dalam bidang Industri Komponen Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Empat
atau Lebih dengan kapasitas produksi sebesar 7.402.500 komponen per tahun
komponen per tahun dan Izin Perluasan No. 375/T/Industri 2009 sebesar
akan suku cadang dan aksesori kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang
ini didirikan pada tanggal 28 Juni 1995 berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan
Nomor 209 yang dipimpin langsung oleh Yuichi Yamamoto dan mulai
67
68
dengan status lahan berupa Hak Guna Bangunan (sertifikat HGB No. 53 Tahun
Jumlah bahan baku yang digunakan berupa Carbon Steel tipe S15C
hingga S48C dengan kapasitas sebesar 6.065 ton/tahun dan Alloy Steel tipe
SCM 420H dan SCR 420H sebesar 765 ton/tahun serta bahan penolong berupa
Steel Shot Blast dengan kapasitas sebesar 12 ton/tahun, minyak anti karat
sebesar 1200 liter/tahun dan kawat las sebesar 480 kg/tahun. Jumlah
penggunaan bahan bakar oli sebesar 2.000 liter/bulan dan solar 32.000
B. Prosedur
diantaranya:
70
Perubahan Izin Lokasi dan Izin Pembebasan Tanah Untuk Kawasan Industri
dengan luas ± 400 ha di Desa Wadas, Desa Sukaluyu, dan Desa Margakaya,
Mendirikan Industri Baja Tempa dan Permesinan atas nama PT. Maligi
akan dipasarkan dengan perbandingan 20% untuk dalam negeri dan 80%
C. Proses Produksi
mengolah bahan baku baja tempa yang berbentuk besi batangan yang sesuai
71
potong (cutting machine) dan dipotong sesuai dengan standar yang telah
Setelah itu dikeluarkan melalui push road menuju forging roll, di mesin ini
besi akan dibentuk dengan cara ditempa sesuai dengan cetakannya di forging
ke dalam mesin forging press. Adanya sistem penempaan produksi pada saat di
forging press. Setelah menjadi barang jadi, produk tersebut dibawa ke mesin
trimming, pada mesin ini akan diratakan permukaannya yang kemudian dibawa
belum halus.
menit, proses ini dinamakan shot blasting yang bertujuan menghilangkan atau
membersihkan scale.
Proses yang terakhir yaitu dengan mesin coining press, yang berfungsi
untuk meratakan kembali barang jadi agar sesuai dengan standar yang telah
Bahan
Proses Produksi Limbah/Cemaran
Baku/Penolong
Material Carbon
Penerimaan Material Padat
dan Alloy Steel
Cutting Getar
Packing
Customer
D. Kegiatan
orang menimbulkan limbah berupa air limbah domestik dari toilet dan utilitas
serta limbah padat domestik berupa sampah rumah tangga dan polusi udara
masuk ke tangki septik sistem resapan sedangkan limbah non cair dikumpulkan
di TPS limbah non B3. Polusi udara atau emisi udara yang dihasilkan oleh
partikulat sebesar 0,080 mg/m3, SO2 0,115 mg/m3, NO2 0,05 mg/m3, CO 3,3
E. Hambatan di Lapangan
Industri Karawang
1. Peran Masyarakat
mempunyai hak untuk didengar pendapatnya dan diberi tahu dimana keputusan
37)
Badan Lingkungan Hidup, Peran Serta Masyarakat dalam Penegakan Hukum
Lingkungan, http://blh.jogjaprov.go.id/detailpost/peran-serta-masyarakat-dalam-penegakan-
hukum-lingkungan,diunduh pada Senin, 24 April 2017, pukul 11.30 WIB.
75
Karawang merasa semakin tidak nyaman akibat pencemaran udara yang terjadi
tidak tertibnya para pelaku usaha dalam menjaga kualitas udara dan kurangnya
alat pemantau kualitas udara seperti Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU)
terjadi.
pelaksanannya.
(1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
(2) Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan
hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses keadilan
dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat.
(3) Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan
terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang diperkirakan
dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
(4) Setiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(5) Setiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan
pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup.
(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengaduan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dalam Peraturan
Menteri.
Masyarakat telah memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menjaga
Forging.
kesalahan yang dilakukan oleh tergugat. Prinsip ini terdapat dalam Pasal
38)
Basuki Resko Wibowo dalam buku A’aan Efendi, Penyelesaian Sengketa
Lingkungan, Mandar Maju, Bandung, 2012, hlm. 16.
79
lembaga tertinggi dalam suatu negara yang berwenang untuk mengatur dan
Indonesia.
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara dan digunakan sebesar-
diantaranya adalah:
lingkungan hidup;
genetiknya;
80
subjek hukum lainnya serta perbuatan hukum terhadap sumber daya alam
hal ini memperhatikan asas otonomi daerah yang mana Pemerintah dan
lingkungan hidup secara nasional diatur dalam Pasal 2 butir (a) Undang-
2) Negara menjamin hak warga negara atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat.
hidup.
Indonesia yang tidak hanya memiliki kewajiban tetapi juga hak yang
baiknya.
mereka jalankan.
lingkungan hidup.
semua pihak.
84
menyatakan :
menyatakan :