Anda di halaman 1dari 2

1) Hubungan sakit kepala dengan tekanan darah keluhan pasien diskenario

Pada kasus ini terjadi peningkatan tekanan darah, sehingga aliran darah pada
arteri akan meningkat, dan diikuti dengan vasokontriksi pada pembuluh darah arteri. Ini
menyebabkan tekanan aliran darah meningkat, tetapi aliran darah yang menuju ke organ
vital (salah satunya otak) akan berkurang dan menyebabkan timbulnya nyeri kepala

Tekanan aliran darah akibat hipertensi pada bola mata juga akan meningkat,
sehingga menyebabkan peningkatan tekanan intraoculi, dan menyebabkan pandangan
kabur serta berkunang kunang (Sylvia, 2015).

2) Interprestasi pemeriksaan fisik diskenario


 Pasien diskenario pada pemeriksaan didapatkan tekanan darah 160/ 100mmHG
sedangkan nilai normalnya TD 120/80 dimana pasien pada scenario ini
mengalami hipertensi.
 Pitting edema (+) karna terjadi penimbunan cairan secara berlebihan diantara sel-
sel tubuh karna terjadi ketidakseimbangan factor-faktor yang mengontrol
perpindahan cairan tubuh.

3) Pemeriksaan penunjang awal untuk pasien diskenario


 Pemeriksaan penunjang laboretorium adalah pemeriksaan darah perifer lengkap,
elektrolit, kreatinin serum, enzim liver (SGOT DAN SGPT).
 Chest C-Ray untuk menilai kondisi edema pulmoner
 MRI dan CT scan untuk menilai kondisi edema serebral atau perdarahan
intracranial
 USG untuk memantau kesejahterasaan janin
 CTG (cardiotocography) untuk menilai gawat janin (Cunningham FG, 2014).

Refrensi:

Cunningham FG, dkk., editor. William’s Obstetric Texbook. Ed ke- 24. New York: Mc Graw
Hill;2014
Price, A. Sylvia, Lorraine M. Patofisiologi: Konsep Klinis. Proses-Proses penyakit. Jakarta:
EGC;2015

Anda mungkin juga menyukai