Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

STATISTIKA TEKNIK

DATA NON EKSPERIMENTAL


(HIPOTESIS DESKRIPTIF DAN KOMPARATIF)

Oleh:
Nicky Dwi Safitri
NIM A1C018009

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PERGURUAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Statistika adalah sebagai pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara

pengumpulan fakta, pengolahan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan

berdasarkan fakta dan analisa yang dilakukan. Statistik dipakai untuk menyatakan

kumpulan fakta, umumnya berbentuk angka yang disusun dalam tabel atau

diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan (Sudjana, 2004

dalam Riduwan dan Sunarto, 2007).

Lebih lanjut Sudjana (2004) dalam Riduwan dan Sunarto (2007)

menyatakan statistika adalah ilmu terdiri dari teori dan metode yang merupakan

cabang dari matematika terapan dan membicarakan tentang bagaimana

mengumpulkan data, bagaimana meringkas data, mengolah dan menyajikan data,

bagaimana menarik kesimpulan dari hasil analisis, bagaimana menentukan

keputusan dalam batas-batas resiko tertentu berdasarkan strategi yang ada.

Dalam kaitannnya untuk menyelesaikan masalah, pendekatan statistik

terbagi menjadi dua yaitu pendekatan statistik dalam arti sempit dan luas. Dalam

arti sempit (statistik deskriptif), statistika yang hanya mendeskripsikan tentang

data yang dijadikan dalam bentuk tabel, diagram, pengukuran rata-rata,

simpangan baku, dan seterusnya tanpa perlu menggunakan signifikasi atau tidak

bermaksud membuat generalisasi. Sedangkan dalam arti luas (statistik

inferensi/induktif) adalah alat pengumpul data, pengolah data, menarik


kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan

hasilnya dimanfaatkan atau digeneralisasi untuk populasi.

Bidang keilmuan statistik adalah sekumpulan metode untuk memperoleh

dan menganalisa data dalam pengambilan suatu kesimpulan. Meski merupakan

cabang ilmu matematika, statistika memiliki perbedaan mendasar pada logikanya.

Jika matematika menggunakan logika deduktif , sementara statistik menggunakan

logika induktif. Logika induktif yaitu logika yang tidak memberikan kepastian

namun memberi tingkat peluang bahwa untuk premis-premis tertentu dapat ditarik

kesimpulan, dan kesimpulannya mungkin benar mungkin juga tidak.

B. Tujuan

1. Mengumpulkan dan menyajikan data non eksperimental.

2. Menganalisis data non eksperimental menggunakan metode analisis

yang sesuai, dengan tahap-tahap yang sistematis dan mampu menarik

kesimpulan dari hasil analisis data.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Data adalah keterangan mengenai sesuatu yang bentuknya berupa angka

atau bilangan, kalimat, kata, uraian atau laporan. Pengolahan data adalah proses

untuk memperoleh data atau angka ringkasan berdasarkan suatu kelompok data

mentah, dengan menggunakan rumus tertentu. Menurut sifatnya data dibagi

menjadi dua yaitu data kualitatif (berupa untaian kata atau kalimat) dan data

kuantitatif (berupa angka).

Jenis data lain yaitu data eksperimental dan data non eksperimental. Data

eksperimental adalah data yang diperoleh dari sebuah penelitian dimana peneliti

dengan sengaja memberikan perlakuan terhadap objek yang diamati. Sedangkan

data non eksperimental adalah data yang diperoleh dari sebuah penelitian tidak

langsung dan lebih mengarah kepada pengukuran data.

Data non eksperimental adalah data yang tidak mensyaratkan bentuk

sebaran parameter populasi berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk

menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data

berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal (Tajdid, 2015).

Ciri-ciri data non eksperimental :

a. Data tidak berdistribusi normal

b. Umunya data berskala nominal dan ordinal

c. Umumnya dilakukan pada penelitian sosial

d. Umumnya jumlah sampel kecil


Hipotesis dapat didefinisikan sebagai jawaban sementara yang

kebenarannya harus diuji atau rangkuman kesimpulan secara teoritis yang

diperoleh melalui tinjauan pustaka (Martono, 2010). Hipotesis merupakan sebuah

dukungan tentative atau dugaan sementara yang memprediksi situasi yang akan

diamati. Hipotesis juga bisa diartikan sebagai kesimpulan sementara yang belum

final, suatu jawaban sementara, suatu dugaan sementara, yang merupakan

konstruk peneliti terhadap masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara

dua variabel atau lebih.

