Rahmat Al-Buthoni
2017/2018
SINDIKAT NDP HMI
Peserta dapat memahami latar belakang perumusan dan kedudukan NDP serta
subtansi materi secara garis besar dalam organisasi
2.1. peserta training dapat memahami dan memiliki kesadaran tujuan hidup
manusia sebagaimana fitranya.
1. Hakikat kehidupan
2. Hakikat Kebenaran
1. Eksistensi alam
6. Hakikat Ilmu
2. Jenis-Jenis Ilmu
Metode
1. Ice Breaking
2. Ceramah
3. Tanya –Jawab
4. Konfirmasi
5. Evaluasi
1. White Board
2. Spidol
3. Power Point
4. Hand Out
5. Alat Tulis
Tahap penjelasan
Ppermainan api dalam korek api, instruktur menhidupan api dan menunjukan api
hasil pembakaran korek api lalu memadamkan api tersebut setelah itu instruktur
kemana api yang telah padam tadi setelah itu pemandu menjelaskan arti
permainan
2. Cerama
Nilai dasar perjuangan atau yang lebih akrab disebut NDP merupakan landasan
ideologis organisasi. Dasar bergerak, pandanngan dunia dan dasar teologis kader.
NDP tersusun dari tiga kata yakni Nilai, Dasar dan Perjungan dalam kamus besar
bahasa Indonesia nilai memiliki makna sifat-sifat(hal-hal) yang penting atau yang
berguna bagi kemanusiaan dasar memiliki makna pokok atau pangkal suatu
pendapat (ajaran ,aturan ) landasan pondasi sedangkan perjuangan memiliki
makna usaha yang penuh kesukaran dan pengorbanan
Maka NDP di dalam perspektif KBBI dapat diartiakn sebagai sifat atau hal yang
digunakan kader HMI sebagai landasan atau fondasi dalam setiap usaha
NDP merupakan dasar dari setiap gerak berfikir, bertindak, berucap dan yang
paling mendasar adalah sesuatu yang melekat dalam diri manusia karna ia
berhubungan dengan hati ia bagaikan fitra manusia yang melekat saat manusia
hidup didalam alam jasad, bagaikan suatu alat dimana alat itu membimbing kita
menuju suatu keberan hanif dan sangat mencintai keberan
Draft awal NDP dirumuskan oleh nur cholis madjid yang berawal dari keseharian
yang sering di sebut kertas kerja (1966-1969) kemudian cak nur mendapatkan
beasiswa “council for leader dan specialist”(1969) ke USA. Dengan sisa saku
cak noer melakukan perjalanan ke damaskus, Kuwait, Lebanon, Saudi Arabia,
turki dan berakhir di mesir. Selama perjalan tersebut cak nur melakukan diskusi
dan study kritis yang memberikan ide serta sikap yang di transformasikan
menjadi draft NDP
2. aksistensi ideology islam dan perjuangan ideology serta kaum muda marxis
(nasionalis vs kiri)
3. tandingan terhadap (putaka kecil marxis) hand out lk I HMI cabang jember
3. landasan etis dan normative bagi kader HMI dalam aktifitas mencapai 5
kualitas insane cita
Karena NDP HMI dapat di artikan sebagai sifat atau hal yang digunakan kader
HMI sebagai landasan atau fondasi dalam setiap usaha mencapai tujuan
organisasi. Maka NDP menjadi landasan dan ruh perjungan HMI dalam
melaksanakan kehidupan berbangsa dan bernegara .
Tuhan merupakan hasi pemikiran manusia dia lahir dan sebuah konsepsi
yang menjadi sandaran bagi manusia dalam menggantungkan hidupnya
yang sering disebut dengan tuhan
Pada mulanya manusia menciptakan suatu tuhan yang merupakan
penyebab pertama bagi segala sesuatu dan penguasa langit dan bumi dia
tidak ter wakili oleh gambaran apa pun dan tidak memiliki kuil atau
pendeta yang mengabdi kepadanya (monoteis). Karen amstrong sejarah
tuhan
Para antropolog berasumsi7 777
bahwa tuhan telah di gantikan ruh yang lebih rendah dan tuhan tuhan
yang lebih mudah di jangkauw ( polities ). Menurut teori schmidt di
zaman kuno, tuhan tertingi ( langgit ) di gantikan oleh tuhan tuhan kuil
pagan lebih menarik Karen amstrong sejarah tuhan
Sekitar 1200- 1000 sm bangsa yahudi dengan konsepsi tuhan yahwe mtha
degan kitab nya taurat dan zabur ( perjanjian lama )
Sekitar 1-32 m. lahir Kristen dengan trenitas ketuhanan dengan kitab injil
( perjajanjian baru)
Sekitar 620 m lahir yuhan dengan konsepsi keesanhan tuhan dan kitabnya
al qur. a n
Perjalanan konsepsi tuhan dalam perjalanan pemikiran manusia melalui
tahap : monoteis polities monoteis / ateis
Agma tidak melibih meripakan candu masayarakat yang dijadikan alat
penghibur dengan mengubar janji surga di akhirat sehingga masyarakat (
ploretar) dapat di ninabobokan ( karl marx ). Islam mazhab HMI
Setelah menjelaskn materi tersebut , istruktur mulai menyakan pada peserta
training seberapa jauh keyakinan pserta pada tuhanya sejak kapan peserta mulai
beriman dan beragama.
