih kepada siswa. Dan
mempersiapkan siswa agar
tenang dalam belajar.
2. Mengaitkan materi baru dengan  Memberi materi baru harus
pengetahuan peserta didik sebelumnya setar apa yang dipelajari oleh
siswa. Sehingga siswa dapat
paham apa yang di jelaskan
oleh pengajar.
3. Melaksanakan pembelajaran secara  Pembelajaran yang teratur dan
runtut sesuai jadwal yang sudah
diatur.
4. Melaksanakan pembelajaran secara  Pelaksaan pembelajaran yang
kontekstual baik dan secara konstektual
juga.
5. Memanfaatkan sumber belajar dalam  Sumber belajar memanfaatkan
pembelajaran alat dan buku yang sudah
dipinjamkan sebelumnya dari
sekolah. Dan belajar dari
lingkungan.
6. Melibatkan peserta didik dalam proses  Siswa harus terlibat dalam
pembelajaran belajar agar siswa juga dapat
lebih cepat mengerti dan
paham.
7. Menggunakan bahasa lisan jelas dan  Siswa akan lebih mengerti jika
lancar pengajar menggunakan lisan
dalam belajar dibanding
menggunakan buku.
8. Memberikan tes lisan atau tulisan  Siswa lebih suka apabila diberi
tugas tulisan dibanding lisan.
9. Membuat rangkuman dengan melibatkan  Siswa juga harus mempunyai
peserta didik rangkuman tersendiri dalam
belajar.
10. Menutup pembelajaran dengan refleksi  Guru lebih sering menutup
dan memberi motivasi kepada siswa pembelajaran dengan diskusi
untuk belajar atau refleksi agar pikiran tidak
cape.
BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Program magang merupakan kegiatan akademik yang tercantum dalam


kurikulum semua program studi yang ada dilingkungan FKIP UHAMKA.
Progam magang adalah program akademik intrakuriler, bagian penting dan
merupakan pra kondisi dari sistem penyiapan pendidik pemula yang professional.
Magang 1 bertujuan membangun landasan jati diri pendidik.

Setelah melaksanakan program magang 1 di SMK PGRI 1 Jakarta selama 10 hari


melaksanakan magang kami sebagai penulis telah mendapatkan banyak ilmu
serta pengetahuan yang bermanfaat sebagai bekal menjadi guru kelak, saya dapat
menarik kesimpulan bertatap muka dan melihat langsung pada SMK PGRI 1 atau
objek yang dituju. SMK PGRI 1 jakarta adalah salah satu sekolah menengah
kejuruan swasta di daerah Jakarta timur, yang sudah terakreditasi A, dan memiliki
tata tertib yang harus ditaati oleh semua warga sekolah SMK PGRI 1 jakarta.
Keberhasilan seorang guru dalam mengajar sangat tergantung pada penguasaan
materi,pengelolaan kelas penggunaan media yang tepat agar peserta didik tidak
salah dalam menafsirkan pokok bahasa materi yang disampaikan oleh guru serta
mampu mengatasi berbagai kendala dan masalah yang dihadapi, sehingga proses
belajar dan mengajar berjalan dengan baik sebagaimana semestinya .
proses bejar mengajar di sekolah ini baik. Guru dan staff menjalankan tugasnya
masing-masing . fasilitas sekolah cukup baik dan terawatt. Sekolah difasilitasi
dengan ruang akademik dan non akademik yang mendukung peserta didik dalam
proses pembelajaran. Hubungan antar siswa-siswi juga terlihat sangat baik
bahkan rsaat bersama guru siswa sangat dekat dengan guru rasa kekeluargaannya
sangat terasa di sekolah SMK PGRI 1 jakarta.

SARAN

Agar tujuan pendidikan dapat tercapai secara optimal, sebagaimana


yang diharapkan. Saran yang dapat kami berikan antara lain:

1. Sebagai calon guru yang profesional Mahasiswa Magang 1 harus


melakukan observasi dengan bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab
agar memperoleh data dan informasi yang sesuai dengan kenyataan yang
ada pada sekolah yang diobservasi bukan hanya rekayasa semata untuk
mempercepat pembuatan laporan.
2. Mahasiswa Magang 1 sebaiknya ikut terlibat dalam membangun sekolah
seperti ikut berpartisipasi membantu guru dalam menjalankan tugasnya di
dalam kelas.
3. Sebelum menyajikan materi pelajaran terlebih dahulu hendaknya seorang
guru mengkondisikan siswa/i ke situasi belajar yang lebih baik dan
menyenangkan.
4. Tanggung jawab pendidikan terhadap anak didik janganlah diserahkan
kepada anak semata tetapi tanggung jawab bersama antara lembaga
kependidikan, keluarga, dan pemerintah.
5. Dalam kegiatan elajar mengajar hendaklah suatu lembaga pendidikan
dapat menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
6. Mengingat waktu magang begitu singkat maka hendaknya mahasiswa/i
calon guru memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Karena ini
merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi pengembangan seorang
guru.
7. Gunakanlah pengalaman magang sebagai bekal untuk menjadi seorang
calon guru yang profesional.
8. Keberhasilan dalam melaksanakan magang sangat bergantung pada
kemampuan mahasiswa/i bekerja sama dengan pihak-pihak lain, yaitu
guru pamong, kepala sekolah, guru wali kelas, guru bidang studi, dan
murid.
9. Menerima kritik dan saran yang diberikan oleh guru pamong, kepala
sekolah dan berbagai pihak yang berguna untuk menambah wawasan.
10. Keterampilan dan keberhasilan sebagai guru yang sedang melaksanakan
magang. Untuk dapat membina hubungan antarpribadi dengan murid
hendaklah kita sebagai calon guru berusaha mengenali murid, bersikap
terbuka dan luwes, mendahulukan kepentingan murid, menaruh perhatian
terhadap minat murid dan simpati.
11. Diharapkan kepada semua guru-guru lebih bisa mengayomi mahasiswa/i
magang. Dengan mengajarkan dan memberi pelajaran yang bermanfaat
untuk menjadi calon guru.
12. Mengulang materi yang sebelumnya sudah dibahas agar peserta didik
dapat megingat materi kemarin.
13. Phak sekolah lebih memperhatikan tata tertib sekoah agar peserta didik
patuh dan taat pada tata tertib sekolah.
14. Lakukan prakrik sehingga peserta didik mengerti keadaan nyata seperti
apa jangan hanya memberi materi saja, karena ini sangat berguna untuk
melatih keterampilan siswa.
15. Guru harus mengetahui tugas pokok seorang guru, mempunyai pilar
kewibawaan.
16. Jalin hubungan yang harmonis antar sesama warga sekolah.
LAMPIRAN
Gerbang utama SMK PGRI 1 Jakarta yang selalu dijaga oleh satpam dari awal bell
berbunyi 06.30 sampai dengan jam selesai kegiatan belajar mengajar 15.00 agar lebih
kondusif dan terjaga keamanannya maka dari itu satpam selalu ada.

Gambar 2.1

Meja piket selalu diisi oleh guru bergiliran terjadwal setiap harinya meja piket diisi oleh
orang yang berbeda-beda menyesuaikan jadwal guru itu mengajar supaya seimbang, tugas
guru piket mengabsen dari kelas kekelas mengontrol data siswa-siswi dari total
keseluruhan siapa aja yang tidak beserta alasannya, menjaga keamanan siswa-siswi
keetika kelas kosong tidak ada guru memberi tugas yang telah dititipkan oleh guru yang
bersangkutan karena berhalangan hadir .menangani siswa siswi yang telat untuk ditindak
lanjuti oleh bagian kesiswaan.

Gambar 2.2
diawal kegiatan belajar-mengajar disetiap kelas seluruhnya wajib menyanyikan lagu
indonesia raya.

Gambar 2.3

Kegiatan belajar mengajar dimulai siswa siswi ini sangat kondusif,fokus apa yang mereka
kerjakan yaitu tugas yang diderikan
oleh gurunya.

Gambar 2.4
kegiatan praktek surat menyurat di lab adm.perkantoran

Gambar 2.5

kegiatan dilab multimedia

Gambar 2.6
keadaan koperasi di SMK PGRI 1 jakarta yang diajaga oleh ibu-ibu yang sudah
dipercayai untuk mengawasi dan mengatur kegiatan koperasi disekolah ini.

Gambar 2.7

suasa di istirahat
dikantin SMK PGRI 1 Jakarta

Gambar 2.8
Kegiatan belajar mengajar dengan sistem berdiskusi tanya jawab antara siswa-siswi dan
guru.

gambar 2.9

Ruang UKS (unit


kesehatan sekolah)
Gambar 1.10

Suasana pada
saat istirahat
terlihat

keakrabaan siswa-siswi

Gambar 2.11
Suasana dikanti PGRI 1 Jakarta

Gambar 2.12

Kegiatan jampelajaran
olahragayang dilakukan di lapagan

sekolah PGRI 1 Jakarta

Gambar 2.13

Salah satu kegiatan kedisiplinan yang diterapkan disekolah.


Gambar 2.14

Kegiatan sholat jum'at yang dilakukan berjama'ah di lapangan bersama guru,murid


beserta staf-staf.

Gambar 2.15

Keadaan mushola di SMK PGRI 1 Jakarta


Gambar 2.16

Kegiatan rapat yang


dilakukan oleh pembimbing osis,osis dan setiap ketua kelas untuk melaksanakan kegiatan
17 agustusan.

Gambar 2.17

Ruangan loby PGRI 1 Jakarta yang biasa digunakan untuk menerima tamu,tetepi keadaan
yang sekarang digunakan untuk tempat ruagan mahasiswa magang dan tempat menyortir
buku-buku baru.
Gambar 2.18

Kegiatan penaikan bendera di awal sebelum kegiatan belajar mengajar.

Gambar 2.19

Kegiatan non-akademik, esktrakulikuler yang dilakukan pada hari sabtu


Gambar 2.20

Suasana diruang tatausaha

Gambar 2.21

Ruang guru
Gambar 2.22

Toilet di SMK PGRI 1 Jakarta


Gambar 2.23

Anda mungkin juga menyukai