Fungsi hipotesis antara lain :

1. Hipotesis memberikan arahan dalam penelitian yang berguna untuk

mencegah kajian literature dan pengumpulan data yang tidak relevan.

2. Hipotesis menambah kepekaan peneliti mengenai aspek-aspek tertentu

dari situasi yang tidak relevan dari sudut pandang masalah yang

dihadapi.

3. Hipotesis memungkinkan peneliti untuk memahami masalah yang

diteliti dengan lebih jelas.

4. Hipotesis digunakan sebagai sebuah kerangka untuk meyakinkan

peneliti.

Hipotesis yang baik yaitu hipotesis harus memiliki daya penjelas (hipotesis

dikatakan baik jika mendukung dengan penjelasan yang baik tentang masalah

yang akan diteliti) , menjelaskan hubungan antar variabel-variabel, harus dapat

diuji, konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada (tidak bertentangan dengan
hipotesis, teori, dan hukum-hukum yang telah ada sebelumnya dan telah diakui

validitasnya), hendaknya dibuat sesederhana dan seringkas mungkin.

Jenis-jenis hipotesis berdasarkan hubungan antar variabel dalam Nanang

Martono (2010:63), yaitu Hipotesis Deskriptif, Hipotesis Komparatif dan

Hipotesis Assosiatif.

Hipotesis deskriptif merupakan hipotesis yang menggambarkan sebuah

kelompok atau variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain. Hipotesis

deskriptif juga mampu memberikan gambaran atau deskripsi tentang sampel

penelitian. Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang menyatakan

perbandingan antara sampel atau variabel yang satu dengan variabel lain

(Martono, 2010).
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

1. Alat tulis

2. Kalkulator

3. Kertas HVS

4. Wadah

5. Kacang atom (Sukro dan Garuda)

6. Biskuit (Better dan Timtam)

B. Prosedur Kerja

1. Untuk Hipotesis Deskriptif

a) Praktikan diberi dua bungkus kacang dengan merk yang berbeda.

b) Memisahkan kacang atom yang rusak (cacat) dari kacang atom yang

normal, lalu dihitung.

c) Sajikan data dan analisis data dengan metode yang tepat.

Data disajikan dalam tabel seperti di bawah ini :

Tabel 1. Jumlah kacang atom

Merk kacang atom Utuh Rusak Jumlah

Jumlah

d) Analisis data
Lakukan analisis data menggunakan metode yang tepat sesuai

dengan jenis hipotesis deskriptif untuk data nominal non

eksperimental (uji chi square).

Prosedur analisis data :

1) Tuliskan hipotesis deskriptif untuk data di atas.

2) Lakukan pengujian hipotesis dengan menghitung besarnya Chi

kuadrat (X2) dengan menggunakan rumus:

Untuk mempermudah perhitungan, buatlah tabel penolong

seperti dibawah ini :

Tabel 2. Analisis Chi Square

Pemilihan
f0 Fh f0-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2/fh
alternatif
A

X2 =
Catatan : Jumlah frekuensi yang diharapkan adalah sama yaituu

50% : 50%

3) Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang

diajukan diterima atau ditolak, maka nilai X2 hitung


dibandingkan dengan nilai X2 tabel dengan taraf kesalahan (α)

5%.

4) Tuliskan kesimpulan dan saran.

2. Untuk Hipotesis Komparatif

a) Siapkan sampel biskuit timtam dan better untuk dinilai kesukaannya

oleh mahasiswa dan mahasiswi.

b) Tujuh mahasiswa dan delapan mahasiswi menentukan kesukaan

terhadap biskuit timtam dan better (lebih suka timtam atau better).

c) Tuliskan data kesukaan biskuit dari mahasiswa dan mahasiswi yang

diperoleh pada tabel.

Tabel 3. Analisis FEPT

Kelompok Timtam Better Jumlah

Mahasiswa

Mahasiswi

Jumlah

d) Analisi data

Lakukan analisis data menggunakan metode yang tepat sesuai

dengan jenis hipotesis komparatif untuk data nominal non

eksperimental (Fisher Exact Probability Test).

Prosedur analisis data :

1) Tuliskan hipotesis komparatif untuk data di atas.

2) Lakukan pengujian hipotesis menggunakan Fisher Exact

Probability Test dengan rumus :


3) Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis ang diajukan

diterima atau ditolak, maka nilai P dibandingkan dengan taraf

kesalahan (α) = 5%.