Teori ini dikenal dengan nama teori big bang seorang ilmuan asal inggris
menjabarkan teori ini tentang rebentuknya alam semesta ini . bahwa alam
semesta ini terbentuk secara 6 fase yaitu:
Kondisi alam semesta pada fase ini masi berupa ratapan energi yang tidak
terbatas dengan suhu dan tekanan yang tidak terbatas pula, di namakan
singularitas.
3. fase reionisasi
Akibat benturan partikel partikel tersebut ( karna saling tarik menarik ) selama
ratusan juta tahun terjadilah pancaran radiase sehingga bentuk alam semesta
masih seperti plasma (seperti gas yang bermuatan posotof dan negative)
Diwiliyah yang meterinya sediki lebih rapat, hydrogen, helium, dan lithium
melalui proses pembentukan molekul-molekul awan gas, lalu menyusut karena
gravitasi menjadi bola plasma, dank arena gaya grafitasi pula suhu dan tekanan
bola plasma tersebut bertambah tertinggi yang akhirnya menbentuk bintang-
bintang pertama
Kluster adalah gerombolan bintang yang terikat bersama oleh grafitasi , terbentuk
sekitar 10 milyar tahun lalu, begitu pula dengan super kluster dengan jumlah
anggota bintang yang lebih banyak dengan wilayah yang jauh lebih luas galaksi
kita (galaksi bima sakti) adalah anggota dari kluster local group, dimana jumlah
anggota local group terdiri dari lebih dari 54 galaksi. (blog I)
Dengan teori ini para ilmuan mencoba membantah adanya intervensi atau peran
tuhan dalam preses penciptaan tata surya, dengan mempertegas bahwa alam
(1809-1889)
1. spesies yang hidup sekarang berasal dari spesies lain yang yang hidup di
masa lampau
Setelah itu instruktur memperlihatkan video ilustrasi penciptaan melalui teori big
bang dan teori evolusi. Kemudian instruktur mengajukan pertanyaan kepada
paserta
Rekontruksi kepercayaan
Dengan segalah ketereturan alam semesta, mungkinkah asal mula alam semesta
tercipta dari big bang tanpa ada sang creator (tuhan) ? perdebatan antara kaum
ateis dengan theis tentang keberadaan dan intervensi tuhan dalam proses
penciptaan alam semesta beserta isinya mewarnai perjalanan perkembangan
peradaban manusia
Ketika penganut ateistik bertanya jika yang menciptakan ala mini tuhan apa kah
itu pasti dan siapakah yang di antara manusia yang perna melihat tuhan sedang
menciptcakan bumi ini. Lalu penganut theistic kembali bertanya jika bukan tuhan
siapa kaum ateistik menjawab tercipta dengan sendirinya pengikut teistik
mengugat siapa yang menyaksiakan bahwa alam tercipta denagn sendirinya.
Islam mazhab HMI 39
Akhirnya baik argumen teistik dan ateistik sama-sama tidak dapat membuktikan
dan meyakinkan karena keduanya tidak dapat diverifikasi. Di sisi lain akal sehat
kita tetap akan lebih mudah menerima argument teistik ketimbangn argumen
yang menyatakan tuhan tidak ada . islam mazhab HMI 40
Perdebetan tidak ada hanya kaum ateis dengan teistik sesama kaum teistik pun
terjadi perdebatan mendalam di karenakan agama di kerenakan setiap agama dan
setiap kepercayaan mengklaim dirinya sebagai ajaran yang benar dengan
tuhannya masing-masing .jika hanya ada satu tuhan di dunia ini , maka ada
kemungkinan ada sala satu tuhan dari sekian banyak agama (islam. Kristen
yahudi budha hindu dan lainnya ) merupakan tuhan penguasa langit dan bumi
dengan teks suci yang mendukungnya (kitab suci), tidak mungkin ada tuhan atau
lebih .
