Anda di halaman 1dari 14

Minggu Prapaskah II 14 Minggu, 7 April 2019

Judul Pelajaran AKU MAU IBADAH


Bacaan Alkitab 1 RAJA-RAJA 8 : 62 - 66
Tujuan Pembelajaran Khusus Pada Akhir Ibadah Minggu, Anak layan
dapat :
1. Mengetahui tokoh Salomo dan apa
yang dilakukan oleh Salomo.
2. Mengetahui bahwa melakukan
kehendak Tuhan dengan taat
merupakan bagian dari Ibadah.
3. Membuat Kartu “Ibadah”.

URAIAN MATERI PELAJARAN


Daud merupakan Raja Israel kedua, dimasa Pemerintahannya, ia termasuk berhasil karena mampu
membangun Yerusalem sebagai ibukota pusat pemerintahannya. Raja daud tidak hanya memiliki
keinginan untuk membangun Yerusalem, tetapi ia juga sangat berkeinginan kuat untuk membangun Bait
Allah; yang diimaninya sebagai tempat kehadiran Allah dalam menjaga dan memelihara kehidupan
umat. Namun, keinginannya untuk membangun Bait Allah tidak dapat terlaksana di masa
pemerintahannya. Allah tidak mengizinkan Daud membangun Bait Allah tersebut. Salomo anak Daud-
lah yang diperkenankan untuk membangun Bait Allah tersebut.

Salomo, anak Daud diangkat menjadi Raja. Setelah pengangkatannya sebagai Raja; Raja Salomo
memulai usaha untuk mewujudkan harapan Raja Daud yaitu dengan memulai proses pembangunan
Bait Allah. Pendirian Bait Allah itu dilaksanakan di Yerusalem di Gunung Moria, tempat TUHAN
menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, yaitu tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu (2 Taw.
3:1). Tempat ini terletak di sebelah utara Kota Daud. Raja Salomo menjalankan proses pembangunan
Bait Allah ini dengan sangat tekun selama 7 tahun lamanya sekitar tahun 960 SM (Kitab 1 Raja-raja
pasal 6).

Pembangunan Bait Allah diselesaikan oleh Raja Salomo dan kemudian Raja Salomo melaksanakan
ibadah pentahbisan Bait Allah. Ibadah pentahbisan tersebut diikuti oleh semua tua-tua Israel yang
berkumpul untuk mengangkut Tabut Perjanjian TUHAN dan semua perlengkapan kudus di Kemah
Pertemuan agar dibawa masuk ke Bait Allah. Upacara penahbisan dilakukan secara besar-besaran dan
dihadiri seluruh umat, hal ini menunjukkan betapa Tuhan Allah telah memberkati Israel di bawah
pemerintahannya. Penahbisan ini dirangkaikan dengan hari raya Pondok Daun (1 Raja-Raja 8:2; Im
23:34), yang mengingatkan Israel bahwa mereka tinggal dalam pondok-pondok selama mengembara di
padang gurun (Im 23:43). Namun, sekarang mereka sudah tinggal di rumah yang tetap; demikian juga
dengan Tabut Perjanjian sudah berada di Bait Allah sesuai dengan janji Allah kepada Daud.

Bait Allah menjadi tempat di mana umat beribadah dan mendekatkan diri pada Allah. Bait Allah
melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya. Pentahbisan Bait Allah
merupakan tanda bahwa Tuhan Allah hadir memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya, sehingga umat
datang menghadap TUHAN dalam bait-Nya untuk menaikan doa dan Allah akan mendengar mereka
dari bait-Nya. Bait Allah juga mewakili penebusan Allah kepada umat-Nya melalui persembahan
korban-korban penghapus dosa yang setiap hari dipersembahkan di atas mezbah perunggu. Pada Hari
Raya Pendamaian, imam besar memasuki Tempat Mahakudus untuk memercikkan darah di atas tutup
tabut perjanjian sebaagai tanda pendamaian dosa-dosa umat-Nya. Melalui upacara-upacara ini, orang
Israel diingatkan mengenai betapa mahalnya harga penebusan dan pendamaian mereka.

Pembangunan Bait Allah yang telah selesai membawa Raja Salomo masuk dalam sebuah ungkapan
syukur kepada Allah, sehingga membawanya pada tindakan mempersembahkan kambing domba dan
lembu sapi yang tak terhitung banyaknya (I Raja-raja 8:5) sebagai bagian dari peribadatan. Tidak hanya
mempersembahkan korban, tetapi Raja Salomo menaikan doa kepada Tuhan. Doa Raja Salomo berisi
harapan dan juga komitmen umat kepada Tuhan untuk menjadikan Bait Allah sebagai tempat
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  
1
peribadatan mereka. Selain rasa syukur, ada juga pujian dari Salomo kepada Allah dan mengingatkan
tentang karya penyelamatan bagi Israel dari Mesir untuk menjadi bangsa yang dikhususkan, sehingga
segala bangsa lain akan mengenal Tuhan.

Pembangunan Bait Allah ini menjadi penggenapan janji Allah kepada Raja Daud. Raja Daud menaati
kehendak Allah untuk menerima keputusan Allah bahwa tugas amanat pembangunan itu diserahkan
kepada Salomo. Ketaatan Daud kepada Allah merupakan wujud peribadatan sebagai umat yang setia.
Kesetiaan yang dimiliki Daud juga dapat terlihat di dalam diri Raja Salomo yang menjalankan amanat
pembangunan Bait Allah dengan baik serta menjaga kesetiaannya beribadah kepada Allah. Selesainya
pembangunan Bait Allah membawa Raja Salomo menaikan ungkapan syukur kepada Allah dengan
memberikan persembahan korban bakaran melalui upacara. Jadi Raja Salomo
mempersembahkan 22.000 ekor lembu sapi dan 120.000 ekor kambing domba dipersembahkan
sebagai korban persembahan.

