Bab 13
Bab 13
Pengantar
Dalam perkembangannya sistem ekonomi serta sistem yang menopangnya baru kajian
ekonomi islam dan akuntansi islam yang lebih terdepan dalam pengkajian ilmiahnya.
Dalam islam selalu ditekankan jangan melakukan kecurangan dan menimbulkan kerugian
kepada pihak lain. Ketentuan ini harus ditegakkan dengan cara apapun. Harus ada sistem
yang dapat menjaga agar semua ha-hak stakeholders termasuk sosial dan pemerintah dijaga
dan jangan sampai ada yang dirugikan dalam kontrak kerja sama apakah dalam bidang jual
beli, mudharabah, atau musyawarah.
Akuntansi Islam harus bisa menjamin bahwa informasi yang disusun dan disajikan harus
benar dan bebas dari unsur penipuan dan ketidakadilan, bebas dari pemihakan kepada
kepentingan tertentu Informasi yang diberikan harus transparan, teruji, dan dapat
dipertanggungjawabkan dunia akherat.
Dalam konteks ini kita akan menggunakan istilah Islam sebagai tata cara kehidupan. Dalam
pengertian kami, Islam bukan hanya tata cara ritual ibadah khusus, bukan hanya persiapan
mati tetapi ia menyatu dalam kehidupan yang terintegrasi dan holistis tanpa ada garis
demarkasi antara persoalan dunia dan akhirat dan tanpa ada dikotomi antara keduanya.
Muhamad Akram Khan (Harahap, 1992) merumuskan sifat akuntansi islam sebagai berikut:
Profesi ini lahir karena anggapan bahwa penyaji laporan keuangan, yaitu manajemen
dianggap tidak akan dapat berlaku adil dan objektif dalam melaporkan hasil prestasinya.
G. Tren Akuntansi
Akuntansi harus berubah untuk menghadapi masa depan yang semakin global,cepat dan harus
semakin bertanggung jawab. Akuntan yang dibutuhkan adalah akuntan yang jujur, beretika,
bertanggungjawab, dan dipercaya.
J.Islamisasi akuntansi
Akuntansi islam yang memiliki unsur pengertian ekonomi, politik,dan agama memiliki
kemungkinan besar untuk menunjukan kunci kearah akuntansi Pasca Newton.
Saya yakin bahwa prinsip yang benar adalah hokum alam dan Tuhan Sang Pencipta dan Bapa
kita adalah sumber kebenaran dan juga sumber kesadaran