Esotoris
Eksotoris
Dari gambar diatas tampak dengan jelas, terdapat garis pemisah antara esoteris
dengan eksoteris. Semua agama pada dasarnya ( secara esoteris) sama menuju
kepada tuhan yang(tauhid), namun secra eksoteris ( syari’at) agama-agama itu
berbeda antara satu dengan lainnya. Dapat juga dikatakan, keberagaman yang
menekankan pada aspek esoteris (batin) agama, maka pebedaan semakin kecil
sampai akhirnya bertemu pada satu titik. Sebaliknya, keberagaman yang
menekankan pada aspek eksoteris atau formalisme agama, maka perbedaan itu
semakin tampak dan melebar.( islam mazhab HmI, 49)
Hal berarti kita menganut agama atau kepercayaan apa pun hasilnya akan sama,
Karena setiap agama atau kepercayaan akan melahirkan tata nilai bagi para
pengikut atau pemeluknnya. Tata nilai yang bersumber pada setiap kitab sicu atau
pedoman lain dalam sebuah agama atau kepercayaan akan menjadiukuran utama
dalam meligitimasi tingka laku, sikap, sifat sang penganut dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Selain agama atau kepercayaan yang di anut harus
benar cara kita melakukan aktivitas keagamaan sebagai konsekuensi
berkepercayaan juga harus benar.
Maka dalam milih sebuah kepercayaan bukan sebuah permainan yang tidak
mengandung konsekuensi apa pun, tidak hanya terletak pada sisi masuk surga
atau neraka.salah memilih kepercayaan akn menbuat manusia kehilangan jati
dirinya sebagai manusia dan menghambat kemajuan peradaban manusia
(membelenggu manusia ) bahkan kemungkinan terburuk ras keturunan nabi adam
as akan menghilang dari tana bumi.
Hakikat hidup
Hidup tidak lah sekedar menunggu mati atau untuk menenpu kekeyaan atau pun
demi kesenangan jangka pendek (prakmatis) yang banyak menjuruskan manusia
pada kesesatan dan membelenggu peadaban manuisa. Dalam sejarah perjalanan
peradaban anak cucu nabi adam as mengalami kemajuan pesat secara ilmu
pengetahuan dan teknologi namum mengalami kemunduran dalam memaknai
hidup secra spiritual dan moralitas.
Lalu manusia mulai bertanya untuk apa semua kehidupan ini kalau akhirnya
semua akan di jemput oleh kematian. Seketika itu muncul berbagai kepercayaan
dan agama di dalam masyarakat, mencoba menberi arti lebi dalam kehidupan
manusia. Tidak hanya pendekattan secara keagamaan, para ilmuan mewarnai
peradaban manusia dengan ilmu pengetahuannya dan hipotesanya mengenai
kehidupan.
Rudolf otto sejarawan agama berkembangsaan jerman dalam bukunya the ide of
holy (1971) meyakini bahwa setiap orang memiliki apa yang di sebutnya
nominous yang juga menjadi dasar dari setiap agama. Yang dimaksud
“nominous” adalah perasaan dan keyakinan dan seseorang terhadap adanya yang
maha kuasa yang lebih besar dan tinggi yang tidak bisa di jangkau dan di kuasai
manusia. (islam mazhab HmI 41)
Dalam pandangan nur cholis madjid persoalan manusia tidak terletak pada
apakah ia hendak berbakti atau tidak berbakti, melainkan hendak berbakti kepada
apa atau kepada siapa, bagaiman caranya serta apa konsekuensinya .tentu usaha
keinginan untuk berbakti kepada siapa dan apa itu haruslah kepada yang ahad
(tunggal). (islam mazhab HMI, 41)
Maka suda menjadi hal yang niscaya bagi manusia untuk menolak sebuah
kepercayaan dalam dirinya karena tuntutan agar manusia memiliki kepercayaan
datang dari dalam dirinya .
