Anda di halaman 1dari 31

Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021

1. Nama Penyakit / ASPIRASI MEKONIUM


Diagnosis

 Definisi /Batasan Gangguan pernafasan berupa hipoksia karena aspirasi meconium


Morfologi setelah bayi lahir yang berkaitan dengan masalah intra uterin

 ICD
2. Pemeriksaan dan Gejala Sesak nafas, cairan amnion tercemar meconium, tali pusat dan
klinis kulit bayi berwarna kekuningan, biasanya disertai tanda bayi
lebih bulan.

 Klasifikasi -

3. Diagnosis Banding  Asfiksia berat


 IRDS
 HMD
4. Pemeriksaan penunjang -Foto Thorax AP/Lateral
-Laboratorium
 Darah Lengkap
 Hmt
5. Konsultasi -

6. Tindakan/Terapi prosedur  Resusitasi


 Medikamentosa
 Suportif
 Jaga kehangatan tubuh

7. Peralatan & Obat-obatan  Dextrose 10%


 Ampicilin
 Gentamysin
 Oxygen
8. Perawatan  Rawat Inap

9 Lama Kunjungan
Perawatan
10 Penyulit

11 Masa Pemulihan / kontrol


12 Informed Consent Secara tertulis

1
13 Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp. A
dr. Aris Ika Susanti
14 Indikator Medis -
15 Kepustakaan 1 Dit. Jen PPM, PLP Dep. Kes. RI. PMPD. Buku Ajar Diare.
1996.
2 American academy of pediatric. The management of acute
gastroenteritis in young children. Pediatrics.1996;97:1-20.
3 Duggan C, Santosham M, Glass RI. The management of
acute diarrhea in children: oral rehydration,maintenance and
nutritional therapy. MMWR. 1992;41:1-20.
4 King CK, Glass R, Bresee JS, Duggan C. Managing acute
gastroenteritis among children: oral
rehydration,maintenance and nutritional therapy. MMWR.
2003;52:1-16.
5 Guarino A. Oral rehydration toward a real solution. J Pediatr
Gastroenterol Nutr. 2001;33:2–12.
6 Hans S. Reduced osmolarity oral rehydration solution for
treating dehydration due to diarrhea in children: systematic
review. BMJ. 2001;325:81-5.
7 WHO, UNICEF. Oral Rehydration Salt Production of the
new ORS. Geneva. 2006.
8 Baqui AH. Effect of zinc supplementation started during
diarrhea on morbidity and mortality in Bangladeshi
children: community randomized trial. BMJ. 2002;325:1-7.
9 Sandhu BK. Practical guidelines for the management of
gastroenteritis in children. J Pediatr Gastroenterol Nutr.
2001;33:36-9.
10 Dwiprahasto I. Penggunaan antidiare ditinjau dari aspek
terapi rasional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan.
2003;9(2):94-101.
11 Duggan C. Oral rehydration solution for acute diarrhea
prevents subsequent unscheduled follow up visits.
Pediatrics. 1999;104(3):29-33.
12 Sazawal S. Zinc supplementation in young children with
acute diarrhea in India. N Engl J Med.1995;333:839-44.
13 Brown KH, Mac Lean WC. Nutritional management of
acute diarrhea: an appraisal of the alternatives.Pediatrics.
1984;73:119-25.
14 Sandhu BK. Rationale for early feeding in childhood
gastroenteritis. J Pediatr Gastroenterol Nutr .2001;33:13-6.
15 WHO. The treatment of diarrhea: a manual for physicians
and other senior health workers Child Health/WHO. CDR
95 (1995).
16 WHO. Hospital Care for Children. Geneva. 2005.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

2
Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A


NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

3
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
PENYAKIT MEMBRAN HIALIN

1. Nama Penyakit / Diagnosis PENYAKIT MEMBRAN HIALIN

 Definisi / Batasan Gangguan nafas pada bayi baru lahir yang merupakan syndrome
Morfologi yang terdiri dari satu atau lebih gejala sebagai berikut:
 Pernafasan terlalu cepat>60x/menit atau pernafasan
terlalu lambat <30x/menit.
 Berhenti nafas >20 detik dengan atau tanpa sianosis
sentral.
 Tarikan dinding dada.
 Merintih.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Sesak nafas dengan frekuensi nafas>60x/menit atau


