Narasumber: https://www.kompasiana.com ,
https://www.suara.com/tag/setya-novanto,
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20150921104505-12-
79976/kontroversi-gayus-tambunan-hobi-pelesir-saat-
dipenjara
Korupsi bukan menjadi hal yang tabu dikarena sudah banyak tersangka OTT
(operasi tangkap tangan ) yang dilakukan KPK (Komisi pemberantasan korupsi). Para
tersangka dimulai dari penjabat penting hingga hanya pengusaha kecil telah ditahan.
Namun hal tersebut tidak membuat jera dikarenakan masih ada yang mampu menyewa
penjaga dengan fasilitas seperti hotel bintang 5, bahkan ada juga para koruptor yang
berlibur seperti Gayus Tambunan.
Baru baru ini juga terdengar Setya Novanto juga berlibur di suatu tempat elite.
Dimana seharusnya koruptor brerada di sel penjara, malah berada di tempat liburan.
Hal tersebut membuat para calon koruptor bahkan koruptor yang sudah dalam balik
jeruji besi tidak jera. Bahkan ketika dibawa ke ruang penyidikan, para koruptor hanya
tersenyum dan mengklarifikasi di depan media. Tidak ada wajah malu karena telah
merampas hak warga.
Para aktor korupsi harus diproses secara tegas dan harus sesuai dengan hukum
yang berlaku. Aparat penegak hukum harus mengetahui jenis korupsi yang bagaimana
yang sedang dilakukan. Korupsi individu atau melibatkan banyak orang. Untuk yang
individu mungkin penanganannya masih tidak terlalu rumit namun apabila korupsi
yang melibatkan lebih dari satu individu maka harus dipukul rata semua para
pelakunya. Bukan hanya yang bawahannya saja namun penguasanya tidak dan para
pelaku korupsi tentunya harus mengembalikan uang yang sudah digunakan korupsi
tersebut secara penuh dan secara tegas.
Korupsi juga sebenarnya bisa dikarenakan kondisi sosial, faktor lingkungan,
dan pergaulan masyarakat. Pergaulan masyarakat inillah yang memandang korupsi
sudah sebagai hal yang wajar. Lingkungan pergaulan juga merupakan faktor utama
perubahan cara pandang atau perilaku seseorang terhadap sebuah masalah. Kebiasaan
masyarakat inilah yang melazimkan korupsi yang akhirnya dapat dikatakan menjadi
sebuah budaya. Misalnya adalah budaya memberikan uang pelicin kepada perangkat
desa agar proses pengurusan surat-surat yang diperlukan tidak membutuhkan waktu
lama dan berjalan dengan lancar. Itulah yang akhirnya berdampak pada sosial budaya
Indonesia dan menimbulkan sistem baru yaitu dimana orang yang berduitlah yang
berkuasa.
kesalahannya
Prosedur:
Peraturan: