Ikatan Tunggal
2. Jumlahkan elektron valensi tiap atom.
3. Gambarkan ikatan tunggal antara atom pusat dengan atom yang di sekitarnya.
Ikatan Rangkap
Kemudian banyaknya pasangan elektron ikatan dikalikan 2e‾. Lalu, kurangi
jumlah elektron valensi (langkah 2) dengan pasangan elektron ikatan yang telah
dikali 2e‾.
4. Distribusikan elektron sisa dan pastikan bahwa atom telah mencapai keadaan
oktet.
5. Jika atom pusat belum mencapai keadaan oktet, maka ubah Pasangan Elektron
Bebas (PEB) / a lone pair ke Pasangan Elektron Ikatan dengan membentuk
ikatan rangkap diantara atom pusat.
4.
Struktur NF3 telah mencapai keadaan oktet. Hal ini dapat dilihat dari jumlah elektron berpasangan
ditambah dengan elektron bebas sama dengan jumlah elektron valensi seluruh atom.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ikatan tunggal struktur Lewis jika C, H, dan O sebagai
atom pusat adalah :
Hidrogen : 1 ikatan
Karbon : 4 ikatan
Nitrogen : 3 ikatan
Oksigen : 2 ikatan
Halogen hanya 1 ikatan ketika mengitari atom
Penyelesaian Masalah
d. Mendistribusikan sisa elektron kepada atom utuk mencapai keadaan oktet. Dan memeriksa bahwa
atom telah mencapai keadaan oktet dengan menjumlahkan elektron yang berikatan dan sisa
elektron.
RESONANSI
Resonansi adalah dua atom yang memiliki struktur sama tetapi letak Pasangan Elektron Ikatan
(PEI) dan Pasangan Elektron Bebas (PEB) berbeda.
Resonansi hibrida adalah penyederhanaan dari bentuk resonansi. Dalam O3, terdapat dua ikatan
yang sama yaitu antara ikatan tunggal dan ikatan parsial. Penggambaran resonansi hibrid ini digambarkan
dengan garis putus-putus melengkung.
Muatan atom sesungguhnya = jumlah elektron valensi - jumlah elektron valensi dalam molekul
= no e valensi – (no e tidak berpasangan + ½ no e berpasangan)
Terdapat 6 elektron valensi dari Boron dan Flour memiliki ke-elektronegatif-an yang lebih tinggi
daripada Boron sehingga atom Boron bertindak sebagai atom pusat. Kemudian membentuk struktur yang
tidak semestinya :
Untuk mencapai keadaan oktet, biasanya BF3 bereaksi dengan NH3 dengan cara memberikan pasangan
elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Penyelesaian Masalah
Prinsip dari teori ini adalah untuk meminimalkan gaya tolakan, elektron valensi di sekitar atom
pusat diletakkan sejauh mungkin dari lainnya.
Misalnya CH2O (formaldehid). Adanya ikatan rangkap antara C dan O membuat gaya tolakan
dengan atom lain semakin besar sehingga sudut yang terbentuknya pun semakin besar daripada sudut
idealnya dan lebih besar daripada gaya tolakan atom lain yang berikatan tunggal.
Pasangan elektron bebas dapat menyebabkan perubahan sudut ikatan. Karena pasangan elektron
bebas memiliki gaya tolakan yang lebih besar terhadap pasangan elektron ikatan. Akibatnya gaya tolakan
yang lebih besar tersebut menjadikan sudut antara pasangan elektron menjadi kecil. Sehingga bentuk
molekulnya adalah bengkok atau berbentuk V. Contoh : SnCl2 yang memiliki sudut ideal 1200 menjadi
950.