Disusun Oleh :
Kelompok V
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KHAIRUN
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
ini tepat pada waktunya.
Tugas ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan untuk memenuhi
penilaian dari mata kuliah dasar – dasar teknik sungai, Tugas ini hanya membahas
tentang bangunan pengatur sungai yaitu krib.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan dan penyelesaian tugas ini
masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran
dan kritik serta bimbingan dari pembaca sekalian.
Penulis berharap agar tugas ini dapat berguna bagi pembaca dan dapat
memberikan manfaat dan pengetahuan bagi para pembaca dan seluruh pihak yang
terkait.
Penulis
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
Cover ......................................................................................................................1
Kata pengantar ........................................................................................................2
Daftar isi ..................................................................................................................3
3
BAB I
PENDAHULUAN
a) Perkuatan lereng
b) Pengarah arus (krib) atau pelindung tebing tidak langsung
c) Tanggul
d) Dam penahan sedimen (check dam)
e) Ground sill
4
kipas pengendapan. Pada lokasi tersebut sungai bertambah lebar dan dangkal,
erosi dasar sungai tidak terjadi lagi, bahkan sebaliknya terjadi pengendapan
yang sangat intensif. Dasar sungai secara terus menerus naik, dan sedimen yang
hanyut terbawa arus banjir tersebut dan mengendap secara luas membentuk
dataran aluvasi.
Pada daerah dataran yang rata alur sungai erosi pada tebing bagian luar
belokan yang berlangsung sangat intensif, sehingga terbentuk meander. Dalam
keadaan tersebut apabila terjadi banjir yang besar dapat menimbulkan luapan
yang dan tergerusnya dinding bagian kuar belokan sungai. Untuk mengatasi hal
tersebut dapat di buat sudetan yaitu saluran baru yang bertujuan untuk
melangsungkan aliran debit banjir dari titik awal (hulu) ke titik akhir (hilir)
meander. Sudetan dapat juga di buat untuk mengalihkan sebagian debit banjir
ke sungai yang lain yang berdekatan.
1.3 Tujuan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Bangunan pengatur dan pengendali aliran pada sungai adalah suatu bangunan
air yang dibangun pada sungai dan berfungsi mengatur aliran air agar tetap stabil
dan sebagai pengendalian banjir.
Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai ke arah tengah,
guna berfungsi untuk mengatur arus sungai dan tujuan utamanya adalah:
Krib adalah bangunan air yang secara aktif mengatur arah arus sungai dan
mempunyai efek positif yang besar jika dibangun secara benar. Sebaliknya, apabila
krib dibangun secara kurang semestinya, maka tebing di seberangnya dan bagian
sungai sebelah hilir akan mengalami kerusakan. Karenanya, haruslah dilakukan
penelaahan dan penelitian yang sangat saksama sebelum penetapan type suatu krib
yang akan di bangun.
Tujuan dari pengaturan alur sungai antara lain adalah sebagai berikut :
6
Mengatur aliran sungai sedemikian rupa sehingga pada waktu banjir air dapat
mengalir dengan cepat dan aman,
Mengatur kecepatan aliran sungai yang memungkinkan adanya pengendapan
dan pengangkutan sedimen dengan baik,
Mengarahkan aliran ke tengah alur sungai agar tebing sungai tidak terkikis,
Mengarahkan aliran sungai sehingga dapat dipergunakan untuk pelayaran.
Dinding Krib
7
2.3 Klasifikasi Krib
a. Krib Permeable
Pada tipe permeable, air dapat mengalir melalui krib. Bangunan ini akan
melindungi tebing terhadap gerusan arus sungai dengan cara meredam energy
yang terkandung dalam aliran sepanjang tebing sungai dan bersamaan dengan
itu mengendapkan sedimen yang terkandung dalam aliran. Krib permeable
terbagi dalam beberapa jenis, antara lain jenis tiang pancang, rangka pyramid,
dan jenis rangka kotak. Krib permeable disebut juga dengan krib lolos air. Krib
lolos air adalah krib yang diantara bagian-bagian konstruksi nya dapat dilewati
aliran, sehingga kecepatannya akan berkurang karena terjadinya gesekan
dengan bagian konstruksi krib tersebut dan memungkinkan adanya endapan
angkutan muatan di tempat ini.
Permeable Krib
b. Krib Impermeable
Krib dengan konstruksi tipe impermeable disebut juga krib padat
atau krib tidak lolos air, sebab air sungai tidak dapat mengalir melalui tubuh
krib. Bangunan ini digunakan untuk membelokkan arah arus sungai dan
karenanya sering terjadi gerusan yang cukup dalam di depan ujung krib atau
bagian sungai di sebelah hilirnya. Untuk mencegah gerusan, di
pertimbangkan penempatan pelindung dengan konstruksi fleksibel seperti
matras atau hamparan pelindung batu sebagai pelengkap dari krib padat.
