Manajemen Broiler
Manajemen Broiler
Tabel 2. Luas Kandang Postal Ayam Pedaging dan Kebutuhan Tempat Minum
dan Tempat Pakan Per 1000 Ekor.
Luas Tempat minum Tempat makan
Berat Badan (gr)
Kandang 1 Gallon/2 gallon buah gantung
300 18 6 5 Idem tempat
400 24 8 6-7 minum
500 30 10 8-9
600 36 12 10
700 41 14 11-12
800 47 16 13-14
900 53 18 15
1000 59 20 16-17
1100 5 22 18-19
1200 71 24 20
1300 77 26 21-22
1400 83 28 23-24
1500 89 30 25
1600 95 34 27
1700 100 37 28-29
f. Tempat pakan
Tempat pakan yang dipergunakan dalam pemeliharaan harus sudah tersedia
dan sudah dalam keadaan bersih. Jumlah kebutuhan tempat pakan sudah
dihitung. Sebagaimana tempat minum penggunaannya disesuaikan dengan
umur dan bobot badan unggas.
Tabel 2. Kebutuhan Tempat Pakan Sesuai Umur Ayam Pedaging.
Umur (Hari) Jenis Tempat Makan
1–3 Kertas Koran atau box DOC
Bentuk berlobang atau panjang (1 m untuk
4 – 14
50 ekor)
Bentuk bergantung atau panjang (7 kg
15 – panen
untuk 50 kg berat badan)
b. Pemberian Makan
Dua sampai tiga jam pertama setelah anak unggas diberi kesempatan minum air
gula, kemudian anak unggas sebaiknya diberikan pakan tepung jagung terlebih
dahulu selama 5 jam, setelah itu baru diberi pakan jadi. Pemberian pakan dan
tepung jagung dimaksudkan untuk membantu mensuplai energi tubuh, sehingga
kondisi anak unggas segera pulih.
Pemberian pakan tidak perlu dibatasi, sebab untuk medapat bobot badan akhir
yang baik perlu tersedia pakan yang cukup sepanjang hari. Berikan pakan yang
bersih dan segar pisahkan bial ada kotoran atau sekam.
Tempat pakan 1 (satu) alas box dapat dipakai untuk 100 ekor doc. Setelah usia 5
hari secara bertahap dapat diganti dengan tempat pakan gantung diameter 40 cm
untuk 90 ekor doc.
c. Suhu Ruangan
Bagi anak unggas yang belum mempunyai bulu sempurna akan sangat
terganggu terhadap setiap perubahan suhu lingkungan. Pengaturan suhu yang ideal
bagi anak unggas sangat vital, hal ini mengingat naka unggas baru proaktif makan
dan minum apabila kondisi ideal terutama suhu terpenuhi.
Tabel 4. Kebutuhan Suhu Anak Unggas Periode Starter.
Umur (minggu) Suhu ( ̊C) Suhu (̊F)
1 35,0 95
2 32,2 90
3 29,4 85
4 26,6 80
5 23,8 75
6 21,1 70
Untuk melihat apakah suhu udara kandang sudah selesai dengan yang diharapkan
oleh anak unggas bisa dilihat dari perilaku anak unggas seperti pada gambar di
bawah ini:
d. Layar
pada periode starter, keberadan layar atau tirai dinding kandang sangat vital,
mengingat pada periode ini dibutuhkan suhu ruangah yang relatip tinggi. Terkait
dengan pengaturan suhu dan ruangan udara di dalam kandang, setiap hari harus
di atur terhadap besar kecilnya layar dibuka semakin lebar. Oleh karena itu
pedoman yang paling mudah adalah dengan melihat perilaku unggas dan
kepengapan udara kaang.
e. Alas
Pada hari pertama anak unggas masih berlantai koran untuk menjaga kebersihan
dari kekeringan lantai maka setiap hari alas koran perlu ditarik satu per satu.
Pada hari berikutnya anak sudah bisa berlantai litter sekam/subyek kawu.
Penataan atas koran bisa dilakukan dengan dua cara: pertama alas Koran, ditata
lengkap lima, kemudian untuk menjaga kebersihan lantai tiap pagi hari diambil
satu lapis, kedua pada hari pertama diberi satu lapis Koran kemudian pada hari
berikutnya untuk menjaga kebersihan lantai dilapisi lagi koran satu lapis.
f. Control meliputi.
Control kesehatan, setiap hari harus selalu dilakukan pengamatan
terhadap unggas-unggas yang sakit. Dengan melakukan pengamatan
secara ketat, maka dapat sedini mungkin pencegahan terhadap penyakit
bisa dilakukan, dengan demikian penyakit tidak sampai meyerang
unggas. Pengontrolan terhadap unggas yang sakit lebih mudah dilakukan
pada malam hari.
Pemisahan anak unggas yang abnormal dan kecil. Anak unggas ini
sebaiknya dikeluarkan dari kandang utama dan harus mendapatkan
penanganan tersendiri, sebab apabila masih dicampur dengan unggas
yang normal maka disamping mengganggu unggas yang normal juga
dimungkinkan menjadi pintu masuk berbagai penyakit.
Kondisi litter, litter harus selalu dalam keadaan kering dan jangan
sampai lembab atau menggumpal. Apabila basah atau menggumpal
segera diganti dengan yang baru. Litter yang lembab dan menggumpal
akan menjadi sarang yang baik bagi perkembangan bibit penyakit seperti
virus, baketri, jamur dan lainnya.