Melalui teks ini, Raja Salomo menunjukkan keteladanan bagi umat antara lain :
a. Allah harus menjadi pusat kehidupan pribadinya dan bangsa Israel. Salomo sebagai Raja
memastikan bahwa ia dan seluruh bangsa Israel akan selalu beribadah kepada TUHAN Allah
yang telah menjadikan mereka sebagai milik kepunyaan-Nya yang dipilih dan dikuduskan-Nya.
Karena itulah Raja Salomo, dengan setia menjalankan proses pembangunan Bait Allah sebagai
usaha untuk menunjukkan bahwa kehadiran Allah merupakan hal yang paling penting.
b. Keberhasilan karya manusia tidak lepas dari pertolongan Allah, karena itu patutlah kita selalu
menaikkan syukur dan sukacita hanya kepada Allah di tengah segala keberhasilan yang kita
alami. Seperti Raja Salomo yang menaikkan syukur dengan mempersembahkan korban bakaran
bagi Allah.
c. Ketaatan dan kesetiaan kepada Allah harus dinyatakan melalui perilaku yang melakukan
kehendak Allah sebagai sebuah simbol kesetiaan menjalankan ibadah yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Namun, penerapan untuk anak kelas Kecil mengajak anak layan untuk mengetahui kesetiaan Raja
Salomo untuk membangun Bait Allah. Raja Salomo membangun Bait Allah, karena ia sungguh
merasakan kebaikan dan pertolongan Allah yang setia di dalam hidupnya. Tindakan Raja Salomo
membangun Bait Allah merupakan salah satu tindakan Ibadah yang dilakukan oleh Raja Salomo. Selain
itu tekankan kepada anak layan bahwa Bait Allah adalah rumah Allah; sehingga Bait Allah merupakan
tempat umat datang kepada Allah untuk berseru memohon pertolongan maupun menaikkan syukur
kepada Allah. Penerapan bagi anak layan, bahwa anak layan diajak untuk mengetahui berbagai
kebaikan Allah yang sudah mereka rasakan. Misalnya masih bisa bernafas, makan, masih bisa sekolah,
bermain, dll. Sehingga anak layan diajak mengucap syukur atas kebaikan Allah dengan selalu setia
menjalankan tugas seperti Raja Salomo. Anak layan diajak untuk mengetahui bahwa mereka harus setia
datang beribadah (IHMPA). Ibadah merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan atas segala
kebaikan-Nya.

KERANGKA PENYAMPAIAN MATERI


1. Kakak layan mengajak anak layan untuk berdoa mohon bimbingan Roh Kudus.
2. Kakak lauan mengajak anak layan membaca Alkitab.
3. Kakak layan memberi pengajaran sesuai dengan uraian materi pelajaran.
4. Kakak layan mengajak anak layan untuk bisa beribadah karena kebaikan Allah dalam hidup
mereka.
5. Kakak layan mengajak anak layan mengetahui bahwa salah satu bentuk nyata beribadah kepada
Tuhan adalah ketika mereka belajar untuk mau setia melakukan kehendak Tuhan seperti Raja
Salomo yang setia melakukan kehendak Tuhan untuk membangun Bait Allah.
6. Kakak layan mengakhiri pengajaran dengan mengajak anak membuat kartu “Ibadah” dan anak
layan menuliskan keinginan mereka untuk selalu mau ibadah sebagai rasa syukur atas karya baik
Allah di dalam hidup mereka.
CONTOH CERITA
Adik-adik.....
Siapa yang pernah lihat gambar ini ?

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


2
Ya, ini gambar Bait Allah...
Bait Allah itu tempat apa ya ? ada yang tahu ?
Ya benar, Bait Allah itu adalah rumah Allah.....tempat dimana Allah pasti akan selalu hadir....
Adik-adik,
Dalam kehidupan bangsa Israel, mereka sangat membutuhkan kehadiran Allah untuk dapat menolong kehidupan
mereka....sehingga Raja Daud memiliki keinginan untuk membuat Bait Allah, sebagai rumah Allah....
Sehingga jika umat membutuhkan Allah maka mereka akan datang ke Bait Allah untuk berdoa atau memberikan
persembahan syukur bagi Allah....
Keinginan Raja Daud untuk membangun Bait Allah disetujui oleh Allah,
tetapi tidak boleh dibangun oleh Raja Daud....
Allah mau yang membangun Bait Allah adalah anaknya Raja Daud.....ada yang tahu namanya ?
Ya....Raja Salomo.....
Adik-adik...
Raja Salomo orang yang sangat baik dan taat serta setia melakukan apa yang menjadi kehendak Allah....
Ia menjalankan proses pembangunan Bait Allah dengan sangat baik sehingga boleh terselesaikan.
Saat pembangunan Bait Allah boleh terselesaikan....Raja Salomo tahu bahwa itu bukan karena kemampuannya,
tetapi karena pertolongan Allah yang telah membantunya....
Sehingga Ia membuat upacara syukur untuk mempersembahkan korban bakaran sebagai rasa syukur kepada
Allah.
Nah, adik-adik...
Tindakan Raja Salomo membangun Bait Allah merupakan salah satu tindakan Ibadah yang dilakukan oleh Raja
Salomo.
Mengapa ?
Ya, karena Bait Allah adalah rumah Allah; sehingga Bait Allah merupakan tempat umat datang kepada Allah untuk
berseru memohon pertolongan maupun menaikkan syukur kepada Allah.
Sehingga perjuangan Raja Salomo membangun Bait Allah menunjukkan kesetiaan Raja Salomo beribadah kepada
Allah dengan melakukan apa yang Allah kehendaki.
Adik-adik....adakah yang tahu mengapa Raja Salomo mau membangun Bait Allah ?
Ya, ia mau membangun Bait Allah karena segala kebaikan dan kesetiaan Allah yang tidak pernah berhenti hadir di
dalam kehidupan Raja Salomo....
Sekarang kakak mau tanya....Apakah adik-adik pernah merasakan kebaikan Allah ?
(biarkan anak layan menjawab)
Kebaikan Allah itu banyak sekali : kita masih bisa bernafas....kita masih bisa makan...kita masih bisa pakai
baju....kita masih punya mainan....kita masih bisa sekolah....dan bahkan kita masih bisa datang ke IHMPA.
Wow....banyak sekali kebaikan Allah ya....karena itu mari kita selalu mengucap syukur atas kebaikan Allah dengan
selalu setia menjalankan tugas yang Allah mau untuk kita lakukan...
Sekarang kakak mau tanya, Apa saja kehendak Allah yang harus adik-adik lakukan ?
Ya...adik-adik...
Allah mau adik-adik menjadi anak yang taat dengan papa dan mama
Patuh pada guru, selalu mau menolong teman yang kesusahan dan tidak membuang makan....dan masih banyak
lagi....yang pasti rajin datang IHMPA....
Hari ini...
Mari Allah mau adik-adik rajin ibadah...dan ingat ya....melakukan kehendak Tuhan merupakan bentuk Ibadah
secara nyata...jadi setia ya melakukan kehendak Tuhan dengan tulus.

