Anda di halaman 1dari 2

MODUL : Fermentasi Alkohol dari Gula

o Tujuan :
1. Mengamati perubahan - perubahan yang terjadi selama proses Fermentasi berlangsung
2. Mengetahui kadar glukosa pada pengamatan 24 jam

o Teori :
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Fermentasi etanol, juga disebut sebagai fermentasi alkohol, adalah proses biologi di mana gula
seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol
dan karbon dioksida sebagai produk sampingan.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol,
asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Organisme yang berperan yaitu Saccharomyces cerevisiae (ragi). Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya.
Reaksi kimianya: C6H12O6 → 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(glukosa) (etanol) (karbondioksida) (energi)

o Alat yang digunakan :


1. 4 labu Erlenmeyer 250 ml /4 botol
2. 2 buah Pipa kepiler U/ selang plastik
3. Plastisin / malam
4. Plastic wrap
5. Termometer
6. Tabung Ukur
7. Timbangan
8. Pengaduk

o Bahan yang digunakan


1. Gula pasir 30 gr
2. Aquades 500 ml
3. Kalsium hidroksida (CaOH2)
4. Ragi (Fermipan)
5. Indikator PP 2 tetes

o Procedur Percobaan
1. Beri label no I dan II pada setiap Erlenmeyer/ Botol yang akan digunakan untuk larutan gula dan
huruf A dan B pada setiap Erlenmeyer/ Botol yang akan digunakan untuk air kapur
2. Buatlah air kapur dengan menambahkan 0,08 gram (CaOH2) ke dalam erlenmeyer A berisi
aquades hingga diperoleh air kapur 100 ml. Lakukan hal yang sama untuk Erlenmeyer B.
Tambahkan 1 tetes indicator PP pada masing-masing Erlenmeyer. Ukur pH air kapus dan catat di
lembar pengamatan. Tutup Erlenmeyer dengan plastic wrap dan plastisin hingga benar-benar
rapat dan pasang selang pada tutupnya.
3. Larutkan 30 gr gula ke dalam Erlenmeyer/ botol no I yang telah berisi aquades hingga diperoleh
larutan gula 200 ml. Lakukan hal yang sama untuk botol no II.
4. Menguji kadar air gula dengan refractometer
5. Tambahkan 8 gram fermipan pada Erlenmeyer botol no I dan 11 gr fermipan pada botol no II,
kemudian diaduk dan ditutup dengan plastic wrap dan plastisin
6. Hubungkan selang melalui tutup Erlenmeyer/ botol I dengan Erlenmeyer/ botol A dan antara
Erlenmeyer/ botol II dengan Erlenmeyer/ botol B. Pastikan sambungan tutup sangat rapat.
7. Masukkan thermometer pada Erlenmeyer/ botol I dan Erlenmeyer/ botol II, tutupi celah – celah
pada Erlenmeyer/ botol dan sumbat gabusnya dengan plastisin
8. Amati perubahan – perubahan yang terjadi

Pengamatan : Percobaan menggunakan Ragi/Fermipan 8 gr

Parameter Erlenmeyer/botol I Erlenmeyer/botol A


Waktu 15 menit 30 menit 1 jam 24 jam 15 menit 30 menit 1 jam 24 jam
Suhu
Warna
Gelembung
Bau
Waktu Awal Akhir Awal Akhir
pH
Indeks bias
% brix

Pengamatan : Percobaan menggunakan Ragi/Fermipan 11 gr

Parameter Erlenmeyer/botol II Erlenmeyer/botol B


Waktu 15 menit 30 menit 1 jam 24 jam 15 menit 30 menit 1 jam 24 jam
Suhu
Warna
Gelembung
Bau
Waktu Awal Akhir Awal Akhir
pH
Indeks bias
% brix

Anda mungkin juga menyukai