Klinis <30x/menit.
 Grunting.
 Retraksi dinding dada.
 Sianosis.
 Hipotermi.
 Edema perifer
Klasifikasi -

3. Diagnosis Banding  Asfiksia berat


 IRDS
 Aspirasi

4. Pemeriksaan Penunjang - Foto Thorax AP/Lateral


- Laboratorium
 Darah Lengkap
 Hmt
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
 Jaga kehangatan

7. Peralatan & obat-obatan  Dextrose 10%

4
 Ampicilin
 Gentamycin
 Oxygen

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit
11. Masa Pemulihan/kontrol
12. Informed Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 1. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
2. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
3. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
4. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

5
dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

6
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
ASFIKSIA NEONATORUM

1. Nama Penyakit / Diagnosis ASFIKSIA NEONATORUM

 Definisi / Batasan Merupakan kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat
Morfologi lahir atau beberapa saat setelah lahir.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Bayi tidak bernafas atau nafas megap-megap.


Klinis  Denyut jantung <100x/menit
 Kulit sianosis dan pucat
 Tonus otot menurun
 Tidak ada respon terhadap reflex rangsangan
Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding  HMD
 IRDS
 Aspirasi

4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium


 Darah rutin
 Analisa gas darah dan elektrolit apabila ada fasilitas
- Radiologi
 Foto polos dada
 USG kepala
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Resusitasi
 Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
 Jaga kehangatan
 Koreksi gangguan metabolic (cairan, glukosa darah dan
elektrolit)

7. Peralatan & obat-obatan  Epinephrin bila frekuensi jantung <60x/menit setelah 30


detik dilakukan ventilasi adequate dan kompresi dada
belum ada respond an asistolik, dosis 0,1-0,3 ml/kgBB

7
secara iv atau endotracheal, dapat diulang setiap3-5 mnt
bila perlu.
 Bicarbonat apabila ada asidosis metabolic diberikan bila
ventilasi dan sirkulasi sudah baik, dosis 1-2 mEq/kgBB,
atau 2 ml/kgBB (4,2%) atau 1ml/kgBB (7,4%). Cara
pemberian diencerkan dengan aquabides atau dextrose
5% sama banyak diberikan secara intravena dengan
kecepatan minimal 2 menit.
 Plasma Expander diberikan pada bayi baru lahir yang
dilakukan resusitasi mengalami hipovolemik dan tidak
ada respon dengan resusitasi, cairan yang diberikan NaCl
0,9%, Ringer Lactat, Transfusi darah golongan O negatif
jika diduga kehilangan darah banyak, dosis 10 ml/kgBB
iv pelan-pelan 5-10 menit dapat diulang sampai
menunjukkan respon klinis.

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit -Otak :
Hipoksik ischemic encephalopathy, edema cerebi, palsi
cerebralis.
-Jantung dan Paru :
Hipertensi pulmonal persisten pada neonates, perdarahan paru,
Edema paru.
-Gastro intestinal:
Enterokolitis nekrotikans.
-Ginjal:
Tubular nekrosis akut, Syndrome of Inapropriate
Antidiuretik Hormone (SIADH).
-Hematologi:
Disseminated Intravascular Coagulation (DIC)

11. Masa Pemulihan/kontrol


12. Informed consent Secara Tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 5. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
6. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.