Hakikat kebenaran
Konsep tauhid
Dalam agama islam konsep tauhid terumuskan dalam dua kalimat syahadat yakni
“asyahadu an laa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasulillah” yang
bersaksi tiadan tuhan selain Allah SWT dan saya bersaksi Muhammad adalah
utusan Allah SWT kata syhadat pertama, saya bersaksi “tiada tuhan” merypakan
peniadaan (negasi) terhadap pengakuan tuhan di dunia ini sedangkan “selain
Allah” mengandung pengecualian (afirmasi ) yang berarti tiada dan tidak akan
pernah ada tuhan ter kecuali Allah SWT sebagai satu-satunya tuhan penguasa
langit dan bumi, awal dari segala awal yang tidak pernah di awali sekaligus akhir
dari segala akhir yang tidak perna berakhir. Surat thaahaa ayat 14
“Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tiada tuhan (yang hak) selain aku maka
sembahlah aku dan dirikanlah shalat untuk mengigat aku”
Nabi Muhammad saw adalah rasul penghabisan, jadi tiada rasul sesudanya
wahyu tuhan yang di berikan kapada nabi Muhammad saw terkumpul seluruhnya
dalam kitap suci al-quran. Selain berarti “ bacaan”, kata al-quran juga berarti
“kumpulan” atau kompilasi dari segala keterangan. Sebagai mana yng dijelskan
dalam surat an-nahl ayat 89
“(dan ingat lah) akan hari (ketika) kami bangkitkan pada tia-tiap umat seseorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan kami datang kamu (Muhammad)
menjadi atas seluruh umat manusia. Dan kamu turun kan kepada mu al-kitab (al-
qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan pentinjuk serta rahmat dan kabar
gembira bagi oarng-orang yang berserah diri.”
Agama tentu tidak sama dengan sebuah organisasi, beragama tidak cukup hanya
tidak dibuktikan dengan bertuliskan “islam” dalam kartu tanda penduduk atau
pengenal lainnya atau pun memakai symbol-simbol dan adtribut yang identik
dengan identitas islam. Tidak juga sekedar menjalankan peribadatan yang
sifatnya ritual mau pun non ritual, beragama lebih dari itu. Namun banyak
muslim yang terjebak dalam nama dan symbol dalam agama islam dan
melupakan subtansi atau nilai yang terkandung didalamnya.sebagai contoh :
Barang siapa yang menyembah Allah bukan subtansinya, itu sama dengan kafir.
Barang siapa yang menyambah Allah dan subtansi, itu adalah sirik
Barang siapa yang tidak menyembah Allah melainkan substansinya itulah tauhid
sejati. (islam mazhab HMI, 47-48)
Sejarah mencatat bahwa perkataan Allah SWT telah di pakai orang arab sebelum
kedatangan nadi Muhammad saw dan agama islam sebagai penamaan untuk
dewa air atau dewa yang mengairi bumi sehingga menyuburkan pertanian dan
tumbuh-tumbuhan. Tentu Allah untuk menyebut dewa air orang arab sebelum
islam tidak sama dengan konsep Allah swt yang di bawah rasulullah sebagai
tuhan yang maha esa, tempat berlindung bagi segala yang ada, tidak beranak dan
tidak di peranakkan, juga tidak satu pun yang menyerupainya. (islam mazhab
HMI, 45)
Dalam islam selain harus percaya ( iman) kepada Allah swt, nabi Muhammad
saw dan kitab al-qur’an seorang muslim juga harus mempercayai akan adanya
malaikat kitab suci sebelum al-qur’an rasul Allah sebelum nabi Muhammad saw
, hari agama ( hari kiamat) dan iman kepada qada dan qadar yakni takdir baik dan
yang buruk yang terumuskan dalam rukun iman :
“dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara kedua
tanpa hikmah. Yang demikian itu adalah orang-orang kafir, maka celaka orang-
orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.”
Hal ini menegaskan bahwa tidak ciptaanNya yang ada di langit dan bumi beserta
isi jika tidak memiliki arti dan makna.
Eksistensi alam
Kenyataan menunjukan bahwa bumi ini rill (ada) teratur (kosmo) dan tidak kacau
berarti ada yang menciptakannya dan itu tuhan yang satu, tun
ggal, esa dan mutlak hal ini berarti di bumi hanya ada satu tuhan yang maha
kuasa, jika tuhan itu terbilang , bumi tidak akan tercipta (islam mazhab HMI, 23).