Dari segi konstruksi, terdapat beberapa jenis krib impermeable misalnya
brojong kawat, matras dan pasangan batu.
8
Impermeable Krib
9
disungai. Tipe dan cara pembuatan krib ditetapkan secara empiris dengan
memperhatikan pengalaman masalalu dalam pembuatan krib yang hampir sejenis.
Secara umum, hal-hal yang perlu di perhatikan dalam perencanaan krib adalah
sebagai berikut:
Karena cara pembuatan krib sangat tergantung pada resim sungai, perlu
diperoleh data mengenai pengalaman pembuatan krib pada sungai yang sama
atau hampir sama, kemudahan pelaksanaannya dan besarnya pembiayaan.
Untuk mengurangi turbulensi aliran pada sungai yang terlalu lebar, maka
permukaan air sungai normal harus dinaikkan dengan krib yang panjang,
dengan memperhatikan biaya pelaksanaan dan pemeliharaannya.
Jika krib yang akan dibangun dimaksud pula untuk melindungi tebing sungai
terhadap pukulan air, panjang krib harus diperhitungkan pula terhadap
timbulnya pukulan air pada tebing sungai di seberangnya.
Krib tidak berfungsi baik pada sungai kecil dan sempit alurnya.
10
dengan baik, diperoleh angka perbandingan antara tinggi krib dan kedalaman air
banjir (hg/h) sebesar 0,20 – 0,30.
Panjang dan jarak antara krib ditetapkan secara empiris yang didasarkan pada
pengamatan data sungai yang bersangakutan antara lain :
a. Situasi sungai
b. Lebar sungai
c. Kemiringan sungai
d. Debit banjir
e. Kedalaman air
f. Debit normal
g. Transportasi sedimen dan
h. Kondisi sekeliling sungai.
11
2.4.4 Krib Memanjang
Krib memanjang adalah krib yang ditempatkan hampir sejajar dengan arah
arus sungai dan biasanya digunakan untuk melindungai tebing alur sungai dan
mengatur arah arus sungai agar alur sungai tidak mudah berpindah-pindah.
b. Krib rangka : adalah krib yang cocok untuk sungai-sungai yang dasarnya
terdiri dari lapisan batu atau krikil yang sulit dipancang dan krib rangka
ini mempunyai kemampuan bertahan yang lebih besar terhadap arus
sungai dibandingkan dengan krib tiang pancang.
Krib Rangka
12
c. Krib blok beton : krib blok beton mempunyai kekuatan yang baik dan
awet serta sangat fleksibel dan umumnya dibangun pada bagian sungai
yang arusnya deras. Bentuk dan denah krib serta berat masing-masing
blok beton sangat bervariasi tergantung dari kondisi setempat antara lain
dimensi serta kemiringan sungai dan penetapannya didasarkan pada
contoh-contoh yang sudah ada atau pengalaman-pengalaman pada krib-
krib sejenis yang pernah dibangun.
Tipe krib yang cocok untuk suatu lokasi haruslah ditentukan berdasarkan resim
sungai pada lokasi tersebut dengan memperhatikan tujuan pembuatannya, tingkat
kesulitan dan jangka waktu pelaksaannya. Jadi hal-hal yang perlu diperhatikan dan
dipelajari adalah bentuk denah, kemiringan memanjang dan bentuk penampung
lintang krib, elevasi muka air, debit, kecepatan arus bahan dasar dan arah
pergeseran pada sungai. Selanjutnya tipe krib ditetapkan berdasarkan fungsi
hidraulika dari krib, pengalaman-pengalaman yang pemah ada dan contoh-contoh
bangunan krib-krib yang dibuat di waktu-waktu yang lalu.
Dalam proses penentuan tipe kirb diperlukan perhatian khusus pada hal-hal
sebagai berikut :
13
Krib permeabel yang rendab dengan konsolidasi pondasi biasanya cukup
memadai untuk melindungi tebing sungai.
Krib tidak cocok untuk sungai-sungai yang sempit alumya atau untuk sungai-
sungai kecil.
Krib permeabel bercelah besar, seperti krib tiang pancang
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Krib adalah bangunan yang dibuat mulai dari tebing sungai ke arah tengah,
guna mengatur arus sungai dan tujuan utamanya adalah:
3.2 Saran
Dalam mempersiapkan perencanaan krib, diperlukan survei mengenai
topografi, debit dan kecepatan aliran sungai dan transportasi sedimen yang ada di
sungai. Tipe dan cara pembuatan krib ditetapkan secara empiris dengan
memperhatikan pengalaman masa lalu dalam pembuatan krib yang hampir sejenis.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/1964091019910
11-SUKADI/02-Penelitian/01-Perencanaan_Bendungan
Waduk.pdfTriatmodjo,Bambang.2009.PerencanaanPelabuhan.Beta
Offset:Yogyakarta
16