IN PLURAL SOCIETY
Oleh: Ummi Kalsum
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Kendari
Email: kalsumummi75@gmail.com
Keunggulan Konsep
Islam sebagai agama rahmatan lil alamin dijelaskan dalam
Q.s. al-Anbiya: 107, ....dan Kami tidak mengutus kamu
9
Qur’an lebih dari 21 surat dan 50 ayat, salah satu dalam Q.s. al-
Ma’un [107]: 1-7. Demikian juga dengan pasal-pasal lain.
Jadi ekonomi Islam sebenarnya menurut Sri Edi Swasono
sejalan dengan ekonomi Pancasila dan bersifat compatible meski
tidak sepenuhnya substitutable, untuk itu ekonomi Islam tidak
boleh direduksi hanya memusatkan pada upaya membangun
lembaga-lembaga keuangan syariah seperti bank syariah. Ekonomi
syariah harus dapat menangkal sistem ekonomi yang exploitatory
secara luas, yang memelihara dan menumbuhkan kesejenjangan
ekonomi, yang membiarkan terjadinya trade off secara sistemik
untuk kerugian si miskin dan si lemah, yang subordinatif dan
discriminatory, yang membiarkan perkembangan laissez faire
dalam arti luas tanpa memperhatikan perlunya dekonstruksi dan
restrukturisasi sistem ekonomi yang usurious ini. (Swasono, 2012;
24). Untuk itu dibutuhkan pakar ekonom muslim yang menguasai
ilmu ekonomi konvensional sekaligus kontemporer sehingga mampu
mengoreksi, mengimprovisasi dan lebih tangguh serta mumpuni
mengantarkan ilmu ekonomi syariah ke arah tercapainya keadilan
dan kemaslahatan umat di dunia agar tercapai kesejahteraan di
dunia dan di akhirat, falah.
Penutup
Ekonomi Islam yang diyakini sebagai solusi ekonomi yang
dihadapi saat ini disosialisasikan dalam konteks historis terdapat
dua missing link dalam sejarah pemikiran ekonomi, yaitu great gap
pada masa dark age dan kaitan antara pemikiran di Barat dan dunia
Islam, dark age itu justru merupakan masa kegemilangan dan
kejayaan di dunia Islam. Di sisi lain Ekonomi Islam juga unggul
dilihat dari ajarannya yang komprehensif, universal dan tidak
diskriminasi. Dari sisi objek, mengingat Indonesia mayoritas muslim
maka sosialisasi ekonomi Islam itu sendiri relatif lebih mudah
dengan pendekatan sentimen keagamaan sementara jika dalam
16
DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku
Al-Qardawi, Yusuf. 2001. Bunga Bank Haram, terj. Setiawan Budi
Utomo. Jakarta: Akbar Media Eka Sarana
Amalia, Euis. 2009. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam.
Jakarta: 2008.
Amin, A. Riawan, 2009. Menata Perbankan Syariah di Indonesia.
Jakarta: UIN Press, 2009.
Arifin, Zainul. 2000. Memahami Bank Syariah: Lingkup, Peluang,
Tantangan dan Prospek. Jakarta: Alvabet.
Baidhawi, Zakiyudin., 2006. Kredo Kebebasan Beragama. Jakarta:
PSAP.
Chapra, M. Umer. 1995. Islam and The Economic Challenge.
Leicester: The Islamic: Foundation and The International
Institute of Islamic Thought.
Dahlan, Pius A. P, M. 1994. Kamus Ilmiah Popular. Surabaya: Arkola.
Haneef, Mohammad Aslem. 1995. Contemporary Islamic Economic
Thought:A Selected Comparative Analysis. Kuala Lumpur: S.
Abdul Majeed & Co.
Ismail SM dkk, eds.2001. Paradigma Pendidikan Islam. Semarang:
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo & Pustaka Pelajar.
Kahf, Monzer. 1978. The Islamic Economy: Analitical Study of the
Functioning of the Islamic Economic System. T.tt: Plainfield In
Muslim Studies Association of US and Canada.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Karim, Adiwarman. 2003. Ekonomi Mikro Islami. Jakarta: IIIT
Indonesia.
Metwally, M.M. 1995. Teori dan Model Ekonomi Islam, terj. M. Husein
Sawit. Jakarta: Bangkit Daya Insana.
Muhammad, 2004. Bank Syariah: Analisis Kekuatan, Peluang,
Kelemahan dan Ancaman. Yogyakarta: Ekonisia.
17