4) Tuliskan kesimpulan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Hipotesis Deskriptif

a. Tabel 1. Data Jumlah Kacang Atom

Merk kacang
Utuh Rusak Jumlah
atom
Garuda 35 29 64

Sukro 168 50 218

Jumlah 203 79 282

b. Hipotesis

Hi : Merk kacang berpengaruh terhadap kerusakan kacang.

Ho : Merk kacang tidak berpengaruh terhadap kerusakan kacang.

c. Tabel 2. Analisis Chi Square

Cell f0 fh fo-fh (fo-fh)2 (fo-fh)2/fh

A 35 46,07 -11,07 122,54 2,66

B 29 17,93 11,07 122,54 6,83

C 168 156,93 11,07 122,54 0,78

D 50 61, 07 -11,07 122,54 2,01

X2 =12,28

d. Perhitungan

X2 tabel = 3,84


= 12,28

e. Kesimpulan

X2 > X2 tabel : Ho ditolak / Hi diterima

Jadi, merk kacang mempengaruhi kerusakan kacang.

2. Hipotesis Komparatif

a. Tabel 3. Analisi FEPT

Kelompok Timtam Better Jumlah

Mahasiswa 7 1 8

Mahasiswi 5 2 7

Jumlah 12 3 15

b. Hipotesis

Hi : Jenis kelamin berpengaruh terhadap kesukaan biskuit

Ho : Jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kesukaan biskuit

c. Perhitungan

Ptabel = 0,05

= 0, 37

d. Kesimpulan

P > Ptabel Ho diterima / Hi ditolak

Jadi, jenis kelamin tidak mempengaruhi kesukaan biskuit.


B. Pembahasan

Data non eksperimental yaitu analisis yang tidak didasarkan atas asumsi

distribusi pada data (Musrifah, 2013). Data non eksperimental yaitu analisis data

yang menawarkan sebuah pendekatan yang berbeda dengan cara-cara

pengambilan keputusan (Sarwoko, 2007). Data/variabel non eksperimental adalah

variabel yang tidak sengaja dilakukan tetapi dapat mempengaruhi hasil

eksperimen (Latipun, 2002).

Data non eksperimental adalah data yang tidak mensyaratkan bentuk

sebaran parameter populasi berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk

menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data

berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal (Tajdid, 2015). Data non

eksperimental adalah data yang digunakan untuk menganalisis data nominal dan

ordinal dari populasi yang bebas distribusi, jadi tidak harus normal (Jaya dan

Ardat, 2013)

Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang tidak membandingkan dan

menghubungkan dengan variabel lain atau hipotesis untuk menentukan titik

peluang, dimana hipotesi yang dirumuskan untuk menjawab permasalahan

taksiran (estimatif) (Riduwan, 2006). Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang

suatu variabel mandiri, tidak membuat peebandingan atau hubungan (Sugiyono,

2001).

Hipotesis deskriptif merupakan hipotesis yang menggambarkan sebuah

kelompok atau variabel tanpa menghubungkan dengan variabel lain, hipotesis

deskriptif mampu memberikan gambaran atau deskripsi tentang sampel penelitian


(Martono, 2010). Hipotesis deskriptif merupakan jawaban sementara terhadap

masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel mandiri (Mulyani,

2015). Hipotesis deskriptif adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara

terhadap rumusan masalah deskriptif (menggambarkan) (Arimah dan Wahyuni,

2013)

Hipotesis komparatif, yaitu pernyataan yang menunjukan dugaan nilai

dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda (Riduwan, 2006).

Hipotesis komparatif, yaitu hipotesis yang dirumuskan untuk memberikan

jawaban pada permasalahan yang bersifat membedakan, atau pernyataan yang

menunjukan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang

berbeda (Sugiyono, 2006).

Hipotesis komparatif merupakan hipotesis yang menyatakan perbandingan

antara sampel atau variabel yang satu dengan variabel lain (Martono, 2010).

Hipotesis komparatif merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

komparatif, pada rumusan ini variabelnya sama tetapi populasi atau sampel yang

berbeda, atau keadaan itu terjadi pada waktu yang berbeda (Mulyani, 2015).

Hipotesis komparatif adalah dugaan yang menjadi jawaban sementara terhadap

rumusan masalah komparatif (membandingkan) (Arimah dan Wahyuni, 2013).