Penyemprotan kandang dengan desinfektan harus secara rutin dilakukan.
Kegiatan ini dimaksudkan agar bibit-bibit penyakit yang di kandang
tidak sempat berkembangbiak.
Menjelang akhir minggu tempat pakan dan minum diberikan dengan
jumlah 15-16 buah (kapasitas 2 gallon) untuk pemeliharaan 1000 ekor
dan diatur berseling anatara tempat pakan dan tempat minum.
Mengontrol keadaan kepadatan ruangan, kebutuhan tempat pakan tempat
minum.
C. Tahap Pemeliharaan Periode Finisher
Periode finisher adalah masa antara umur 4 sampai 6 minggu. Pada masa
tersebut unggas pedaging mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sekali dan
konsumsi pakan sangat efisien. Oleh karena itu untuk memperoleh produktivitas yang
tinggi, manajemen pemeliharaan harus baik dan tepat dalam arti harus disesuaikan
dengan perkembangan unggas. Sebagai contoh, dengan pertumbuhan yang cepat berarti
menambah berat badan dan besar tubuh unggas, dengan demikian akan menambah luas
ruangan, luas dan jumlah tempat pakan dan minum serta kebutuhan nutrisi.
Pemeliharaan pada periode ini merupakan kelanjutan dari periode
sebelumnya, hamper semua kegiatan rutin yang dilakukan diperiode starter dilakukan
juga di periode ini. semua kegiatan rutin harian muali pagi sampai sore hari tetap
dilanjutkan. Namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
a. Kepadatan kandang
Dari hasil penelitian, kepadatan untuk dataran rendah sampai dataran pantai
kepadatan yang baik adalah 8 – 9 ekor per meter2 dan untuk dataran tinggi atau
daerah pegunungan kepadatan yang disarankan 11 – 12 ekor per meter2. Jumlah
ayam yang semakin banyak dari yang dianjurkan dalam per meter2 akan
menyebabkan dampak negative diantaranya.
- Konsumsi pakan menjadi berkurang, kepadatan kandang yang semakin
meningkat menyebabkan tempat pakan menjadi sempit, sehingga mengurangi
kesempatan unggas untuk makan.
- Pertumbuhan terhambat dampak selanjutnya dari konsumsi yang menurun
adalah pertumbuhan terhambat.
- Munculnya sifat kanibal, ruangan yang semakin sempit menyebabkan udara
kandang menjadi panas/sumpek dan kedaan ini mendorong sifat kanibal muncul.
- Kasus penyakit meningkat, akibat dari ruangan yang tidak nyaman
menyebabkan tekanan pada unggas yang selanjutnya unggas menjadi stress.
- Mortalitas meningkat, dampak selanjutnya adalah kasus kematian pada unggas
meningkat.
Tabel 5. Pengaruh Kepadatan Kandang Terhadapat Bobot Badan dan Mortalitas
Ayam Pedaging.
Kepadatan ruang Rata-Rata Bobot Badan
Mortalitas (%)
(m/ekor) Ayam (kg)
0,09 1,87 2,1
0,08 1,86 2,3
0,07 1,84 2,6
0,06 1,82 3,0
0,05 1,79 3,6
0,04 1,75 4,5
0,03 1,70 5,8
b. Kontrol Litter
Bahan litter apapun yang digunakan dalam pemeliharaan unggas pedaging tidak
bisa lepas dari kebasahan dan penggumpalan. Kecenderungan ini akan semakin
meningkat jika kondisi lingkungan semkain panas dan produktivitas ungga stinggi,
dikarenakan kedua kondisi tersebut menyebabkan konsumsi minum meningkat.
Oleh karena itu pemilihan bahan litter perlu diperhatiakn serta control terhadap
kondisi litter harus dilakukan setiap hari. Apabila ada yang basah, segera ditambah
litter yang kering.
c. Pemberian Pakan dan Minum
Dalam pemberian pakan dan minum, pada prinsipnya adalah sama yaitu harus selalu
tersedia setiap saat jangan sampai tempat pakan kosong. Tempat pakan dan tempat
minum jumlahnya selalu disesuaikan dengan umur dan bobot badan unggas.
Kebersihan tempat pakan dan minum harus selalu dijaga.
d. Layar Kandang
Prinsip pengaturan layar adalah dengan semakin besar unggas maka layar dibuka
semakin lebar. Disamping itu juga dilihat perilkau unggas, pada siang hari apabila
terlihat unggas terengah-engah maka segera layar diperlebar, dengan harapan
membantu mendinginkan suhu ruangan kandang.
e. Lampu Penerangan
Pada masa finisher peran lampu sangat penting yaitu memberi kesempatan pada
unggas untuk makan minum dengan leluasa, dengan harapan pertumbuhan unggas
bisa maksimal. Oelh karena itu pemberian penerangan selama 24 jam sangat baik
untuk dilakukan terutama pada umur 5-6 minggu.
f. Lingkungan Kandang
Unggas adalah golongan hewan yang paling labil artinya setiap ada perubahan
terlebih yang bersifat mendadak akan membuat unggas stress. Perubahan terlebih
yang bersifat mendadak akan membuat unggas stress. Oleh karena itu lingkungan
sekitar kandang harus dijaga selalu tenag, aman dari hewan liar maupun suara-suara
gaduh.
3. Program Isolasi
Unggas-unggas yang diduga sudah terinfeksi penyakit sebaiknya segera
diisolasi/dijauhkan dari kelompok unggas yang sehat. Dengan harapan tidak terjadi
penularan penyakit.