Anda di halaman 1dari 13

Vaskularisasi pada Otak dan Jaringan Saraf

Deti Nurdianti
NIM : 102013243
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara no. 6, Jakarta Barat, 11470
Email : deti.2013fk243@civitas.ukrida.ac.id

Abstrak
Otak terletak di dalam rongga cranium tengkorak. Pada perkembangannya otak dibagi menjadi 3
bagian, yaitu: otak depan, otak tengah, dan otak belakang. Otak depan merupakan bagian
terbesar dan disebut cerebrum. Otak tengah merupakan bagian yang mengendalikan
keseimbangan dan gerakan-gerakan mata. Sedangkan otak belakang merupakan bagian dari
pons, medulla oblongata yang membentuk batang otak, dan cerebellum yang merupakan bagian
tebesar otak belakang. Otak dilindungi oleh cairan yg disebut cairan cerebrospinal, fungsinya
adalah sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan medulla spinalis. Juga berperan sebagai
media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.
fungsional korteks cerebri meliputi area motoric primer, area sensorik primer, dan area asosiasi
atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi untuk integrasi dan interpretasi
tingkat tinggi. Dalam vaskularisasi otak darah mengalir ke otak melalui dua arteri carotis dan dua
arteri vertebralis. Keempat arteria terletak di dalam ruang subarachnoid dan cabang-cabangnya
beranastomosis pada permukaan inferior otak untuk membentuk sirkulus willisi. Emboli
dianggap berasal dari thrombus. Jaringan saraf memiliki komponen fungsional dari neuron
meliputi badan sel, akson, dendrit, dan cell sinaps. Bentuk emboli yang lain meliputi butir-butir
lemak, gelembung-gelembung gas, debris atarosklerotik (ateroemboli), fragmen tumor, sumsum
tulang atau benda asing seperti peluru.
Kata kunci: Otak, cairan cerebrospinal, korteks serebri, vaskularisasi otak, jaringan saraf, emboli

Abstract
The brain is located in the cavity of the cranium skull . In the development of the brain is divided
into 3 parts: the forebrain , midbrain , and hindbrain . The forebrain is the largest part and called
the cerebrum . Part of the midbrain that controls balance and eye movements . While the back of
the brain is part of the pons , medulla oblongata that make up the brain stem, and cerebellum of
the brain that are part tebesar back . The brain is protected by a distinguished fluid called
cerebrospinal fluid , its function is as a cushion to the soft tissues of the brain and spinal cord .
Also serves as a medium of exchange of nutrients and waste products between the blood and the
brain and spinal cord . functional cortex cerebri include primary motoric area , the primary
sensory areas , and association areas or areas adjacent to the secondary and primary function is to
a high degree of integration and interpretation . In the brain vascularization of blood flow to the
brain via the two carotid arteries and two vertebral arteries . Fourth artery located in the
subarachnoid space and its branches anastomose on the inferior surface of the brain to form the
circle of Willis . Ascribed to thrombus embolism . Neural network has a functional component of
the cell bodies of neurons covering , axons , dendrites , and cell synapse . Other forms of emboli
include fat grains , gas bubbles , debris atarosklerotik ( ateroemboli ) , fragments of tumor , bone
marrow , or foreign objects such as bullets .
Keywords : brain , cerebrospinal fluid , cerebral cortex , brain vascularization , neural networks ,
embolism

Pendahuluan
Manusia dapat melakukan segala sesuatu seperti berpikir, bertindak, merasakan sesuatu
dan sebagainya, itu karena dikendalikan oleh pusat di dalam tubuh manusia, yaitu otak. Otak
merupakan pusat pengendali yang mengatur segala tindakan pada setiap individu sehingga harus
dipertahankan agar tidak mengalami sebuah kerusakan, karena jika terjadi sedikit saja kerusakan
pada bagian tertentu, dapat mengakibatkan defisitneurologik atau kelumpuhan pada bagian-
bagian tertentu. Kerusakan otak sendiri dapat terjadi karena berbagai hal, seperti kecelakaan
yang mengakibatkan bagian kepala terbentur, penyumbatan pembuluh darah pada otak karena
berbagai macam benda (udara, lemak, dll). Tubuh manusia memiliki beberapa cara dalam
menjaga atau mempertahakan otak karena begitu pentingnya fungsi otak tersebut dalam tubuh
manusia, seseorang yang tak akan dapat hidup lama jika otak mengalami kerusakan begitu cepat,
oleh karena itu tubuh manusia diperlengkapi sistem yang menjaga otak agar dapat bertahan lama.

Otak
Otak terletak di dalam rongga cranium tengkorak. Pada perkembangannya otak dibagi
menjadi 3 bagian, yaitu: otak depan, otak tengah, dan otak belakang.1-3 otak depan merupakan
bagian terbesar dan disebut cerebrum,yang dibagi dalam dua hemisfer, yaitu hemisfer kiri dan
hemisfer kanan, oleh fissura longitudinalis cerebri. Pemisahan komplet di bagian depan dan
beakang, tetapi di bagian tengah hemisfer dihubungkan oleh serabut pita lebar, yang disebut
corpus calosum. Lapisan luar cerebrum disebut korteks cerebri (substantia grisea) dan tersusun
atas badan abu-abu (substansi alba), yang berlipat-lipat yang disebut relung (gyri), yang
dipisahkan oleh fissure yang disebut sulci. Ini memungkinkan permukaan otak menjadi semakin
luas.1,2
Fisura-fisura dan sulcus-sulcus ini membagi otak dalam beberapa daerah atau lobus yang
letaknya sesuai dengan tulang yang berada di atasnya, seperti lobus frontalis, lobus temporalis,
lobus parietalis, dan lobus occipitalis.2Sulcus lateralis, atau fissure sylvii memisahkan lobus
temporalis dan lobus frontalis pada sebelah anteriordan lobus parietalis pada sebelah posterior.
Sulcus centralis memisahkan lobus frontalis dari lobus parietalis. Sulcus parietooccipitalis
memisahkan lobus parietalis dengan lobus occipitalis.2
Otak tengah merupakan bagian yang mengendalikan keseimbangan dan gerakan-gerakan
mata. Sedangkan otak belakang merupakan bagian dari pons, medulla oblongata yang
membentuk batang otak, dan cerebellum yang merupakan bagian tebesar otak belakang.2

Meninges
Lapisan pelindung otak terdiri dari rangka tulang bagia luar dan tiga lapisan jaringan ikat
yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari duramater, lapisan arachnoid, dan lapisan
piamater.3
Duramater lapisan terluar adalah lapisan yang tebal dan terdiri dari dua lapisan. Lapisan
ini biasanya terus bersambungan, tetapi terputus pada beberapa sisi spesifik. Lapisan periosteal
luar pada duramater melekat pada permukaan dalam cranium dan berperan ebagai periosteum
dalam tulang tengkorak. Lapisan meningeal dalam pada duramater tertanam sampai ke dalam
fissura otak dan terlipat kembali ke arahnya untuk membentuk bagian-bagian berikut: Falx
cerebrum terletak dalam fissure longitudinal cerebri yang membagi hemisfer kiri dan kanan. Falx
cerebelli membentuk bagian pertengahan antar hemisfer cerebellum. Tentorium cerebelli
memisahkan cerebrum dengan cerebellum. Diaphragm sella memanjang diatas sela tursika,
tulang yang membungkus kelenjar hipofisis. Pada beberapa regia, kedua lapisan ini dipisahkan
oleh pembuluh darah besar, sinus vena yang mengalirkan darah keluar dari otak. Terdapat pula
ruang subdural yang memisahkan duramater dari arachnoid, dan ruang epidural adalah ruang
antara pertosteal luar dan lapisan meningeal dalam pada duramater.3
Arachnoid terletak di bagian tengah antara duramater dengan piamater dan mengandung
sedikit pembuluh darah. Ruang subarachnoid memisahkan lapisan arachnoid dari piamater dan
mengandung cairan cerebrospinal, pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selaput
yang mempertahankan posisi arachnoid terhadap piamater di bawahnya. Terdapat berkas kecil
jaringan arachnoid yang menonjol ke dalam sinus vena duramater yang disebut vili arachnoid
dan yang menonjol pada piamater disebut tuberculae arachnoid.3
Piamater adalah lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak.
Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk mensuplai jaringan saraf otak.3

Cairan Cerebrospinal
Cairan cerebrospinal mengelilingi ruang subarachnoid di sekitar otak dan medulla
spinalis, tetapi tidak mengandung protein. Cairan cerebrospinalis dihasilkan oleh pleksus koroid,
yaitu jaring-jaring kapiler berbentuk bunga kol yang menonjol dari piamater ke dalam dua
ventrikel otak (lateral dan quartius), sekresi oleh sel-sel ependymal yang mengitari pembuluh
darah cerebral dan melapisi canal centralis medulla spinalis.3
Sistem ventrikuler terdiri atas beberapa rongga dalam otak yang berhubugan satu sama
lain. Ke dalam rongga-rongga itulah pleksus koroid menyalurkan cairan cerebrospinal. Pleksus
koroid dibentuk jaringan pembuluh darah kapiler yang sangat halus dan ditutupi bagian piamater
yang membelok ke dalam ventrikel dan menyalurkan cairan cerebrospinal.2 kedua ventrikel
lateral, masing-masing berasda satu pada tiap hemisfer otak, cairan bergerak dari ventrikel lateral
melalui foramen interventrikular (Monro) menuju ventrikel ketiga otak (tertius). Dari ventrikel
ketiga, cairan megalir melalui aqueductus cerebri (sylvius) menuju ventrikel keempat (quartus),
tempat cairan ditamahkan kembali dari pleksus koroid. Cairan mengalir melalui tiga lubang pada
langit-langit ventrikel keempat malalui sepasang foramen luschka di lateral dan satu foramen
magendie di medial kemudian bersirkulasi melaluiruang subarachnoid di sekitar otak dan
medulla spinalis. Cairan kemudian direabsorpsi di vili arachnoid ke dalam sinus vena pada
duramater dan kembali ke aliran darah tempat asal produksi cairan tersebut. Reabsorpsi cairan
cerebrospinalis berlangsung secepat produksinya, dan hanya menyisakan sekitar 125 ml pada
sirkulasi. Reabsorpsi normal berada di bawah tekanan ringan (10 mmHg sampai 20 mmHg),
tetapi jika ada hambatan saat reabsorpsi berlangsung maka cairan akan bertambah dan tekanan
intracranial akan semakin membesar.3
Fungsi cairan cerebrospinal adalah sebagai bantalan untuk jaringan lunak otak dan
medulla spinalis. Juga berperan sebagai media pertukaran nutrien dan zat buangan antara darah
dan otak serta medulla spinalis.2,3

Area Fungsional
Area fungsional korteks cerebri meliputi area motoric primer, area sensorik primer, dan
area asosiasi atau sekunder yang berdekatan dengan area primer dan berfungsi untuk integrasi
dan interpretasi tingkat tinggi.3
Sistem motorik mengatur pergerakan berbagai bagian tubuh.Area motoric primer pada korteks
terdapat dalam gyrus precentralis. Neuron (piramidal) mengendalikan kontraksi volunteer otot
rangka. Aksonnya menjalar dalam tractus pyramidal. Area premotorik korteks terletak tepat di
sisi anterio gyrus precentralis. Neuron (ekstrapiramidal) mengendalikan aktivitas motoric yang
terlatih dan berulang, seperti mengetik. Area broca terletak di sisi anterior area premotorik pada
tepi bawahnya. Area ini mungkin hanya terdapat pada satu hemisfer saja (biasanya sebelah kiri)
dan dihubungkan dengan kemampuan berbicara.1,3
Sistem sensori bertugas menginterpretasi impuls yang secara konstan menstimulasinya,
impuls sensori dikirim ke sistem saraf pusat dari organ penginderaan khusus, kulit, dan bagian
dalam tubuh. Area sensorik primer terdapat dalam gyrus postcentralis. Neuron menerima
informasi sensori umum berkaitan dengan nyeri, tekanan, suhu, sentuhan, dan propriosepsi dari
tubuh. Area visual primer terletak dalam lobus occipitalis dan menerima informasi dari retina
mata. Area auditori primer terletak pada tepi atas lobus temporal, menerima impuls saraf
berkaitan dengan pendengaran. Area olfaktori primer terletak pada permukaan lobus temporal,
berkaitan dengan indera penciuman. Area pengecap primer (gustatori) terletak dalam lobus
parietal dekat bagian inferior gyrus postcentralis, terlibat dalam persepsi rasa.1,3
Area sensorik asosiasi telah dipetakan dalam sistem yang disebut klasifikasi brodmann.
Area asosiasi frontal, yang terletak pada lobus frontal, adalah sisi fungsi intelektual dan fisik
yang lebih tinggi. Area asosiasi somatik yang terletak dalam lobus parietal, berkaitan dengan
interpretasi bentuk dan tekstus suatu objek dan berkaitan bagian-bagian tubuh secara posisional.
Area asosiasi visual yang terletak pada lobus occipital, dan area asosiasi auditorik yang terletak
dalam lobus temporal, berperan untuk menginterpretasi pengalaman visual dan auditori. Area
wernick yang terletak dalam bagian superior lobus temporal, berkaitan dengan pengertian bahasa
dan formulasi berbicara. Bagian ini berhubungan dengan area broca.3
No Nama saraf Jenis saraf Menuju Fungsi

I OLFAKTORI Sensorik Pusat pembau Berkaitan dengan penciuman

II OPTIK Sensorik Retina mata Berkaitan dengan penglihatan

III OKULOMOTOR Motorik Otot bola mata dan Menggerakan bola mata (kiri
otot kelopak mata dan kanan)
Untuk akomodasi dan
kontraksi iris

IV TROKLEAR Motorik Oto bola mata Untuk memutar bola mata

V TRIGEMINUS Motorik Membawa impuls yang


a. OFTALMIK Kelopak mata atsa, berkaitan dengan sensai rasa,
bola mata, kelenjar nyeri, raba dan suhu.
b. MAKSILAR lakrimal

Mukosa hidung,
c. MASNDIB langit-langit rongga
ULAR mulut, taring, gigi
atas, pipi dan
kelopak mata bawah.
Lidah bagian atas
(bukan pengecap),
gigi bawah dan
rahang bawah.
VI Abdusen Motorik Otot penggerak Pergerakan rektus lateral
bolamata
VII Facial Motorik Lidah bagian Mempengaruhi pergerakan
oengecap anterior otot-otot rahang, wajah, kepala
serta ekskresi kelenjar ludah
dan air mata.

Tabel 1. Sistem Saraf Sensorik dan Motorik


Vaskularisasi Otak
Darah mengalir ke otak melalui dua arteri carotis dan dua arteri vertebralis. Keempat
arteria terletak di dalam ruang subarachnoid dan cabang-cabangnya beranastomosis pada
permukaan inferior otak untuk membentuk sirkulus willisi. Arteri carotis kstern mensuplai darah
ke kepala dan leher di luar rongga cranial. Arteri carotis interna, setelah memisahkan diri dari
arteri carotis communis, naik dan masuk ke rongga tengkorak melalui canalis carotis, berjalan
dalam sinus cavernosus, mempercabangkan arteri untuk nerves optikus dan retina, akhirnya
bercabang dua menjadi arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri carotis interna
memberikan vaskularisasi pada region central dan lateral hemisfer. Arteri cerebri anterior
memberikan vaskularisasi pada korteks frontalis, parietalis bagian tengah, corpus callosum, dan
nukleus quadatus. Arteri cerebri media memberikan vaskularisasi pada korteklobus frontalis,
parietalis, dan temporalis.3
Sistem vertebral dibentuk oleh arteri vertebralis kanan dan kiri yang berpangkal di arteri
subclavia, menuju dasar tengkorak melalui canalis transversus di cullumna vertebralis cervical,
masuk rongga cranium melalui foramen magnum, lalu mempercabangkan masing-masing
sepasang arteri cerebelli inferior. Pada batas medulla oblongata dan pons, keduanya bersatu
menjadi arteri basilaris dan setelah mengeluarkan tiga kelompok cabang arteri, pada tingkat
mesencephalon, arteri basilar berakhir sebagai sepasang cabang arteri cerebri posterior. Arteri
vertebralis memberikan vaskularisasi pada batang otak dan medulla spinalis atas. Arteri basilaris
memberikan vaskularisasi pada pons. Arteri cerebri posterior memberikan vaskularisasi pada
lobus temporalis, occipitalis, sebagian capsula interna, thalamus, hipokampus, corpus
geniculatum dan mamilaria, pleksus choroid, dan batang otak bagian atas.3
Gambar 1. Vaskularisasi Otak
Jaringan Saraf
Komponen fungsional dari neuron meliputi badan sel, akson, dendrit, dan cell sinaps.
Badan sel (perikaryon) neuron mengandung inti dan organel-organel yang menjaga sel. Tangan
membentang dari badan sel merupakan karakteristik struktural umum tunggal dari semua neuron.
Sebagian besar neuron hanya memiliki satu akson, biasanya tangan terpanjang membentang dari
sel, yang mengirimkan impuls dari badan sel ke terminal khusus (sinaps). Sinaps membuat
kontak dengan neuron lain atau sel efektor misalnya sel otot atau sel kelenjar. Neuron biasanya
memiliki banyak dendrite, tangan pendek yang mengirimkan impuls dari pinggiran (yaitu,
neuron lain) terhadap badan sel.5
Neuron diklasifikasikan berdasarkan jumlah tangan yang membentang dari badan sel.
Dikarakteristikan berdasarkan anatominya yaitu multipolar, bipolar, dan pseudounipolar.
Multipolar neuron memiliki satu akson dan banyak dendrit, biasanya adalah neuron motoric dan
neuron interneuron. Bipolar neuron memiliki satu akson dan satu dendrit, biasanya bekerja sama
dengan reseptor khusus (rasa, bau, pendengaran, penglihatan, dan keseimbangan).
Pesudounipolar neuron memiliki satu tangan akson yang terpisah dekat dengan badan sel
menjadi 2 cabang akson yan panjang, banyak ditemukan pada badan sel neuron sensorik yang
terletak di akar dorsal ganglia dan saraf kranial ganglia.5
Gambar 2. Neuron yang Bersinaps

Neuron berkomunikasi dengan neuron lain dan sel-sel efektor dengan sinapsis. Sinapsis
adalah persimpangan khusus antara neuron-neuron yang memfasilitasi transmisi impuls dari satu
neuron (presinaps) ke neuron (postsynaptic) yang lain. Sinapsis juga terjadi antara akson dan
efektor (target) sel, seperti sel-sel otot dan kelenjar. Sinapsis antara neuron-neuron dari segi
morfologi dapat diklasifikasikan sebagai: aksodendritik yang terjadi antara akson dan dendrit,
aksosomatic yang terjadi antara akson dengan badan sel, dan aksoaksonik yang terjadi antara
akson dengan akson.5
Klasifikasi sinapsis tergantung pada mekanisme konduksi impuls saraf dan cara potensial
aksi yang dihasilkan dalam sel target. Dengan demikian, sinapsis juga dapat diklasifikasikan
sebagai bahan kimia dan elektrik.Sinapsis kimia adalah konduksi impuls dicapai dengan
pelepasan zat kimia (neurotransmitter) dari neuron presinaptic.Listrik sinapsis umum di
invertebrata, sinapsis ini mengandung persimpangan kesenjangan yang memungkinkan gerakan
ion antara sel-sel dan akibatnya memungkinkan penyebaran langsung arus listrik dari satu sel
lain.5
Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskaninformasi
elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain dan menyebrangi celah sinaptik.Pada saat ini terdapat
lebih dari 100 berbagai neurotransmitter yang telah dikenali.Neurotransmitter berfungsi dalam
membedakan fungsi dari berbagai jaringan otak.Proses neurotransmitter berawal dari neuron
mensintesis zat kimia yang akan berfungsisebagai neurotransmitter. Kemudian neuron
mensintesis neurotransmitter yangberukuran lebih kecil pada ujung-ujung akson dan mensintesis
neurotransmitter yangberukuran lebih besar (peptida) pada badan sel. Selanjutnya neuron
mentransportasineurotransmitter peptida kearah ujung-ujung akson (neuron tidak
mentransportasikanneurotransmitter yang berukuran kecil karena ujung-ujung akson adalah
tempat pembuatannya). Potensial aksi berkonduksi disepanjang akson. Potensial aksi
padaterminal postsinaptik meyebabkan ion kalsium dapat memasuki neuron. Ion
kalsiummelepaskan neurotransmitter dari terminal postsinaptik ke celah sinaptik.
Molekulneurotransmitter yang telah dilepaskan, berdifusi lalu melekat dengan
reseptorsehinggamengubah aktifitas neuron postsinaptik. Selanjutnya, neurotrasmiter
melepaskandiri dari reseptor. Neurotrasmitter dapat diubah menjadi zat kimia yang tidak aktif
tergantung pada zat kimia penyusunnya. Molekul neurotransmitter dapat dibawa kembalike
neuron prasimatik untuk didaur ulang atau dapat berdifusi dan hilang. Pada beberapakasus,
vesikel yang kosong akan di transportasi kembali kebadan sel. Meskipun belum ada penelitian
yang benar-benar memberi jawaban, tetapi neuron postsinaptik mungkin melepaskan pesan-
pesan umpan balik negatif yang akan memperlambat pelepasanneurotransmitter baru oleh neuron
prasinaptik.Macam-macam neurotransmitter terdiri dari Asetilkolin (ACh), GABA (Asamgama-
aminobutirat), Neropinefrin, Dopamin, Serotonin (5HT), Endorfins, Oksitosin, Epinefrin
(adrenalin), glutamate, dan masih ada banyak yang lainnya. Dari setiapneurotransmitter memiliki
fungsi masing-masing yang bermanfaat bagi manusia dansetiap neurotransmitter saling
berhubungan.6
Gambar 3. Tahapan Neurotransmitter

Emboli
Emboli mengacu kepada setiap massa intravaskuler yang padat, cair atau berbentuk gas
dan terbawa oleh aliran darah ke tempat yang jauh dari tempat asal terbentuknya emboli itu.
Sebagian besar keadaan ini terjadi dari thrombus dan karenanya istilah yang digunakan adalah
tromboemboli. Kecuali dinyatakan sebaliknya, emboli dianggap berasal dari thrombus. Bentuk
emboli yang lain meliputi butir-butir lemak, gelembung-gelembung gas, debris atarosklerotik
(ateroemboli), fragmen tumor, sumsum tulang atau benda asing seperti peluru. Emboli yang
terjepit di dalam pembuluh darah berukuran terlalu kecil untuk bisa berjalan lebih lanjut
sehingga terjadi oklusi vaskuler parsial atau total dan nekrosis iskemik pada jaringan sebelah
distal (infark).7
Gambar 4. Emboli

Kesimpulan
Otak pada bagian luar dilindungi oleh tulang calvaria dan di bagian dalam dengan 3
lapisan yaitu duramater, arachnoid, dan piamater. Di bagian subarachnoid terdapat cairan
cerebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan ntuk melindungi otak. Otak di bagi menjadi
bagian motorik, sensori, dan asosiasi. Vaskularisasi pada otak menyalurkan oksigen dan nutrisi
ke bagian bagian otak, sehingga jika terjadi emboli pada vaskularisasi otak, dapat mengakibatkan
defisit neurologik (bagian pada otak terganggu).
Daftar Pustaka
1. Watson R. Diterjemahkan oleh: Syabariyah S. Anatomi & fisiologi. Jakarta: EGC; 2005.
2. Evelyn CP. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Gramedia; 2009.
3. Sloane E. Diterjemahkan oleh: Widyastuti P. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: EGC; 2004.
4. Vaskularisasi. Diunduh dari : http://dimazsetiadi.wordpress.com/2011/10/18/stroke/ 20
April 2014
5. Ross MH, Pawlina W. Histology a text and atlas. Edisi 6th. Philadelphia: Wolters Kluwer;
2011.
6. King AL. Fisiologi umum : sebuah pandangan apresiatif.Jakarta: Salemba Humanika;
2012.
7. Robbins, Cotran. Diterjemahkan oleh: Hartono A. Dasar patologis penyakit. Edisi
7thJakarta: EGC; 2009.

Anda mungkin juga menyukai