8
7. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
8. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

9
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
KEJANG DAN SPASME PADA NEONATUS

1. Nama Penyakit / Diagnosis KEJANG DAN SPASME PADA NEONATUS

 Definisi / Batasan Merupakan keadaan kegawatan daruratan atau tanda bahaya


Morfologi yang sering terjadi pada neonates, karena kejang yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan squelle di kemudian hari.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Kejang


Klinis  Spasme

Klasifikasi -

3. Diagnosis Banding  Sepsis


 Meningitis

4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium


 Darah Rutin
 Hapisan Darah Tepi
 Glucose Darah
 Elektrolit
 Bilirubin

-USG Kepala
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
 Jaga kehangatan

7. Peralatan & obat-obatan  Medikamentosa untuk memotong kejang


 Oksigenasi
 Pemasangan jalur infuse
 Pengobatan sesuai dengan penyebab
8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit

10
11. Masa Pemulihan/kontrol
12. Inform Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 9. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
10. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
11. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
12. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

11
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
SEPSIS NEONATORUM

1. Nama Penyakit / Diagnosis SEPSIS NEONATORUM

 Definisi / Batasan Merupakan syndrome klinis dari penyakit sistemis akibat infeksi
Morfologi selama 1 bulan pertama kehidupan

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Suhu tubuh tidak stabil (<360C atau >37,50C)
Klinis  Laju nadi >180x/menit atau <100x/menit
 Laju nafas >60x/menit dengan retraksi, apnea atau laju
nafas <30x/menit
 Letargi
 Intoleransi glukosa
 Intoleransi minum
 Tekanan darah <2 SD menutut usia bayi
 Tekanan sistolik <50mmHg (usia 1 hari)
 Tekanan sistolik <65mmHg (usia <bulan)
 Pengisian kembali kapiler > 3 detik

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding Kelaian bawaan jantung, paru, dan organ-organ lain

4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium


 Leukositosis
 Leukopenia
 Neutrophil muda >10%
 Perbandingan neutrophil immatur disbanding total >0,2
 Trompbositopenia
 CRP > 10mg/dl atau 2 SD dari normal
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Jaga jalan nafas tetap bersih dan terbuka
 Jaga kehangatan

7. Peralatan & obat-obatan  Oxygenasi


 Antibitik
 Pemasangan jalur infuse

12
 Pemberian nutrisi yang adekuat
8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit Sepsis berat, syok sepsis, syndroma disfungsi multiorgan

11. Masa Pemulihan/kontrol


12. Informed Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 13. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
14. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
15. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
16. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

13
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
HIPERBILIRUBINEMIA NEONATAL

1. Nama Penyakit / HIPERBILIRUBINEMIA NEONATAL


Diagnosis
 Definisi /
Batasan
Morfologi Merupakan peningkatan kadar bilirubin total pada minggu
pertama kelahiran
 ICD

2. Pemeriksaan dan Kulit, mucosa, dan konjungtiva kuning


Gejala Klinis

Klasifikasi -

3. Diagnosis -
Banding
4. Pemeriksaan - Laboratorium
Penunjang  Darah Rutin
 Bilirubin Total, direct dan indirect
 Preparat hapusan darah
 Golongan drah ibu dan bayi ABO dan Rhesus
 Coomb Test, kadar enzim G6PD apabila fasilitas ada

-Radiologi : USG Abdomen pada icterus berkepanjangan


5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi 1. Icterus yang timbul sebelum 24 jam pasca kelahiran
Prosedur dilakukan foto terapi dan mempersiapkan tindakan
transfusi tukar
2. Pada usia 25-48 jam pasca kelahiran :
 Foto terapi dianjurkan bila pada bilirubin serum
total >12mg/dl.
 Foto terapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total ≥ 15mg/dl, bila foto terapi
2x24jam gagal menurunkan kadar bilirubin total
< 20mg/dl dianjurkan untuk dilakukan transfusi
tukar
 Bila kadar bilirubin serum total ≥ 20 mg/dl
dilakukan foto terapi dan mempersiapkan
tindakan transfusi tukar.