Uji chi square yaitu uji yang dapat digunakan untuk menguji apakah

terdapat perbedaan yang nyata antara banyak yang diamati masuk dalam masing-

masing kategori dengan banyak yang diharapkan berdasarkan hipotesis nol

(Suciptawati, 2010). Chi square adalah teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis deskriptif bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas,

data berbentuk nominal dan sampelnya besar (Sugiyono, 2013).

Chi square atau chi kuadrat adalah sebuah uji hipotesis tentang

perbandingan antara frekuensi observasi dengan frekuensi harapan yang

didasarkan oleh hipotesis tertentu pada setiap kasus atau data. Chi kuadrat adalah

pengujian hipotesis tentang perbandingan antara frekuensi sampel yang benar-

benar terjadi (Haryono, 2007).

Uji chi square atau kai kuadrat adalah uji yang tergolong kedalam jenis

statistik non parametrik ehingga uji chi square tidak memerlukan syarat data

berdistribusi normal (Sufren dan Natanael, 2013). Uji chi square adalah uji yang

hanya digunakan untuk data diskrit, uji chi square adalah uji independensi,

dimana suatu variabel tidak dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel

lain (Tajdid, 2015).

Chi kuadrat digunakan untuk mengambil kesimpulan dari sampel untuk

populasi. Chi kuadrat digunakan untuk menguji apakah perbedaan frekuensi yang

diperoleh dari dua sampel atau lebih merupakan perbedaan frekuensi yang terjadi

karena adanya kesalahan sampling, atau merupakan perbedaan yang signifikan

(Hadi,2004).

Fisher Exact Probability Test (FEPT) adalah analisis statistik yang

digunakan untuk menguji signifikasi hipotesis komparatif dua sampel kecil

independen bila datanya berbentuk nominal (Sugiyono, 2011). Uji FEPT adalah

uji yang dilakukan jika uji chi square tidak terpenuhi yaitu untuk tabel 2 × 2

(Anwar, 2005).
Uji FEPT adalah uji eksak yang diturunkan oleh seorang yang bernama

Fisher, karenanya disebut uji eksak fisher. Uji ini dilakukan untuk menguji

signifikan hipotesis komparatif dua sampel independen (Sugiyono, 2013). Uji

FEPT adalah uji yang berdasarkan data dua sampel bebas yang disusun dalam

bentuk tabel kontigensi (2 × 2) (Fauzi, 2018). Uji FEPT adalah salah satu metode

statistik non parametrik untuk menguji hipotesis (Budiarto, 2002).

Uji chi square digunakan untuk uji chi square bentuk distribusi (Goodness

of Fit), yaitu uji kecocokan dengan membandingkan antara frekuensi observasi

dengan frekuensi teoritis/harapan. Uji chi square untuk independensi , yaitu

menguji apakah adat atau tidak ada hubungan antara dua kategori suatu hasil

observasi dari suatu populasi dengan kategori populasi lainnya. Uji chi square

untuk perbedaan, yaitu bentuk hipotesis (Ho) yang digunakan dalam hal ini adalah

“tidak terdapat perbedaan dari keadaan atau peristiwa dari kelompok sampel yang

satu dengan kelompok sampel yang lain”, sedangkan untuk Hi adalah sebaliknya.

Contoh kasus uji square yang akan dibahas adalah apakah ada hubungan

antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC dengan total 25 responden.

Tabel 1. Hubungan gender dan kualitas AC

Kualitas AC Gender Jumlah

Laki-laki Perempuan

Berkualitas 7 6 13

Tidak berkualitas 5 7 12

Jumlah 12 13 25
Hipotesis

Hi : Ada hubungan antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC.

Ho : Tidak ada hubungan antara gender dan sikap terhadap kualitas AC.

Tabel 2. Analisis Chi Square

Cell f0 fh f0-fh (f0-fh)2 (f0-fh)2/fh

A 7 6,24 0,76 0,58 0,09

B 6 6,76 -0,76 0,58 0,09

C 5 5,76 -0,76 0,58 0,10

D 7 6,24 0,76 0,58 0,09

X2 = 0,37

X2tabel = 3,84

X2 = 0,37

Kesimpulan : karena X2 < X2tabel Hi ditolak/Ho diterima. Jadi, tidak ada hubungan

antara gender dengan sikap terhadap kualitas AC.