Sebagai mana firmanNy a dalam al-qur’an surat al- anbiya (surat ke 21) ayat 30
disebutkan :
“ dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasannya itu kedua dahulu
adalah suatu yang padu, kemudian kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air
kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga
ber iman ! “
Selain menjadiakn bumi seluruh alam semesta sebagai mahluknya ,bumi dan
alam semesta menjadi lembaran putih bagi manusia untuk menuliskam tinta
penjelanan sebagai wakil tuhan seebagai mana finmannya dalam surat
Manusia adalah mahluk ciptaan tuhan yang sempurna jika di bandingkan dengan
mahluk ciptaan lainnya, sebagai mana yang di terangkan al-qur’an dalam surat at-
tin ayat 4
“ dan dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia
meninggikan sebagian kamu atas sebagian ( yang lain) berapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang di berikannya kepada mu. Sesungguhnya tuhan
amat cepat siksaannya dan sesunggunya dia maha pengampun dan maha
penyayang.”
Maka manusia sejati ( insan kamil) adalah manusia yang menjadikan aktifitas
jasmani dan aktifitas rohani bukanlah 2 hal kenyataan yang ter pisah melainkan
satu ke satuan. Ia menempatkan iman dalam kepercayaan akan adanya tuhan
yang maha esa, serta menjadikannya satu-satunya tujuan hidup dan pengabdian
diri yang ter akhir dan mutlak serta mendapatkan ilmu pengetahuan sebagai alat
manusia untuk mencari kebenaran dalam hidupnya meskipun kebenaran bersifat
relative namun kebenaran tersebut mesti di lalui dalam perjalan menuju
kebenaran mutlak yang hanya di miliki Alllah swt tuhan alam semesta beserta
isinya (NDP).
Maka kewajiban seorang muslim untuk selalu mengetahui jalan menuju suatu
kebenaran, dia tidak selalu mewarisi begitu saja nilai-nilai tradisional yang tidak
di ketahuinya dengan pasti akan kebenarannya, maka kehidupan yang baik adalah
yang disemangati iman sejati dan ilmu yang menginginya sebagai mana
firmannya surat al-mujadilah ayat 11
“dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada ku.”
Maka manusia sebagai seorang hamba dituntut untuk selalu tunduk dan patuh
kepada Allah swt, menyerahkan segalah kehidupan dan usahanya semata-mata
karena ingin mendapat ridhonya.
Fitra ,manusia selalu menuntut manusia kapada jalan kebenaran (hanif) namun
manusia dalam menuju fitranya harus melalui medan parang abadi dengan syetan
sebagai musuh alamia manusia yang menjurumuskan manusia kepada kesesatan
selain “fitra” manusia mempunyai “syahwah” yang berarti menyukai ( wanita,
anak-anak, harta dll) dan manusia juga mempunyai “hawa” yang bermakna
kecenderungan manusia kepada syahwat dalam makna yang negative setan dalam
menyesatkan manusia “syahwah” dan “hawa” yang terdapat di dalam diri
manusia untuk membuat manusia melupakan fitranya sebagai seorang hamba
(islam mazhab HMI, 76-77)
Hakikat masyarakat
Persoalan ini dijawab oleh ali syariati dalam bukunya ummah wa al-imamah.
Menurut beberapa istilah yang di gunakan al-qur’an untuk mengacu pada
kelompok ter sebut, ada terma qabillah, qawn, sya’ab, mujtama ;jama’ah dan
ta’ifa. Kabilah adalah sekumpulan individu yang memiliki tujuan dan kiblat yang
satu dan hidup mereka. Qawn (kaum) adalah sekolompok manusia yang di
bangun atas “menegahkan individu debgab berserika.” Syaib adalah percabangan
masyarakat menjadi kelompok-kelompok yang menuju akar atau asal usul yang
sama.
Sedang ummah bagi ali syariati empet arti kunci, gerakan, tujuan, ketetapan,
kesadaran, dan kemajuan. Secarah istilah ummah adalah kumpulan orang di mana
setiap individu sepakat dalam tujuan yang sama dan masing-masing saling
membantu agar bergerak kearah tujuan yang diharapkan, atas dasar
kepemimpinan yang sama. (islam mazhab HMI, 97)
“hai orang-orang yang beriman hendak lah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan jangan
sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku
tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada tagwa. Dan
bertagwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan.”
Keadilan dan kemerdekaan adalah dua hal yang saling berhubungan dan
berkaitan satu sama lain. Nabi Muhammad saw dala menyebarkan agama islam
selalu menlong pada konsep perbudakan. Keadilan hanya akn lahir ketika setiap
manusia akan mendpatkan kemerdekaannya.