14
3. Pada usia 49-72 jam pasca kelahiran :
 Foto terapi dianjurkan bila kadar bilirubin serum
total > 15mg/dl
 Foto terapi dianjurkan bila kadar bilirubin serum
total ≥ 18mg/dl, bila foto terapi 2x24jam gagal
menurunkan kadar bilirubin total <25mg/dl
dianjurkan untuk dilakukan transfusi tukar
 Bila kadar bilirubin total >18mg/dl foto terapi
dilakukan sambil mempersiapkan tindakan
transfusi tukar
 Bila kadar bilirubin serum total >25mg/dl
mengindikasaikan perlunya pemeriksaan
laboratorium kearah penyakit hemolisis
4. Pada usia >72jam pasca kelahiran :
 Foto terapi harus dilaksanakan bila kadar
bilirubin serum total >17mg/dl, bila foto terapi
2x24jam gagal menurunkan kadar bilirubin
serum total <20mg/dl dianjurkan untuk dilakukan
transfusi tukar
 Bila kadar bilirubin total >20mg/dl dilakukan
foto terapi sambil mempersiapkan tindakan
transfusi tukar
 Bila kadar bilirubin serum total >25mg/dl masih
dianjurkan untuk pemeriksaan pemeriksaan
laboratorium kearah penyakit hemolisis
7. Peralatan & obat- Pemberian fenobarbital hanya pada kasus-kasus tertentu seperti
obatan ikterus yang berkepanjangan dengan pemeriksaan bilirubin urine
yang negatif, bila bilirubin positif diperlukan pemeriksaan USG
Abdomen
8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan
Perawatan
10. Penyulit Ensefalopathy Bilirubinemia

11. Masa
Pemulihan/kontrol
12. Informed Secara Tertulis
Consent
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 17. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
18. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and

15
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
19. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
20. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

16
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
PENYAKIT PERDARAHAN PADA NEONATUS

1. Nama Penyakit / Diagnosis PENYAKIT PERDARAHAN PADA NEONATUS

 Definisi / Batasan Merupakan penyakit perdarahan akibat kekurangan vitamin K


Morfologi yang biasanya terjadi pada hari kedua dan keempat setelah lahir.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Asal perdarahan


Klinis  Bayi tampak letargis
 Pucat
 Icterus
 Nyeri tekan abdomen

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -

4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium


 Manifestasi Perdarahan
 Angka trombosit normal
 PT dan PTT memanjang
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Jaga suhu tubuh
 Pertahankan kadar gula darah dalam batas normal
 Hentikan perdarahan dengan infuse cairan

7. Peralatan & obat-obatan  Berikan vit K


 Transfusi darah
 Oksigenasi

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit
11. Masa Pemulihan/kontrol

17
12. Informed Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 21. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
22. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
23. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
24. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

18
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
BAYI BERAT LAHIR RENDAH

1. Nama Penyakit / Diagnosis BAYI BERAT LAHIR RENDAH

 Definisi / Batasan Merupakan bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gr tanpa
Morfologi memandang masa gestasi

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Berat badan <2500 gr


Klinis  Tanda prematuritas (bila bayi kurang bulan)
 Tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi kecil
untuk masa kehamilan)

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -
4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium
 Darah rutin
 Glucose darah
- Radiologi
 Foto dada
 USG kepala
5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Pertahankan suhu tubuh normal
 Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan
dingin
7. Peralatan & obat-obatan  Berikan vit K1
 Beri ASI
 Pemberian cairan intravena
8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit
11. Masa Pemulihan/kontrol
12. Informed Consent Secara tertulis

19
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 25. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
26. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
27. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
28. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

20
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
HIPOGLIKEMI

1. Nama Penyakit / Diagnosis HIPOGLIKEMI

 Definisi / Batasan Merupakan keadaan dimana kondisi bayi dengan kadar glukosa
Morfologi darah kurang dari 45 mg/dl, yang dapat memberi gejala atau
tidak memberi gejala

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Bayi baru lahir dengan berat lahir 4000 gram atau lebih.
Klinis  Beberapa saat sesudah lahir bayi dapat memberikan
gejala (lemas,kejang, dan sesak nafas)

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding Insuficiency adrenal, kelainan jantung, gagal ginjal, penyakit
susunan saraf pusat, sepsis, asfiksia, abnormalitas metabolic.

4. Pemeriksaan Penunjang - Laboratorium


 Glucose darah
 Urin rutin

5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur -

7. Peralatan & obat-obatan 1. Bila kejang hentikan kejang dengan fenobarbital 10-20
mg/kg iv.
2. Bila apnoe lakukan resusitasi, bila sesak nafas beri
oksigen
3. Bila glukosa darah kurang dari 25 mg/dl atau terdapat
tanda hipoglikemi :
 Pasang jalur intravena bila belum terpasang, jika
jalur intravena tidak dapat dipasang dengan cepat

21
berikan larutan glukosa melalui pipa lambung
dengan dosis yang sama
 Beri glucose 10% 2mg/kg secara iv bolus pelan-
pelan selama 5 menit
 Infus glukosa 10% sesuai kebutuhan rumatan.
Periksa kadar glukosa darah 1 jam setelah bolus
glukosa dan kemudia tiap 3 jam :
 Jika kadar glukosa darah masih <25mg/dl (1,1
mmol/L), ulangi pemberian bolus glukosa
seperti tersebut diatas dan lanjutkan
pemberian infus.
 Jika kadar glukosa darah 25-45 mg/dl (1,1-2,6
mmol/L), lanjutkan infus dan ulangi
pemeriksaan kadar glukosa setiap 3 jam
sampai kadar glukosa 45 mg/dl atau lebih.

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan


10. Penyulit Hipoksia otak, kerusakan system saraf pusat.

11. Masa Pemulihan/kontrol


12. Informed Consent Secara tertulis
13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 29. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
30. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
31. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
32. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

22
dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

23
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
BAYI NORMAL

1. Nama Penyakit / Diagnosis BAYI NORMAL

 Definisi / Batasan  Masa gestasi 37-40 minggu


Morfologi  Berat lahir 2500-4000 gram
 Lahir tidak dalam keadaan asfiksia
 Tidak terdapat kelainan kongenital berat

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Berat lahir 2500 – 4000 gram.


Klinis  Tidak dijumpai tanda-tanda prematuritas
 Menangis keras, tonus otot baik, kulit kemerahan, denyut
jantung >100x/menit
 Tidak dijumpai kelainan kongenital

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -

4. Pemeriksaan Penunjang -

5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Resusitasi bayi normal
 Jaga suhu tubuh agar tetap hangat
 Perawatan tali pusat

7. Peralatan & obat-obatan  Perawatan mata dengan memberikan tetes mata


tetracyclin atau kloramfenikol
 Pemberian vit K1
 Pemberian imunisasi

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan -

24
10. Penyulit -

11. Masa Pemulihan/kontrol -

12. Informed Consent Secara tertulis

13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A


dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 33. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
34. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
35. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
36. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

25
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
TETANUS NEONATORUM

1. Nama Penyakit / Diagnosis TETANUS NEONATORUM

 Definisi / Batasan Keadaan dimana bayi mengalami spasme terutama bila


Morfologi terangsang atau tersentuh, bayi dalam keadaan sadar.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Bayi sadar, terjadi spasme otot berulang


Klinis  Mulut mencucu seperti mulut ikan
 Trismus, perut teraba keras, opistotonus
 Tali pusat biasanya kotor dan berbau
 Anggota gerak spastik

Klasifikasi -
3. Diagnosis Banding -

4. Pemeriksaan Penunjang Anamnesis

5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Berikan Oksigen
 Perawatan tali pusat
 Fisioterapi bila terjadi kekakuan yang menetap

7. Peralatan & obat-obatan  Pasang jalur intravena, beri cairan dengan dosis rumatan,
diazepam 10mg/kgBB/hr secara iv dalam 24 jam, atau
bolus iv setiap 3 jam dengan dosis 0,5 mg/kg/x
pemberian, max 40 mg/kgBB/hr.

26
 Berikan human tetanus Immunoglobulin 500 U im, atau
tetanus antitoksin 5000 U im, tetanus toksoid 0,5 ml im
pada tempat yang berbeda dengan pemberian antitoksin.
 Berikan bensil penicillin G 100.000 U/kgBB im dosis
tunggal selama 10 hari.
8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan

10. Penyulit

11. Masa Pemulihan/kontrol

12. Informed Consent Secara tertulis


13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 37. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
38. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
39. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
40. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

27
Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

28
Panduan Praktik Klinis

SMF : ILMU PENYAKIT ANAK


RSUD GENTENG, BANYUWANGI
2018 – 2021
MENINGITIS NEONATAL

1. Nama Penyakit / Diagnosis MENINGITIS NEONATAL

 Definisi / Batasan Merupakan salah satu manifestasi sepsis awitan lambat, yaitu
Morfologi sepsis yang timbul antara umur 7-90 hari.

 ICD

2. Pemeriksaan dan Gejala  Suhu tubuh tidak normal


Klinis  Letargi atau lunglai
 Malas minum
 Irritable atau rewel
 Kondisi memburuk secara cepat
 Penurunan kesadaran, kejang, ubun-ubun menonjol,
kaku kuduk.

Klasifikasi -

3. Diagnosis Banding -

4. Pemeriksaan Penunjang Laboratorium : kadar Hb, gula darah, elektrolit, kultur darah.

5. Konsultasi -
6. Tindakan / Terapi Prosedur  Pantau dengan ketat asupan dan pengeluaran cairan
 Berikan ASI, bila bayi tidak dapat menyusui berikan ASI
peras dengan cara lewat pipa lambung.
 Oksigenasi bila bayi mengalami gangguan nafas.
 Jaga suhu tubuh dalam batas normal
 Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal

7. Peralatan & obat-obatan  Berikan cairan intravena dengan dosis rumatan


 Bila kejang beri anti konvulsan
 Beri ampicillin dan gentamisin

29
 Bila sesudah 48 jam bayi masih menunjukkan tanda-
tanda infeksi, ampicillin diganti cefotaxim dan
gentamycin diteruskan.
 Pengobatan antibiotika diteruskan sampai 14 hari

8. Perawatan Rawat Inap

9. Lama Kunjungan Perawatan

10. Penyulit

11. Masa Pemulihan/kontrol

12. Informed Consent Secara tertulis


13. Penelaah Kritis dr. A.A Gede Dalem, Sp.A
dr. Aris Ika Susanti
14. Indikator Medis -
15. Kepustakaan 41. American Academy of Pediatrics. Salmonella infections.
Dalam: Pickering LK, Baker CJ, Long SS, McMillan JA,
penyunting. Red Book: 2006 report of the committee in
infectious diseases. Edisi ke-27.Elk Grove Village, IL.
American Academy of Pediatrics; 2006, h.579-84.
42. Cleary TG. Salmonella species. Dalam: Dalam : Long SS,
Pickering LK, Prober CG, penyunting. Principles and
Practice of Pediatric Infectious Diseases. Edisi ke- 2.
Philadelphia, PA: Elsevier Science; 2003. H. 830-5.
43. Cleary TG. Salmonella. Dalam: Behrman RE, Kliegman
RM, Jenson HB, penyunting. Nelson textbook of pediatrics.
Edisi ke-17. Philadelphia: Saunders; 2004, h. 912-9.
44. Pickering LK dan Cleary TG. Infections of the
gastrointestinal tract. Dalam: Anne AG, Peter JH, Samuel
LK, penyunting. Krugman’s infectious diseases of children.
Edisi ke-11. Philadelphia; 2004, h. 212-3.

Banyuwangi, 01 Maret 2019

Ketua Komite Medik Ketua SMF Ilmu Penyakit Anak

30
dr. Heru Purnomo S, Sp.OG ( K ) dr. A.A. Agung Dalem Sp.A

NIP. 19630508 198902 1 002 NIP. 19590925 198510 1 001

Direktur RSUD Genteng

dr. Hj. Indah Sri Lestari, MMRS

NIP. 19630703 198903 2 016

31

Anda mungkin juga menyukai