Minggu Prapaskah II Minggu, 7 April 2019 Judul Pelajaran Aku Mau Ibadah Bacaan Alkitab 1 RAJA-RAJA 8: 62 - 66 Tujuan Pembelajaran Khusus
Minggu Prapaskah II Minggu, 7 April 2019 Judul Pelajaran Aku Mau Ibadah Bacaan Alkitab 1 RAJA-RAJA 8: 62 - 66 Tujuan Pembelajaran Khusus
Salomo, anak Daud diangkat menjadi Raja. Setelah pengangkatannya sebagai Raja; Raja Salomo
memulai usaha untuk mewujudkan harapan Raja Daud yaitu dengan memulai proses pembangunan
Bait Allah. Pendirian Bait Allah itu dilaksanakan di Yerusalem di Gunung Moria, tempat TUHAN
menampakkan diri kepada Daud, ayahnya, yaitu tempat pengirikan Ornan, orang Yebus itu (2 Taw.
3:1). Tempat ini terletak di sebelah utara Kota Daud. Raja Salomo menjalankan proses pembangunan
Bait Allah ini dengan sangat tekun selama 7 tahun lamanya sekitar tahun 960 SM (Kitab 1 Raja-raja
pasal 6).
Pembangunan Bait Allah diselesaikan oleh Raja Salomo dan kemudian Raja Salomo melaksanakan
ibadah pentahbisan Bait Allah. Ibadah pentahbisan tersebut diikuti oleh semua tua-tua Israel yang
berkumpul untuk mengangkut Tabut Perjanjian TUHAN dan semua perlengkapan kudus di Kemah
Pertemuan agar dibawa masuk ke Bait Allah. Upacara penahbisan dilakukan secara besar-besaran dan
dihadiri seluruh umat, hal ini menunjukkan betapa Tuhan Allah telah memberkati Israel di bawah
pemerintahannya. Penahbisan ini dirangkaikan dengan hari raya Pondok Daun (1 Raja-Raja 8:2; Im
23:34), yang mengingatkan Israel bahwa mereka tinggal dalam pondok-pondok selama mengembara di
padang gurun (Im 23:43). Namun, sekarang mereka sudah tinggal di rumah yang tetap; demikian juga
dengan Tabut Perjanjian sudah berada di Bait Allah sesuai dengan janji Allah kepada Daud.
Bait Allah menjadi tempat di mana umat beribadah dan mendekatkan diri pada Allah. Bait Allah
melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan Allah atas umat-Nya. Pentahbisan Bait Allah
merupakan tanda bahwa Tuhan Allah hadir memenuhi bait itu dengan kemuliaan-Nya, sehingga umat
datang menghadap TUHAN dalam bait-Nya untuk menaikan doa dan Allah akan mendengar mereka
dari bait-Nya. Bait Allah juga mewakili penebusan Allah kepada umat-Nya melalui persembahan
korban-korban penghapus dosa yang setiap hari dipersembahkan di atas mezbah perunggu. Pada Hari
Raya Pendamaian, imam besar memasuki Tempat Mahakudus untuk memercikkan darah di atas tutup
tabut perjanjian sebaagai tanda pendamaian dosa-dosa umat-Nya. Melalui upacara-upacara ini, orang
Israel diingatkan mengenai betapa mahalnya harga penebusan dan pendamaian mereka.
Pembangunan Bait Allah yang telah selesai membawa Raja Salomo masuk dalam sebuah ungkapan
syukur kepada Allah, sehingga membawanya pada tindakan mempersembahkan kambing domba dan
lembu sapi yang tak terhitung banyaknya (I Raja-raja 8:5) sebagai bagian dari peribadatan. Tidak hanya
mempersembahkan korban, tetapi Raja Salomo menaikan doa kepada Tuhan. Doa Raja Salomo berisi
harapan dan juga komitmen umat kepada Tuhan untuk menjadikan Bait Allah sebagai tempat
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019
1
peribadatan mereka. Selain rasa syukur, ada juga pujian dari Salomo kepada Allah dan mengingatkan
tentang karya penyelamatan bagi Israel dari Mesir untuk menjadi bangsa yang dikhususkan, sehingga
segala bangsa lain akan mengenal Tuhan.
Pembangunan Bait Allah ini menjadi penggenapan janji Allah kepada Raja Daud. Raja Daud menaati
kehendak Allah untuk menerima keputusan Allah bahwa tugas amanat pembangunan itu diserahkan
kepada Salomo. Ketaatan Daud kepada Allah merupakan wujud peribadatan sebagai umat yang setia.
Kesetiaan yang dimiliki Daud juga dapat terlihat di dalam diri Raja Salomo yang menjalankan amanat
pembangunan Bait Allah dengan baik serta menjaga kesetiaannya beribadah kepada Allah. Selesainya
pembangunan Bait Allah membawa Raja Salomo menaikan ungkapan syukur kepada Allah dengan
memberikan persembahan korban bakaran melalui upacara. Jadi Raja Salomo
mempersembahkan 22.000 ekor lembu sapi dan 120.000 ekor kambing domba dipersembahkan
sebagai korban persembahan.
