Laporan Focus Group Discussion Jembrana
Laporan Focus Group Discussion Jembrana
SKENARIO 2
SAPI BERKERINGAT BERDARAH
Disusun oleh :
MUNA FADHILAH
16/398221/KH/8992
II. TUJUAN
III. BAHASAN
A. Jembrana Disease Virus
4. PCR
Peneguhan diagnosa laboratoris yang lebih sensitif dan spesik dilakukan dengan
uji Polymerase Chain Reaction (PCR). Prinsip uji ini adalah mendeteksi adanya
cDNA virus penyakit Jembrana dengan menggunakan primer yang spesik (JDV-1
dan JDV-3) yang diamplikasi dengan mesin PCR. Sampel yang diperlukan dalam
uji ini adalah sel-sel darah putih (lymphocytes), dimana cDNA virus penyakit
Jembrana dapat diisolasi dengan menggunakan Kit DNase yang tersedia di
pasaran. Hasil positif PCR dengan menggunakan pasangan primer tersebut adalah
sekitar 360 bp. PCR merupakan salah satu uji yang dapat mendeteksi hewan
terserang penyakit Jembrana sejak dari 3 hari pasca infeksi, selama fase akut dan 6
bulan pasca kesembuhan, bahkan mungkin selama hewan karier masih hidup.
Semua protokol uji serologis dan uji molekuler (PCR) ini dapat dilihat pada
Manual Diagnosa Penyakit yang dibuat olah Sub Direktorat Pengamatan Penyakit
Hewan (P2H), Direktorat Kesehatan Hewan.
IV. KESIMPULAN
1. Pada saat demam, antigen virus penyakit Jembrana terlacak dalam limfosit darah tepi
sapi Bali dengan teknik western blotting dan imunositokimia menggunakan antibodi
monoklonal.
2. Terlacaknya antigen virus JD pada sapi Bali terinfeksi pada fase akut disertai dengan
penurunan jumlah leukosit dan peningkatan suhu tubuh.
3. Pelacakan Virus JD dapat menggunakan teknik ELISA dan PCR
V. DAFTAR PUSTAKA
Astawa N.M., Hartaningsih, N., Agustini, L.P., Tenaya, W.M., Berata, K. , dan Widiyanti,
L.P.M. 2006. Pelacakan Antigen Virus Penyakit Jembrana pada Limfosit Darah Tepi
dengan Antibodi Monoklonal. Media Kedokteran Hewan. Vol. 22, No. 3 : 154-160
Chadwick, B.J, R.J. Coelen, L.M. Sammel, G. Kertayadnya and G.E. Wilcox. 1995.
Nucleotide sequence analysis of Jembrana disease virus : a new bovine lentivirus
associated wit h an acute disease syndrome. J. Gen. Virol. 76:1637 -1650.
Chadwick, B.J., M. Desport, D.M.N. Dharma, J. Brownlie, and G.E. Wilcox. 1997.
Detection of Jembrana Disease virus in paraffin-embedded tissue sections by in situ
hybridization. Workshop on Jembrana Disease and the bovine lentiviruses, Denpasar
Bali. ACIAR Proceeding 75: 66 -71
Desport, M., M.E. Stewart, C.A. Sheridan, W.G. Ditcham, S. Setiyaningsih, W.M.Tenaya,
N. Hartaningsih and G.E. Wilcox. 2005. Recombi - nant Jembrana disease virus gag
prote ins identify several different antigenic domains but do not facilitate serological
differentiation of JDV and non-pathogenic bovine lentiviruses. J Virol Methods
124:135-42.
Direktorat Kesehatan Hewan. 2007. Pedoman Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit
Jembrana. DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN
HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN
Dharma, D.M.N. 1997. The pathology of Jembrana disease, Workshop on Jembrana
Disease and the bovine lentiviruses, Denpasar Bali. ACIAR Proceeding 75: 26 – 28
Hartaningsih, N., G.E.Wilcox, G. Kertayadnya, and M. Astawa. 1993. Antibody response
to Jembrana disease virus in Bali cattle. Vet. Microbiol. 39: 15 –23.
Kertayadnya, G. , G.E. Wilcox, S. Soeharsono, N. Hartaningsih, R.J. Coelen, R.D. Cook,
M.E. Collin and J. Brownlie. 1993. Characteristics of a retrovirus associated with
Jembrana disease in Bali cattle. J. Gen.Virol. 74:1765-1774
Stewart, M., M. Desport, N. Hartaningsih, and G.E. Wilcox. 2005. TaqMan real-time
reverse transcription-PCR and JDVp26 antigen capture enzyme-linked
immunosorbent assay to quantify Jembrana disease virus load during the acute phase
of in vivo infection. J Clin Microbiol. 43 :5574-5580.
Wilcox , G.E., B.J. Chadwick, and G. Kertayadnya. 1995. Jembrana disease virus: a new
bovine lentivirus producing an acute severe clinical disease in Bos javanicus cattle.
Abstaract in third International Conggress on Veterinary Virology, Interleken,
Switzerland 4-7 September 1994.