LEMBAR AKTIVITAS
1. Tugaskan anak layan membuat kartu Ibadah dengan langkah :
a. Menempelkan pola kartu dibawah di karton berwarna (kakak layan mohon menyediakan karton
berwarna dengan ukuran lebih besar dari pola di bawah).
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  
3
b. Tugaskan anak layan menuliskan tindakan yang telah dilakukan sebagai wujud melakukan kehendak
Allah sebagai ibadah actual yang dijalankannya.
c. Anak layan menghias kartu ibadah dengan menempelkan pola-pola potongan kertas berwarna.
2. Kakak layan mempersiapkan :
a. karton ukuran 18 x 18 cm sebanyak anak layan.
b. Pola hati, bintang atau pola apapun dengan kertas warna warni sebanyak mungkin, untuk ditempelkan
di kartu ibadah.

_______________________________________________________________________RVCTH

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


4
Minggu Prapaskah I 15 Minggu, 14 April 2019
Judul Pelajaran MEMBERIKAN YANG TERBAIK BAGI
YESUS
Bacaan Alkitab Yohanes 12 : 1 - 8
Tujuan Pembelajaran Khusus Pada Akhir Ibadah Minggu, Anak layan
dapat :
1. Mengetahui apa tujuan tindakan
Martha, Maria dan Yudas.
2. Mengetahui bahwa dirinya harus mau
memberikan yang terbaik bagi Tuhan
Yesus.
3. Menyatakan keinginannya untuk
memberikan yang terbaik bagi Tuhan
Yesus.
URAIAN MATERI PELAJARAN
Peristiwa tentang Kisah Tuhan Yesus yang diurapi dengan minyak Narwastu oleh seorang perempuan
dapat kita lihat di ke-empat Injil. Meskipun dengan latar belakang tempat yang berbeda-beda satu
dengan yang lain; antara lain : “di Betania, di rumah Simon si kusta” (Markus 14:3); kemudian “di rumah
orang Farisi itu” (Lukas 7:37) dan di perikop bacaan kita berada di “Betania, tempat tinggal Lazarus yang
dibangkitkan Yesus”. Meskipun dengan latar belakang tempat yang berbeda, namun semuanya memiliki
kesamaan makna pemberitaan memberikan ungkapan kasih bagi Yesus.
Peristiwa Maria yang mengurapi Yesus dimulai dengan peristiwa karya pelayanan Yesus yang pada
pasal sebelumnya telah membangkitkan Lazarus yang mati. Kebangkitan Lazarus membawa sukacita
tersendiri bagi keluarga dan semua orang, sehingga mereka semua mengadakan perjamuan makan
untuk Lazarus. Di tengah jamuan makan itu ada dua tokoh yang muncul yaitu Marta dan Maria yang
melakukan tindakan yang berbeda. Marta mempersiapkan segala sesuatu berkaitan jamuan makan
tersebut dan melayani mereka. Namun, berbeda dengan Maria. Maria mengambil setengah kati
(setengah liter) minyak narwastu. Minyak Narwastu ini sangat mahal harganya seharga 300 dinar (upah
setahun kerja dalam konteks Yahudi saat itu). Namun, minyak itu digunakannya untuk meminyaki kaki
Yesus dan menyekanya dengan rambutnya (ay.3). Hal ini membuat ruangan tempat jamuan makan
menjadi sangat wangi.
Disisi lain, Yudas juga memperhatikan Maria, dan memprotes apa yang dilakukan oleh Maria sebagai
sebuah tindakan pemborosan. Bagi Yudas, minyak itu bisa dijual seharga 300 dinar dan uang hasil
penjualan dapat dibagikan kepada orang miskin (ay.5). Pernyataan Yudas kepada Maria, seolah
menunjukkan perhatian Yudas kepada orang miskin. Namun, dikatakan dengan jelas bahwa Yudas
adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang ada dalam kas yang dipegangnya” (ay.6).
Sehingga yang dikatakan oleh Yudas hanya sekedar topeng untuk menutupi rencana jahatnya
mengambil keuntungan atau kesempatan. Yudas senantiasa menjadikan Yesus alat untuk memperkaya
dirinya sendiri. Sangat berbeda dengan Maria, ia datang bersujud dan mempersembahkan minyak yang
mahal tanpa merasa rugi. Hal ini dilakukannya karena bagi Maria, Yesus adalah segala-galanya dalam
hidupnya. Hati Maria adalah hati yang tulus menyembah dan mengasihi Yesus sedalam-dalamnya. Dan
Tuhan Yesus memuji sikap Maria ini.
Disisi lain kita diajak juga melihat dan memahami latar belakang tindakan Maria. Penulis Injil Yohanes
menuliskan peristiwa ini terjadi di tempat tinggal Lazarus. Secara tidak langsung hendak
menghubungkan bahwa peristiwa pengurapan kaki Yesus oleh Maria sangat erat hubungannya dengan
peristiwa Yesus yang membangkitkan Lazarus. Dengan kata lain, tindakan Maria merupakan bentuk
rasa syukur atas kebangkitan Lazarus, sekaligus juga rasa syukur atas kasih Yesus yang besar bagi
keluarga Maria yang telah dijelaskan di pasal sebelumnya.

