KONTRIBUSI PEGADAIAN SYARIAH DALAM

MEMINIMALISIR TINGKAT KEMISKINAN

Kaya Ini Disusun untuk Mengikuti Lomba Esai Sharia Economy Festival

Oleh :
Ahmad Khotibul U (181002063)

NerlaNurlela (181002035)

SitiAisyah (181002030)

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS SILIWANGI

TASIKMALAYA

2018 M / 1440 H
 Berdasarkan data dari Badan Pusat Stastik (BPS) pada bulan Maret 2018,
jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di
bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen),
berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017
yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen), maka jumlah masyarakat miskin di
Indonesia masih sangat besar.1
Sejumlah faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan dari September 2017
hingga Maret 2018 adalah inflasi umum dalam periode itu sebesar 1,92 persen serta
rata-rata pengeluaran per kapita tiap bulan untuk rumah tangga di 40 persen lapisan
terbawah yang tumbuh 3,06 persen.2
Adapun faktor lain yang menyebabkan kemisikinan yaitu: kecelakaan,
kemalasan, pemborosan, pendidikan yang kurang baik, distribusi kekayaan yang tidak
merata, terbatasnya lapangan pekerjaan, terbatasnya modal untuk membuka usaha.
Tentu modal merupakan hal yang sangat penting dalam mengawali sebuah usaha,
banyak masyarakat yang ingin berkembang untuk membuka usaha tetapi sulit dan
terbatasnya modal. Dampak yang ditimbulkannya pun seperti: pengangguran,
kriminalitas, kesenjangan sosial-ekonomi hingga ketidakadilan.3
Dalam permasalahan ini, perlu adanya peran pemerintah dan juga masyarakat
dalam menyelesaikannya. Salah satu solusi lain, penurunan angka kemiskinan bisa di
lakukan dengan melalui lembaga keuangan syariah seperti pegadaian syariah,
mengapa begitu? karena pegadaian pada dasarnya mempunyai tujuan-tujuan pokok
seperti dicantumkan dalam PP No. 103 tahun 2000 sebagai berikut:
1. Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah
kebawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang
keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundangan-undangan yang
berlaku.

1
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-miskin-maret-2018-turun-
menjadi-9-82-persen.html diakses rabu 3 oktober 15:08 tahun 2018
2
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/07/16/130732026/bps-maret-2018-persentase-kemiskinan-
indonesia-terendah-sejak-1999diaksespada 16 Agustus 2018, 13:07 WIB
3
Kun Maryatidan Juju Suryawati, (2014). Sosiologi. Jakarta: Erlangga
 2. Turut melaksanakan dan menjunjung pelaksanaan kebijakan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran uang pinjaman kepada masyarakat atas dasar hukum gadai. 3.
Mencegah dan memberantas peraktik pegadaian gelap, ijon, dan pinjaman tidak
wajar lainnya. Namun, keyataannya pegadaian konvensional lebih popular
dibandingkan dengan pegadaian syariah di masyarakat, padahal jika dilihat
perbedaannya pegadaian syariah lebih unggul untuk bisa membantu masyarakat
dibandingkan pegadaian konvesional. Berikut perbedaannya4:
Rahn Gadai
1. Dalam hukum islam dilakukan secara 1. Menurut hukum perdata disamping
sukarela atas dasar tolong-menolong tolong-menolong juga menari keuntungan
tanpa mencari keuntungan. dengan cara menarik bunga atau sewa
modal yang ditetapkan.
2. Rahn berlaku pada seluruh harta, 2. Dalam hukum perdata, hak gadai hanya
baik harta yang begerak maupun yang berlaku pada benda bergerak.
tidak bergerak.

Pegadaian sebagai salah satu lembaga keuangan non bank diharapkan dapat
memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dalam sektor ekonomi,
khususnya bagi masyarakat menengah kebawah yang nantinya juga akan memberikan
sumbangan yang besar bagi perekonomian negara. Karena dalam membangun
perekonomiannegara kita tidak hanya membutuhkan perusahaan dengan modal yang
besar saja, disamping itu kita juga harus menyeimbangkan denga nusaha mikro kecil
dan menengah (UMKM) yang juga maju. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara
masyarakat pemilik modal besar dan yang hanya memiliki modal kecil. Dimana
disatu pihak mereka yang memiliki usaha besar dapat dengan mudah mendapatkan
kredit sedangkan para pelaku usaha kecil kesulitan untuk mendapatkan kredit guna
mengembangkan usahanya.

4
Mardani. (2015) Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta: Prenada
Media Group
 Dengan demikian tidak keliru jika kita mengatakan bahwa pegadaian
merupakan sahabat terdekat bagi masyarakat menengah kebawah untuk mendapatkan
kredit jangka pendek guna memenuhi kebutuhan sehari-hari ataupun untuk modal
usaha mikro kecil dan menengah.
Prosedurnya yang mudah memungkinkan siapa saja untuk mendapatkan kredit
sesuai dengan yang diinginkan. Dimana dengan adanya pegadaian tersebut kita juga
bisa memberikan kesempatan untuk masyarakat kecil dan menengah kebawah untuk
memulai dan mengembangkan usahanya, yang pada akhirnya juga akan mengangkat
perekonomian rumah tangga dan meminimalisir angka kemiskinan di Indonesia.
Pegadaian sebagai sebuah akses untuk mewujudkan kesejahteraan bagi usaha
mikro kecil dan menengah serta pemberdayaan perekonomian bagi masyarakat kecil
di tuntut untuk menjalankan misi utamanya sebagai satu-satunya Badan Usaha Milik
Negara yang dapat menyalurkan kredit atas hukum gadai.
Dengan seperti itu, pegadaian syariah dapat menjadi salah satu solusi
mengatasi kemiskinan di Indonesia. Dengan pemberian modal dan kredit kepada
orang-orang menengah ke bawah dalam memulai usaha atau pun memajukan usaha
sehingga menghasilkan peluang bagi para pengangguran untuk bekerja. Dengan
seperti itu otomatis angka kemiskinan pun berkurang.
 DAFTAR PUSTAKA

Mardani. (2015).Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia. Jakarta:

Prenada Media Group.
Maryati Kun. (2014).Sosiologi. Jakarta: Erlangga
Kompas.com. BPS: Maret 2018, Persentase Kemiskinan Indonesia TerendahSejak
1999. Diaksespada 16 Agustus 2018, 13:07 WIB.
Badan Pusat Statistik. [Online] Tersedia di:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/07/16/1483/persentase-penduduk-miskin-
maret-2018-turun-menjadi-9-82-persen.html