Melalui teks ini, Raja Salomo menunjukkan keteladanan bagi umat antara lain :
a. Allah harus menjadi pusat kehidupan pribadinya dan bangsa Israel. Salomo sebagai Raja
memastikan bahwa ia dan seluruh bangsa Israel akan selalu beribadah kepada TUHAN Allah
yang telah menjadikan mereka sebagai milik kepunyaan-Nya yang dipilih dan dikuduskan-Nya.
Karena itulah Raja Salomo, dengan setia menjalankan proses pembangunan Bait Allah sebagai
usaha untuk menunjukkan bahwa kehadiran Allah merupakan hal yang paling penting.
b. Keberhasilan karya manusia tidak lepas dari pertolongan Allah, karena itu patutlah kita selalu
menaikkan syukur dan sukacita hanya kepada Allah di tengah segala keberhasilan yang kita
alami. Seperti Raja Salomo yang menaikkan syukur dengan mempersembahkan korban bakaran
bagi Allah.
c. Ketaatan dan kesetiaan kepada Allah harus dinyatakan melalui perilaku yang melakukan
kehendak Allah sebagai sebuah simbol kesetiaan menjalankan ibadah yang nyata dalam
kehidupan sehari-hari.
Namun, penerapan untuk anak kelas Kecil mengajak anak layan untuk mengetahui kesetiaan Raja
Salomo untuk membangun Bait Allah. Raja Salomo membangun Bait Allah, karena ia sungguh
merasakan kebaikan dan pertolongan Allah yang setia di dalam hidupnya. Tindakan Raja Salomo
membangun Bait Allah merupakan salah satu tindakan Ibadah yang dilakukan oleh Raja Salomo. Selain
itu tekankan kepada anak layan bahwa Bait Allah adalah rumah Allah; sehingga Bait Allah merupakan
tempat umat datang kepada Allah untuk berseru memohon pertolongan maupun menaikkan syukur
kepada Allah. Penerapan bagi anak layan, bahwa anak layan diajak untuk mengetahui berbagai
kebaikan Allah yang sudah mereka rasakan. Misalnya masih bisa bernafas, makan, masih bisa sekolah,
bermain, dll. Sehingga anak layan diajak mengucap syukur atas kebaikan Allah dengan selalu setia
menjalankan tugas seperti Raja Salomo. Anak layan diajak untuk mengetahui bahwa mereka harus setia
datang beribadah (IHMPA). Ibadah merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan atas segala
kebaikan-Nya.
LEMBAR AKTIVITAS
1. Tugaskan anak layan membuat kartu Ibadah dengan langkah :
a. Menempelkan pola kartu dibawah di karton berwarna (kakak layan mohon menyediakan karton
berwarna dengan ukuran lebih besar dari pola di bawah).
SBA Kelas Kecil Edisi ke – 42 April s.d Juni 2019
3
b. Tugaskan anak layan menuliskan tindakan yang telah dilakukan sebagai wujud melakukan kehendak
Allah sebagai ibadah actual yang dijalankannya.
c. Anak layan menghias kartu ibadah dengan menempelkan pola-pola potongan kertas berwarna.
2. Kakak layan mempersiapkan :
a. karton ukuran 18 x 18 cm sebanyak anak layan.
b. Pola hati, bintang atau pola apapun dengan kertas warna warni sebanyak mungkin, untuk ditempelkan
di kartu ibadah.
_______________________________________________________________________RVCTH
ALAT PERAGA
1. Potongan gambar-gambar seperti baju, celana, buku, topi, payung, boneka, handuk/ selimut,
sepeda, mainan robot, dll. 1 anak dipersilakan memilih satu gambar yang mereka suka.
2. Lembar Aktivitas “Aku mau memberikan yang terbaik bagi Tuhan Yesus”. (Tugaskan anak layan
mengisi lembar aktivitas dibawah ini dengan melengkapi nama dan melengkapi huruf-huruf sehingga
menjadi satu kalimat komitmen yang utuh).
____________________________________________________________________________RVCTH
CONTOH CERITA
Adik-adik,
Coba lihat gambar apa yang kakak pegang...
LEMBAR AKTIVITAS
Diakhir pengajaran ajak anak layan membuat kartu “Kebangkitan Yesus” dengan tahap sebagai berikut :
1. Bagikan masing-masing anak layan kertas Karton ukuran 18 cm x 18 cm.
2. Bagikan lembar aktivitas ke masing-masing anak layan.
3. Tugaskan masing-masing anak layan untuk menuliskan sukacita yang dimiliki atas kebangkitan
Yesus.
________________________________________________________________________RVCTH
_____________________________________________________________________________________RVCTH