Contoh lain penggunaan Fisher eksak probability test adalah menguji

parbedaan antara data katagorik dengan nilai expected kurang dari 5 (alternatif Uji

Chi-Square/ McNemar).

Pada praktikum acara pertama ini membahas tentang data non eksperimental

menggunakan hipotesis deskriptif dan komparatif yang menggunakan uji chi

square atau chi kuadrat dengan percobaan menggunakan merk kacang atom.

Sampel yang dipakai adalah kacang garuda dan sukro dengan hasil X2tabel = 3,84

dan X2 = 12,28. Karena X2 > X2 tabel maka Ho ditolak / Hi diterima. Jadi, merk

kacang mempengaruhi kerusakan kacang.


Hipotesis komparatif menggunakan analisis FEPT dengan percobaan apakah

jenis kelamin mempengaruhi kesukaan biskuit, dengan sampel biskuit timtam dan

better dengan sukarelawan yaitu mahasiswa dan mahasiswi dengan hasil Ptabel =

0,05 dan P = 0,37. Karena P < Ptabel maka Ho diterima/Hi ditolak. Jadi, jenis

kelamin tidak mempengaruhi kesukaan biskuit.


V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Data non eksperimental adalah data yang tidak mensyaratkan bentuk

sebaran parameter populasi berdistribusi normal dan dapat digunakan untuk

menganalisis data yang berskala nominal atau ordinal karena pada umumnya data

berjenis nominal dan ordinal tidak menyebar normal.

Hipotesis juga bisa diartikan sebagai kesimpulan sementara yang belum

final, suatu jawaban sementara, suatu dugaan sementara, yang merupakan

konstruk peneliti terhadap masalah penelitian, yang menyatakan hubungan antara

dua variabel atau lebih.

Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri yang

tidak membuat perbandingan atau hubungan dengan objek lain. Hipotesis

komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan antara 2 sampel atau lebih.

B. Saran

Dalam pelaksanaan praktikum data non eksperimental ini diharapkan asisten

praktikum bisa menjelaskan dengan lebih detail lagi tentang materinya dan dapat

mengkondisikan praktikan agar bisa berjalan dengan kondusif. Dan untuk

praktikan harus bisa lebih disiplin lagi, karena masih banyak yang datangnya

terlambat.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Ruswana. 2005. Teori Sederhana Prosedur Pemilihan Uji


Hipotesis. Fakultas Kedokteran. Universitas Padjadjaran. Bandung.

Budiarto, Eko. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan


Masyarakat. Jakarta: EGC.

Arimah dan Wahyuni, Gadis Tri. 2013. Analisis Data Eksperimental


(Analisa Hipotesis Komparatif). Fakultas Pertanian. Universitas
Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Fauzi, Ahmad. 2018. “Kajian Pengembangan Pariwisata Tanjung Lesung


Banten untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Jurnal
Managemen. No 1:8. IPB.

Hadi, Sutrisno. 2004. Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Haryono. 2007. Statistika Bisnis dan Industri, Handout Mata Kuliah


Statistika Bisnis dan Industri. Magister Manajemen Teknologi.
Surabaya: ITS.

Jaya, Indra dan Ardat. 2013. Penerapan Statistik untuk Pendidikan. Medan:
Citapustaka Media Perintis.

Latipun. 2002. Psikologi Eksperimen. UMM Pers. Malang.

Martono, Nanang. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif: Analisa Isi dan


Analisis Data Sekunder. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyani, Lili Indra, dkk. 2015. Hipotesis. Fakultas Ekonomi. Magister


Pendidikan Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Padang.

Musrifah, Siti. 2013. Statistik Parametrik dan Non Parametrik dan Uji
Beda. Fakultas Ekonomi. Universitas Jember: Jember.

Riduwan. 2006. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Riduwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sarwoko. 2007. Statistik Inferensi.Yogyakarta: Andi.

Suciptawati, Ni Luh Putu. 2010. Metode Statistik Nonparametrik. Denpasar:


Universitas Udayana.
Sufren dan Natanael, Yonathan. 2013. Mahir Menggunakan SSPS Secara
Otodidak. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Sugiyono. 2001. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

_______. 2006. Statistika untuk Penelitian.Bandung: Alfabeta.

_______. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

_______. 2013. Statistik Nonparametris untuk Penelitian. Bandung: CV


Alfabeta.

Tajdid, Ahmad Ibnu, dkk. 2015. Metode Non Parametrik. Fakultas Teknik.
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Banten.

Anda mungkin juga menyukai