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


5
Hal menarik dari teks ini menunjukkan beberapa pengajaran dari tiga pribadi yaitu Martha, Yudas dan
Maria yang semuanya menunjukkan usaha mengasihi Tuhan Yesus dengan cara yang berbeda-beda.
Antara lain;
a. Martha : seorang yang yang mengasihi Yesus dengan berusaha memberikan apa yang dapat
diberikan sesuai dengan kemampuannya yaitu menyatakan kasih melalui pelayanan meja dengan
pekerjaan tangannya.
b. Maria : seorang yang sangat mengasihi Yesus melebihi segala sesuatu, bahkan melebihi
kehormatan dirinya. Ia memberikan minyak miliknya yang sangat mahal, bahkan meminyaki kaki
Tuhan Yesus dan mengusapnya dengan rambutnya (ini menunjukkan simbol kerendahan hatinya).
Bahkan ketika mendapat pertentangan dari Yudas, ia tidak mundur dan tetap melakukan pelayanan
kepada Tuhan Yesus dengan baik.
c. Yudas : seseorang yang terlihat mengasihi Tuhan Yesus; meskipun sebenarnya hanya mengasihi di
mulut namun perilakunya menunjukkan usaha untuk mengambil kesempatan dengan
memanfaatkan Tuhan Yesus sebagai alat untuk menimbun keuntungan pribadi. Ada begitu banyak
pengikut Tuhan Yesus seperti Yudas, tidak sedia berkurban, menderita, sakit, dan berlelah-lelah.
Hanya mau menikmati kondisi yang enak. Mengenakan berbagai topeng supaya terlihat rohani,
padahal dalam hatinya tidak mau memberi apalagi sampai menderita.
Sehingga melalui Yohanes 12 : 1 – 8 kita semua selalu orang percaya kembali diingatkan bahwa setiap
orang percaya dipanggil untuk senantiasa menjadikan Allah sebagai satu-satunya sumber hidup.
Perilaku menjadikan Allah sebagai sumber hidup harus terlihat secara nyata lewat perilaku yang :
1. Senantiasa mau memberikan yang terbaik bagi Allah. Berikan apa yang menjadi hak Allah. Jangan
pernah memberikan Allah segala sesuatu yang sisa.
2. Senantiasa mau merendahkan diri di hadapan Allah seperti Maria merendahkan diri di hadapan
Tuhan Yesus. Maria tidak hanya sekedar meletakan diri sebagai hamba tetapi ia bersedia dengan
rambutnya yang merupakan kebanggaan dan kehormatan seorang wanita, diuraikan dan dipakai
untuk menyeka kaki Tuhan. Ini menunjukkan bagaimana ia merendahkan diri.
3. Berkorban demi kepentingan orang lain sebagai wujud usaha untuk mengutamakan kehendak
Tuhan disbanding keinginannya sendiri. Jangan pernah mengenakan berbagai topeng supaya kita
tetap terlihat rohani, padahal dalam hatinya tidak mau memberi apalagi sampai menderita.
Namun, penerapan untuk anak layan kelas Kecil mengajak mereka mengetahui bahwa setiap
manusia pasti memiliki tindakan yang berbeda-beda dalam membangun hubungan dengan Tuhan
Yesus; seperti Maria, Martha dan Yudas. Namun, dari setiap tindakan yang kita lakukan sebenarnya
menunjukkan dengan jelas ketulusan hati manusia dalam mengasihi Tuhan Yesus dengan sungguh.
Sehingga anak layan diajak untuk memiliki perilaku yang sungguh menunjukkan ketulusannya dalam
mengasihi Tuhan Yesus, dengan kerelaan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus. Karena
Tuhan Yesus adalah sumber kehidupan mereka, sehingga mereka dipanggil untuk selalu belajar
memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus. Misalnya saat memberikan persembahan, memberikan
uang persembahan yang dalam kondisi baik (tidak robek dan tidak kusut). Mau berbagi makanan
dengan mereka yang kelaparan juga merupakan bentuk nyata kita mengasihi Tuhan Yesus. Selalu mau
menolong siapapun, dan harus dimulai di dalam lingkungan rumah.
KERANGKA PENYAMPAIAN MATERI
1. Kakak layan mengajak anak layan berdoa.
2. Kakak layan mengajak anak layan membaca Alkitab.
3. Kakak layan menyediakan gambar-gambar beraneka ragam benda, misalnya: baju, celana,
buku, topi, payung, boneka, handuk/ selimut, robot-robotan, sepeda, dll. (siapkan gambar-
gambar kecil ini sebanyak anak layan).
4. Tugaskan anak layan memilih salah satu gambar dan jelaskan bahwa gambar itu sebagai benda
yang paling disuka dan disayang.
5. Mintalah anak untuk menyebutkan nama benda-benda itu untuk memastikan mereka tahu benda
apa itu.
6. Kakak layan mengarahkan anak, dengan bertanya “Apakah mereka mau memberikan barang
kesayangan mereka untuk Tuhan Yesus?”.
7. Kakak layan menceritakan pengajaran sesuai uraian materi pelajaran.
8. Di akhir kegiatan, anak dapat menempelkan ‘harta miliknya’ itu di kertas/ karton berjudul: “aku
mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus”.
9. Kakak layan memberikan pengajaran dan memberi kesimpulan.
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  
6
10. Akhiri kegiatan dengan mengajak anak layan untuk menuliskan keinginannya untuk mau
memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus.
CONTOH CERITA
Adik-adik,
Selamat Pagi....hari ini kakak punya banyak sekali gambar....(siapkan gambar-gamar seperti baju, topi, sepatu,
mainan, dll sebanyak anak layan).
Silakan adik-adik pilih salah satu gambar yang ada sebagai salah satu gambar yang paling adik-adik suka dan
sayang.
Sekarang, coba adik-adik sebutkan gambar yang adik-adik pegang (sepatu, baju, tas, boneka, robot-robotan dan
lainnya)...
Nah, sekarang kakak mau tanya, “Apakah adik-adik mau memberikan barang yang paling adik-adik sayang untuk
teman adik-adik ? atau maukah adik-adik memberikan barang kesayangan adik-adik untuk kakak atau adiknya
kalian ?.....atau hmmm Maukah adik-adik memberikan barang kesayangan adik-adik untuk Tuhan Yesus ?
Ya, adik-adik...
Hari ini kita mau mendengar kisah tentang Maria....
Suatu hari di rumah Maria ada perjamuan makan dan Tuhan Yesus ada bersama dengan mereka….
Nah, Maria punya minyak wangi yaitu minyak narwastu…..Minyak ini sangat mahal harganya….
Tetapi, Maria justru menggunakan minyak itu untuk meminyaki kaki Yesus dan…
Bukan hanya itu….
Maria menyeka kaki Tuhan Yesus dengan rambutnya.
Adik-adik…
Maria seorang yang sangat mengasihi Yesus melebihi segala sesuatu, bahkan melebihi dirinya sendiri….
Ia memberikan minyak miliknya yang sangat mahal, bahkan meminyaki kaki Tuhan Yesus dan mengusapnya
dengan rambutnya….ini menunjukkan tanda kerendahan hatinya.
Bahkan ketika mendapat pertentangan dari Yudas, ia tidak mundur dan tetap melakukan pelayanan kepada
Tuhan Yesus dengan baik.
Nah, adik-adik…
Siapa disini yang sangat mengasihi Tuhan Yesus….
Siapa disini yang berani seperti Maria….berani memberikan barang yang dimilikinya untuk Tuhan Yesus….
Mengapa Maria berani memberikan barang kesayangannya kepada Tuhan Yesus ?
Ya, karena Maria percaya bahwa Tuhan Yesus sumber berkat;
Maria mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus karena segala kebaikan dan pemeliharaan Tuhan Yesus
yang dirasakan di dalam hidupnya….dan Maria percaya pasti Tuhan Yesus akan selalu tetap menjaga dan
memeliharanya.
Adik-adik juga dipanggil untuk bisa mengasihi Tuhan Yesus dengan sungguh….
Adik-adik juga dipanggil untuk bisa memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus….
Dan ternyata tidak mudah….Mengapa ?
Karena memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus dibutuhkan keberanian….
Ya, Keberanian untuk mengorbankan keinginan hati/kepentingan diri sendiri….
Misalnya :
Adik-adik pada hari minggu harus datang ke IHMPA, padahal di jam Ibadah itu ada film yang sangat bagus
kesukaan adik-adik….Nah, mana yang adik-adik pilih ? pastinya ke IHMPA ya…..sehingga harus mengorbankan
Tidak hanya itu…
Saat ada teman yang kelaparan….adik-adik punya makanan dan adik-adik juga lapar…..tapi sebagai anak layan
yang selalu memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus….pasti mau memberikan makanan yang adik-adik punya
kepada mereka yang kelaparan.
Ayo....masih banyak yang bisa adik-adik lakukan....berikan yang terbaik untuk Tuhan Yesus.

ALAT PERAGA
1. Potongan gambar-gambar seperti baju, celana, buku, topi, payung, boneka, handuk/ selimut,
sepeda, mainan robot, dll. 1 anak dipersilakan memilih satu gambar yang mereka suka.

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


7
           

                         

2. Lembar Aktivitas “Aku mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus”. (Tugaskan anak layan
mengisi lembar aktivitas dibawah ini dengan melengkapi nama dan melengkapi huruf-huruf sehingga
menjadi satu kalimat komitmen yang utuh).

____________________________________________________________________________RVCTH

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


8
Minggu Paskah 16 Minggu, 21 April 2019
Judul Pelajaran YESUS BANGKIT, AKU TIDAK TAKUT
MEMBERIKAN PERTOLONGAN!
Bacaan Alkitab Lukas 24 : 1 - 12
Tujuan Pembelajaran Khusus Pada Akhir Ibadah Minggu, Anak layan
dapat :
1. Menceritakan bahwa Yesus telah
bangkit.
2. Mengetahui makna Kebangkitan
Yesus bagi hidupnya.
3. Bersyukur atas kebangkitan Yesus
dengan menyatakan keinginannya
untuk selalu membawa pertolongan
dan penghiburan bagi orang lain.

URAIAN MATERI PELAJARAN


Kisah tentang peristiwa Kebangkitan Tuhan Yesus diceritakan di tiga Kitab Injil yaitu Matius, Lukas dan
Yohanes. Masing-masing kitab Injil menceritakan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus yang diikuti
dengan beberapa peristiwa tentang penampakan Tuhan Yesus kepada beberapa murid ataupun para
pengikutnya. Namun, peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus diawali dengan peristiwa kematiannya karena
penyaliban yang harus dijalankan oleh Tuhan Yesus. Peristiwa kematian Tuhan Yesus membawa duka
yang sangat mendalam dan perasaan takut karena kehilangan sosok seorang guru yang diandalkan,
sosok seseorang yang biasanya sebagai pelindung dan penolong. Sehingga para murid dan pengikut
Yesus mengalami kesedihan yang sangat mendalam.
Meskipun di tengah kesedihan, para perempuan datang ke kubur Yesus untuk memberikan rempah
kepada Tubuh Yesus sesuai dengan tradisi pada waktu itu. Di dalam kesedihannya mereka berharap
bertemu dengan jenazah Yesus. Namun, di luar dugaan mereka; Kubur Yesus telah terbuka. Batu besar
yang menghalangi sudah terguling dan membuat mereka terkejut karena tidak menemukan jenazah
Yesus. Sehingga bertanya-tanya “Kemanakah tubuh Yesus?”. Pastinya akan banyak pertanyaan yang
dimiliki oleh mereka.
Tetapi, tiba-tiba datanglah malaikat Tuhan membawa kabar bahwa tubuh Yesus tidak hilang; melainkan
Yesus telah bangkit. Berita tentang Kebangkitan Tuhan Yesus pasti sangat tidak mudah dipahami oleh
mereka. Namun, meskipun sulit dipahami; berita Kebangkitan ini memberikan harapan baru dan
kekuatan serta kebangkitan baru bagi kehidupan para murid dan pengikut Yesus ditengah duka dan
kesedihan mereka.
Kebangkitan Yesus merupakan hal yang sangat penting, sebab Kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa
Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat yang hadir untuk menebus segala dosa manusia. Kebangkitan-
Nya menunjukkan dengan jelas bahwa maut telah dikalahkan-Nya. Kubur yang kosong adalah
buktinya: "Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati? Ia tidak ada di sini, Ia telah
bangkit. Demikian pula dengan apa yang dikatakan-Nya sebelum kematiannya: “ketika Ia masih di
Galilea, yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan,
dan akan bangkit pada hari yang ketiga." (Lukas 24:5-7). Dalam kebangkitan-Nya itu memberi harapan
menjadi Pendamai yang sesungguhnya bagi dunia. Karena itu melalui peristiwa Kebangkitan Tuhan
Yesus kita semua belajar akan beberapa hal :
1. Yesus adalah satu-satunya Juruselamat dan sumber pertolongan kita yang berkuasa atas hidup
kita.
2. Melalui Kebangkitan-Nya Yesus telah mendamaikan hubungan kita dengan Allah. Karena itu kita
juga dipanggil untuk menjadi pembawa damai bagi semua orang.
Namun, penerapan untuk anak layan kelas Kecil mengajak anak layan untuk mengetahui tentang bukti-
bukti yang menunjukkan dengan jelas bahwa Tuhan Yesus telah bangkit. Berita tentang Kebangkitan
Tuhan Yesus menjadi suatu hal yang penting; karena Kebangkitan-Nya merupakan bukti bahwa Dia
adalah Allah yang berkuasa bagi hidup manusia. Karena itu anak layan tidak perlu takut terhadap
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  
9
apapun sebab ada Yesus yang sungguh telah bangkit sebagai Juruselamat orang percaya. Tidak hanya
itu, anak layan kelas kecil diajak untuk mengetahui lebih dalam makna Kebangkitan Tuhan Yesus dalam
kehidupan mereka; dimana Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Karya Keselamatan Allah sungguh
nyata di dalam hidup umatnya. Karena itu setiap umat yang telah diselamatkan dipanggil untuk
menghadirkan Karya Keselamatan bagi sesamanya. Caranya : hadir untuk memberikan pertolongan
bagi mereka yang kesusahan, hadir menghibur bagi mereka yang sedih. Pertolongan, penghiburan dan
semangat yang Tuhan Yesus berikan dalam hidup kita, harus juga bisa dirasakan oleh semua orang di
sekitar kita.
KERANGKA PENYAMPAIAN MATERI
1. Kakak layan mengajak anak layan berdoa.
2. Kakak layan mengajak anak layan membacakan Alkitab.
3. Kakak layan menunjukkan gambar wajah orang sedih dan tanyakan kepada anak layan “Siapakah
yang pernah sedih ?”. Biasanya kita bersedih karena apa ya? Salah satunya jika kita kehilangan
orang yang kita sayang.
4. Kakak layan menceritakan pengajaran sesuai dengan uraian materi pelajaran.
5. Akhiri pengajaran dengan mengingatkan anak layan untuk mengetahui bahwa Kebangkitan Yesus
hendak menunjukkan bahwa Karya Keselamatan Allah sungguh nyata di dalam hidup umatnya.
Karena itu setiap umat yang telah diselamatkan dipanggil untuk menghadirkan Karya Keselamatan
bagi sesamanya.
6. Akhiri pengajaran dengan mengajak anak layan membuat tulisan tentang sukacita atas kebangkitan
Yesus. Misalnya : Kebangkitan Yesus membuatku semangat untuk selalu menolong siapapun.
Kebangkitan Yesus membuatku tidak takut untuk membela yang benar.

CONTOH CERITA
Adik-adik,
Coba lihat gambar apa yang kakak pegang...

Ya…ini gambar orang sedang bersedih….


Siapa diantara adik-adik yang pernah bersedih ?
Biasanya adik-adik bersedih karena apa ya ? (biarkan anak-anak menjawab)
Nah, salah satu hal yang bisa buat adik-adik bersedih kalau ditinggal papa atau mama, atau ditinggal orang yang
sangat adik-adik sayang….benar tidak ?
Nah, adik-adik…
Para murid dan pengikut Yesus juga sedang bersedih….ada yang tahu bersedih kenapa ?
Ya, mereka bersedih karena Yesus telah mati disalib….bahkan tubuh Yesus telah dimasukkan ke dalam makam
yang berbentuk gua dengan pintu batu yang sangat besar…..
Tahukah adik-adik….
Di tengah kesedihannya, mereka yang sangat menyayangi Yesus hendak pergi ke kubur Yesus untuk memberikan
rempah terhadap tubuh Yesus yang telah mati…..tapi saat mereka sampai di kubur apa yang terjadi ????
Ya adik-adik…
Mereka semua kaget dan bingung karena tubuh Yesus sudah tidak ada di dalam kubur….
Batu besar yang menutup kubur Yesus sudah terguling….
Mereka kira tubuh Yesus hilang….
Namun, tiba-tiba malaikat datang dan memberitahukan bahwa tubuh Yesus bukan hilang melainkan telah
bangkit….
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  
10
Ya…Yesus sungguh telah bangkit…
Adik-adik…
Berita tentang Kebangkitan Yesus memang sangat sulit dimengerti oleh para murid dan pengikut Yesus pada
waktu itu…bahkan juga oleh kita semua…
Tetapi satu hal…bahwa kebangkitan Yesus menunjukkan kepada kita semua bahwa Yesus adalah sungguh Allah
yang telah menyelamatkan…
Kebangkitan-Nya menunjukkan bahwa Yesus telah menang atas kuasa maut….
Kebangkitan-Nya membuat kita semua bersukacita…
Tapi...tidak hanya itu....
Kebangkitan Yesus menunjukkan bahwa Karya Keselamatan Allah sungguh nyata di dalam hidup umatnya.
Sehingga Kebangkitan Yesus harus membuat seluruh umat yang telah diselamatkan termasuk adik-adik mengerti
bahwa kita semua dipanggil untuk menghadirkan Karya Keselamatan bagi sesamanya.
Jadi...seharusnya, Kebangkitan Yesus memberikan kita semangat untuk...
Menolong mereka yang susah...
Menghibur mereka yang sedih....
Membela mereka yang tidak bersalah....Ya...
Kebangkitan Yesus harus membawa adik-adik dan kita semua hadir membawa pembebasan bagi semua orang
yang lemah dan tertindas.

LEMBAR AKTIVITAS
Diakhir pengajaran ajak anak layan membuat kartu “Kebangkitan Yesus” dengan tahap sebagai berikut :
1. Bagikan masing-masing anak layan kertas Karton ukuran 18 cm x 18 cm.
2. Bagikan lembar aktivitas ke masing-masing anak layan.
3. Tugaskan masing-masing anak layan untuk menuliskan sukacita yang dimiliki atas kebangkitan
Yesus.

________________________________________________________________________RVCTH

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


11
Minggu I Sesudah Paskah 17 Minggu, 28 April 2019
Judul Pelajaran BERSAMA YESUS, BEBANKU RINGAN
Bacaan Alkitab MATIUS 11 : 25 - 30
Tujuan Pembelajaran Khusus Pada Akhir Ibadah Minggu, Anak layan
dapat :
1. Mengetahui makna dari pengajaran
Tuhan Yesus.
2. Mengetahui bahwa dirinya harus belajar
menerima dan menjalankan tantangan
dan kesulitan dengan lemah lembut dan
penyerahan diri pada Tuhan Yesus.
3. Menyatakan keinginannya untuk memiliki
kelemahlembutan.

URAIAN MATERI PELAJARAN


Injil Matius merupakan Kitab Injil yang ditempatkan diawal diantara kitab Injil lainnya. Injil ini memulai
kitabnya dengan memaparkan secara detil daftar silsilah Yesus Kristus. Hal ini dilakukan sebagai usaha
untuk menunjukkan bahwa Yesus memang mempunyai silsilah yang sangat tepat dalam memenuhi
syarat-syarat sebagai Mesias. Sejak semula Matius menegaskan bahwa Yesus adalah yang di urapi
oleh Allah dengan Roh Kudus (lihat Yesaya 61:1, Lukas 4:18, Yohanes 3:34 ). Sebutan Mesias bagi
“Yesus” seringkali disandingkan dengan kata “Kristus”. Padahal kata “Kristus” artinya “yang di urapi”
merupakan padanan dari kata bahasa Ibrani “Mesias”.
Yesus hadir di dunia ini sebagai bagian dari penggenapan Karya Keselamatan Allah bagi manusia yang
berdosa. Namun, meskipun kehadiran-Nya sebagai bagian dari penggenapan Karya Keselamatan bagi
manusia; Ia hadir dengan cara yang berbeda. Ia hadir bukan dengan kekuasaan-Nya. Ia justru hadir
dengan kerendahan hati dan kesederhanaan-Nya. Yesus tidak hadir dengan membebani orang percaya
melalui berbagai syarat-syarat dan aturan-aturan seperti orang-orang yahudi dan ahli-ahli taurat, tetapi
ia hadir dengan menawarkan kelegaaan.
Gambaran bahwa Yesus datang untuk memberikan kelegaan disampaikan oleh Yesus dalam Ilustrasi
tentang kuk yang dipasangkan pada kurban atau sapi ketika membajak sawah. Dalam konteks
kehidupan orang Yahudi, mereka melatih sapi/kerbau muda untuk membajak sawah dengan cara
membajak sawah berdampingan dengan sapi yang tua yang lebih berpengalaman. Agar proses
membajak itu dapat berjalan dengan baik, maka di leher sapi tersebut dipasang kuk. Yesus
menyampaikan bahwa Kuk yang dipasang oleh Yesus enak dan ringan bahkan tidak membebani.
Namun, sesungguhnya Yesus mau menyampaikan bahwa kuk itu bisa menjadi ringan dan enak
semuanya tergantung dari cara kita menerima dan menjalankan kehidupan ini. Ibarat seperti sapi/
kerbau ketika mereka menerima kuk itu dengan kerendahan hati dan ketaatan untuk menjalankan
perjalanan langkahnya dibawah kuk yang sudah ditentukan maka segala sesuatu akan berjalan sangat
ringan. Tetapi sebaliknya, jika sejak awal kita sudah menolak kuk yang diberikan oleh Yesus bahkan
menolaknya maka kuk itu akan terasa berat dan bahkan menjadi beban.
Melalui teks ini kita mau diajak untuk belajar dari Yesus dalam menerima dan menjalankan kehidupan
agar kuk yang dipercayakan kepada kita menjadi sangat ringan. Yesus menerima kuk yang
dipercayakan kepada-Nya dengan penuh lemah lembut dan rendah hati. Ia anak Allah dan
mengosongkan diri, begitu merendah, menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Yesus
menawarkan pola ketaatan yang dapat memberi kelegaan.
Dalam teks yunani kata “praus”(lemah lembut) dan tapeinos (rendah) di beri keterangan dalam hati
(tekardia). Jadi kata hati memayungi lemah lembut dan orang yang lemah lembut memiliki hati yang rela
melepaskan kekuatannya, menyerahkan pada orang lain untuk di transformasi oleh Allah melalui diri-
Nya. Orang yang redah hati akan selalu memiliki hati yang sadar bahwa di balik semua kelebihan yang
ia miliki ia tetaplah orang yang tak berdaya di hadapan Allah. Karena itu kita belajar bahwa untuk
menjadi pribadi yang lemah lembut dan rendah hati ada proses yang harus dilalui antara lain:

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


12
1. Mengalami perjumpaan dengan Bapa melalui Yesus Kristus dengan belajar menjadi pribadi yang
menyerahkan diri secara total pada Yesus. Hal ini dikarenakan, bahwa penyerahan diri kepada
Yesus Kristus kelemah lembutan dan kerendahan hati tidak akan tercipta.
2. Membuka diri dan membiarkan Allah yang berdaulat serta mengontrol, mengubah dan
mengarahkan langkah kehidupan.
3. Belajar untuk memiliki ketaatan menerima segala kehendak Allah dalam kepatuhan dan kesetiaan
melalui perilaku yang selalu mengucap syukur dalam segala hal.
Karena itu melalui teks ini kita semua diingatkan bahwa Yesus rindu setiap orang percaya untuk
memahami beberapa hal :
a. Menerima segala kuk yang dipercayakan oleh Yesus bukan dengan keterpaksaan melainkan
menerima dan menjalankan dengan ketaatan dan penyerahan diri secara penuh kepada Yesus.
b. Kuk yang dipercayakan Yesus dalam hidup kita pastilah rancangan baik Allah yang disiapkan untuk
kehidupan kita.
c. Kuk yang ada akan menjadi ringan ketika kita belajar menerima dengan kelemahlembutan dan
kerendahan hati.
Namun penerapan kelas Kecil, hendak mengajak anak kelas Kecil mengetahui bahwa berbagai
tantangan dan kesulitan di dalam hidup akan terasa sangat ringan ketika kita senantiasa menerima dan
menjalankan semuanya dengan kelemahlembutan dan kerendahan hati yang tetap menyerahkan diri
hanya pada Tuhan Yesus.
KERANGKA PENYAMPAIAN MATERI
1. Kakak layan mengajak anak layan berdoa.
2. Awali pengajaran dengan bertanya kepada anak layan : “Apa yang akan dilakukan oleh anak layan
ketika mengalami kesulitan atau tantangan ?”. (lihat contoh cerita)
3. Kakak layan mengajak anak layan membaca Alkitab.
4. Kakak layan memberikan pengajaran dan memberi kesimpulan.
5. Akhiri pengajaran dengan mengajak anak layan untuk menuliskan keinginannya agar bisa
menghadapi berbagai kesulitan dengan penuh kelemahlembutan dan kerendahan hati. Tugaskan
anak layan untuk menuliskan nama mereka di lembar aktivitas yang ada.
6. Akhiri kegiatan dengan bernyanyi dari Kidung Ceria No. 301 : 1-3 “Ku ingin berperangai”.
CONTOH CERITA
Adik – adik,
Selamat pagi.....
Siapa diantara adik-adik yang pernah mengalami kesulitan ?
Misalnya saat mengerjakan PR.... atau kesulitan lainnya saat adik-adik misalnya sedang di jalan naik sepeda
pulang ke rumah....tiba-tiba sepeda adik-adik rantainya putus....hmmm pastinya kesel banget bukan...
Siapa diantara adik-adik kalau mengalami kesulitan tersebut pasti marah-marah ????
Nah, pertanyaannya...
Kalau kita marah-marah bisa gak ya kita menemukan jalan keluarnya ?
Ya, pastinya tidak mungkin menemukan jalan keluar...tetapi justru malah semakin bingung.....
Sekarang....
Mari kita baca Firman Tuhan dari Matius 11 : 25 - 30
Karena itu adik-adik...
Hari ini kita diingatkan oleh Tuhan Yesus bahwa tantangan, kesulitan yang ada itu bisa menjadi ringan, ketika kita
senantiasa menghadapinya dengan lemahlembut dan penuh kerendahan hati.
Ya, Tuhan Yesus menjelaskan....
Bahwa Ia datang untuk memberikan kelegaan....
Disampaikan oleh Yesus dalam Ilustrasinya tentang kuk yang dipasangkan pada kurban atau sapi ketika
membajak sawah.
Dalam konteks kehidupan orang Yahudi, mereka melatih sapi/kerbau muda untuk membajak sawah dengan cara
membajak sawah berdampingan dengan sapi yang tua yang lebih berpengalaman.
Agar proses membajak itu dapat berjalan dengan baik, maka di leher sapi tersebut dipasang kuk.
Nah...Tuhan Yesus menyampaikan bahwa Kuk yang dipasang oleh-Nya enak dan ringan bahkan tidak
membebani.
Tetapi, sesungguhnya Yesus mau menyampaikan bahwa kuk itu bisa menjadi ringan dan enak semuanya
tergantung dari cara kita menerima dan menjalankan segala tantangan dan kesulitan yang ada.

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


13
Ibarat seperti sapi/ kerbau ketika mereka menerima kuk itu dengan kerendahan hati dan ketaatan untuk
menjalankan perjalanan langkahnya dibawah kuk yang sudah ditentukan maka segala sesuatu akan berjalan
sangat ringan.
dan sebaliknya, jika sejak awal kita sudah menolak kuk yang diberikan oleh Yesus bahkan menolaknya maka kuk
itu akan terasa berat dan bahkan menjadi beban.
Adik-adik...
Hari ini kita belajar dari Yesus dalam menerima dan menjalankan kehidupan agar kuk yang dipercayakan kepada
kita menjadi sangat ringan.
Yesus menerima kuk yang dipercayakan kepada-Nya dengan penuh lemah lembut dan rendah hati.
Yesus menjalankan penderitaan Salib dengan penuh kelemahlembutan dan kerendahan hati...
Ia anak Allah dan mengosongkan diri, begitu merendah, menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Yesus
menawarkan pola ketaatan yang dapat memberi kelegaan.
Adik-adik,
Tuhan Yesus mengajarkan pola ketaatan kepada-Nya akan membantu kita bisa merasakan berbagai tantangan
dan kesulitan dengan begitu mudah....
Karena ditengah kelemahlembutan dan kerendahan hati, kita akan menemukan kekuatan dan jalan keluar dari
Tuhan Yesus....
LEMBAR AKTIVITAS
1. Tugaskan anak layan menempelkan lembar aktivitas dibawah ini di selembar karton berwarna.
2. Tugaskan anak layan menuliskan nama mereka di titik-titik dalam lembar aktivitas.

_____________________________________________________________________________________RVCTH

SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019  


14

Anda mungkin juga menyukai