Artinya kemerdekaan adalah syarat mutlak yang harus di miliki manusia agar
dapat berlaku adil kepada sesamanya.
Kemakmuran hanya akan tercapai bila keadilan telah ditegakkan selama keadilan
belum diteggakkan kemakmuran hanya menjadi kenyataan semu karena hanya
akan sebagian saja bagiab dari masyarakat yang merasakan sebuah kemakmuran
atau dengan kata lain kemakmuran yang tidak merata.
Hakikat ilmu
Defenisi ilmu menurut KBBI merupan suatu pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu banyak jalan yang
digunakan manusia untuk mendapat pengetahuan yang baik secara intuisi, trial
and eror ( coba-coba) hingga secara ilmia, ilmu dikatan ilmiah ketika melalui
proses dari teori, hipotesis, obserfasi dan generelisasi empiris.
Manusia sebagai kilafah di dunia harus menguasai ilmu pengetahuan agar dapat
memahami hukum-hukum tuhan (sunatullah) maka tidak mengheran kan apabila
ibnu sina berpendapat sifatnya batinya manusia natural prima homo minis saja
tidak cukup untuk mencapai pengetehuan, sebab pengetahuan itu harus di peroleh
tidak dirasakan. Pada posisi ini ibnu sina menempatkan logika sebagai alat
mencapai ilmu pengetahuan yang tergambarkan pada liriknya (filsafat islam 118)
:
Tentu sebagai manusia yang memilih islam sebagai agamanya kita tidak bisa
menafikkan keberadaan al-quran sebagai sumber utama dalam mencari ilmu
pengetahuan, lebih lanjut seorang filosof islam ibnu rusyd berpendapat bahwa
kitab suci al-quran dapat di pahami dengan pendekatan retorika dealektika dan
bayan ( demonstrative). ( filsafat islam 148)
Sampai disini para pemikir islam mencoba menyampaikan kepada kita bahwa al-
quran islam itu ilmiah karena al-quran merupakan wahyu tuhan yang
mengandubg kebenaran didalamnya dan menjadi kewajiban seorang muslim
untuk menggali informasi dari al-quran dalam proses menjadi kilafah di dunia ini
Jenis-jenis ilmu jenis atau pengklasifikasi ilmu sangat beragaman bisa di tinjau
dari proses mendaptkan informasi, pembahasan bidang keilmuan, pola dari ilmu
tersebut dan lain sebagai, namun secara umum dapat dibagi
Ilmu umum
Hidup kita sebagai manusia, sebagai kader HMI sebenarnya cukup sederhana “
beriaman, berilmu dan beramal “ begitu lah pandangan cak nur sebagai sala satu
perumus NDP sekaligis cendikiawan muslim abad ke 20. Maka dari iman ilmu
amal mempunyai arti yang mendalam menyakut tiga dimensi kehidupan secara
keimanan ( kepercayaan) keilmuan (ilmiah) dan peramalan (perilaku) sebagai
seorang hamba sekaligus seorang wakil tuhan di bumi.
Maka kerja kemanusiaan atau amal saleh itu merupakan proses perkembangan
yang permanen. Perjuangan kemanusiaan berusaha mengarah kepada yang lebih
baik dan benar oleh sebab manusai harus mengetahui arah yang benar dari
perkembangan peradaban di segala bidang. Dengan perkataan lain, manusia harus
mendalami dan selalu mempergunakan ilmu pengetahuan. Kerja manusia dan
kerja kemanusiaan tanpa ilmu tidak akn mencapai tujuannya, sebaliknnya ilmu
tanpa rasa kemanusiaan tidak akan membawah kebahagiaan bahkan
menghancurkan peradaban. Ilmu pengetahuan adalah karunia tuhan yang besar
artinnya manusia. Mendalami ilmu pengetahuan harus di sadari denagn sikap
terbuka. Mampu mengungkapkan perkembangan pemikiran tentang kehidupan
peradaban dan berbudaya. Kemudian mengambil dan mengamalkan di antaranya
yang baik. ( 17 kesimpulan NDP)
Kegiatan penutup
Instruktur dan peserta mengambil kesimpulan bersama peserta terkait nilai yang
terdapat di NDP
Akmal azhari, 2007, Islam Mazhab HMI, kultura (GP Prees Grup), Jakarta
Nawani ahmad, 201, perpektif teologis dan filsafat algozali dam hume,
madani,malang
Monib mohammad, bahrawi islam, 2011, islam dan hak asasi manusia,
gramedia pustaka utama, Jakarta